Saturday, 4 May 2024
HomeKabupaten BogorMahasiswanya Tewas Digigit Ular, Begini Penanggulangan Oleh IPB

Mahasiswanya Tewas Digigit Ular, Begini Penanggulangan Oleh IPB

Bogordaily.netSeorang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) University ditemukan meninggal dunia di kawasan IPB. Diduga, ia karena digigit oleh ular kobra saat melakukan pekerjaan akademiknya. Bagaimana ceritanya bisa ada ular liar di dalam area kampus?

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University Drajat Martianto mengatakan kejadian orang karena di area kampus adalah yang pertama kali terjadi di IPB. Meski begitu, ia mengakui IPB memiliki keberagaman hayati karena masih adanya dan kebun dengan cakupan yang cukup luas. Dari 250 hektare kawasan Kampus IPB Dragama, 20 hektare merupakan taman kampus dan 10 hejtare merupakan area yang masih murni dan dihuni satwa liar.

IPB pun sudah mengidentifikasi sejumlah mamalia, burung, amfibi, dan reptil termasuk ular yang ada di wilayahnya, bahkan mahasiswa dan dosen kerap menjadikannya sebagai bahan pembelajaran. Karenanya, IPB menetapkan dan  menerapkan protokol keamanan khususnya di titik-titik yang berpotensi terjadi serangan hewan liar seperti ular dan monyet ekor panjang.

“Upaya ini dilakukan dalam rangka menjaga keamanan dan kenyamanan seluruh warga IPB University dalam menjalankan aktivitas akademiknya,” kata Drajat lewat keterangan tertulis pada Sabtu 20 November 2021.

Dr Nyoto Santoso, Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya dan Ekowisata (KSHE) IPB University menerangkan protokol keamanan yang dimaksud ialah seperti memakai sepatu boot, pakaian panjang, serta pelindung kepala ketika memasuki kawasan Taman Kampus.

Klinik Kesehatan IPB University pun telah menyiapkan anti racun yang siap digunakan apabila terjadi kasus gigitan ular maupun sengatan hewan liar lain. Tidak hanya itu, IPB University juga akan membentuk tim untuk memberikan pelatihan dan penyadaran tentang keamanan dan keselamatan kerja bagi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan, serta mahasiswa, agar lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas.

“IPB University itu bukan seolah-olah baru tanggap ketika telah terjadi kasus, tetapi sudah tahu jauh-jauh hari soal ular dan paham bahwa ular ini  ada di mana-mana,” kata Dr Nyoto

Nyoto pun menegaskan warga kampus sudah hidup berdampingan dengan satwa liar di area kampus IPB. Bahkan, di kalangan mahasiswa terdapat Kelompok Pemerhati Satwa dan Kelompok Pemerhati Herpetofauna (Amfibi dan reptile), berada di bawah Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata (Himakova).

Ada pula organisasi Uni Konservasi Fauna yang merupakan wadah bagi mahasiswa IPB University dalam upaya konservasi fauna termasuk ular.

Meski begitu, menyikapi tewasnya seorang mahasiswa di dalam area kampus, IPB University juga akan melakukan langkah pencegahan dan penanganan tambahan. Pertama, melakukan pembersihan di area-area dekat tempat praktikum, praktik lapang dan hunian serta fasilitas kampus. Kedua, menegakkan implementasi K3L. Ketiga, menjaga biodiversitas dan keseimbangannya. Keempat, melakukan edukasi kepada warga IPB University yang melakukan aktivitas di lapang (kebun percobaan) tentang pengenalan; pencegahan dan penanganan bahaya ular berbisa.  Kelima, melakukan upaya pencegahan dan penegakan aturan untuk mereka yang menangkap atau berburu biawak di dalam kampus.  Biawak selama ini adalah musuh alami ular cobra.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here