Wednesday, 30 April 2025
Home Blog Page 46

Rosyda Dianah Mengubah Tantangan Menjadi Peluang dalam Pengabdian Gizi dan Pendidikan

0

Bogordaily.net – Rosyda Dianah adalah dosen yang mengabdi di IPB University. Ia lahir pada 29 Juni di Baturaja, Sumatera Selatan, dan tumbuh besar di daerah tersebut. Sebagai anak yang berasal dari luar Bogor, Rosyda memutuskan untuk merantau ke Bogor guna melanjutkan pendidikan tinggi.

Perjalanan hidupnya dimulai di Sumatera Selatan. Meskipun lahir di daerah yang jauh dari ibu kota tidak menyurutkan semangat Rosyda dalam mencapai cita-cita.

Tahun 2001 menjadi langkah awal Rosyda dalam mengejar cita-citanya. Saat itu, ia memutuskan untuk merantau jauh dari orang tuanya dan memulai kuliah di IPB dengan jurusan Manajemen Usaha Boga.

Meskipun bukan pilihan utamanya, keputusan ini terbukti menjadi langkah penting dalam perjalanan hidupnya. Pada awalnya, ia merasa berat karena jurusan tersebut jauh dari impiannya untuk menjadi dokter.

Namun, meski tidak sesuai dengan rencana, Rosyda menerima kenyataan dan menjalani kuliah di jurusan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Setelah setahun menjalani pendidikan di jurusan Manajemen Usaha Boga, Rosyda semakin mantap dengan pilihannya. Ia berusaha memaksimalkan apa yang ada dan berhasil lulus dengan nilai terbaik.

Keberhasilannya ini bukan akhir dari perjalanan akademisnya. Rosyda melanjutkan pendidikan S1 dan S2 di jurusan Gizi Kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia, yang sejalan dengan bidang yang telah ia tekuni sebelumnya.

Mengabdi pada kesehatan masyarakat adalah impian Rosyda, meskipun ia melakukannya melalui bidang gizi dan makanan, bukan di ranah pengobatan.

Setelah menyelesaikan pendidikan S1, Rosyda kembali ke IPB University pada tahun 2007 untuk memulai kariernya sebagai asisten dosen.

Tidak ingin berhenti di situ, dua tahun kemudian, ia resmi diangkat menjadi dosen di IPB. Sejak saat itu, Rosyda memilih untuk tetap mengabdi di IPB University, menjadikannya satu-satunya tempat ia mengajar.

Keputusan ini diambil karena Rosyda ingin memberikan kontribusi maksimal dalam dunia pendidikan dan fokus mengembangkan diri sebagai pengajar di satu universitas yang telah menjadi rumah akademisnya.

Komitmen dan dedikasinya pun membuahkan hasil, hingga pada tahun 2022 ia mendapatkan penghargaan sebagai dosen dengan kinerja pendidikan terbaik di Sekolah Vokasi IPB University.

Rosyda terus mengembangkan kariernya di dunia pendidikan dengan menjadi dosen sekaligus mahasiswa S3 di IPB University.

Selain itu, ia juga menjabat sebagai Koordinator Bimbingan dan Konseling di Sekolah Vokasi IPB University, sebuah posisi yang memungkinkan dirinya untuk lebih dekat dengan mahasiswa dan memberikan bimbingan yang lebih intensif.

Kariernya semakin berkembang, dan ia terus mencari cara untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Rosyda juga ikut berkontribusi sebagai tim dalam pengembangan aplikasi Baby Meal Planner yang didedikasikan untuk membantu ibu-ibu muda, memberikan panduan dalam menyiapkan makanan sehat dan bergizi untuk bayi mereka.

Aplikasi Baby Meal Planner yang ia kembangkan memiliki dua versi: satu untuk bayi usia 6 bulan hingga 1 tahun, dan yang kedua untuk bayi hingga usia 2 tahun.

Aplikasi ini dirancang untuk memberikan panduan kepada orangtua mengenai status gizi anak mereka serta menyediakan menu makanan yang mudah, murah, dan tentu saja bergizi.

Gunanya untuk mengurangi ketergantungan pada makanan instan yang kurang baik untuk kesehatan bayi. Aplikasi ini sudah tersedia untuk platform Android dan masih dalam tahap pengembangan untuk versi iOS.

Pengembangan aplikasi ini tidak hanya didorong oleh kebutuhan masyarakat, tetapi juga oleh keyakinan Rosyda bahwa edukasi mengenai gizi harus dilakukan dengan cara yang mudah diakses, terutama oleh ibu-ibu muda yang mungkin tidak memiliki banyak waktu untuk mencari informasi mengenai nutrisi bayi mereka.

Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan ibu-ibu bisa lebih mudah memberikan yang terbaik untuk anak-anak mereka dalam hal asupan gizi, serta mendukung perkembangan kesehatan si kecil sejak dini.

Selain mengembangkan aplikasi, Rosyda juga aktif dalam pengabdian kepada masyarakat dan fokus pada penelitian tentang gizi masyarakat.

Meski lebih banyak berkecimpung dalam dunia pengabdian daripada riset, Rosyda tetap percaya bahwa pemberdayaan masyarakat melalui edukasi gizi adalah hal yang sangat penting, terlebih dengan kondisi gizi yang masih menjadi masalah besar di Indonesia.

Ia melihat banyak potensi yang bisa digali untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi yang baik.

Bagi Rosyda, perjalanan menuju dunia gizi bukanlah hal yang mudah. Awalnya, ia merasa terbebani karena harus melepaskan impian untuk menjadi seorang dokter, tetapi seiring berjalannya waktu, ia menemukan bahwa jalan yang ia pilih tidak kalah mulia.

Dalam satu kesempatan, ia mengungkapkan, “Di awal, saya merasa berat, tapi setelah satu tahun pertama, saya sadar ini tidak buruk dan saya bisa menjalani ini.”

Hal tersebut membuktikan bahwa meskipun dihadapkan pada tantangan besar, dengan tekad dan semangat, seseorang bisa menemukan kenyamanan dan kebahagiaan dalam menjalani pilihan yang ada.

Rosyda Dianah,  juga mengingatkan kepada mereka yang mungkin merasa salah jurusan atau ragu akan pilihan yang telah diambil untuk tidak langsung menyerah. “Kenali dulu jurusan atau bidang yang kamu pilih, jika ada yang tidak suka, anggap itu biasa saja.

Fokuslah pada hal-hal yang kamu sukai dan buatlah tujuan untuk kedepannya. Lakukan yang terbaik, dan hasilnya akan menjadi yang terbaik,” ujarnya. Dengan sikap ini, Rosyda percaya bahwa setiap orang bisa mencapai potensi terbaiknya jika mau berusaha dan terus beradaptasi dengan perubahan.

Motivasi terbesar dalam hidup Rosyda Dianah,  adalah orang tuanya. Menyelesaikan pendidikan dengan nilai terbaik menjadi bentuk nyata dari rasa tanggung jawab dan rasa terima kasih kepada orang tua yang telah memberikan dukungan tanpa henti.

Menjadi dosen adalah salah satu cara Rosyda untuk memberikan dedikasi nyata bagi orang tuanya. Posisi yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan ini membawanya ke tempat yang lebih bermanfaat, di mana ia bisa berbagi ilmu dan memberikan dampak positif bagi banyak orang.

Rosyda Dianah adalah contoh nyata dari seseorang yang berhasil menemukan makna hidupnya melalui perubahan dan tantangan yang dihadapi. Meskipun tidak mengikuti jalur yang awalnya diinginkan, ia berhasil mengubah arah hidupnya menjadi lebih berarti dengan memberikan dampak positif melalui pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Dari seorang mahasiswa yang semula bercita-cita menjadi dokter, kini Rosyda telah menjadi sosok Dosen dan Ahli gizi.***

Rifa Tuljanah, Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB

Pengaruh Media Sosial terhadap Pola Komunikasi Digital di Era Modern

0

Bogordaily.net – Komunikasi telah menjadi bagian penting dari keseharian kita, karna sebagai mahluk sosial manusia cenderung berkomunikasi setiap hari nya, lantas apa tujuan dari kita berkomunikasi? (West & Turner, 2007) mengungkapkan bahwa motivasi utama di balik komunikasi adalah pemahaman.

Komunikasi gagal ketika sulit untuk memahami apa yang sedang dikomunikasikan. Namun untuk saat ini komunikasi sudah banyak sekali mengalami perubahan yang signifikan. Semenjak masuknya pengaruh dari sosial media di tengah tengah masyarakat.

Pengaruh Media Sosial di lingkungan keluarga

Salah satu dari dampak awal yang merasakannya, yaitu dari lingkungan keluarga. Karena keluarga merupakan orang terdekat kita, jadi mereka akan lebih awal merasakan dampak dari pengaruhnya media sosial. Menurut.

Hal ini telah diperkuat oleh pernyataan Gisha yang dikutip dari jurnal comed vol.1 nom1 August 2016 bahwa:“Gimana ya, kadang saya sedih juga sekarang tuh, tiap orang jadi punya kehidupan sendiri gitu, sibuk sama gadget – nya gitu, trus kalo lagi ngobrol sebelahan juga kadang pake wa atau bbm juga.

Semuanya kayak jadi gampang karena adanya teknologi informasi ini. Tapi, ujungnya kalo dalam keluarga, jadi jauh juga komunikasinya.” “Perubahan media komunikasi ini telah membuat proses komunikasi keluarga juga berubah, ya jadinya menciptakan manusia penyendiri gitu”. Ini merupakan pengaruh yang cukup serius dan membuat manusia buta akan keadaan sekitarnya.

Pengaruh Media Sosial di lingkungan masyarakat

Selain dampaknya yang dirasakan oleh lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat juga merasakan hal yang sama. Menurut Permasalahan yang timbul pada penggunaan media sosial antara lain berupa peleburan ruang privat dengan ruang publik para penggunanya.

Hal ini mengakibatkan pergeseran budaya berupa pengguna tak lagi segan mengupload segala kegiatan pribadinya untuk disampaikan kepada teman atau kolega melalui akun media sosial dalam membentuk identitas diri (Primada & Ayun, 2015).

Pengaruh Media sosial terhadap diri sendiri

Yang terakhir pengaruhnya terhadap diri sendiri, pengaruh ini yang sangat susah dirasakan, karna banyak dari kita lebih cenderung merasakan orang lain lah sebagai pengaruhnya, padahal bisa

saja kita yang menjadi pengaruh untuk orang lain. Seperti kutipan (HidayaA & Syech Alaydrus, 2018) “dari Penggunaan media sosial juga dapat menyebabkan ketergantungan/ adiksi yang berdampak buruk.

Memang dengan hadirnya media social dapat memberikan keleluasaan seluas-luasnya bagi Masyarakat dalam mengekspresikan dirinya, sikapnya, pandangan hidupnya, atau bahkan pendapatnya. Termasuk dalam memberikan kebebasan dalam penggunaan media social yang digunakan secara positif ataupun negative”

Dampak negatif

1. Kecemasan dan Depresi
2. Kecanduan Media Sosia
3. Cyberbullying (Perundungan Siber)
4. penyalahgunaan Media Sosial untuk Tujuan Negatif

Dampak positif

1. Mempermudah Komunikasi dan Koneksi
2. Meningkatkan Kesadaran Sosial dan Aktivisme
3. Sumber Pendidikan dan Pembelajaran
4. Meningkatkan Akses Terhadap Berita dan Informasi

Kesimpulan

Di era komunikasi yang serba digital ini, banyak sekali dampak yang kita rasakan, negatif atau positif sepertinya itu tergantung dari siapa yang mengakses nya.

Tua atau muda tidak menjamin mereka tidak terpengaruh dalam dampak sosial media ini, bahkan menrut data dari Menurut data statistik dari Population Reference Bureau (2012) itu, sebagian besar dari mereka (sekitar 71%) tinggal di wilayah perkotaan.

Mereka masuk kategori Native Digital (Prensky, 2001) atau N – Generation (Mabrito & Medley, 2008). Seluruh hidupnyaDikelilingi Oleh Peralatan Komputer, videogame, email, internet, dan pesan instan (instant messaging).

Begitu serius nya dampak dari sosial media ini, kita juga harus melakukan langkah langkah pencegahan terhadap dampak dari media sosial seperti meningkatkan Literasi digital yang baik sangat penting untuk mengurangi dampak negatif media sosial.

Pengguna media sosial perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang bagaimana menggunakan platform secara bijak, mengenali informasi yang salah, dan memahami bahaya dari penyalahgunaan media sosial.***

Muhammad Raihan ATH Thaariq

Resep Sukses Dr. Ir. Johan Wetik, MM: Antara Kue, Ilmu, dan Dedikasi

0

Bogordaily.net – Dr Ir. Johan Wetik, MM. Pria yang lahir dari tanah Banyuwangi, 2 Juli 1966 merupakan seorang dosen praktisi di IPB University Program Studi Komunikasi Digital dan Media, kehadirannya di dunia pendidikan berperan lebih mendalam ke berbagai tingkatan akademik.

Selain menjadi dosen praktisi, Johan adalah dosen Program Studi Manajemen di STIE Kalpataru Cibinong dan STIE Darma Bumi Putra, Jakarta. Selain sebagai seorang dosen, Johan merupakan seorang guru Matematika di SMK Baranangsiang dan SMK Budi Darma, Kota Bogor. Terlepas dari perannya sebagai pendidik, Dr.Ir Johan Wetik berdedikasi dalam pembentukan program P2SDM (Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia).

Lalu, apa saja jalan yang sudah ditempuh untuk mendapatkan semua peran penting di hidupnya?

“Saya memang punya darah pertanian.” Lima kata yang menggambarkan sejatinya Johan Wetik. Johan menempuh Pendidikan S1 Agronomi, Fakultas Pertanian IPB University. Motivasinya dalam menempuh Pendidikan ini awalnya karena tertarik terhadap tanaman dan budidaya serta berangkat dari madrasah pertamanya, yaitu ibu yang sangat mencintai tanaman. Pada akhirnya, mengambil Keputusan untuk bergelut di bidang tanaman hias atau hortikultura.

Setelah lulus dari Pendidikan S1, Johan mencari perusahaan tanaman hias berlokasi di Batam milik Salim Group yang mengekspor tanaman ke mancanegara seperti Jepang, Singapura, Prancis, dan sebagainya. Tekadnya dalam mendalami sebuah passion mengindikasikan sebuah keberlanjutan.

Johan Wetik juga pernah menjadi Flowering Superficer selama dua tahun lamanya, menyalurkan cintanya yang besar terhadap tanaman selama dua tahun. Sampai kepada titik Johan merasa tidak ada ruang baginya untuk berkompetisi dalam dunia pekerjaan.

Karena merasa tidak dapat berkembang, keputusannya jatuh di Manajemen Keuangan. Bukan untuk meninggalkan darahnya, namun Johan berfikir bagaimana jika kedua ilmu ini dapat dikolaborasikan guna melahirkan inovasi.

Magister Managemen Keuangan, Universitas Gadjah Mada. Gelar “magister” telah diraih, dengan berbagai pertimbangan atas keputusannya. Johan berhasil membuat keputusan yang tepat dengan melanjutkan studi dan kembali bergelut di bidang pertanian dengan bekerja di Perkebunan cabe dan bekerja di bidang Agroindustri bersama teman-temannya.

Pada prosesnya, Johan mendapatkan kesempatan untuk naik jabatan dengan syarat relokasi daerah kerja. Dengan berbagai pertimbangan, jarak akan menjadi penghambat karena anak-anak beliau masih terbilang sangat kecil, dalam proses berfikir yang panjang Johan tidak ingin mengorbankan keluarganya untuk sebuah jabatan. Jalan hidupnya memilih menjadi seorang penjual kue.

Kue Basah, bukan hanya sekedar makanan pelengkap tetapi menjadi sumber kebahagiaan. Johan, dengan ilmu yang dimilikinya membangun sebuah toko kue berlandaskan tekadnya untuk terus berkembang.

Terkesan agak loncat-loncat dari gelar dan perjalanan pendidikannya, namun Johan membuktikan bahwa tidak ada pekerjaan yang kecil kecuali tekad yang kerdil.

Terbukti, 15 outlet kue berhasil dibangun dengan semangat dan kerja keras yang berdiri selama 7 tahun. Berangkat dari sini beliau belajar bagaimana cara mengelola bisnis, menginmplementasikan ilmunya dalam lingkup bisnis.

Dari lingkup pekerjaannya yang berbeda, Johan Menyusun strategi bisnisnya dengan supply produk ke beberapa perusahaan atau organisasi.

Selama berjalannya usaha kue dan ilmu yang berhasil didapatkan dari sini, Johan kembali kepada kegemaran dan passionnya sebagai “orang pertanian”.

Usaha distributor pupuk, keinginan yang sangat besar lagi-lagi terbesit dalam benaknya untuk selalu menuntut ilmu dengan melanjutkan S3 Penyuluhan Pembangunan di IPB University untuk menunjang usaha distributor pupuk yang ingin beliau tekuni.

Selain menekuni usaha dan pendidikannya, Johan Wetik merasa harus membagikan ilmunya dengan orang lain. Bagi dirinya ilmu bukan hanya sekedar formalitas, tapi sesuatu yang apabila dijalani dengan sungguh-sungguh, ilmu tersebut bahkan mungkin bisa merubah hidup orang lain.

Johan, terlepas dari usahanya ataupun pendidikannya yang terkesan “loncat” beliau tau betul apa dan dimana hatinya terpati, ya! Pertanian.

Johan Wetik akhirnya tergabung ke dalam tim pembentukan program P2SDM (Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) dengan mengembangkanprogram yang bertujuan untuk membangun generasi muda dalam dunia pertanian.

Komunitas Pengembangan Kapasitas Petani Padi, dibentuk beliau dengan tujuan untuk mengkaderisasi generasi muda untuk bersawah.

Dedikasinya yang tinggi mengacu kepada program yang dijalankan untuk mencapai tujuannya, dalam komunitasnya Johan mengaplikasikan keilmuan melalui teknologi terbarukan, melalui pembentukan managemen, dan sebagainya.

Anggota komunitas dan program ini diberikan ruang untuk belajar secara langsung dengan pendekatan melalui pembentukan himpunan dengan membentuk managemennya sendiri sehingga bukan hanya dari aspek pertaniannya saja tapi juga bagaimana komunikasi dan penyampaian inovasi kepada stakeholder.

Dari sinilah sebuah inovasi bisa lahir, memang bukan lagi lahir dari tangan beliau. Johan Wetik membentuk kaula muda untuk terus berinovasi dari ilmu yang telah dimiliki.

Opa. Panggilan kesukaannya dari mereka-mereka yang disuapi ber porsi-porsi ilmu. Setelah perjalanannya dalam mencari jati diri, Opa berakhir dalam pemahaman bahwa ilmunya dan pengalamannya harus dibagikan. Karena itulah Opa hadir saat ini menjadi seorang praktisi dan akademisi.

Berperan menjadi seorang praktisi, dosen, ataupun pengajar, Opa dinilai sebagai sosok yang baik hati dan ramah. “Baik banget, awalnya sih ngiranya bakal killer kalo ngajar. Ternyata opa semenyenangkan itu.” Ucap Nathan salah satu mahasiswanya di Sekolah Vokasi IPB University. Opa berhasil untuk kesekian kali, dan keberhasilan ini juga sebagai bukti bahwa Opa mampu memainkan perannya dengan sangat baik.***

Syifa Aulia Andara
Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University

 

Timnas U17 vs Korea Utara: Setengah Lusin Gol dan Pelajaran Pahit untuk Garuda Muda

0

Bogordaily.net vs Korea Utara seperti menabrak tembok. Keras. Sakit. Itulah yang dialami Muda Timnas Indonesia U-17 di Jeddah tadi malam Senin 14 April 2024.

Di lapangan megah King Abdullah Sports City Hall, mereka dihajar Korea Utara. Skor? 0-6. Setengah lusin.

Padahal Nova Arianto sudah menurunkan yang terbaik. Dafa Al Gasemi berdiri di bawah mistar. Di depannya, empat bek dipasang berjejer: Al Gazani, Fabio, Daniel, Baker.

Tengahnya diisi Evandra dan Nazriel. Tiga penyerang muda, Zahaby, Fadly, Mierza, siap mengguncang.

Tapi lagi vs Korea Utara ini dilaur harapan.

Baru tujuh menit, jala kita sudah koyak. Lewat sepak pojok yang sederhana — Choe Song-hun, si bek 16 tahun, lolos begitu saja. Satu sentuhan kaki kanan, dan Dafa terperdaya.

Tertinggal 0-1, anak-anak Muda mencoba bangkit. Tapi apa daya, Korea Utara justru menambah luka.

Menit ke-19, sebuah tendangan voli keras dari pemain Chuncheon FC membuat Baker hanya bisa melihat bola menghujam gawang.

Babak pertama berakhir 0-2. Masih ada harapan? Seharusnya. Tapi babak kedua justru jadi mimpi buruk.

Pertahanan yang diharapkan membatu, malah runtuh. Empat gol tambahan bersarang di gawang Muda.

Ri Kyong-bong di menit 48. Kim Tae-guk menit 60. Ri Kang-rim semenit kemudian. Ju-won Pak melengkapinya di menit 77.

Sampai wasit meniup peluit panjang, Indonesia tidak sekali pun membalas. Skor akhir: 0-6.

Bukan hanya soal kalah. Ini soal diberi pelajaran tentang apa itu sepak bola di level Asia.

Soal kerja keras, disiplin, kekuatan fisik — yang mungkin masih kurang dari kita.

Muda pulang dengan kepala tertunduk. Tapi dari kekalahan seperti inilah, semangat besar sering lahir. Kalau mau belajar. Kalau mau bangkit.***

Direktur Utama BRI Hery Gunardi Terpilih Menjadi Ketua Umum PERBANAS Periode 2024–2028

0

Bogordaily.net – Direktur Utama Hery Gunardi resmi terpilih sebagai Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (PERBANAS) untuk periode 2024–2028.

Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Anggota PERBANAS yang diselenggarakan pada Senin (14/4/2025) di Jakarta yang turut dihadiri oleh Dewan Kehormatan PERBANAS Agus D.W.

Martowardojo dan Gunarni Soeworo, Badan Pengawas PERBANAS Chatib Basri, Edwin Gerungan dan Nelson Tampubolon serta Ketua Umum PERBANAS periode 2020-2024 Kartika Wirjoatmodjo.

Hery Gunardi sebelumnya memiliki rekam jejak yang cemerlang di industri perbankan nasional dan telah dikenal aktif di berbagai organisasi industri perbankan.

Hery sendiri telah bergabung dengan PERBANAS sejak tahun 2012 dan menjadi Ketua Bidang Organisasi PERBANAS sejak 2020. Selain itu, Hery juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) periode 2021–2024.

Dalam sambutannya sebagai Ketua Umum PERBANAS, Hery menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran PERBANAS sebagai wadah strategis bagi industri perbankan nasional.

Ia menyampaikan bahwa PERBANAS bukan hanya organisasi profesi, tetapi juga berperan sebagai jembatan yang efektif dalam menyuarakan aspirasi industri kepada pemerintah dan regulator.

“Dengan amanah ini, saya berkomitmen untuk memastikan agar PERBANAS terus berperan aktif dalam membangun industri perbankan yang profesional, memberikan nilai tambah pada pembangunan ekonomi nasional, serta memberikan kontribusi bagi para stakeholder baik anggota, pemerintah, maupun masyarakat dan lingkungan,” ujar Hery.

Ia juga menambahkan bahwa pondasi kuat yang telah dibangun oleh kepengurusan sebelumnya akan menjadi landasan kokoh bagi PERBANAS dalam menjalankan peran strategisnya sebagai katalis pertumbuhan ekonomi nasional.

Hery Gunardi merupakan bankir multidimensi yang telah memiliki rekam jejak yang panjang di industri perbankan nasional dan telah membentang selama 34 tahun.

Karir Hery dimulai di Bank Bapindo (1991), berlanjut sebagai anggota tim merger pendirian Bank Mandiri (1998-1999), hingga menjadi pengambil keputusan penting di bank plat merah tersebut.

Ia turut membidangi kelahiran PT AXA Mandiri Financial Services (AMFS), perusahaan asuransi joint venture antara Bank Mandiri dan AXA Group Perancis.

Pria kelahiran Bengkulu ini memiliki pengalaman di berbagai posisi strategis. Ia menjabat sebagai Department Head Bank Assurance sekaligus Direktur PMO Pendirian AMFS (2002- 2003), Direktur AMFS (2003- 2006), dan kemudian kembali ke Bank Mandiri menangani Wealth Management sebagai SVP (2006-2008) sambil tetap menjadi Komisaris Utama AMFS.

Di Bank Mandiri, karir Hery terus menanjak. Ia menjabat berbagai posisi direktur, termasuk Direktur Micro & Retail Banking (2013), Direktur Micro & Business Banking, Consumer Banking, Distributions, hingga Consumer & Retail Transaction.

Puncaknya, Ia menjadi Wakil Direktur Utama dan akhirnya Plt. Direktur Utama Bank Mandiri (2020).

Maret 2020 menjadi momentum penting saat Hery mendapat tugas mengawal merger tiga bank syariah milik Himbara (BRISyariah, Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah) menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Wacana merger tersebut sebenarnya telah digagas sejak Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (2015) dan pada 1 Februari 2021, BSI resmi lahir.

Selama menjadi Direktur Utama BSI, Hery mampu membawa bank syariah terbesar di Indonesia tersebut bertransformasi dengan catatan kinerja yang cemerlang. Bahkan, saat ini BSI telah menjadi bank syariah ke-9 terbesar dunia dari sisi kapitalisasi pasar. Puncaknya, pada 24 Maret 2025 yang lalu melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) resmi mengangkat Hery Gunardi sebagai Direktur Utama .***

Skenario Perbaiki Longsor Batutulis, Rp40 Miliar Buka Jalan Baru, Jalan Lama Jadi Taman

0

Bogordaily.net – Skenario perbaikan Jalan sudah diputuskan. Jalan itu tidak akan diperbaiki. Tidak akan difungsikan lagi. Titik.

Jawa Barat sudah melihat langsung ke lokasi. Wali Kota Bogor Dedie Rachim mendampinginya.

Keputusan pun diambil cepat: bikin jalan baru saja.

Panjang jalan baru itu kira-kira 200 meter. Dari Sumur 7, langsung tembus ke Jalan Danasasmita. Anggarannya lumayan: Rp 40 miliar.

Yang 30 miliar untuk pembebasan lahan. Setengah dari provinsi, setengah lagi dari kota. Sisanya, 10 miliar, untuk membangun jalan itu sendiri.

Kenapa tidak perbaiki saja jalan lama?

Karena di bawahnya ada mata air. Begitu hasil kajian. Bukan satu, tapi dua lembaga yang bilang begitu: BTP dan Kementerian PUPR.

Kalau dipaksakan, akan longsor lagi. Mau sampai kapan main tambal-tambal?

Jalan lama itu akan dikembalikan ke alam. Aspalnya dikupas. Tanahnya dinaturalisasi.

Ditanami pohon-pohon endemik Bogor. menyebutnya: Leweung .

Sebelumnya, beredar video : jalan yang longsor itu katanya sudah bisa dilewati. Hoax.

Jalan itu bukan untuk kendaraan lagi. Bukan untuk manusia tergesa-gesa. Jalan itu akan menjadi taman hutan kecil.

Tempat pepohonan berbicara. Tempat tanah bernafas kembali.

Tentu tidak mudah membuka jalan baru. Harus negosiasi dengan warga pemilik tanah. Tidak semua tanah dibebaskan. Hanya secukupnya.

Itu sudah dibicarakan. Pemkot Bogor sudah bertemu dengan para pemilik tanah. Semua harus sesuai prosedur. Semua harus win-win.

, tempat yang penuh sejarah itu, akan punya wajah baru. Satu untuk kendaraan, satu lagi untuk alam. Dua-duanya untuk masa depan.

Itulah skenario perbaikan jalan yang bikin warga pusing karena jarak tempuh makin jauh.***

Diserbu Warga Bogor, Dedi Mulyadi: Longsor Jalan Batutulis Dibangun Ulang Tahun Ini

0

Bogordaily.net Jawa Barat turun dari mobil, belum sempat menjejakkan kaki sepenuhnya, warga sudah berdesakan di sekitar jalan , Bogor Selatan Kota Bogor.

Ada yang minta bersalaman. Ada yang buru-buru mengangkat ponsel untuk selfie. Ada yang hanya teriak dari jauh:

“Bapa aing, KDM! Segera bangun jalan ini!”

Senin, 14 April 2025, Dedi datang ke , Bogor Selatan. Jalan R. Saleh Danasasmita di sana ambruk. Longsor.

Jalan utama itu putus total, membuat warga sekitar setengah terisolasi.

Turun ke lokasi, Dedi langsung melihat bekas longsoran. Lumpur kering. Reruntuhan aspal. Beberapa sepeda motor diparkir melintang, tanda jalan benar-benar tidak bisa dilewati.

Didampingi Wali Kota Bogor Dedie Rachim, Wakil Wali Kota Jenal Mutaqin, Kapolresta Kombes Eko Prasetyo, dan Dandim 0606 Kolonel Dwi Eko Prihanto, Dedi berbicara lantang:

“Tahun ini juga jalan ini dibangun kembali. Lahan akan dibebaskan. 50 persen dari provinsi, 50 persen dari Kota Bogor. Kita sudah sepakat.”

Warga bertepuk tangan. Ada yang bersorak. Ada yang menangis haru.

Dedi lalu berdiskusi sebentar dengan Dedie Rachim. Mereka sepakat: selain membangun jalan baru, kawasan yang ambruk itu tidak akan disentuh lagi. Akan diubah menjadi kawasan hijau. Hutan kecil.

“Bukan jalan lagi. Ini akan jadi paru-paru Kota Bogor,” kata Dedi.

Setelah meninjau jalan, mampir ke situs . Ia melihat bangunan baru: Bumi Ageung. Sebuah museum kebudayaan Sunda yang baru saja berdiri megah di situ.

Dedi tersenyum puas.

“Saya apresiasi. Ini penting. Kota Bogor sudah berhasil mencitrakan sejarah peradaban Sunda. Ini warisan untuk anak cucu kita,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Dedie Rachim menegaskan: proyek jalan baru ini dikebut. Tanah dibebaskan tahun ini juga.

“Nanti jalurnya sedikit dipindah. Harus dicek lagi kontur tanahnya, biar kuat. Akan ada kajian teknis tambahan sebelum bangunannya ditentukan,” jelas Dedie.***

Karyawan Garuda Indonesia Terseret Sindikat Uang Palsu di Bogor

0

Bogordaily.net – Pabrik itu tersembunyi di sudut Kota Bogor, Jawa Barat. Ketika polisi menggerebeknya pekan lalu, delapan orang tersangka segera dibekuk.

Bersama mereka, ditemukan lebih dari 23 ribu lembar pecahan Rp 100 ribu, senilai Rp 3,3 miliar, dan 15 lembar uang pecahan USD 100 yang diduga palsu.

Salah satu nama yang terseret dalam sindikat itu membuat geger dunia penerbangan nasional: Bayu Setyo Aribowo, karyawan PT Indonesia (Persero) Tbk. Manajemen maskapai pelat merah itu segera mengambil sikap.

“Kami akan memberikan sanksi maksimal,” kata Direktur Human Capital & Corporate Services Indonesia, Enny Kristiani, dalam keterangan resminya, Ahad, 13 April 2025.

Menurut Enny, Bayu tercatat sudah tidak aktif sejak 2022 karena mengikuti program Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan (CDTP).

Selama masa itu, Bayu tidak lagi menjalankan tugas-tugas operasional di . Meski begitu, perusahaan tetap menyatakan akan memproses disiplin kepegawaiannya.

Indonesia, kata Enny, berkomitmen pada prinsip integritas dan tata kelola perusahaan yang baik.

Mereka akan mengikuti setiap proses hukum yang berjalan dan menyiapkan langkah penegakan disiplin internal.

Sanksi maksimal berupa Surat Peringatan Tingkat III (SP3) telah disiapkan untuk Bayu, sambil menunggu perkembangan kasus di kepolisian.

Penggerebekan pabrik itu berawal dari temuan tas mencurigakan di Stasiun Tanah Abang.

Polisi lantas melacak sumbernya hingga ke Bogor. Selain barang bukti , polisi juga menyita peralatan cetak uang.

Modus sindikat ini sederhana: produksi dilakukan berdasarkan pesanan. Setiap Rp 300 juta dihargai Rp 90 juta uang asli.

Para tersangka kini mendekam di tahanan dan dijerat Pasal 26 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, serta Pasal 244 dan/atau Pasal 245 KUHP. Ancaman hukuman maksimal: 15 tahun penjara.

“Kami akan mengusut semua jaringan yang terlibat,” kata Kapolsek Tanah Abang Kompol Haris Akhmat Basuki.***

Warga Babakan Baru Bogor Sampaikan Aspirasi 42 Tahun Minta Kepastian Status Tanah ke Gubernur Jabar

1

Bogordaily.net — Perjuangan panjang (BBR) Kota Bogor akhirnya mendapat titik terang.

Pada Senin, 14 April 2025, perwakilan warga menyampaikan langsung aspirasi mereka kepada Jawa Barat, Kang (KDM), terkait yang telah berlangsung selama 42 tahun.

Aspirasi tersebut disampaikan oleh perwakilan warga, Andri Kusumah, dan langsung mendapat respon positif dari KDM.

Di hadapan Kapolresta Bogor Kota yang turut hadir, secara tegas menginstruksikan agar Andri Kusumah bersama segera menemui Camat Bogor Selatan untuk menindaklanjuti permasalahan yang ada.

Warga BBR selama lebih dari empat dekade memperjuangkan kejelasan status tanah yang sejak tahun 1982 telah berubah secara sepihak oleh Pemerintah Kota Bogor dari status kavling menjadi sewa.

Perubahan status tersebut dinilai melanggar hak-hak warga dan dianggap sebagai bentuk pendhaliman.

Selama ini, warga telah menempuh berbagai upaya, termasuk mendatangi DPRD Kota Bogor, Kantor BPN Kota Bogor, Kejaksaan Negeri Kota Bogor, hingga Kodim Kota Bogor.

Namun, respons yang mereka terima dinilai belum memadai. Bahkan, surat permohonan audiensi yang telah dikirimkan kepada Kapolresta Bogor Kota hingga kini belum mendapat tanggapan.

Warga menyatakan bahwa perjuangan mereka tidak akan berhenti sampai kejelasan status tanah dikembalikan seperti semula sebagai kavling.

Mereka bertekad untuk terus memperjuangkan haknya hingga titik darah penghabisan.

Dengan hadirnya Jawa Barat, warga berharap perjuangan mereka mendapatkan titik temu dan penyelesaian yang adil.

Mereka juga mendesak Pemkot Bogor untuk segera bertanggung jawab dan menyelesaikan yang telah membelenggu kehidupan mereka selama 42 tahun.***

Ibnu Galansa

King Abdi Didepak Siapa di Bisnis Bebek Milik Artis?

0

Bogordaily.net didepak siapa di bisnis kuliner dan heboh.

Rupanya, tidak hanya di jalanan yang ramai tabrakan. Di dapur restoran pun, bisa terjadi kecelakaan besar.

— seorang chef yang menciptakan banyak menu — baru saja mengungkapkan luka lamanya.

Luka yang selama ini ia sembunyikan di balik wajan dan panci. Ia mengaku pernah disingkirkan dari 11 cabang restoran bebek.

Dari bebek yang katanya, dia sendiri yang meracik resep dan konsepnya.

Tanpa menyebut merek, publik sudah ramai menebak: jangan-jangan yang dimaksud Bebek Carok? Brand yang dimiliki , komika asal Madura itu.

Tretan tidak diam. Ia muncul di kolom komentar YouTube, dengan gaya khasnya: santai tapi mengena.

“Wah rame juga ya,” tulisnya. Lalu menambahkan bahwa ia akan meluruskan semua fakta.

“Kalau cuma satu pihak yang diundang, itu bisa jadi fitnah dan framing,” sindirnya halus.

Ia bahkan menyarankan nama channel YouTube itu diganti menjadi “KasiDrama”. Komentar ini langsung dipin. Dan seperti biasa, internet meledak.

tidak main-main dengan ceritanya. Ia berbicara tentang janji-janji kosong: katanya dijanjikan 5% kepemilikan, tapi tanpa perjanjian tertulis.

Ia dipecat lewat telepon. Tidak ada surat resmi, tidak ada pertemuan. Hanya suara di ujung kabel.

“Saya cuma tukang masak. Tapi rasa itu, rasa saya,” katanya.

Ia juga menyinggung soal “mafia kuliner” orang-orang bermodal besar yang kerap menginjak para kreator kecil.

“Kalau tidak punya resep dan konsep, mau jadi apa usahanya?” tanya .

Publik bergerak cepat. Mereka mencari tahu siapa sebenarnya di balik Bebek Carok. Sejarah berdirinya, siapa yang pertama kali masak, siapa yang pertama kali goreng.

Pertanyaan soal didepak siapa di bisnis kuliner itu makin ramai di kolom komentar.

Komentar bermunculan: ada yang membela , ada yang menunggu klarifikasi dari Tretan. Ada juga yang menonton sambil menyiapkan nasi hangat.

Karena di balik sepiring bebek goreng yang gurih itu, ternyata ada bumbu cerita yang jauh lebih pedas.

Sampai hari ini, belum resmi bicara panjang lebar.

Ia hanya menjanjikan klarifikasi. Publik menunggu. Tidak hanya rasa bebeknya, tapi juga kejujuran siapa yang pertama kali menghidupkan aromanya.

Dan kita semua tahu, di dunia bisnis, rasa saja tidak cukup. Ada harga diri yang harus ikut disajikan.**”