Tuesday, 30 April 2024
HomeKota BogorDemo Tolak Glow Kebun Raya Kembali Di Gelar Saat Hari Pahlawan

Demo Tolak Glow Kebun Raya Kembali Di Gelar Saat Hari Pahlawan

Bogordaily.net – Hari Pahlawan, Gerakan Persaudaraan Muslim Bogor Bersatu (), Padepokan Matahari, dan Laskar Merah Putih menggelar aksi tolak Kebun Raya di depan pintu 1 Kebun Raya Bogor, Rabu 10 November 2021. Sejumlah perwakilan demonstran dipersilakan masuk untuk berdialog, tapi tak ditemukan kata sepakat.

“Kami merasa berbicara dengan Cleaning Service,” kata salah seorang perwakilan massa aksi. “Mereka tidak tahu sejarah kebun raya,” katanya.

Pantauan Bogordaily.net di tempat, pada pukul 11:00 WIB pintu 1 masuk Kebun Raya Bogor sudah dipenuhi oleh pengunjuk rasa yang tergabung dalam , Padepokan Matahari dan Laskar Merah Putih.

Sebagian dari mereka memakai pakaian kaos warna hitam serta memakai blangkon di kepala sementara Laskar Merah Putih menggunakan kemeja putih merah, mereka menolak keras program di Kebun Raya Bogor.

Terlihat spanduk terpampang jelas di mobil box dengan bertuliskan “Kami warga Bogor tolak Kebun Raya dikelola Swasta untuk dijadikan wisata malam atau . Kembalikan marwah Kebun Raya milik leluhur kami,”. Sejumlah massa pun sempat membakar dupa dan menaruh sesajen di depan pintu 1 Kebun Raya Bogor.

Di sisi lain ada pihak kepolisian berbaris mengamankan pintu 1 masuk Kebun Raya Bogor dengan dua lapis penjagaan.

Dalam aksi ini, 20 orang perwakilan massa aksi diperbolehkan masuk ke area Kebun Raya Bogor untuk bermediasi dengan pihak pengelola.

Setidaknya 1 jam kedua belah pihak berdialog, tetapi tidak membawakan hasil yang baik. Akibatnya massa meneruskan orasinya dan kembali meminta mediasi dengan pengelola Kebun Raya Bogor.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya pun ikut menolak wahana Kebun Raya melalui surat nomor 430/5727/umum. Surat itu adalah balasan dari surat yang dikirim oleh sejumlah budayawan dan komunitas lokal yang berisi tuntutan melestarikan budaya dalam pengelolaan Kebun Raya Bogor dan menolak Kebun Raya.

Bima Arya menyampaikan 5 poin terkait , pertama, pengembangan Kebun Raya Bogor harus memperhatikan kelestarian alam dan identitas Kota Bogor; kedua, merujuk pada penelitian IPB University, wahana Kebun Raya berpotensi mengganggu ekosistem; ketiga, Pemkot Bogor meminta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan PT. Mitra Natuna Raya melakukan evaluasi terkait wahana Kebun Raya.

Keempat, meminta BRIN agar dalam pengelolaan Kebun Raya Bogor memperhatikan kearifan lokal dan rekomendasi Pemkot Bogor; kelima, meminta wahana Glow dihentikan selama dilakukan evaluasi. (Ibnu)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here