Bogordaily.net – Selama tahun 2023 periode Januari sampai November, sebanyak 184 kejadian bencana alam melanda Kota Bogor. Bencana alam ini menelan 6 korban jiwa dan warga yang terdampak mencapai ribuan jiwa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat, lonjakan signifikan kejadian bencana terjadi selama periode tiga bulan terakhir, dari Agustus hingga Oktober 2023.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Theofilo Patrocinio Freitas, mengungkapkan bahwa sebanyak 184 kejadian bencana yang tercatat merupakan akumulasi dari berbagai jenis bencana. Antara lain longsor, banjir, orang hanyut, kebakaran, pohon tumbang, dan angin puting beliung.
Kasus Bangunan Roboh Meningkat
Baca juga : Bunga Citra Lestari Bakal Nikah dengan Tiko Aryawardhana di Bali
Menurut Theofilo, angka paling mencolok adalah terjadinya 49 kejadian bangunan roboh, menjadikannya bencana paling sering terjadi dalam rentang waktu tersebut.
“Hal ini disebabkan oleh kondisi bangunan yang rentan terhadap berbagai faktor, salah satunya adalah kekeringan yang melanda beberapa wilayah, terutama di Bogor Selatan dan Tanah Sareal,” kata Theo, Minggu 26 November 2023.
Rincian Kejadian Bencana Setiap Bulan
Pada Agustus 2023, terdapat 49 kejadian bencana, termasuk 16 titik tanah longsor, 5 kejadian pohon tumbang, 13 bangunan roboh, 1 kasus orang hanyut, 3 kebakaran, dan 7 penyelamatan hewan.
Pada September 2023, meskipun jumlah kejadian bencana mengalami penurunan, tetap tercatat 48 kejadian. Di antaranya 2 tanah longsor, 12 pohon tumbang, 9 bangunan roboh, 13 kebakaran, dan 12 penyelamatan hewan.
Baca juga : Ayat Seribu Dinar, Doa Pembuka Pintu Rezeki Lengkap dengan Arti
Kemudian pada Oktober 2023, terjadi peningkatan drastis dengan 87 kejadian bencana. Termasuk di dalamnya adalah 10 tanah longsor, 30 angin kencang, 25 pohon tumbang, 27 bangunan roboh, 5 kebakaran, 12 penyelamatan hewan, dan 14 kekeringan.
“BPBD Kota Bogor telah melakukan langkah-langkah seperti pendistribusian air bersih ke lokasi terdampak kekeringan serta upaya penyelamatan dan pemulihan untuk mengatasi dampak bencana yang terjadi,” jelas Theo.
Situasi ini, kata Theo, pentingnya pengawasan dan tindakan pencegahan lebih lanjut untuk memitigasi kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam di Kota Bogor.
“Saya juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siap sedia menghadapi kemungkinan bencana yang dapat terjadi di masa mendatang,” ungkapnya.(Ibnu Galansa)