Monday, 5 May 2025
Home Blog Page 27

Sekolah Saudagar Syarikat Islam, Tambahkan Materi Perkoperasian, Dukung Program Pemerintah “Koperasi Merah Putih”

0

Bogordaily.net – Dalam rangka mendukung program strategis pemerintah “Koperasi Merah Putih”, Sekolah Saudagar Kota Bogor menambahkan materi Perkoperasian ke dalam kurikulum pendidikannya.

Langkah ini merupakan komitmen nyata dari untuk mencetak wirausahawan tangguh sekaligus membangkitkan semangat berkoperasi di kalangan generasi muda.

Ketua Pimpinan Cabang (PC SI) Kota Bogor, Subhan Murtadla, S.Ag., ME., menyampaikan bahwa penambahan materi ini selaras dengan cita-cita besar dalam membangun kedaulatan ekonomi umat melalui jalur koperasi.

“Kita ingin peserta Sekolah Saudagar tak hanya menjadi saudagar yang mandiri, tapi juga memiliki kesadaran kolektif dalam membangun ekonomi bersama. Koperasi adalah jalan tengah yang adil antara kapitalisme dan sosialisme. Ini selaras dengan semangat Program Koperasi Merah Putih,” tegas Subhan.

Sekolah Saudagar sendiri diikuti oleh lulusan SMA/MA/SMK serta lulusan program Kesetaraan Paket C, yang memiliki semangat untuk menjadi wirausahawan mandiri dan berdaya saing.

Penambahan materi perkoperasian diharapkan dapat menjadi bekal penting bagi peserta dalam membangun usaha berbasis nilai-nilai kebersamaan dan keadilan.

Materi Perkoprasian ini akan mencakup sejarah dan filosofi koperasi, manajemen koperasi modern, praktik pendirian koperasi, hingga studi kasus koperasi sukses di Indonesia.

Rencananya, materi akan diajarkan oleh praktisi koperasi, akademisi, serta para tokoh pergerakan ekonomi kerakyatan.

Dengan penambahan ini, Sekolah Saudagar memperkuat perannya sebagai pusat kaderisasi saudagar muslim Indonesia yang tidak hanya unggul secara personal, tetapi juga berjiwa kolektif dalam membangun kekuatan ekonomi umat.***

Wujudkan Mimpi Menjadi Bintang Dangdut, MNCTV Hadirkan Program Terbaru “Dangdut 24 Karat Karaoke Dadakan

0

Bogordaily.net sebagai Rumahnya Musik Dangdut, mempersembahkan sebuah program entertainment show yang akan menghibur dan menginspirasi pemirsa Indonesia, “Dangdut 24 Karat Karaoke Dadakan”.

Sebuah acara yang penuh dengan tantangan, keseruan, dan kesempatan besar untuk wujudkan mimpi lewat bakat bernyanyi. Program ini dipandu oleh Ruben Onsu, bersama dengan Kembang Goyang Mia KDI dan Kiky Primadona.

“Dangdut 24 Karat Karaoke Dadakan” adalah sebuah acara karaoke dadakan yang memberikan kesempatan bagi pasangan yang berani untuk menunjukkan bakat mereka. Baik itu pasangan suami istri, pacar, anak orang tua, atau saudara kandung, semua dapat berpartisipasi. Setiap pasangan akan berjuang untuk meraih kemenangan, yang tak hanya memberikan hadiah uang tunai, tetapi juga kesempatan untuk mewujudkan impian mereka.

Ruben Onsu sebagai host utama, bersama dengan para juri profesional, yaitu Wika Salim, Ira Swara dan Beniqno akan memberikan penilaian kepada para peserta berdasarkan kemampuan bernyanyi dan bakat lain yang mereka miliki.

Acara ini tidak hanya menonjolkan kemampuan vokal, tetapi juga mengedepankan ketangguhan mental, kreativitas, serta komunikasi yang atraktif.

Wujudkan mimpimu dan jadi bagian dari Karaoke Dadakan dengan persyaratan:
1. Berpasangan (suami istri, pacar, anak orang tua, saudara kandung)
2. Usia minimal 17 tahun
3. Memiliki kemampuan bernyanyi
4. Memiliki bakat atau skill lain selain bernyanyi
5. Komunikatif & atraktif
Untuk info lebih lanjut follow Instagram @OfficialMNCTV.

Peserta yang berhasil memenangkan tantangan akan pulang membawa uang tunai, dan lebih dari itu, mereka juga berpeluang mewujudkan mimpi mereka yang selama ini mungkin hanya ada dalam angan.

Acara ini menghadirkan lebih dari sekadar kompetisi musik. “Dangdut 24 Karat Karaoke Dadakan” akan menjadi ajang di mana perjuangan, harapan, dan air mata mengisi setiap langkah peserta menuju kemenangan. Setiap episode akan menghadirkan momen yang penuh emosi dan kejutan, serta menghadirkan hiburan yang menyegarkan bagi pemirsa di rumah.

Jangan Lewatkan! “Dangdut 24 Karat Karaoke Dadakan” Mulai 24 April 21.30 hanya di , wujudkan mimpimu dan siap nyanyi, siap menang, pulang bawa uang.***

SesmenUMKM: Tumbuhkan Wirausaha di Sukabumi Lewat Pemanfaatan Lahan Agroforestry

0

Bogordaily.net – Sekretaris Kementerian UMKM Arif Rahman Hakim mengajak warga Desa Cikarae Thoyyibah, Kecamatan Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat, untuk menumbuhkan wirausaha di bidang agroforestry dengan memanfaatkan lahan produktif.

Hal tersebut menurut , sejalan dengan diserahkannya hak kelola lahan perhutanan sosial seluas 397 ha dari Kementerian Kehutanan kepada Koperasi Produsen Pada Suka Thoyyibah sehingga ke depan harus benar-benar dapat dimanfaatkan sebagai lahan produktif oleh masyarakat Cikarae Thoyyibah.

“Untuk memperoleh izin ini tidak mudah, jadi harus bisa dimanfaatkan dengan menyusun model bisnis yang jelas, serta tidak terlepas dari pemanfaatan hutan lindung dan hutan produktif,” tutur Arif saat memberikan sambutan pada acara Penanaman Pohon Produktif di Desa Cikarae Thoyyibah, Sukabumi, beberapa waktu lalu.

Arif menambahkan, masyarakat harus bisa memanfaatkan berbagai dukungan yang diberikan oleh pemerintah, salah satunya melalui sinergi antara Kementerian UMKM dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Balai Perhutanan Sosial serta Kementerian Kehutanan untuk melakukan pendampingan bagi pengusaha mikro di bidang agroforestry.

“Kegiatan pendampingan tersebut mulai dari pendirian badan usaha, dukungan pelatihan teknis dalam mengelola sektor perkebunan, dukungan benih serta bubuk, hingga sarana perkebunan lain. Diharapkan pendampingan ini dapat memberikan hasil terbaik, seperti buah-buahan, peningkatan ketahanan pangan, serta kelestarian lingkungan,” kata Arif.

Sedangkan dari sisi pembiayaan, Arif mengharapkan PT PNM dapat berperan dengan memperkuat pembiayaan pengusaha mikro di daerah-daerah, khususnya di Cikarae Thoyyibah.

“PNM merupakan bagian dari holding ultra mikro, tugas utamanya untuk menumbuhkan wirausaha ultra mikro dan mikro, yang kami harap keberadaannya dapat dioptimalkan oleh masyarakat Cikarae Thoyyibah,” ujar Arif.

Pada kesempatan yang sama, Pemimpin Cabang PNM Sukabumi Resya Afriansyah menyampaikan, PNM memiliki program Mekaar yang menyalurkan pembiayaan, khususnya kepada ibu-ibu agar bisa menjadi wirausaha yang produktif.

Selain menyalurkan pembiayaan, Resya menambahkan, PNM juga bertanggung jawab mendampingi serta memberikan PKU (Pengembangan Kapasitas Usaha).

“Kami juga memberikan pemahaman kiat-kiat menjadi seorang wirausaha dan menaikkan mutu usaha nasabah,” kata Resya.

Resya mengungkapkan, dalam waktu dekat PNM akan membuka unit baru di Kecamatan Cikidang, yang berarti akan lebih dekat dengan masyarakat Cikarae Thoyyibah.

“Yang paling penting bisa terus berdampak kepada masyarakat, sekaligus meningkatkan taraf ekonomi mereka,” ujar Resya.

Sementara itu, Kepala Desa Cikarae Thoyyibah Saeful Rahman menyambut baik atas diberikannya hak kelola lahan kepada Koperasi Produsen Pada Suka Thoyyibah ini.

“Masyarakat bisa bekerja sama dengan koperasi untuk meningkatkan produktivitasnya, ini juga menjadi wadah untuk kemajuan masyarakat Cikarae Thoyyibah,” ucap Saeful.

Saeful turut mengajak masyarakat agar selalu memiliki komitmen yang kuat dalam mengelolah lahan sebaik mungkin, serta berjalan beriringan dalam memajukan Desa Cikarae Thoyyibah.***

Arsenal Gagal Menang, Liverpool di Ambang Juara Premier League 2025

0

Bogordaily.net – Juara Premier league 2025 sudah bisa ditebak, !

Anfield kini tengah bersiap untuk sebuah malam bersejarah. Klub kebanggaan Merseyside, FC, hanya membutuhkan satu poin lagi untuk mengunci gelar juara Liga Inggris ke-20 mereka—sebuah pencapaian yang akan menyamai torehan rival abadi, Manchester United.

Kepastian itu muncul setelah Arsenal gagal meraih kemenangan dalam laga pekan ke-34 melawan Crystal Palace di Emirates Stadium, Kamis dini hari, 24 April 2025.

Hasil imbang 2-2 membuat The Gunners tertahan di posisi kedua klasemen dengan 67 poin, terpaut 12 angka dari yang belum memainkan pertandingan pekan ini.

Dengan empat laga tersisa, tim asuhan Mikel Arteta maksimal hanya dapat mengoleksi 79 poin di akhir musim.

Jumlah itu sama dengan poin yang kini sudah dikumpulkan .

Artinya, tambahan satu angka saja dari sisa pertandingan cukup untuk memastikan Mohamed Salah dan rekan-rekannya mengangkat trofi Premier League.

bisa jadi juara Premier League 2025.

Laga penentu itu akan terjadi pada Minggu malam, 27 April 2025, saat menjamu Tottenham Hotspur di Anfield.

Jika mampu menahan imbang atau bahkan menang, akan merayakan gelar juara di kandang sendiri, di hadapan puluhan ribu pendukung setia yang telah menantikan momen ini sejak musim 2019/2020, musim ketika mereka meraih gelar di tengah pandemi, tanpa sorakan publik Anfield.

“Kami masih punya pertandingan besar akhir pekan ini dan saya meminta semua penggemar untuk hadir mendukung kami. Ini akan sangat pantas sampai akhir,” ujar pelatih kepala , Arne Slot, dalam sesi konferensi pers usai latihan Kamis pagi.

Gelar juara kali ini bukan hanya soal trofi. Ini adalah penegasan posisi dalam sejarah sepak bola Inggris.

Setelah bertahun-tahun dibayang-bayangi Manchester United dalam hal jumlah gelar liga, Liverpool berpotensi berdiri sejajar di angka 20.

Rivalitas keduanya yang telah berlangsung selama puluhan tahun akan memasuki babak baru.

Di kota pelabuhan yang penuh sejarah itu, denyut optimisme terasa di setiap sudut.

Jika tak ada kejutan berarti, pekan depan Merseyside akan merah. Bukan karena matahari terbenam, tapi karena gelar juara yang akhirnya kembali ke rumah.***

Rudy Susmanto Tinjau Langsung Sekolah Rusak dan Makam Bersejarah di Bogor Barat

0

Bogordaily.net – Bupati Bogor, lakukan kunjungan kerja ke wilayah Kecamatan dan Nanggung untuk meninjau langsung dua lokasi penting, yaitu komplek makam Garisul di Kecamatan dan kondisi terkini Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kalong Sawah 01 pasca kejadian kebakaran, pada (23/4/25).

Bupati Bogor, menjelaskan bahwa nama Garisul merupakan singkatan dari “Garis Rasulullah”, yang memiliki nilai sejarah dan religius bagi masyarakat setempat. Kunjungan ini juga menjadi momen untuk memperkuat program-program sosial pemerintah daerah.

“Selain meninjau lokasi bersejarah, kami juga melihat langsung kondisi SDN Kalong Sawah 01 pasca kebakaran. Kami membagikan paket perlengkapan sekolah untuk para siswa, serta meninjau pelaksanaan program makan bergizi gratis bagi anak-anak,” ungkap .

Bupati Bogor, juga menyampaikan bahwa pembangunan kembali sekolah akan menjadi prioritas, dan telah masuk dalam postur APBD 2025. Meski begitu, ia berharap proses perbaikan dapat dimulai lebih cepat.

“Kami ingin pembangunan dimulai sebelum bulan Desember. Saat ini, sistem pembelajaran masih dilakukan secara bergilir karena keterbatasan ruang. Kami akan berupaya semaksimal mungkin agar bangunan sekolah yang terbakar dapat segera diperbaiki,” tambahnya.

Selanjutnya, meninjau pembangunan Pendopo Kawedanan , yang diharapkan menjadi pusat pelestarian budaya lokal. Pembangunan tahap awal pendopo ini didukung oleh kontribusi masyarakat tanpa menggunakan dana APBD, sementara tahap lanjutan termasuk galeri budaya akan dibiayai dari APBD.

“Pendopo ini menjadi harapan masyarakat dan seluruh warga Bogor. Pembangunan sudah berjalan memasuki hari keempat hingga kelima. Kami mengapresiasi gotong royong masyarakat,” ujarnya.

Perlu diketahui bahwa, kunjungan kerja ini juga mencakup silaturahmi ke rumah salah satu tokoh di wilayah Bogor Barat, serta peninjauan ke kawasan wisata Kebun Teh Nirmala di Malasari. Pemerintah Kabupaten Bogor merencanakan pembangunan jalan tembus dari Malasari ke Sukabumi untuk meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi wilayah.

“Kami mohon dukungan dari semua pihak, termasuk rekan-rekan media, agar bersama-sama kita membangun Kabupaten Bogor ke arah yang lebih baik,” tutup Rudy.***

Maknai Hari Kartini, BRI Berdayakan Wanita Indonesia Melalui Program BRInita

0

Bogordaily.net – Perempuan memegang peran yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam lingkup keluarga maupun di tengah masyarakat luas. Peran ini bukanlah hal baru, tetapi telah tumbuh dan berkembang seiring dengan perjuangan panjang menuju kesetaraan, dimana salah satu simbolnya adalah sosok Kartini.

Kartini hadir sebagai simbol emansipasi, keberanian dan perubahan. Di tengah tantangan zaman modern, peran perempuan menjadi semakin strategis.

melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) mengambil bagian dalam mendukung peran wanita melalui berbagai macam program pemberdayaan yang secara nyata mampu mendorong kesejahteraan wanita Indonesia. Salah satunya melalui pelaksanaan program BRInita ( Bertani di Kota).

Dalam program ini mengambil bagian penting dengan melakukan pemberdayaan masyarakat, terutama kaum wanita dengan membuat ekosistem urban farming yang berkelanjutan di daerah kota padat penduduk agar dapat mengambil nilai baik dari sisi sosial, ekonomi dan lingkungan. Program ini telah dimplementasikan di 31 lokasi yang tersebar di 15 provinsi di Indonesia yang sebagian besar pengelolaanya dijalankan oleh kelompok usaha wanita.

Salah satu manfaat dari program BRInita dialami oleh Kelompak Usaha Kosagrha Lestari yang berlokasi di Kelurahan Medokan Ayu, Kota Surabaya, Jawa Timur. Program BRInita yang disalurkan oleh Peduli telah memberdayakan anggota kelompok Kosagrha Lestari yang sebagain besar anggotanya adalah kaum wanita.

Pridha Nashari Rahmatika, Ketua Kelompok Kosagrha Lestari mengungkapkan bahwa kelompok ini telah berdiri pada 2021 dengan jumlah anggota saat ini tercatat sebanyak 51 orang. Kelompok usaha ini memanfaatkan lahan tidur seluas 800 meter persegi di tengah perumahan menjadi sebuah kebun sayur.

Diakuinya, kelompoknya tersebut terus berkembang dengan bantuan program BRInita yang telah dijalankan sejak 2023. Program BRInita telah menjadi wadah positif bagi anggota kelompok dalam menghijaukan lingkungan dan memberi manfaat ekonomi bagi anggota kelompok.

Tidak hanya bantuan infrastruktur urban farming dan peralatan usaha, anggota kelompok ini juga mendapatkan edukasi tentang bertani di kota atau teknik urban farming. Salah satu contohnya, dalam memperingati Hari Kartini 2025, Kelompok Kosagrha Lestari mengikuti kegiatan workshop tentang Urban Farming pada Kamis 17 April 2025 yang diselenggarakan Peduli di lokasi usaha kelompok tersebut.

Sebagai hasilnya, saat ini Kelompok Kosagrha Lestari mampu mencatatkan pendapatan per bulan di kisaran Rp2-10juta dengan berbagai jenis tanaman yang di tanam seperti sayur-sayuran, tomat, buah-buahan, jagung putih serta kegiatan beternak ikan gurame, nila dan ayam.

“Dengan adanya program BRInita Kelompok Kosagraha Lestari menjadi lebih semangat dan sangat membantu perkembangan kelompok usaha kami. Kami juga mendapatkan penambahan keterampilan dan pemahaman tentang bertani di kota dan tentunya membantu mendorong ketahanan pangan”, ungkapnya.

Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa sejalan dengan Asta Cita pemerintah yang berkomitmen bahwa setiap warga negara memiliki akses terhadap pangan yang cukup, aman, bergizi dan berkelanjutan, program BRInita juga menjadi salah satu inisiatif dalam mengajak Kartini masa kini untuk menjawab tantangan kemandirian pangan wilayah perkotaan di Indonesia.

Sejak diluncurkan pada 2022, program BRInita telah memberikan manfaat bagi 1.160 jiwa dan berkontribusi bagi 20,16% Indeks Pembangunan Manusia (IPM) khususnya perempuan. Program ini juga secara nyata telah menghasilkan 9.544,33 tanaman sayuran hasil panen, 112 tanaman obat-obatan keluarga (Toga) dan berkontribusi 11,27% terhadap penurunan stunting.

Selain itu, program ini juga telah berkontribusi bagi lingkungan dengan menghasilkan 3.3982 kg pupuk organik cair, 2.218 liter eco enzim, 64 produk olahan pupuk, 80 kg maggot BSF dan 238,61 kg C02-eq yang berkontribusi bagi efisiensi emisi gas rumah kaca dari penanaman sayuran hidroponik.

“Ini menjadi wadah positif tentunya, terutama beberapa pelatihan dan program pemberdayaan di dalamnya yang diharapkan dapat mendorong kesejahteraan kaum wanita”, imbuh Hendy.

Dalam pelaksanaannya, juga melalukan pembinaan bagi anggota kelompok atau penerima manfaat berupa pelatihan pengelolaan urban farming dengan menggandeng tenaga ahli/instansi terkait serta melakukan monitoring kegiatan urban farming dan melakukan pengembangan hasil urban farming sehingga mampu menambah nilai ekonomis seperti penjualan, pengelolaan, packaging dan pemasaran.

“BRInita adalah program pemberdayaan wanita, untuk dapat mengambil peran besar, tidak hanya di lingkungan keluarga saja, namun banyak berkarya di lingkungan sosial dan masyarakat luas sesuai dengan semangat Kartini yaitu semangat untuk terus maju, mengubah keterbatasan menjadi kekuatan, dan menjadikan perempuan sebagai pusat dari perubahan yang bermakna”, pungkas Hendy.***

Jangan Ngaku Fans Marsada Band Kalau Belum Tahu Chord Rosita yang Ini! Cek KlikBatak

0

Bogordaily.net – Apakah Anda seorang penggemar berat Marsada Band? Hafal lirik lagu-lagu hits mereka, terutama balada menyayat hati seperti “Rosita”? Jika ya, mungkin Anda pernah mencoba memainkannya di gitar, mengikuti kunci-kunci yang beredar di internet. Namun, tunggu dulu! Pernahkah Anda merasa ada yang kurang pas saat memainkannya?

Seolah nada yang keluar belum sepenuhnya menangkap kedalaman emosi yang dihadirkan Marsada Band dalam lagu aslinya? Jika demikian, artikel ini adalah panggilan untuk Anda.

Jangan terburu-buru mengklaim diri sebagai fans sejati jika Anda belum menemukan dan mencoba versi chord “Rosita” yang lebih autentik.

Dan petunjuknya ada di klikbatak.com, sebuah sumber yang mungkin menyimpan kunci jawaban atas pencarian Anda selama ini. Mari kita selami mengapa versi chord tertentu bisa begitu krusial.

Rosita: Lebih dari Sekadar Lagu, Sebuah Mahakarya Emosional
Sebelum membahas chord, mari kita hargai kembali keindahan “Rosita”. Lagu ini bukan sekadar rangkaian nada dan lirik; ia adalah sebuah monumen dalam diskografi Marsada Band dan lanskap musik Batak secara keseluruhan.

Dengan lirik yang puitis mengisahkan kerinduan dan kehilangan, serta melodi yang mengalun pilu, “Rosita” berhasil menyentuh hati jutaan pendengar lintas generasi. Kekuatan utamanya terletak pada kemampuannya membangkitkan empati dan nostalgia. Bagi banyak orang, lagu ini menjadi soundtrack momen-momen reflektif atau pengingat akan kenangan pahit manis.

Karena status ikoniknya inilah, memainkan “Rosita” dengan benar, termasuk dengan progresi chord yang tepat, menjadi semacam penghormatan bagi karya besar ini dan pengalaman yang lebih memuaskan bagi pemain maupun pendengar.

Perangkap Chord Umum: Kenapa Versi Biasa Sering Kurang Memuaskan?
Sekarang, mari kita bicara tentang inti masalahnya: chord marsada band – rosita yang banyak ditemukan secara online. Seringkali, versi yang tersedia adalah penyederhanaan.

Mungkin hanya mencantumkan kunci-kunci dasar seperti Am, G, C, F, dan Em. Meskipun secara garis besar bisa mengiringi lagu, versi sederhana ini kerap kali kehilangan nuansa. Musik Batak, termasuk karya Marsada Band, seringkali memiliki progresi atau voicing (susunan nada dalam chord) yang khas.

Chord “Rosita” yang autentik mungkin melibatkan penggunaan passing chords (kunci singkat penghubung), inversi (urutan nada dalam kunci yang dibalik), atau bahkan sedikit variasi ritme petikan yang jika dihilangkan akan mengurangi kekayaan harmoninya.

Inilah mengapa banyak gitaris merasa versi yang mereka mainkan terdengar “kosong” atau kurang menggigit dibandingkan rekaman aslinya. Mereka hanya mendapatkan kerangka, bukan jiwa lagunya.

Misteri “Chord Yang Ini”: Apa yang Membuatnya Berbeda?
Lalu, apa yang dimaksud dengan “chord Rosita yang ini” yang disebut dalam judul? Ini merujuk pada versi chord yang lebih akurat, yang berusaha menangkap detail-detail halus dari aransemen asli Marsada Band.

Perbedaannya bisa terletak pada:
1. Chord Lebih Lengkap: Mungkin menyertakan chord tambahan seperti Dm, Gsus4, atau variasi minor/mayor yang lebih spesifik pada bagian tertentu.

2. Penempatan Presisi: Menunjukkan di mana tepatnya pergantian chord terjadi, seringkali sinkron dengan suku kata lirik atau ketukan melodi tertentu, yang sangat mempengaruhi feel lagu.

3. Saran Voicing/Petikan: Kadang disertai petunjuk tentang cara memetik senar (fingerstyle) atau pola strumming yang paling mendekati gaya Marsada Band.
Versi seperti inilah yang memungkinkan gitaris tidak hanya memainkan nada yang benar, tetapi juga membangkitkan atmosfer melankolis dan kerinduan yang menjadi esensi “Rosita”. Menemukan versi ini bisa menjadi tantangan tersendiri di tengah lautan informasi generik.

Mengapa KlikBatak Bisa Jadi Solusi Anda?
Di sinilah KlikBatak berperan. Sebagai platform yang memiliki fokus kuat pada budaya dan musik Batak, KlikBatak berpotensi besar menyajikan konten yang lebih terkurasi dan akurat dibandingkan situs chord umum.

Ada kemungkinan lebih tinggi bahwa chord Marsada Band yang disajikan, termasuk untuk “Rosita”, telah diverifikasi atau disusun oleh orang-orang yang memahami secara mendalam kekhasan musik Batak.

Mereka mungkin lebih memperhatikan detail-detail nuansa yang sering terlewatkan. Daripada menghabiskan waktu mencoba berbagai versi chord yang meragukan dari sumber acak, mengecek sumber yang berdedikasi seperti KlikBatak bisa menjadi langkah cerdas dan efisien untuk menemukan “chord yang ini” – versi yang benar-benar memuaskan dahaga Anda akan autentisitas musik Marsada Band.

Tingkatkan Level Fans Anda: Mainkan Rosita dengan Jiwa
Menemukan chord yang akurat hanyalah langkah awal. Seorang fans sejati tidak hanya tahu, tapi juga berusaha merasakan dan menyampaikan esensi karya idolanya. Setelah mendapatkan chord “Rosita” versi akurat (semoga dari KlikBatak!), luangkan waktu untuk:
Mendengarkan Kembali Aslinya: Perhatikan dinamika, tempo, dan emosi dalam vokal serta instrumen.

Latih Perpindahan Chord: Pastikan transisi antar kunci mulus, terutama pada bagian-bagian yang rumit atau cepat.

Fokus pada Ritme: Baik strumming maupun fingerstyle, ritme adalah kunci untuk menangkap groove lagu.

Mainkan dengan Perasaan: Ingatlah cerita di balik lagu. Biarkan jari dan hati Anda bekerja sama.

Jadi, tantangan diterima? Buktikan status Anda sebagai fans Marsada Band sejati. Jangan puas dengan versi chord “Rosita” yang biasa-biasa saja. Telusuri kemungkinan adanya versi yang lebih akurat, dan mulailah pencarian Anda dengan mengecek KlikBatak. Temukan harmoni yang hilang itu, mainkan “Rosita” dengan sepenuh jiwa, dan rasakan kepuasan memainkan mahakarya ini sebagaimana mestinya.***

 

Psikologi di Balik Komunikasi: Mengapa Kata-Kata Bisa Mengubah Segalanya

0

Bogordaily.net – Komunikasi adalah proses fundamental yang memungkinkan manusia untuk berbagi informasi, perasaan, dan ide. Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan pesan, tetapi juga sebagai jembatan yang menghubungkan individu satu sama lain, membentuk hubungan sosial, serta menciptakan pemahaman yang lebih mendalam antarpribadi.

Kata-kata, sebagai elemen utama dalam komunikasi verbal, memainkan peran penting dalam membentuk interaksi sosial dan memiliki dampak yang besar terhadap emosi, pola pikir, serta perilaku individu.

Pilihan kata yang digunakan seseorang dalam berkomunikasi dapat membangun kepercayaan, meningkatkan motivasi, atau bahkan menyebabkan kesalahpahaman dan konflik. Kata-kata yang positif dan penuh empati dapat menciptakan suasana yang mendukung, membangun rasa percaya diri, dan memperkuat hubungan interpersonal.

Sebaliknya, kata-kata yang negatif atau tidak sensitif dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman, merusak hubungan, serta memengaruhi kesehatan mental seseorang.
Memahami psikologi di balik komunikasi membantu kita menyadari betapa besar kekuatan kata-kata dalam kehidupan sehari-hari.

Kesadaran ini memungkinkan kita untuk lebih bijaksana dalam berkomunikasi, memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan konteks dan tujuan komunikasi, serta mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih efektif.

Dengan memahami bagaimana komunikasi memengaruhi emosi dan perilaku, kita dapat membangun hubungan yang lebih harmonis, meningkatkan kerja sama dalam berbagai lingkungan sosial, dan menciptakan dampak positif dalam kehidupan orang lain.

1. Dasar Psikologi dalam Komunikasi
Otak manusia memiliki kemampuan luar biasa dalam memproses bahasa, menjadikannya alat utama dalam interaksi sosial dan perkembangan intelektual. Kemampuan ini memungkinkan manusia untuk memahami, menafsirkan, dan merespons berbagai bentuk komunikasi, baik verbal maupun nonverbal.

Menurut Newberg dan Waldman dalam buku Words Can Change Your Brain (2012), penggunaan kata-kata positif seperti “cinta” dan “damai” tidak hanya berdampak pada suasana hati seseorang tetapi juga dapat memengaruhi struktur dan fungsi otak secara langsung.

Kata-kata positif mampu mengubah ekspresi gen yang berkaitan dengan kesejahteraan emosional, memperkuat area di lobus frontal—bagian otak yang berperan dalam pengambilan keputusan dan pengendalian diri—serta meningkatkan fungsi kognitif secara keseluruhan.

Sebaliknya, kata-kata negatif dapat memicu respons stres yang signifikan dalam tubuh. Studi yang dikutip oleh Kompas.com (2013) menunjukkan bahwa pilihan kata dapat memengaruhi fungsi otak secara langsung, terutama dalam hal regulasi emosi dan keseimbangan neurokimia.

Kata-kata yang bernada negatif atau penuh tekanan dapat meningkatkan kadar hormon stres seperti kortisol, yang dalam jangka panjang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental, menyebabkan kecemasan, bahkan memengaruhi daya ingat dan konsentrasi seseorang.

Liva Learning (2025) juga menyoroti bagaimana kata-kata dapat memengaruhi biokimia otak, menunjukkan bahwa penggunaan bahasa yang penuh motivasi dan optimisme dapat merangsang produksi neurotransmitter yang berhubungan dengan perasaan bahagia dan ketenangan.

Dalam konteks ini, psikologi komunikasi menjadi bidang studi yang sangat penting dalam memahami bagaimana pesan dirancang, disampaikan, diterima, dan diproses oleh individu maupun kelompok.

Psikologi komunikasi mencakup berbagai prinsip dari teori kognitif, psikologi sosial, hingga neurolinguistik, yang membantu menjelaskan bagaimana bahasa dan interaksi dapat membentuk perilaku manusia.

Sebagaimana dijelaskan oleh Wardani (2023) dalam Rahasia di Balik Daya Tarik: Psikologi dalam Proses Komunikasi, strategi komunikasi yang efektif tidak hanya bergantung pada isi pesan, tetapi juga pada cara penyampaiannya, konteks sosial, serta kondisi psikologis penerima pesan.

Selain itu, penelitian dari Gunadarma University (2023) dalam Jurnal Psikologi menunjukkan bahwa kata-kata yang mengandung muatan emosional dapat memengaruhi proses kognitif seseorang, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam membentuk persepsi terhadap suatu situasi.

Misalnya, individu yang sering menerima pesan negatif atau kritik yang merendahkan cenderung mengembangkan pola pikir yang pesimistis, sementara mereka yang mendapatkan dukungan verbal yang positif lebih mungkin untuk memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan berpikir secara lebih konstruktif.

Dengan memahami psikologi komunikasi, individu dapat lebih bijak dalam memilih kata-kata yang digunakan dalam interaksi sehari-hari, baik dalam lingkungan personal maupun profesional.

Sebagaimana dijelaskan oleh Universitas Surabaya (2020) dalam kajiannya mengenai Toxic Positivity, bahkan ucapan yang dimaksudkan sebagai bentuk dukungan dapat berdampak negatif jika tidak disampaikan dengan tepat.

Oleh karena itu, penting untuk memahami konteks komunikasi serta dampak psikologis dari setiap kata yang diucapkan agar interaksi dapat berjalan secara lebih efektif dan membangun hubungan yang lebih sehat.

2. Pengaruh Kata-Kata terhadap Pikiran dan Perasaan
Kata-kata memiliki kekuatan luar biasa dalam komunikasi verbal, tidak hanya sebagai alat untuk menyampaikan informasi, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun hubungan, memotivasi, menenangkan, atau bahkan secara tidak sengaja menyakiti orang lain.

Dalam berbagai situasi, penggunaan kata-kata yang positif dapat memberikan dampak yang mendalam, seperti meningkatkan semangat, membangun rasa percaya diri, dan menciptakan suasana yang lebih harmonis dalam interaksi sosial.

Menurut Liva Learning (2025) dalam The Power of Words: Bagaimana Kata-Kata Memengaruhi Biokimiawi Otak, kata-kata yang penuh dengan energi positif mampu merangsang produksi hormon kebahagiaan seperti dopamin dan serotonin, yang berperan dalam meningkatkan perasaan nyaman dan mengurangi stres.

Hal ini menunjukkan bahwa bahasa bukan hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga dapat mempengaruhi kondisi psikologis dan kesejahteraan seseorang secara langsung.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua kata-kata positif selalu membawa dampak yang baik. Jika digunakan secara berlebihan tanpa mempertimbangkan konteks dan kondisi emosional seseorang, hal ini dapat berujung pada fenomena yang dikenal sebagai toxic positivity.

Universitas Surabaya (2020) dalam kajiannya mengenai Toxic Positivity: Ucapan Positif yang Berdampak Negatif menjelaskan bahwa dorongan untuk terus berpikir positif secara berlebihan dapat mengabaikan perasaan negatif yang sebenarnya valid dan perlu diproses.

Ketika seseorang dipaksa untuk terus melihat sisi baik dari setiap situasi tanpa diberikan ruang untuk mengekspresikan kesedihan, kekecewaan, atau kemarahan, hal ini justru dapat memperburuk kesehatan mental mereka.

Konsep toxic positivity ini sering kali muncul dalam interaksi sosial sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, tempat kerja, maupun media sosial. Pernyataan seperti “Jangan sedih, semuanya akan baik-baik saja” atau “Kamu harus tetap kuat dan berpikir positif” mungkin dimaksudkan sebagai bentuk dukungan, tetapi jika diucapkan tanpa empati dan pemahaman terhadap situasi individu, justru dapat membuat seseorang merasa diabaikan atau diremehkan.

Menurut penelitian dari Hello Sehat (2022) tentang Toxic Positivity, respons semacam ini dapat menciptakan tekanan emosional yang lebih besar karena individu merasa tidak memiliki ruang untuk mengekspresikan perasaan negatifnya, yang pada akhirnya dapat merusak hubungan sosial dan menurunkan kualitas kesehatan mental mereka.

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Gunadarma University (2023) dalam Jurnal Psikologi juga menyoroti bagaimana penggunaan kata-kata yang mengandung muatan emosional dapat memengaruhi proses kognitif seseorang.

Dalam konteks toxic positivity, individu yang terus-menerus menerima pesan bahwa mereka harus selalu bahagia dan optimis mungkin akan mengalami disonansi kognitif, di mana mereka merasa terpaksa untuk menekan emosi negatif yang sebenarnya alami dan perlu diproses.

Jika dibiarkan dalam jangka panjang, hal ini dapat menghambat perkembangan emosional dan membuat seseorang lebih rentan terhadap gangguan kecemasan atau depresi.

Oleh karena itu, keseimbangan dalam penggunaan kata-kata sangatlah penting dalam komunikasi verbal. Seperti yang dijelaskan oleh Wardani (2023) dalam Rahasia di Balik Daya Tarik: Psikologi dalam Proses Komunikasi, komunikasi yang efektif bukan hanya tentang memberikan dukungan secara positif, tetapi juga tentang memahami kondisi emosional lawan bicara dan memberikan respons yang sesuai dengan situasi.

Mendengarkan secara aktif, mengakui perasaan negatif, dan menawarkan empati yang tulus adalah langkah-langkah yang lebih konstruktif dibandingkan sekadar mendorong seseorang untuk tetap berpikir positif tanpa mempertimbangkan perasaan mereka.

Dengan demikian, kata-kata dapat benar-benar menjadi alat yang kuat untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan mendukung kesejahteraan psikologis semua pihak yang terlibat dalam komunikasi.

3. Komunikasi yang Mempengaruhi Perilaku
Teknik komunikasi persuasif sering digunakan dalam berbagai bidang, seperti pemasaran, politik, dan kepemimpinan, untuk memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan mengambil keputusan. Komunikasi persuasif merupakan strategi yang dirancang dengan cermat untuk membangun kepercayaan, membentuk opini, serta memotivasi audiens agar bertindak sesuai dengan pesan yang disampaikan.

Menurut Wardani (2023) dalam Rahasia di Balik Daya Tarik: Psikologi dalam Proses Komunikasi, elemen utama dalam komunikasi persuasif mencakup pemilihan kata yang tepat, pemahaman terhadap psikologi audiens, serta penggunaan teknik komunikasi yang mampu membangkitkan emosi dan meningkatkan keterlibatan.

Dalam dunia politik, komunikasi persuasif memainkan peran krusial dalam membentuk persepsi publik dan memengaruhi hasil pemilihan. Sebuah kampanye politik yang efektif sering kali menggunakan retorika yang kuat untuk membangun citra kandidat, membangkitkan emosi pemilih, serta mengarahkan opini masyarakat terhadap isu-isu tertentu.

Misalnya, seorang kandidat yang menggunakan bahasa yang menggugah seperti “perubahan besar untuk masa depan lebih baik” atau “bersama, kita bisa membangun negeri yang lebih kuat” dapat menciptakan rasa optimisme dan kebersamaan di antara pemilih.

Hal ini didukung oleh temuan dari Suara.com (2024) dalam artikel Psikologi Komunikasi: Kunci Sukses dalam Berinteraksi, yang menjelaskan bahwa kata-kata yang memanfaatkan prinsip psikologi sosial dapat meningkatkan efektivitas pesan politik dan memperkuat loyalitas pemilih.

Selain itu, dalam dunia pemasaran, teknik komunikasi persuasif sangat berpengaruh dalam membentuk persepsi merek dan memengaruhi perilaku konsumen. Kata-kata yang membangkitkan emosi, merangsang imajinasi, atau menciptakan rasa urgensi dapat meningkatkan daya tarik komunikasi serta mendorong konsumen untuk mengambil tindakan, seperti melakukan pembelian atau menggunakan suatu layanan.

Liva Learning (2025) dalam The Power of Words: Bagaimana Kata-Kata Memengaruhi Biokimiawi Otak menyoroti bahwa bahasa yang membangkitkan rasa percaya diri, kebahagiaan, atau ketakutan kehilangan peluang (fear of missing out) dapat memicu reaksi neurologis tertentu yang memengaruhi keputusan pembelian.

Contohnya, penggunaan frasa seperti “Promo terbatas – beli sekarang sebelum kehabisan!” atau “Produk ini telah mengubah hidup jutaan orang, saatnya giliran Anda!” dapat menciptakan dorongan psikologis yang lebih besar bagi konsumen untuk segera bertindak.

Komunikasi persuasif juga berperan dalam kepemimpinan, di mana seorang pemimpin yang mampu menggunakan kata-kata dengan efektif dapat menginspirasi, membangun kepercayaan, serta mendorong anggotanya untuk bekerja lebih produktif.

Penelitian dari Gunadarma University (2023) dalam Jurnal Psikologi menunjukkan bahwa gaya komunikasi seorang pemimpin yang karismatik dan persuasif dapat meningkatkan motivasi kerja, memperkuat rasa memiliki dalam tim, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif.

Misalnya, seorang pemimpin yang mengatakan “Kita adalah tim yang hebat, dan bersama kita dapat mencapai hal-hal luar biasa” akan lebih efektif dalam membangun semangat kerja dibandingkan dengan pemimpin yang hanya memberikan instruksi tanpa membangkitkan rasa keterlibatan emosional.

Dengan memahami prinsip-prinsip komunikasi persuasif dan bagaimana penggunaan kata-kata yang tepat dapat memengaruhi audiens, individu dalam berbagai bidang—baik itu politikus, pemasar, maupun pemimpin—dapat merancang strategi komunikasi yang lebih efektif.

Namun, seperti yang diperingatkan oleh Universitas Esa Unggul (2020) dalam Modul Sesi 12 Psikologi Pesan, penting untuk memastikan bahwa teknik persuasif yang digunakan tetap etis dan tidak bersifat manipulatif.

Penggunaan komunikasi persuasif yang bertanggung jawab akan membantu menciptakan interaksi yang lebih autentik, membangun hubungan yang lebih kuat, serta menghasilkan dampak positif bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan.

4. Kesalahan Umum dalam Berkomunikasi dan Dampaknya
Kesalahan dalam memilih kata dapat memiliki dampak yang signifikan dalam interaksi sosial, baik dalam lingkup personal maupun profesional. Kata-kata yang kurang tepat dapat menyebabkan kesalahpahaman, menimbulkan konflik, serta menciptakan ketegangan dalam hubungan interpersonal.

Bahkan dalam situasi di mana niat awal pembicara adalah baik, penggunaan kata yang tidak sesuai dapat disalahartikan oleh pendengar, sehingga menimbulkan rasa tersinggung atau ketidaknyamanan.

Menurut Universitas Surabaya (2020) dalam Toxic Positivity: Ucapan Positif yang Berdampak Negatif, komunikasi yang tidak memperhitungkan kondisi emosional lawan bicara dapat memperburuk situasi dan membuat seseorang merasa diabaikan atau tidak dihargai.

Salah satu bentuk komunikasi yang sering kali merusak hubungan adalah komunikasi pasif-agresif, yaitu cara berkomunikasi yang secara tidak langsung menyampaikan ketidakpuasan atau kemarahan dengan cara yang ambigu atau menyindir.

Misalnya, seseorang yang berkata “Ya, tentu saja, aku akan melakukannya… seperti biasanya” dengan nada sarkastik mungkin terlihat setuju di permukaan, tetapi sebenarnya menyimpan ketidaksenangan yang tidak diungkapkan secara langsung.

Menurut penelitian dari Gunadarma University (2023) dalam Jurnal Psikologi, komunikasi pasif-agresif dapat menimbulkan kebingungan, frustrasi, dan bahkan memperburuk hubungan interpersonal karena ketidakjelasan maksud yang disampaikan.
Selain itu, komunikasi yang manipulatif juga dapat merusak kepercayaan dalam hubungan sosial.

Manipulasi verbal sering kali melibatkan penggunaan kata-kata yang dirancang untuk mempengaruhi atau mengendalikan orang lain dengan cara yang tidak jujur atau tidak adil.

Misalnya, penggunaan kalimat seperti “Kalau kamu benar-benar peduli, kamu pasti akan melakukan ini untukku” dapat membuat seseorang merasa bersalah dan terpaksa menuruti permintaan tanpa benar-benar memahami atau menyetujui situasi yang ada.

Liva Learning (2025) dalam The Power of Words: Bagaimana Kata-Kata Memengaruhi Biokimia Otak menyoroti bahwa komunikasi manipulatif dapat memicu respons emosional negatif, meningkatkan kecemasan, serta melemahkan rasa percaya diri seseorang dalam jangka panjang.

Selain komunikasi pasif-agresif dan manipulatif, penggunaan konsep toxic positivity juga dapat berdampak negatif terhadap hubungan sosial dan kesehatan mental seseorang.

Meskipun berpikir positif sering kali dianggap sebagai hal yang baik, dorongan untuk selalu bersikap optimis tanpa mempertimbangkan keadaan emosional yang sebenarnya dapat membuat seseorang merasa bahwa emosinya tidak valid.

Menurut Hello Sehat (2022) dalam kajiannya mengenai Toxic Positivity, menekan emosi negatif secara terus-menerus dapat menyebabkan stres berkepanjangan, kecemasan, bahkan depresi.

Contohnya, ketika seseorang mengungkapkan kesedihan atau kekecewaannya, respons seperti “Jangan terlalu dipikirkan, semuanya pasti akan baik-baik saja” mungkin dimaksudkan untuk menghibur, tetapi justru dapat membuat individu tersebut merasa diabaikan atau tidak dipahami.

Untuk menghindari kesalahan dalam komunikasi, penting bagi seseorang untuk memilih kata dengan bijak serta mempertimbangkan perasaan dan perspektif orang lain. Wardani (2023) dalam Rahasia di Balik Daya Tarik: Psikologi dalam Proses Komunikasi menekankan bahwa komunikasi yang efektif bukan hanya tentang menyampaikan pesan, tetapi juga tentang mendengarkan dengan empati dan memahami konteks emosional lawan bicara.

Menggunakan bahasa yang jelas, menghargai perasaan orang lain, serta memberikan ruang bagi mereka untuk mengekspresikan emosinya tanpa merasa dihakimi merupakan langkah-langkah penting dalam membangun komunikasi yang sehat.

Universitas Esa Unggul (2020) dalam Modul Sesi 12 Psikologi Pesan juga menekankan pentingnya kesadaran akan dampak kata-kata dalam komunikasi sehari-hari.

Seseorang yang memahami bagaimana kata-kata dapat memengaruhi pikiran dan perasaan orang lain akan lebih mampu menyesuaikan cara berbicara agar lebih efektif dan membangun hubungan yang lebih harmonis.

Oleh karena itu, dengan meningkatkan kesadaran akan pilihan kata dan gaya komunikasi, kita dapat menciptakan interaksi yang lebih sehat, menghindari konflik yang tidak perlu, serta memperkuat hubungan sosial dalam berbagai aspek kehidupan.

5. Strategi Komunikasi yang Efektif dan Berdaya Pengaruh
Menggunakan kata-kata dengan empati dan kesadaran merupakan salah satu keterampilan penting dalam membangun serta mempertahankan hubungan interpersonal yang sehat dan harmonis.

Kata-kata yang dipilih dengan penuh perhatian tidak hanya membantu menyampaikan pesan dengan lebih jelas, tetapi juga mencerminkan rasa hormat dan kepedulian terhadap perasaan orang lain.

Menurut Wardani (2023) dalam Rahasia di Balik Daya Tarik: Psikologi dalam Proses Komunikasi, komunikasi yang penuh empati dapat menciptakan lingkungan sosial yang lebih suportif, di mana setiap individu merasa dihargai dan didengarkan.

Salah satu teknik utama dalam komunikasi yang efektif adalah mendengarkan aktif, yaitu keterampilan untuk tidak hanya mendengar kata-kata yang diucapkan, tetapi juga memahami makna di baliknya dengan menunjukkan ketertarikan dan perhatian penuh terhadap lawan bicara.

Mendengarkan aktif dapat dilakukan dengan memberikan kontak mata yang nyaman, mengangguk sebagai tanda memahami, serta mengajukan pertanyaan klarifikasi untuk memastikan pemahaman yang lebih baik.

Penelitian dari Gunadarma University (2023) dalam Jurnal Psikologi menunjukkan bahwa individu yang merasa didengarkan secara aktif cenderung lebih terbuka dalam berbagi perasaan dan lebih percaya terhadap lawan bicaranya, yang pada akhirnya dapat memperkuat kualitas hubungan interpersonal.

Selain mendengarkan aktif, memberikan umpan balik yang konstruktif juga merupakan aspek penting dalam komunikasi yang sehat. Umpan balik yang baik bukan hanya sekadar mengkritik atau memuji, tetapi juga mencakup saran yang jelas, spesifik, dan membangun.

Sebagai contoh, dalam lingkungan kerja, dibandingkan mengatakan “Presentasimu kurang menarik”, seorang atasan dapat menggunakan pendekatan yang lebih konstruktif seperti “Presentasimu sudah cukup informatif, mungkin bisa lebih menarik dengan menambahkan contoh kasus atau visual yang lebih kuat.”

Dengan pendekatan ini, lawan bicara akan merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk memperbaiki diri tanpa merasa diserang.

Menurut Universitas Esa Unggul (2020) dalam Modul Sesi 12 Psikologi Pesan, umpan balik yang diberikan dengan cara yang benar dapat meningkatkan produktivitas, membangun rasa percaya diri, serta memperkuat hubungan profesional dan personal.

Di samping itu, menghindari asumsi juga menjadi faktor kunci dalam komunikasi yang efektif. Banyak kesalahpahaman terjadi karena seseorang langsung menarik kesimpulan tanpa mencoba memahami perspektif orang lain terlebih dahulu.

Misalnya, seseorang yang tiba-tiba diam dan tidak merespons pesan bukan berarti mereka marah atau tidak peduli—bisa jadi mereka sedang sibuk atau menghadapi situasi yang sulit.

Menurut Suara.com (2024) dalam Psikologi Komunikasi: Kunci Sukses dalam Berinteraksi, mengajukan pertanyaan terbuka seperti “Apakah semuanya baik-baik saja?” atau “Aku perhatikan kamu agak diam hari ini, ada sesuatu yang ingin kamu ceritakan?” dapat membantu mengklarifikasi situasi dan menghindari kesalahpahaman yang tidak perlu.

Selain aspek psikologis dalam komunikasi, memahami konteks sosial dan budaya juga memiliki peran yang sangat penting. Setiap budaya memiliki norma dan harapan tertentu dalam cara menyampaikan serta menerima pesan.

Sebagai contoh, dalam beberapa budaya Timur, komunikasi cenderung lebih tidak langsung dan mengutamakan kesopanan serta harmoni, sementara dalam budaya Barat, komunikasi lebih eksplisit dan berorientasi pada kejelasan.

Liva Learning (2025) dalam The Power of Words: Bagaimana Kata-Kata Memengaruhi Biokimia Otak menekankan bahwa memahami perbedaan budaya dalam komunikasi dapat membantu seseorang menyesuaikan cara berbicara agar lebih efektif dan tidak menyinggung pihak lain.

Selain itu, nilai-nilai budaya juga mempengaruhi cara seseorang mengekspresikan emosi dalam komunikasi. Universitas Surabaya (2020) dalam kajian tentang Toxic Positivity menjelaskan bahwa dalam beberapa budaya, menunjukkan emosi negatif seperti kesedihan atau kekecewaan dianggap tabu, sehingga individu merasa terpaksa untuk selalu bersikap positif meskipun sedang mengalami kesulitan.

Hal ini dapat mengarah pada fenomena toxic positivity, di mana seseorang merasa tidak bebas untuk mengekspresikan emosi yang sebenarnya, yang pada akhirnya dapat berdampak buruk pada kesehatan mental mereka.

Oleh karena itu, memiliki kesadaran akan latar belakang sosial dan budaya dalam komunikasi tidak hanya membantu dalam memahami perbedaan individu, tetapi juga menciptakan interaksi yang lebih inklusif dan empatik.

Secara keseluruhan, komunikasi yang baik bukan hanya tentang bagaimana kita berbicara, tetapi juga bagaimana kita mendengarkan, memahami, dan merespons orang lain dengan cara yang penuh empati dan kesadaran.

Dengan menerapkan teknik seperti mendengarkan aktif, memberikan umpan balik yang membangun, menghindari asumsi, serta memahami nilai-nilai sosial dan budaya, kita dapat menciptakan komunikasi yang lebih efektif dan bermakna.

Pada akhirnya, kemampuan untuk menggunakan kata-kata dengan bijak akan berkontribusi pada hubungan interpersonal yang lebih sehat, harmonis, dan penuh penghargaan.

Kesimpulan
Kata-kata memiliki kekuatan besar dalam membentuk komunikasi dan hubungan interpersonal. Pemilihan kata yang tepat dapat meningkatkan kepercayaan, memperkuat hubungan sosial, serta mendukung kesehatan mental.

Sebaliknya, komunikasi yang tidak efektif, seperti penggunaan bahasa pasif-agresif, manipulatif, atau toxic positivity, dapat menimbulkan kesalahpahaman dan konflik.

Teknik komunikasi yang baik, seperti mendengarkan aktif, memberikan umpan balik yang konstruktif, serta menghindari asumsi, berperan penting dalam menciptakan interaksi yang lebih sehat dan bermakna.

Selain itu, memahami konteks sosial dan budaya dalam komunikasi juga sangat penting, karena nilai-nilai dan norma yang berbeda dapat memengaruhi cara seseorang menyampaikan dan menerima pesan.

Kesadaran akan faktor-faktor ini memungkinkan seseorang untuk menyesuaikan gaya komunikasi agar lebih inklusif dan empatik. Dengan menggunakan kata-kata dengan penuh perhatian serta memahami psikologi di balik komunikasi, kita dapat menciptakan hubungan yang lebih harmonis, menghindari konflik yang tidak perlu, dan membangun lingkungan sosial yang lebih positif.***

 

Ahmad Fadhil Abiyyu

 

Dampak Rendahnya Produktivitas dan Sumber Daya: Ancaman bagi Masa Depan Ekonomi Indonesia

0

Bogordaily.net – Indonesia menghadapi tantangan serius dalam hal etos kerja dan produktivitas tenaga kerja. Meskipun memiliki jumlah penduduk yang besar dengan potensi ekonomi yang tinggi, kenyataannya produktivitas pekerja Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Singapura dan Malaysia.

Jika masalah ini tidak segera diatasi, Indonesia bisa kehilangan daya saingnya di tingkat global. Dengan penurunan SDM Masyarakat ini Banyak sekali terjadi kesalahan dalam berfikir untuk berwirausaha, bantuan seperti UEP (Usaha Ekonomi Produktif), BLT UMKM (Bantuan Tunai Langsung) dan pemberian perangkat kerja tidak dimanfaatkan dengan baik.

Terjadi disalah satu kota di Jawa Barat, bantuan yang diberikan pemerintah daerah dalam bentuk tunai, dan perangkat usaha tidak dimanfaatkan dengan baik.

Uang tunai yang diberikan pada akhirnya tidak digunakan untuk modal usaha seperti tujuan pertamanya. Uang tunai tersebut dipakai untuk membayar hutang sedangkan perangkat usaha dijual untuk kebutuhan sehari hari.

Hal ini sangat mengkhawatir untuk daya saing Masyarakat Indonesia, banyak sekali faktor yang menyebabkan hal ini terjadi.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan menurunnya produktivitas di berbagai sektor adalah kurangnya budaya kerja yang disiplin dan inovatif.

Banyak pekerja masih terbiasa dengan pola pikir yang kurang proaktif, di mana mereka hanya berfokus pada kebutuhan pribadi yang diberikan tanpa berusaha untuk berpikir lebih jauh, mengenai cara meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan mereka.

Pola kerja seperti ini sering kali menyebabkan kemerosotan dalam kinerja individu maupun perusahaan, karena tanpa adanya dorongan untuk berkembang, produktivitas pun cenderung menurun seiring waktu.

Minimnya program pelatihan dan pengembangan keterampilan menjadi salah satu faktor utama rendahnya daya saing tenaga kerja dan wirausaha di Indonesia.

Banyak pelaku usaha, terutama UKM, tidak mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri yang terus berkembang, sehingga mereka kesulitan menyesuaikan diri dengan perubahan pasar dan tren teknologi terbaru.

Rendahnya perhatian pemerintah daerah terhadap program pelatihan berkelanjutan juga memperburuk keadaan, karena banyak pelatihan yang bersifat sporadis, tidak terstruktur, dan kurang relevan dengan kebutuhan industri modern.

Selain itu, kurangnya kesadaran dari pekerja dan wirausaha untuk meningkatkan keterampilan mereka secara mandiri juga menjadi hambatan besar.

Banyak yang masih terpaku pada metode bisnis konvensional dan kurang inisiatif dalam mempelajari teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi serta daya saing mereka.

Akibatnya, banyak wirausaha Indonesia tertinggal dalam perkembangan industri dan kesulitan bersaing di pasar global.

Jika kondisi ini tidak segera diatasi, potensi besar wirausaha Indonesia akan terus terhambat, sementara pesaing dari negara lain semakin maju dengan inovasi dan adaptasi teknologi yang lebih baik.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan beberapa langkah strategis yang dapat diterapkan secara berkelanjutan.

Pertama, pemerintah harus lebih proaktif dalam menyediakan program pelatihan yang relevan serta memberikan insentif bagi wirausahawan yang menunjukkan perkembangan signifikan.

Kedua, pendidikan sejak dini harus lebih menanamkan nilai-nilai disiplin, kerja keras, serta kreativitas agar generasi muda siap menghadapi tantangan dunia kerja di masa depan.

Ketiga, pemerintah perlu mendorong kebijakan yang mendukung peningkatan produktivitas, seperti memberikan insentif bagi perusahaan yang berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Jika masalah ini tidak segera ditangani, penurunan etos kerja dan produktivitas dapat menjadi hambatan besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Di tengah persaingan global yang semakin ketat, hanya negara dengan tenaga kerja yang berkualitas dan berdaya saing tinggi yang mampu bertahan serta berkembang.

Oleh karena itu, membangun kembali etos kerja yang kuat bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau perusahaan, tetapi juga tugas bersama seluruh masyarakat Indonesia untuk mewujudkan bangsa yang lebih maju dan kompetitif.

 

Ahmad Fadhil Abiyyu
Mahasiswa Komusikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB

Dari Alam Nan Subur, Menembus Malam yang Kabur, Hingga Ilmu yang Tak Luntur

0

Bogordaily.net – Pagi yang cerah menandai awal perjalanan saya menuju Banten, uamh memiliki Alam Nan Subur. Tepat pukul 10 pagi, saya memulai perjalanan melalui jalur Cibanteng dan Citorek, jalur yang dikenal dengan keindahan alamnya yang masih asri.

Udara sejuk menyelimuti, memberikan sensasi menyegarkan sejak awal perjalanan. Di sepanjang jalan hamparan alam nan subur, memanjakan penglihatan. Mata saya dimanjakan oleh pemandangan kebun-kebun luas yang menghasilkan berbagai jenis buah-buahan, sayur-sayuran, serta cabai segar yang tumbuh dengan subur.

Warna-warna cerah dari hasil bumi yang ranum menciptakan kontras indah dengan hijaunya dedaunan. Para petani tampak sibuk merawat tanaman mereka, sebagian lagi tengah memanen hasil kerja kerasnya.

Perjalanan terus berlanjut melewati lahan pertanian yang luas. Di kejauhan, hamparan padi yang menguning tampak begitu indah, seolah menjadi lautan emas yang berkilau di bawah sinar matahari.

Angin yang berhembus pelan membuat bulir-bulir padi bergoyang lembut, menciptakan irama alam yang menenangkan. Sesekali, burung-burung kecil terbang rendah, mencari makan di sela-sela tanaman padi.

Pemandangan ini sungguh menakjubkan, membuktikan bahwa Nusantara memang dianugerahi kekayaan alam nan subur, sungguh hal yang luar biasa.

Saya merasa beruntung bisa menyaksikan sendiri betapa suburnya tanah air ini, di mana segala sesuatu tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat bagi banyak orang.

Menjelang sore, saya terus menikmati perjalanan, mengabadikan beberapa momen dengan kamera untuk mengenang betapa indahnya perjalanan ini.

Matahari mulai condong ke barat, memberikan semburat jingga yang menambah keindahan langit.

Setelah puas menikmati pesona alam Banten, saya bersiap untuk melanjutkan perjalanan menuju Sukabumi pada malam harinya.

Saat matahari tenggelam dan langit berubah menjadi gelap, perjalanan menuju Sukabumi terasa berbeda.

Jalanan mulai sepi, dan rute yang dilalui kini semakin menantang. Kami melewati hutan yang gelap dan lebat, dengan pohon-pohon besar yang berdiri tegak di kedua sisi jalan.

Cahaya kendaraan menjadi satu-satunya penerang di tengah pekatnya malam. Suasana yang awalnya terasa tenang berubah menjadi sedikit menyeramkan.

Bayangan pepohonan yang rimbun menciptakan ilusi seolah-olah ada sosok-sosok yang mengintai dari balik semak-semak.

Suara angin yang berhembus kencang, sesekali disertai suara hewan malam, semakin menambah kesan mistis.

Dalam perjalanan ini, saya menyadari betapa alam memiliki dua sisi: di siang hari, ia menunjukkan keindahannya, tetapi di malam hari, ia dapat berubah menjadi sesuatu yang penuh misteri.

Meski demikian, perjalanan tetap berlanjut, hingga akhirnya sekitar pukul 4 pagi, saya tiba di Tajur untuk mengunjungi SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi).

Meski rasa lelah mulai terasa, saya tetap bersemangat untuk belajar. Di SPPG, saya dan beberapa teman berkesempatan untuk mendalami lebih lanjut tentang program MBG (Makan Bergizi Gratis), sebuah inisiatif yang bertujuan menyediakan makanan sehat bagi masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan.

Kami belajar banyak tentang regulasi yang diterapkan dalam program ini, termasuk bagaimana memastikan setiap makanan yang disediakan memenuhi standar gizi yang baik dan tetap higienis.

Para petugas SPPG dengan ramah menjelaskan bagaimana mereka memastikan bahwa makanan yang disalurkan tidak hanya bergizi tetapi juga aman dikonsumsi.

Mereka menunjukkan proses pengecekan kualitas bahan makanan, teknik penyimpanan yang benar, hingga cara pendistribusiannya.

Saya merasa sangat beruntung bisa mendapatkan wawasan baru tentang pentingnya asupan gizi yang tepat dan bagaimana program ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas.

Yang membuat saya semakin kagum adalah bagaimana program MBG ini bukan hanya membantu masyarakat mendapatkan makanan bergizi, tetapi juga berdampak besar bagi perekonomian desa.

Program ini membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Mulai dari petani yang menanam dan merawat hasil panennya, hingga pekerja yang bertugas mengolah dan mendistribusikan makanan ke berbagai tempat.

Saya berbincang dengan salah satu petugas yang menjelaskan bagaimana program ini menjadi sumber penghidupan bagi banyak orang.

Dengan meningkatnya permintaan bahan makanan yang berkualitas, petani semakin bersemangat untuk menanam dan menghasilkan panen yang lebih baik.

Hasil panen mereka tidak hanya dijual ke pasar, tetapi juga diserap oleh program MBG untuk diolah menjadi makanan sehat bagi masyarakat.

Selain itu, program ini juga membuka peluang kerja bagi masyarakat desa yang terlibat dalam proses produksi dan distribusi makanan.

Banyak ibu rumah tangga yang kini memiliki penghasilan tambahan dengan bekerja di dapur pengolahan makanan MBG, memastikan bahwa setiap makanan yang disiapkan tetap higienis dan sesuai standar gizi.

Bahkan, ada juga pemuda desa yang mendapatkan pekerjaan sebagai kurir, mengantarkan makanan ke berbagai titik distribusi.

Mendengar cerita ini, saya merasa bahwa MBG bukan hanya tentang memberi makan orang-orang yang membutuhkan, tetapi juga tentang membangun ekonomi desa yang lebih
mandiri.

Program ini membuktikan bahwa dengan manajemen yang baik, sebuah inisiatif sosial dapat sekaligus menjadi motor penggerak ekonomi lokal.

Setelah sesi belajar yang cukup padat, perjalanan kembali ke Bogor pun dimulai. Saat itu, langit mulai menunjukkan tanda-tanda pergantian waktu.

Perlahan, semburat cahaya pagi mulai terlihat di ufuk timur, menggantikan pekatnya malam. Udara pagi terasa sejuk, memberikan energi baru setelah perjalanan panjang yang melelahkan.

Tepat pukul 07.00 pagi, saya akhirnya tiba di kos dengan tubuh yang sangat lelah, tetapi hati penuh kepuasan.

Perjalanan ini bukan hanya sekadar perjalanan biasa, tetapi sebuah pengalaman yang memberikan banyak pelajaran berharga.

Dari keindahan alam yang luar biasa di Banten, sensasi melewati hutan gelap yang menyeramkan, hingga sesi pembelajaran di SPPG yang membuka wawasan baru tentang pentingnya gizi dan kesehatan, semuanya menjadi bagian dari perjalanan yang tak akan terlupakan.

Pengalaman ini membuat saya semakin menyadari betapa luas dan kayanya negeri ini, baik dari segi alam maupun ilmu yang bisa digali.

Saya berharap suatu hari nanti bisa kembali melakukan perjalanan serupa, menjelajahi tempat-tempat baru, dan terus belajar dari setiap langkah yang saya lalui.

Program seperti MBG ini membuktikan bahwa kesejahteraan masyarakat bisa dicapai dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, petani, dan masyarakat lokal. Semoga semakin banyak program serupa yang dapat membawa manfaat luas bagi negeri ini.***

Ahmad Fadhil Abiyyu
Mahasiwa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB