Bogordaily.net – Saya tidak pernah membayangkan bahwa penyelesaian pendidikan saya akan membawa saya ke Program Studi Komunikasi Digital dan Media (D4) IPB University. Sejujurnya, ini bukan pilihan utama yang saya idamkan dari awal. Saya tidak terlalu menyukai dunia komunikasi digital dan media. Tapi, semakin berjalannya waktu, segalanya berubah.
Perjalanan ini berliku-liku, mulai dari gagalnya SNBP dan SNBT, sampai akhirnya masuk melalui jalur mandiri IPB. Saya awalnya ragu terhadap prodi ini, tapi sekarang saya malah jatuh cinta dengan bidang yang saya pelajari.
Saat masih duduk di kelas 12 SMA Negeri 10 Kota Bogor, saya punya besar sekali impian untuk diterima di perguruan tinggi negeri melalui jalur SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi). Saya berharap diterima tanpa perlu bersaing dengan mengikuti ujian mandiri. Tapi ketika pengumuman tiba, saya membuka hasil pengumuman dengan penuh harap dan hasilnya.. saya tidak lolos.
Kecewa? Pasti…. Tapi saya masih punya alternatif lain yaitu jalur SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes). Saya belajar semaksimal mungkin, menerima tryout beraneka ragam, dan menghabiskan banyak waktu untuk mempersiapkan diri hadapi UTBK. Saya jadi lebih percaya diri dan percaya bahwa kali ini saya berhasil.
Tapi takdir memiliki rencananya sendiri. Saat pengumuman keluar, saya hanya bisa menatap layar laptop dengan hati-hati besar yang mencemaskan dan hasilnya? saya gagal lagi.Saat itu, saya merasa sedih dan Saya mulai kecewa dengan kemampuan saya. Dan waktu itu Teman- teman saya udah banyak yang keterima di universitas Negri yang mereka impian, sedangkan saya masih mencari cari jalan lain. Saya bahkan sempat berpikir untuk mengambil gap year dan mencoba lagi tahun depan lagi.
Di tengah kebingungan dan kekecewaan, orang tua saya menyarankan untuk mencoba jalur mandiri IPB. Awalnya, saya merasa ragu dengan kemampuan saya. Saya tidak ingin sekadar “asal masuk” ke prodi tanpa mempertimbangkan minat dan bakat saya. Namun, setelah mencari tahu prodi yang tersedia, saya menemukan prodi Komunikasi Digital dan Media (D4) IPB University.
Saya awalnya tidak begitu tertarik dengan prodi. Saya lebih suka memilih hal-hal yang berhubungan dengan teknologi dan sains. Namun, saya juga pikir, mungkin ini kesempatan satu-satunya saya untuk tetap masuk ke universitas yang saya mau, terutama IPB University, yang merupakan kampus ternama di Indonesia.
Dan akhirnya, saya memberanikan diri untuk mendaftar dan mulai belajar kembali untuk ujian mandiri. Saya semakin semangat dan saya tidak sebesar saat persiapan ujian mandiri, saya tetap berusaha sebaik mungkin.
Hari ujian pun tiba. Saya mengerjakan ujian mandiri dengan perasaan campur aduk. Saat melihat soalnya yang tampak begitu sulit, saya semakin merasa tidak yakin dengan pilihan ini.Saat ujian dimulai, saya mencoba fokus mengerjakan soal. Beberapa bagian terasa sulit, tetapi saya tetap berusaha sebisa mungkin. Setelah ujian selesai, saya hanya bisa berdoa dan berharap yang terbaik.
Beberapa minggu kemudian, hari pengumuman pun tiba. Dengan tangan gemetar, saya membuka halaman resmi IPB, memasukkan nomor pendaftaran, dan menekan tombol pencarian dan akhirnya….
“Selamat! Anda diterima di Program Studi Komunikasi Digital dan Media (D4) IPB University.”
Saya berhasil masuk kampus yang saya mau! Namun, perasaan saya saat itu masih campur aduk. Saya senang akhirnya diterima di IPB, tetapi di sisi lain, saya masih ragu apakah jurusan ini benar-benar cocok untuk saya apa tidak dan Perlahan, saya mulai menyukai mata kuliahnya. Salah satu momen yang mengubah pandangan saya adalah ketika saya mendapat tugas untuk membuat proyek membuat video pendek. Saya mulai tertarik dengan dunia videografi, desain grafis, dan strategi komunikasi digital.
Tidak hanya itu, saya juga belajar tentang media sosial, analisis data digital, hingga digital marketing sesuatu yang ternyata sangat relevan di era saat ini. Saya pun mulai mengikuti beberapa proyek di luar perkuliahan, termasuk membantu teman-teman dalam membuat konten kreatif dan mengelola media sosial.
Dan sekarang, saya benar-benar menikmati bidang ini. Saya mulai memahami bahwa setiap media memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan dan memengaruhi banyak orang. Komunikasi digital bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa menginspirasi dan mengubah cara pandang orang melalui media.
Kesimpulan dari Perjalanan hidup saya ke IPB University bukanlah perjalanan yang mudah. Saya mengalami kegagalan di SNBP dan SNBT, sempat meragukan pilihan saya, dan hampir menyerah. Namun, sekarang saya sadar bahwa tidak semua yang kita inginkan adalah yang terbaik untuk kita.
Saya belajar bahwa terkadang, kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita rencanakan, tetapi kita bisa belajar mencintai apa yang telah kita pilih. Jika dulu saya melihat prodi ini sebagai pilihan terakhir, sekarang saya melihatnya sebagai peluang besar untuk berkembang dan menciptakan masa depan yang cerah.
Sekarang, saya bangga menjadi mahasiswa Komunikasi Digital dan Media (D4) IPB. Saya siap menghadapi tantangan baru, terus belajar, dan menjadikan bidang ini sebagai bagian dari perjalanan hidup saya.
IPB, saya siap menghadapi masa depan!***
Indra Nur Ramadhansyah Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University