Wednesday, 30 April 2025
Home Blog Page 45

It’s Family Time! Penuh Aksi Dan Ketegangan, Ini Deretan Film Big Movies Platinum GTV Minggu Ini!

0

Bogordaily.net – Sebagai home of entertainment, setiap kamu pulang beraktivitas siap menghiburmu dan mengajakmu masuk ke dunia penuh aksi, petualangan, dan ketegangan lewat Back To Back! Kamu akan disuguhi dua film pilihan setiap malam, Creatures Invasion Special & Full Action Special yang tayang Setiap hari mulai pukul 20.30 WIB!

Selasa, 15 April, menghadirkan film survival dan aksi yang super seru! Dimulai dengan “Crocodile Island”, ketika Lin Hao dan putrinya terjebak di pulau misterius penuh buaya raksasa dan laba-laba ganas. Ketegangan semakin memuncak saat putrinya diculik monster, memaksa sang ayah untuk bertaruh nyawa! Dilanjutkan dengan “Ghost Rider”, dibintangi Nicolas Cage sebagai Johnny Blaze, yang menceritakan seorang stuntman yang menjual jiwanya dan berubah menjadi tengkorak berapi.

Rabu, 16 April, dua petualangan penuh risiko menanti! Dalam “Mega Crocodile”, Luo Han harus menjelajah pulau yang dipenuhi buaya raksasa dan tumbuhan pemakan manusia untuk menyelamatkan seseorang yang hilang. Lalu, bersiaplah untuk aksi bersama trio agen cantik di “Charlie’s Angels: Full Throttle”! Dibintangi Cameron Diaz, Drew Barrymore, dan Lucy Liu sebagai trio agen rahasia yang harus mengamankan dua cincin rahasia sambil menghadapi musuh dari masa lalu.

Kamis, 17 April, kamu akan diajak adu nyali di malam penuh ancaman! Karena ada “Mega Crocodile 2”, yang membawa kita ke tahun 1925, ketika kota Beihai diteror buaya raksasa. Dua pemburu legendaris harus hadapi makhluk ganas dan misteri yang lebih dalam lagi! Setelah itu, “Charlie’s Angels” yang terdiri dari Natalie, Dylan, dan Alex ditugaskan untuk menyelamatkan Eric Knox, seorang jenius perangkat lunak yang diculik. Walaupun mereka harus menghadapi berbagai tantangan yang mengancam keselamatan mereka.

Jumat, 18 April, siap-siap dibuat tegang oleh “Killer Bee Invasion”, yang menceritakan sebuah eksperimen berubah jadi neraka saat ribuan lebah pembunuh lepas kendali. Di sini, Qin Tian memimpin penyelamatan penuh risiko sebelum dunia ikut terinfeksi! Kemudian lanjut dengan “U.S. Seals II: The Ultimate Force”, dibintangi Michael Worth dan Damian Chapa, menghadirkan aksi Tim elit U.S. Seals yang ditugaskan untuk menghentikan mantan anggota mereka yang berencana meledakkan bom nuklir.

Akhir pekan juga makin seru bareng , loh! Sabtu, 19 April, teror baru menanti di “The Bloodthirsty Bees”, ketika eksperimen biologi yang gagal memunculkan lebah haus darah yang menyerang desa saat festival api unggun. Lanjut ke “The Sea Monster: Da Hai Guai”, saat perwira laut Dinasti Ming berhadapan dengan monster laut raksasa dalam misi menghentikan bajak laut dan menyelamatkan harta leluhur!

Minggu, 20 April, bersiap untuk serangan serangga raksasa dalam “Big Insect Disaster”! Sekelompok penumpang kereta terdampar di desa yang dipenuhi makhluk berbahaya, dan harus bertahan hidup bersama. Dilanjutkan dengan “Sword Dynasty: The Treasure of Sword”, kisah balas dendam Ye Celeng yang menyamar demi menemukan Pedang Gushan dan menghadapi berbagai musuh berbahaya, termasuk iblis darah dan konspirasi istana!

Jangan lewatkan , tayang setiap hari, mulai pukul 20.30 WIB di ! Biar nontonnya tanpa hambatan, pastikan kanal digital kamu sudah di-update, ya! Kalau ada kendala, segera hubungi layanan solusi TV digital di 0856-9003-900 (Senin–Jumat, 09.00–18.00 WIB, hanya melayani chat). ***

Eiger Apresiasi Langkah Pemprov dan DPRD Jabar di Rapat Forum Gabungan Pengelolaan Lingkungan Hidup

0

Bogordaily.net perusahaan dan merek perlengkapan kegiatan luar ruang asal Indonesia menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan DPRD Jawa Barat atas keterbukaan komunikasi serta semangat kolaborasi dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Hal tersebut disampaikan dalam forum Rapat Gabungan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang digelar di Ruang Rapat Bamus DPRD Jabar, Selasa (15/4/2025).

Direktur , Imanuel Wirajaya, hadir langsung dalam rapat dan menyampaikan apresiasi tersebut kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan Ketua DPRD Jabar, Buky Wibawa Karya Guna.

Dalam paparannya, Imanuel menegaskan bahwa seluruh kegiatan pengembangan wisata milik , seperti Adventure Land di Bogor dan Camp di Kabupaten Bandung Barat, telah mengantongi izin lengkap dan sah secara hukum.

Ia menjelaskan, perusahaan selalu mematuhi regulasi yang berlaku dan menjadikan pelestarian alam sebagai prinsip utama.

berharap itikad dan langkah-langkah baik suatu hari bisa dirasakan dan berdampak positif untuk lingkungan dan masyarakat luas,” ujar Imanuel.

percaya publik dan pihak-pihak yang berwenang nantinya bisa menilai kebaikan dan kebenaran faktual yang sesungguhnya,” tambah dia.***

Ketua DPRD Sastra Winara Dukung Pemkab Bogor Revitalisasi Gedung Kesenian

Bogordaily.net – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor mendukung rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk merevitalisasi , agar dapat kembali digunakan oleh masyarakat.

“Kalau untuk direvitalisasi, mangga pemerintah daerah ditata supaya tempat ini manfaat,” kata , Selasa 15 April 2025.

Menurut Sastra, bangunan yang cukup besar berada di depan wajah kantor Pemerintah Kabupaten Bogor itu diharapkan bisa kembali menjadi tempat yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Karena bangunannya dulu mungkin saya kira bangunannya cukup besar, tentu hari ini dengan pemerintahan pak rudi pak jaro, bisa gedung bermanfaat dan bisa dipakai oleh seluruh masyarakat,” jelasnya.

Adapun, rencananya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akan mempersolek yang kini tengah ramai dikunjungi oleh masyarakat Bogor usai kegiatan mancing massal beberapa waktu lalu.

“Saya kira pak bupati orang seni, saya kira nanti akan diperbaiki ditambah mungkin bangunan lain seperti apa,” ujar Sastra.

“Kayak kemaren halal bihalal mancing bersama, itu akan membuat tempat itu bisa lebih bermanfaat bisa mendapatkan pendapatan juga dari situ,” tambahnya.

Selain itu, pihaknya juga mendukung jika rencana akan dijadikan Bogor Creative Center untuk kegiatan kegiatan positif masyarakat.

“Makanya kita berharap pemerintah daerah tata sesuai dengan kebutuhannya sekarang. Tentu nanti kita lihat ketika memang itu baik dan bagus kenapa tidak,” tuturnya.

“DPRD tentu akan selalu mensupport pemerintah daerah ketika memang itu bermanfaat buat masyarakat,” ungkap Sastra.***

Albin Pandita

Tanggapi Mahalnya Harga Tiket Masuk TNGHS, Disparbud Kabupaten Bogor : Pemkab Bogor Gak Ambil Sepeser Pun!

Bogordaily.net – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau menanggapi soal yang mengeluhkan mahalnya harga Taman Nasional Gunung Halimun Salak ().

Sebelumnya viral di media sosial, rombongan dari daerah Bogor maupun luar Bogor yang mengeluhkan mahalnya harga hingga mencapai kurang lebih Rp.45 ribu per orang pada momen libur hari raya idul fitri.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor Yudi Santosa menjelaskan bahwa, kenaikan harga tersebut sudah tertuang dalam PP 36 Tahun 2024 mengenai kenaikan tarif masuk kawasan konservasi obyek wisata di gerbang Gunung Bunder.

Diketahui, setelah adanya perubahan tarif saat ini pemberlakuan menjadi Rp.30.000 di tambah asuransi Rp.2000, di tambah Jasa Wisata Rp.8000 dengan total Rp.40.000,

Adapun, jumlah itupun belum termasuk untuk ongkos parkir Sepeda Motor Rp.5000 dan mobil Rp.10.000.

“Sebetulnya itu kan PP 36 Tahun 2024 ada peningkatan harga itu baru sekarang soalnya udah rapih itu ada peningkatan harga, kewenangannya ada di Kementerian PNBP jadi sepeserpun Pemerintah Daerah nggak dapet dari situ,” kata Yudi, Selasa 15 April 2025.

Pihaknya menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tidak menerima sepeserpun anggaran dari kenaikan tarif tersebut. Namun, meminta agar kenaikan tarif itu dibarengi dengan peningkatan fasilitas.

“Itu kan masuk kawasan itu yang tanggung jawab Kementerian baik , DPKPP, BKSDA, dan Perhutani semuanya itu pendapatanya ga ada sepeserpun masuk ke Pemerintah Daerah semuanya ke PNBP pusat, tetapi kita juga wajib memberikan pembinaan,” jelasnya.

“Kita sudah sampaikan ke TNGHS supaya mereka merapikan dan mensosialisasikan lebih awal kepada masyarakat karena kalau tempat seperti itu ada dua sebetulnya,” tambah Yudi.

Yudi mengatakan, di satu sisi memang mereka dapat mengundang pengunjung wisata tapi di sisi lain bagaimana mereka juga diberikan tanggung jawab untuk menjaga lokasi tersebut agar tetap terjaga.

Kemudian, jika makin banyak yang datang dikhawatirkan lokasi tersebut semakin terlihat, biaya yang mahal semakin banyak pengunjung dikhawatirkan tidak akan terjaga kondisi alaminya.

Oleh karena itu, Disbudpar meminta agar Kementerian PNBP untuk mengevaluasi kembali kebijakan kenaikan harga tarif Taman Nasional khususnya Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

“Mungkin kebijakan nya ke arah sana dari Kementerian soalnya kita pernah langsung menghadap Kementerian kita minta kalo misalnya kaya gini lagi tolong dievaluasi lagi PNBP nya,” tuturnya.

Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor meminta agar Kementerian PNBP untuk segera dapat mengevaluasi kembali peraturan tersebut agar nantinya tidak ada keluhan kenaikan tarif TNGHS dari masyarakat.

“Peraturan menterinya dievaluasi lagi, karena di kita dampak yang terjadi itu pemerintah daerah yang disalahkan, padahal kita sama sekali sudah merapikan jalan segala macem,” ungkap Yudi.***

Albin Pandita

Menkop: RAT Perkuat Tata Kelola, Mendengar Suara Anggota, Hingga Menyusun Arah Langkah Koperasi

0

Bogordaily.net – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengingatkan bahwa Rapat Anggota Tahunan () sebagai forum demokrasi ekonomi koperasi bukan sekadar forum laporan, melainkan ruang untuk memperkuat tata kelola, mendengar suara anggota, dan menyusun arah langkah ke depan.

“Saya mengapresiasi keseriusan dan komitmen KSP TLM Indonesia dalam menjaga nilai-nilai koperasi yang sehat, terbuka, dan akuntabel,” papar Menkop, saat memberikan sambutan pada acara penutupan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tanaoba Lais Manekat (TLM) Indonesia Tahun Buku 2024, di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin malam (14/4).

Bagi Menkop, juga merupakan pondasi utama untuk menjadikan koperasi sebagai lembaga keuangan rakyat yang tangguh dan dipercaya.

Terlebih lagi, lanjut Menkop, saat ini perekonomian global tengah menghadapi tekanan, ketidakpastian geopolitik, kenaikkan harha bahan pokok, tekanan terhadap daya beli masyarakat, hingga dampak perubahan kebijakan tarif AS terhadap semua sektor industri. “Ini menjadi tantangan nyata bagi kita semua,” tegas Menkop.

Di dalam negeri, meski pertumbuhan ekonomi masih terjaga di kisaran 5%, namun menghadapi persoalan mendasar, seperti kesenjangan akses keuangan, keterbatasan lapangan kerja formal, dan rentannya pelaku UMKM terhadap gejolak.

“Inilah saat dimana koperasi sebagai Economic Shock Absorber memiliki peran yang sangat penting,” ucap Menkop Budi Arie.

Menkop menyebut KSP TLM Indonesia yang telah berdiri selama 15 tahun, mengambil peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kenaikkan volume usaha koperasi dan keanggotaan koperasi.

Data menyebutkan, Tahun Buku 2024 KSP TLM Indonesia memiliki anggota sebanyak 312.831 orang, tumbuh sebesar 11,7% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah aset sebesar Rp865 miliar atau naik 23,93%.

Modal sendiri tercatat sebesar Rp412 miliar (naik 46,62%), pendapatan Rp279 miliar (19,23%), dan menghasilkan SHU sebesar Rp137 miliar (naik 23,42%). “Gambaran tersebut menunjukkan tren kenaikkan dari tahun sebelumnya dan masih berpotensi untuk terus mengembangkan usahanya,” papar Menkop Budi Arie.

Menkop meyakini pemerintah bakal terus memperkuat koperasi sebagai alternatif pembiayaan bagi usaha mikro. “Saya berharap KSP TLM Indonesia tetap berkomitmen untuk melakukan pemberdayaan sektor mikro, sekaligus pelindung bagi pelaku usaha dari rentenir dan tengkulak yang menjerat dengan beban utang tinggi,” ungkap Menkop.

Ke depan, Menkop berharap KSP TLM Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan peningkatan kesejahteraan anggota dengan mengembangkan potensi di sektor-sektor strategis lainnya.

Bahkan, pemekaran usaha koperasi melalui pembentukan koperasi baru yang telah dilakukan KSP TLM Indonesia, dapat menjadi langkah awal strategis dalam mewujudkan holding koperasi dan Korporasi Koperasi.

“Holding koperasi memungkinkan koperasi untuk memperluas jangkauan usaha, meningkatkan daya saing, dan mencapai skala ekonomi yang lebih besar melalui sinergi antar anak perusahaan yang berbentuk badan hukum koperasi,” ujar Menkop. ***

Sofwa Nurul Karimah, Perjalanan Hidup Penuh Prestasi dan Dedikasi

0

Bogordaily.net – Sofwa Nurul Karimah, lahir di Bogor pada 11 mei 2005. Ia adalah Mahasiswa dari Sekolah Vokasi IPB dari Program studi Komunikasi Digital dan Media. Sofwa atau yang kerap dipanggil Copwa merupakan sosok yang banyak membantu anak anak yang kurang beruntung, yang berada di panti asuhan, terkhususnya panti asuhan di daerah kota kelahirannya Bogor.

Ini dimulai dari keinginan nya semenjak masuk SMA Negri 10 Kota Bogor, dan setelahnya Ia melanjutkan untuk mendaftar di Perguruan Tinggi Favoritnya yaitu Institut Pertanian Bogor.

Dan saat ini sudah beranjak ke semester 4. Awal mulanya Ia sangat tertekan dengan Prodi Komunikasi Digital dan Media, namun setelah berjarak 2 tahun tepatnya di semester 4 Ia mulai menyadari alasannya memilih Prodi ini.

Selain hobi nya mengabadikan gambar atau memotret, Ia juga bisa mengajak orang lain untuk membantu orang yang kurang beruntung.

Saat ini Sofwa mengikuti sebuah organisasi yang bergerak di bidang bakti sosial, yang bernama Iympact.Id, Sofwa bergabung dengan organisasi ini sejak Desember 2024 dan sofwa sendiri menjadi bendahara inti dari organisasi ini.

Selama 4 bulan mengikuti organisasi Iympact.Id, tantangan terberatnya adalah ketika harus menjalani 2 aktifitas yang bersamaan, ketika Ia harus membagi waktu untuk kedua nya.

Namun menurut Sofwa menghadapi tantangan seperti ini tidaklah susah, hanya harus membagi skala prioritas mana yang perlu Ia dahulukan untuk dikerjakan.

Sofwa Nurul,  juga sering merasa lelah takkala ketika kegiatan Iympact.Id di waktu weekend, namun menurutnya itu semua terbayarkan ketika ia melihat senyum lugu dan tulus yang keluar dari anak anak panti asuhan.

Kini, Sofwa harus terus mengembangkan dirinya dengan menempuh dan melanjutkan pendidikan nya di Sekolah Vokasi IPB.

Ia juga akan tetap aktif dalam organisasi Iympact.Id. Ia berharap dengan ini Sofwa bisa terus meningkatkan kualitas dirinya agar bisa lebih banyak membantu orang dan Ia juga berharap agar generasi yang sama dengan nya untuk terus berjuan dan tidak menyerah apapun itu tantangannya. Juga bisa banyak membantu orang orang sekitar dengan keberadaannya.***

Adolf Maximus Ruba
Mahasiswa Komunikasi Digital dan media, Sekolah Vokasi IPB

Viral Sekolah SD yang melakukan Pungli di Parung Panjang

0

Bogordaily.net – Pungli atau lebih tepatnya pungutan liar, adalah tindakan seseorang meminta uang, atau barang yang dilakukan secara halus namun bersifat memaksa, mungkin kasus tentang pungli sudah banyak sekali dijumpai atau bahkan kita sendiri yang menjadi korban dari kasus pungli tersebut.

Tindakan ini mungkin sudah menjadi budaya atau kebiasaan yang dilakukan sebagaian masyarakat kita. Tidak kenal tempat, golongan atau bahkan kepada siapa pungli itu terjadi. Seperti kasus yang baru terjadi di SDN 02 Lumpang yang berlokasi di kabupaten Bogor, tepatnya di Parung Panjang.

Kasus ini sudah berjalan ber tahun tahun, dan dilakukan langsung oleh sebuah profesi yang bernama Guru, profesi yang mulia untuk mereka yang menjalankan nya dengan lurus dan tulus namun dinodai oleh beberapa oknum yang menggunakan atribut Guru.

Dengan dalih “SPP” Wali murid harus membayarkan sejumlah uang yang sudah ditentukan pihak sekolah. Padahal sudah jelas Pemerintah menanggung dan menjamin biaya pendidikan anak hingga memasuki Sekolah Menengah Atas (SMA).

Kasus ini mungkin adalah 1 dari 100 sekolah yang terbongkar melakukan tindakan pungli kepada siswa nya, mungkin banyak orang yang diam atau bahkan tidak tau tentang ini.

Banyak dari wali murid pun membayarkan nya dengan suka rela meskipun dari latar belakang keluarga yang kurang mampu.

Namun permasalahannya bukan dari pemberiannya yang secara suka rela tapi dari kebiasaan buruk yang di lakukan oleh oknum oknum tersebut. Banyak juga wali murid yang geram ketika mengetaui kebenarannya.

lantas apa dampak bagi mereka bila telat atau bahkan tidak membayar pungli dengan dalih “SPP” itu?

Banyak dari mereka yang mereka yang merasa mendapatkan intimidasi dari beberapa guru, ketika telat menunggak berbulan-bulan.

Bahkan penahanan ijazah ketika mereka lulus dengan alasan “ belum melaksanakan kewajibannya” bayaran, yang seakan menjadi kewajiban bagi setiap murid tersebut, tanpa kejelasan dan kwitansi yang diberikan kepada wali murid.

Tanggapan atau langkah pemerintah dalam situasi ini?
Pemerintah harus mengambil peran di situasi ini, tindakan yang lantang dan tegas harus segera dilakukan agar kasus seperti ini bisa berhenti hanya sampai di Sekolah Dasar ini, atau minimal bisa mengurangi kasus semacam ini.

Sosialisasi juga harus dilakukan pemerintah kepada semua pihak yang berada di dalam ataupun luar lingkungan sekolah agar dapat berani lantang menolak

secara langsung tindakan pungli yang dilakukan oleh oknum pengajar tersebut.
Siapa yang Pro dan siapa yang Kontra di kasus ini?

Banjiran komentar netizen yang menghujani kasus ini seakan akan Pro dan menginginkan tindakan tegas dari pemerintah bagi oknum ini yang sudah menyusahkan ratusan orang.

Untuk siapa yang kontra yaitu mereka yang mungkin “sesama oknum” dengan dalih kecilnya gaji seorang guru. Diluar dari itu tindakan pungli ini tidak dapat dibenarkan karna sangat bertentangan dengan tujuan dan capaian mereka menjadi seorang pendidik (Guru)

Semoga untuk kedepannya kasus semacam ini tidak terulang kembali terkususnya pungli dari seorang guru kepada siswanya.***

Oleh Adolf Maximus Ruba Mahasiswa Komunikasi Digital Dan Media, Sekolah Vokasi IPB

Dari K-Pop Hingga Menjadi Dosen: Perjalanan Akademik Tasya Camilla Hamdani

0

Bogordaily.net – Tasya Camilla Hamdani, S.I.Kom, M.Med.Kom, adalah contoh nyata bahwa kecintaan terhadap sesuatu yang sering diremehkan oleh banyak orang bisa menjadi jalan menuju kesuksesan akademik dan profesional. Perjalanannya membuktikan bahwa tidak ada minat yang terlalu sepele untuk dijadikan pijakan dalam meniti karier, termasuk dalam dunia akademik. Saat ini, ia adalah seorang dosen di Sekolah Vokasi IPB University, membuktikan bahwa passion terhadap industri kreatif, khususnya K-Pop, dapat bertransformasi menjadi bidang studi yang serius dan bermakna.

Lahir di Surabaya pada 10 Oktober 1998, Tasya tumbuh sebagai pribadi yang memiliki ketertarikan besar terhadap dunia komunikasi dan media. Sejak duduk di bangku SMA, ia sudah menunjukkan kecintaan terhadap dunia penulisan, terutama dalam konteks industri kreatif. Kegemarannya terhadap K-Pop bukan sekadar kesenangan belaka, tetapi juga menjadi inspirasi dalam berbagai karyanya.

Saat banyak orang menganggap K-Pop hanya sebagai hiburan semata, Tasya melihatnya sebagai peluang besar dalam industri komunikasi dan media pemasaran. Hal inilah yang mendorongnya untuk mengambil jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Brawijaya, tempat ia meraih gelar Sarjana (S1) pada tahun 2020.

Perjalanannya tidak berhenti di sana. Dengan semangat dan dukungan dari orang tua yang selalu memberikan motivasi, ia melanjutkan studinya di Universitas Airlangga, mengambil program Magister di bidang Media dan Komunikasi, dan berhasil menyelesaikannya pada tahun 2022.

Ketertarikannya terhadap K-Pop bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga menjadi fokus utama dalam penelitian akademiknya. Ketika banyak orang masih memandang sebelah mata industri ini, Tasya melihat adanya peluang besar untuk menganalisis dampak budaya populer terhadap strategi pemasaran digital.

Ini terlihat dalam penelitian S1-nya yang berjudul “Pengaruh BTS (Bangtan Sonyeondan) Sebagai Celebrity Endorser Brand Image E-Commerce Tokopedia.” Dalam penelitian ini, Tasya membahas bagaimana strategi pemasaran menggunakan boyband global BTS mampu memengaruhi citra merek dan perilaku konsumen di platform e-commerce.

Studi ini menunjukkan bahwa selebriti K-Pop bukan hanya sekadar idola bagi para penggemar, tetapi juga memiliki peran besar dalam industri pemasaran digital.

Ketertarikannya terhadap topik ini berlanjut dalam penelitian S2-nya dengan judul “Pengaruh Penggunaan NCT 127 Sebagai Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli Pada E-Commerce Blibli dengan Brand Image Sebagai Variabel Intervening.”

Penelitian ini semakin memperkuat pemahamannya mengenai bagaimana industri hiburan Korea Selatan dapat menjadi alat pemasaran yang sangat efektif di era digital. Dengan pendekatan akademik yang mendalam, Tasya berhasil membuktikan bahwa K-Pop bukan sekadar tren budaya, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang nyata dalam dunia bisnis dan pemasaran.

Setelah menyelesaikan studi magisternya, Tasya memutuskan untuk mencoba peruntungan di dunia industri kreatif. Dengan latar belakang keilmuan yang kuat di bidang komunikasi dan media, ia berharap dapat berkarya di dunia yang selama ini menjadi minatnya.

Namun, setelah beberapa waktu terjun langsung ke industri tersebut, ia merasa bahwa lingkungan kerja di industri kreatif tidak sepenuhnya cocok dengan dirinya. Tasya kemudian memutuskan untuk beralih jalur dan mencoba dunia akademik sebagai tenaga pendidik.

Pada tahun 2023, ia mendaftarkan diri sebagai dosen, dan pada tahun 2024 ia resmi menjadi bagian dari Sekolah Vokasi IPB University. Keputusan ini bukanlah hal yang mudah, mengingat sejak awal ia lebih tertarik dengan dunia kreatif dibandingkan dengan dunia akademik.

Menjadi dosen bagi Tasya adalah tantangan tersendiri. Ia harus kembali beradaptasi dengan pola kerja yang berbeda dari industri kreatif. Namun, dengan semangat belajar yang tinggi, ia berusaha menyesuaikan diri dan mulai menemukan kenyamanan dalam berbagi ilmu kepada mahasiswa.

Ia menyadari bahwa menjadi seorang pengajar bukan hanya tentang menyampaikan materi, tetapi juga membimbing mahasiswa untuk menemukan potensi terbaik dalam diri mereka.

Sebagai dosen, Tasya ingin menunjukkan bahwa tidak ada bidang yang terlalu sepele untuk dikaji secara akademik. Ia ingin mengubah pandangan bahwa minat terhadap budaya populer, seperti K-Pop, bukanlah hal yang tidak berfaedah. Justru dari sana, seseorang bisa menemukan passion dan mengembangkannya menjadi sesuatu yang lebih besar.

Tasya percaya bahwa setiap individu memiliki hak untuk mengeksplorasi berbagai bidang sebelum akhirnya menemukan tempat yang paling sesuai untuk mereka.

Inilah yang menjadi pesan utama yang selalu ia sampaikan kepada mahasiswa-mahasiswanya. Ia ingin mereka tidak takut untuk mencoba berbagai hal baru, karena setiap pengalaman akan menjadi bekal berharga di masa depan.

Dari perjalanan akademik dan profesionalnya, Tasya Camilla,  ingin menyampaikan pesan kepada generasi muda bahwa mencoba berbagai bidang adalah hal yang sangat penting.

Tidak semua orang langsung menemukan passion mereka sejak awal, dan itu adalah sesuatu yang wajar. Terkadang, seseorang harus melewati beberapa jalur berbeda sebelum menemukan apa yang benar-benar cocok untuk mereka.

Ia juga ingin menekankan bahwa tidak ada hobi atau minat yang sia-sia jika ditekuni dengan sungguh-sungguh. Dunia akademik sendiri semakin terbuka terhadap kajian-kajian yang dianggap tidak biasa, selama pendekatan yang digunakan tetap ilmiah dan memiliki manfaat bagi masyarakat luas.

Perjalanan Tasya Camilla Hamdani dari seorang penggemar K-Pop menjadi dosen di IPB University adalah bukti bahwa passion dan akademik bisa berjalan beriringan.

Dengan keberaniannya dalam mengangkat topik yang masih dianggap remeh oleh sebagian orang, ia berhasil menunjukkan bahwa industri hiburan Korea Selatan bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga memiliki nilai ilmiah yang dapat dikaji lebih dalam.

Melalui ketekunan, kerja keras, dan keberaniannya untuk mencoba hal baru, Tasya membuktikan bahwa seseorang bisa sukses dalam bidang apa pun yang mereka tekuni, termasuk dalam dunia akademik.

Kini, sebagai dosen, ia terus menginspirasi mahasiswa untuk tidak takut mengeksplorasi berbagai bidang dan menjadikan passion mereka sebagai jalan menuju masa depan yang lebih baik.***

Raja Agung Sulaiman

Sumber : Tasya Camilla Hamdani, S.I.Kom, M.Med.Kom

Dari Mahasiswa ke Mentor: Perjalanan Saskia Putri Maudian di Komunikasi Digital

0

Bogordaily.net – Saskia Putri Maudian, A.Md., tidak pernah membayangkan bahwa IPB University kampus yang dulu terasa asing dan terlalu kaku baginya akan menjadi ruang tempat ia kembali berdiri, bukan sebagai mahasiswa, melainkan sebagai asisten dosen. Perjalanan ini bukan hasil dari rencana yang rapi, melainkan serangkaian keputusan penuh risiko, perjuangan akademik, dan momentum-momentum kecil yang mengubah arah hidupnya.

Dulu, IPB bahkan tidak masuk dalam daftar kampus impiannya. Saskia lebih tertarik pada dunia jurnalistik dan komunikasi yang dinamis, jauh dari kesan kampus pertanian yang ia bayangkan. Namun, hidup seringkali membawanya ke tempat yang tak terduga.

Titik Balik dari Radar Bogor
Saat SMA di Labschool Kornita IPB, Saskia merasa jenuh dengan lingkungan kampus yang monoton. Fokusnya lebih banyak ke organisasi dan kegiatan luar kelas hingga nilai anjlok: peringkat 20 dari 25. Keterpurukan itu justru membawanya ke komunitas Rebel Journalist di Radar Bogor. Dari satu liputan tentang mahasiswa Komunikasi Universitas Padjajaran, ia merasa menemukan dunia yang ingin ia masuki.

Dengan nekat, ia pindah jurusan dari IPA ke IPS tanpa persetujuan orang tua, keluar dari OSIS, dan menaruh seluruh energinya untuk belajar dan ikut pelatihan. Hasilnya? Ia naik ke peringkat 2. Saat pemilihan kampus, meski target utamanya Unpad, strategi guru BK justru mengantarnya ke IPB. Tanpa ekspektasi, Saskia diterima di jurusan Komunikasi Digital dan Media sebagai satu-satunya siswa IPS yang lolos jalur USMI.

Belajar Mengenal Manusia
Awalnya, ia belum sepenuhnya menerima IPB. Tapi sistem pengenalan kampus yang humanis membukakan matanya. Di kelas pertama, mereka diminta mengobrol dengan teman yang baru dikenal lalu mendeskripsikannya. Kegiatan itu sederhana tapi membekas. Ia belajar melihat manusia lebih dalam dari sekadar penampilan.

“Dari situ saya mulai suka komunikasi, bukan cuma sebagai ilmu, tapi sebagai cara hidup,” ujarnya. Ia menyadari bahwa komunikasi bukan sekadar menyampaikan pesan, tetapi juga memahami manusia dengan segala kompleksitasnya.

Belajar dari Konflik dan Lapangan
Di bangku kuliah, tantangan utamanya datang dari kerja kelompok. Latar belakang budaya, gaya kerja, hingga ritme berpikir yang berbeda kerap jadi konflik. Sebagai pribadi yang cepat, Saskia kesulitan dengan teman yang lambat. Tapi dari situ ia belajar bahwa kecepatan bukan segalanya, dan kadang proses perlahan justru melahirkan hasil yang lebih matang.

Mata kuliah paling membekas baginya adalah TPME (Teknik Penulisan Media Elektronik). Satu semester penuh dihabiskan meliput demo, persidangan, hingga menginap di depan kantor KPK demi berita. “Kami belajar dari lapangan: jadi jurnalis, jadi editor, sampai jadi anchor. Nggak ada yang lebih real dari itu.”

Kembali sebagai Asisten Dosen
Setelah lulus, ia sempat bekerja di perusahaan, namun kembali ke IPB sebagai asisten dosen karena dua hal: rindunya pada dunia akademik dan kondisi sang ibu yang sakit. Ia mengirimkan CV ke dosen yang paling ia hormati, Guruh Ramdani, S.Sn., M.Sn., dan kembali ke kampus sebagai pengajar muda.

Di mata kuliah Desain Promosi, Saskia menjadi satu-satunya asisten untuk seluruh kelas angkatan 59. “Anak-anak ini ribut, tapi brilian. Saya kasih satu ide, mereka kembangkan jadi lima. Itu yang bikin saya bertahan,” ucapnya. Ia menyebut pengalaman ini sebagai salah satu yang paling emosional dan membanggakan dalam hidupnya.

Etika dan Literasi Digital
Saskia Putri,  memandang Pak Guruh lebih dari sekadar dosen. “Beliau guru dengan nurani. Saya pernah digaji lebih besar, tapi nggak bisa ninggalin posisi saya sekarang. Karena di sini saya belajar empati, bukan cuma teori.” Baginya, pendidikan bukan cuma soal kurikulum, tapi relasi antara dosen dan mahasiswa yang dibangun dengan ketulusan.

Di tengah cepatnya arus media digital, Saskia Putri, melihat banyak celah etis. Influencer mereview produk tanpa mencobanya, hoaks menyebar tanpa verifikasi. Dunia komunikasi digital, menurutnya, perlu keseimbangan antara kecepatan dan kualitas. Ia menekankan pentingnya literasi digital, terutama di kalangan mahasiswa. “AI itu alat bantu, bukan pengganti otak. Kalau semua dikerjakan AI, kapan manusianya mikir?”

Filosofi Hidup dan Gaya Kerja
Saskia hidup dengan dua filosofi: “Belajar sepanjang hayat” dan “Jujur serta adil meski dibenci.” Ia tak peduli dianggap keras atau terlalu lurus. Baginya, integritas lebih penting dari citra. Dalam rutinitas, ia disiplin menjaga batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ia selalu mencatat tugasnya, menyelesaikannya di kampus, dan menyisihkan waktu untuk menyendiri baik di mushola, pojokan, atau bahkan kamar mandi hanya untuk menenangkan pikiran.

“Ketenangan jiwa itu nomor satu. Saya nggak mau bawa kerjaan ke rumah.”

Misi yang Tak Selesai
Kini, ia sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi. Mimpi berikutnya: menjadi dosen. Bukan demi gelar, tapi untuk terus berkontribusi di jalur pendidikan. Ia ingin jadi bagian dari ekosistem yang sehat di dunia akademik membantu mahasiswa berkembang tanpa kehilangan arah.

“Jalan saya nggak gampang, tapi layak dicoba. Pendidikan itu ladang nilai, bukan sekadar ruang kelas. Dan sejauh apapun saya melangkah, satu hal tetap sama: hormat pada guru, karena ilmu bukan sesuatu yang bisa dibayar. Bahkan oleh hidup itu sendiri.”

Refleksi dan Harapan
Saskia sering merenung tentang perjalanannya. Dari seorang mahasiswa yang awalnya enggan dengan IPB, kini ia justru menemukan rumah di kampus yang sama. Ia berharap, suatu saat nanti, mahasiswanya akan merasakan hal serupa bahwa belajar bukan hanya tentang nilai, tetapi tentang menemukan diri dan kontribusi nyata bagi masyarakat.

“Saya mungkin bukan orang terpintar, tapi saya ingin jadi yang paling gigih,” ujarnya dengan senyum.

Perjalanan Saskia Putri Maudian adalah bukti bahwa hidup tidak selalu berjalan sesuai rencana, tetapi setiap langkah baik yang direncanakan maupun tidak bisa membawa kita ke tempat yang tepat. Kini, sebagai asisten dosen, ia tidak hanya mengajar, tetapi juga terus belajar. Dan di situlah esensi sebenarnya dari seorang pendidik: tumbuh bersama, memberi tanpa pamrih, dan selalu siap menghadapi tantangan baru.***

Faris Faid Anwar

Menak Aryananda Sudradjat: Perjalanan Seorang Akademisi, Wirausahawan, dan Pemimpin Visioner

0

Bogordaily.net – Menak Aryananda Sudradjat, S.Sn., M.Si., adalah seorang akademisi, wirausahawan, dan pemimpin yang dikenal dengan keberanian, integritas, serta semangat pantang menyerahnya. Dengan latar belakang seni dan manajemen ekowisata, ia telah menapaki perjalanan hidup yang penuh dinamika, baik di dunia akademik maupun bisnis. Keberhasilannya saat ini tidak terlepas dari prinsip hidup yang ia pegang teguh: jujur, bertanggung jawab, dan berani mengambil keputusan.

Dari Seni Fotografi ke Manajemen Ekowisata
Perjalanan akademik Menak Aryananda Sudradjat dimulai di Universitas Trisakti, tempat ia meraih gelar Sarjana Seni (S.Sn.) dalam bidang Seni Rupa Fotografi pada tahun 2007. Minatnya terhadap fotografi bukan hanya sebatas hobi, tetapi juga menjadi bagian dari cara ia melihat dunia dengan perspektif yang kreatif dan mendalam.

Namun, hidup selalu menawarkan kejutan dan peluang baru. Setelah menyelesaikan pendidikan S1, ia tidak hanya berkutat di bidang seni, tetapi juga mulai mengeksplorasi berbagai usaha yang berkaitan dengan minat dan potensi pasar.

Seiring berjalannya waktu, kecintaannya terhadap alam dan dunia bisnis membawanya ke ranah ekowisata.

Menyadari pentingnya ilmu dalam mengelola bisnis berbasis lingkungan, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Pascasarjana di Institut Pertanian Bogor (IPB), mengambil program Manajemen Ekowisata dan Jasa Lingkungan.

Pada tahun 2017, ia berhasil meraih gelar Magister Sains (M.Si.), memperkuat fondasi akademik dan praktisnya di bidang ini.

Terjun ke Dunia Akademik: Dari Pengusaha ke Dosen
Keputusan untuk menjadi dosen di IPB bukanlah sesuatu yang direncanakan sejak awal. Awalnya, ia fokus mengembangkan usaha ekowisata yang telah ia bangun.

Namun, suatu hari, seorang teman yang sudah lebih dulu mengajar di IPB mengajaknya untuk berbagi ilmu dan pengalaman di dunia akademik.

Tawaran ini menjadi titik balik dalam perjalanan kariernya. Menak menerima tantangan tersebut dan menemukan panggilan baru dalam hidupnya: mendidik dan menginspirasi generasi muda.

Sebagai dosen, ia tidak hanya mengajar teori, tetapi juga berbagi pengalaman nyata dalam dunia bisnis dan ekowisata. Baginya, pendidikan bukan hanya tentang memahami konsep di atas kertas, tetapi juga tentang bagaimana menerapkannya dalam kehidupan nyata.

Ia ingin para mahasiswanya tidak hanya menjadi akademisi, tetapi juga inovator dan pelaku usaha yang bisa membawa perubahan positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Jiwa Wirausaha yang Tak Pernah Padam
Sejak muda, Menak Aryananda Sudradjat selalu memiliki naluri bisnis yang kuat. Dunia wirausaha adalah bagian tak terpisahkan dari hidupnya.

Berbagai bidang usaha pernah ia geluti, membuktikan fleksibilitas dan kegigihannya dalam menghadapi tantangan.

Ia pernah mengembangkan bisnis jasa fotografi, yang berawal dari latar belakang pendidikannya. Selain itu, ia juga mencoba peruntungan dalam jual beli kucing impor, sebuah bidang usaha yang unik dan menantang.

Tak hanya itu, ia juga aktif dalam perdagangan helm dan sparepart kendaraan, bisnis makanan, hingga menjadi kontraktor proyek. Bahkan, ia pernah berkecimpung di dunia sales, di mana ia belajar banyak tentang strategi pemasaran dan negosiasi.

Baginya, setiap usaha yang ia jalani bukan hanya tentang keuntungan, tetapi juga tentang pembelajaran.

Kegagalan dan keberhasilan adalah bagian dari proses yang membentuk dirinya menjadi pribadi yang lebih tangguh.

Ia selalu percaya bahwa peluang ada di mana-mana bagi mereka yang berani mencoba dan tidak takut mengambil risiko.

Prinsip Hidup: Kejujuran, Tanggung Jawab, dan Keberanian
Dalam setiap langkah yang ia ambil, Menak selalu menjunjung tinggi prinsip kejujuran dan tanggung jawab. Baginya, kesuksesan sejati bukan hanya tentang pencapaian materi, tetapi juga tentang bagaimana seseorang menjaga integritasnya.

Sebagai seorang pemimpin, ia selalu berani mengambil keputusan, meskipun dalam situasi yang sulit. Keberanian inilah yang membawanya melewati berbagai tantangan, baik dalam dunia akademik maupun bisnis.

Ia percaya bahwa seorang pemimpin harus bisa mengambil risiko dengan perhitungan yang matang dan bertanggung jawab atas setiap keputusan yang dibuat.

Motivasi terbesar dalam hidupnya datang dari kedua orang tuanya, yang selalu mengajarkan pentingnya kerja keras dan ketekunan. Mereka adalah sumber inspirasi yang mendorongnya untuk terus berkembang dan tidak cepat puas dengan apa yang telah dicapai.

Pesan untuk Para Pembaca: Jangan Pernah Menyerah
Bagi siapa pun yang sedang berjuang mencapai impian, Menak Aryananda Sudradjat memiliki satu pesan penting: jangan pernah menyerah. Setiap orang memiliki jalannya masing-masing, dan setiap tantangan yang muncul adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan.

Kegagalan bukanlah akhir, melainkan pelajaran berharga yang akan menguatkan kita di masa depan. Dengan semangat, kerja keras, dan ketekunan, tidak ada impian yang terlalu besar untuk diwujudkan.***

Muhammad Zaki Mubarok