Sunday, 27 April 2025
Home Blog Page 55

Pentingnya Pendekatan Interpersonal dengan Model Sebelum Sesi Pemotretan?

0

Bogordaily.net – Apa yang membuat sebuah foto terasa hidup? Apakah pencahayaan? Teknik kamera? Atau ada sesuatu yang lebih dalam? Banyak fotografer berfokus pada aspek teknis seperti komposisi, pencahayaan, atau lensa terbaik. Namun, ada satu faktor yang sering diabaikan: hubungan antara fotografer dan model atau dengan melakukan pendekatan interpersonal dengan model.

Foto yang benar-benar memiliki kedalaman bukan hanya soal keakuratan teknis,
tetapi juga bagaimana ekspresi dan emosi seseorang terekam dalam frame.
Sebuah penelitian oleh Mohd Muslim Tan et al. (2024) menemukan bahwa emosi
dalam foto secara signifikan memengaruhi cara audiens memahami gambar. Ini membuktikan bahwa fotografi bukan sekadar menangkap momen, melainkan membangun koneksi yang dapat terasa meski hanya dari satu potret.

Jika fotografer tidak memahami karakter modelnya, yang terjadi adalah gambar yang mungkin secara teknis sempurna, tetapi terasa kosong—tanpa emosi, tanpa kepribadian.

Sebaliknya, jika ada keterhubungan, hasilnya akan lebih autentik, ekspresi akan lebih natural, dan foto akan memiliki cerita yang bisa langsung dirasakan oleh penonton.

Mengapa Kepribadian Model Itu Penting?
Setiap individu memiliki cara tersendiri dalam mengekspresikan emosi dan bahasa tubuh mereka. Seorang fotografer yang memahami modelnya akan lebih mudah menangkap ekspresi yang bukan hanya ‘bagus secara estetika’, tetapi juga memiliki makna mendalam.

Penelitian oleh Olszanowski et al. (2015) menemukan bahwa perbedaan kecil dalam ekspresi wajah dapat mengubah interpretasi audiens terhadap suasana dan pesan yang
disampaikan foto. Sebagai contoh, sedikit perbedaan dalam posisi alis atau senyuman dapat membuat seseorang terlihat bahagia, ragu-ragu, atau bahkan penuh ketegangan.

Jika seorang fotografer tidak memahami bagaimana model mengekspresikan dirinya secara alami, foto bisa terasa dipaksakan. Hasilnya? Pose yang kaku, ekspresi yang terkesan dibuat-buat, dan foto yang kehilangan kedalaman emosionalnya.

Namun, ketika fotografer memahami karakter dan ekspresi alami modelnya, foto akan terasa lebih nyata. Inilah alasan mengapa pemotretan terbaik sering kali bukan tentang bagaimana seseorang berpose, tetapi bagaimana seseorang berinteraksi dengan kameranya.

Bagaimana Cara Mengenal Model Sebelum Sesi Pemotretan?
Koneksi antara fotografer dan model tidak bisa muncul secara instan. Perlu ada pendekatan yang tepat agar proses pemotretan menghasilkan foto yang tidak hanya
berkualitas secara teknis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat.

1. Bangun Komunikasi Sebelum Sesi Pemotretan
Sebelum memulai sesi foto, luangkan waktu untuk berbicara dengan model. Ini bukan hanya tentang membangun suasana yang nyaman, tetapi juga untuk memahami bagaimana mereka ingin ditampilkan dalam gambar.
Moon (2016) dalam studinya menemukan bahwa interaksi sebelum pemotretan dapat meningkatkan rasa percaya diri model, sehingga mereka lebih santai dan ekspresi yang muncul lebih natural.

Contoh pertanyaan yang dapat diajukan:
• “Bagaimana kamu ingin terlihat dalam foto ini?”
• “Apakah ada gaya favoritmu?”
• “Kamu lebih suka difoto dalam keadaan serius, ekspresif, atau natural?”
Melalui percakapan ini, fotografer bisa menangkap gestur alami model bahkan sebelum kamera mulai bekerja.

2. Mengamati Bahasa Tubuh dan Ekspresi Model
Menurut Brian Roberts (2011), pose dan ekspresi seseorang memiliki hubungan erat dengan kepribadian mereka. Jika fotografer bisa menangkap pola ini, mereka bisa lebih mudah mengarahkan model tanpa membuat mereka merasa dipaksa.

Misalnya:
• Model yang introvert cenderung lebih nyaman dengan gaya candid yang natural, di mana mereka tidak merasa terlalu diperhatikan.
• Model yang ekspresif lebih nyaman dengan gaya yang lebih dinamis, menampilkan kepercayaan diri dalam pose mereka.
• Model yang belum terbiasa difoto bisa diarahkan ke pose yang lebih sederhana tetapi tetap memiliki narasi visual yang kuat.
Intinya, tidak ada satu formula yang cocok untuk semua orang. Seorang fotografer harus bisa membaca karakter modelnya sebelum menentukan pendekatan terbaik.

3. Menyesuaikan Pencahayaan dan Warna dengan Karakter Model
Pencahayaan dan warna dalam foto bukan hanya elemen estetika, tetapi juga memiliki efek psikologis yang besar.

Studi oleh Gunawan (2021) menunjukkan bahwa warna memiliki dampak emosional yang signifikan dalam menciptakan atmosfer dalam foto.

• Warna hangat (merah, oranye) → Menampilkan semangat, energi, dan kehangatan.
• Warna dingin (biru, hijau) → Memberikan kesan tenang, introspektif, dan lebih formal.
• Hitam putih → Menghilangkan distraksi warna, menekankan ekspresi wajah, dan menampilkan kedalaman emosional yang lebih kuat.
Begitu pula dengan pencahayaan:

• Pencahayaan lembut dapat menciptakan kesan tenang dan lebih personal.
• Pencahayaan dramatis dengan kontras tinggi bisa memberikan kesan kuat dan intens.

Dengan memahami bagaimana warna dan cahaya bekerja bersama dengan karakter model, fotografer bisa menciptakan foto yang lebih kuat secara emosional.

Ketika Fotografer Mengenal Modelnya, Hasil Foto Menjadi Berbeda
Perbedaan antara fotografer yang hanya mengambil gambar dan fotografer yang benar-benar mengenal modelnya bisa terlihat jelas dalam hasil akhir.

Beberapa manfaat yang akan diperoleh jika fotografer mengenal modelnya lebih dalam:
• Ekspresi terlihat lebih natural, tanpa kesan dibuat-buat.
• Pose lebih nyaman, karena fotografer tahu cara mengarahkan model dengan tepat.
• Cerita dalam foto lebih terasa, karena koneksi emosional antara model dan kamera lebih kuat.
• Hasil akhir lebih autentik, mencerminkan karakter asli model, bukan hanya interpretasi dari fotografer.

Dalam dunia fotografi, sering kali bukan peralatan atau teknik yang membedakan antara foto yang biasa dan foto yang luar biasa—melainkan seberapa baik fotografer
memahami orang yang ada di depan lensanya.

Fotografi potret bukan sekadar menangkap gambar, tetapi menangkap kepribadian, emosi, dan ekspresi yang jujur dari seseorang.

Sebelum memotret seseorang, tanyakan pada diri sendiri:
“Apakah saya benar-benar mengenal model saya?”***

Oleh: Andika Rizki Hadiana Putra Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB

 

Gaji PNS Naik 16 Persen di 2025? Sri Mulyani Bantah

0

Bogordaily.net – Isu naik di tahun 2025 beredar cepat. Media sosial gaduh. Grup-grup WhatsApp penuh.

Katanya, akan naik 16 persen tahun depan.

Benarkah?

Sri Mulyani buru-buru angkat bicara. Menkeu itu bilang: tidak benar. Tidak ada rencana kenaikan tahun 2025 dalam APBN. Tidak ada juga dalam dokumen resmi pemerintah.

“Bohong,” kata Sri Mulyani pendek saja, Selasa lalu.

Isu ini makin liar. Sebagian ASN sudah mulai berharap. Sebagian lagi pesimistis.

Sri Mulyani tegas: pemerintah sedang irit besar-besaran. Belanja negara dipotong Rp306 triliun. Yang penting sekarang, kata dia, stabilitas fiskal.

Bukan nambah-nambah gaji.

Tapi jangan takut. Meski ada penghematan, tetap aman. Bayar penuh. Tepat waktu. Tidak dipotong.

Belum rezeki, kata Sri Mulyani.

Kalau mau bicara naik, faktanya memang belum ada perubahan aturan.

Yang berlaku masih yang lama: Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2024.

  • Golongan I: Rp1,6 juta sampai Rp2,9 juta.
  • Golongan II: Rp2,1 juta sampai Rp4,1 juta.
  • Golongan III: Rp2,7 juta sampai Rp5,1 juta.
  • Golongan IV: Rp3,2 juta sampai Rp6,3 juta.

Itu sudah naik di Januari 2024. Naiknya waktu itu 8 persen untuk ASN. Pensiunan lebih besar: 12 persen.

Presiden baru, Prabowo Subianto, juga belum mengeluarkan kebijakan baru soal naik 2025.

Semuanya masih seperti dulu.

Yang ada justru reformasi ASN. Beban kerja mau diukur ulang. Jumlah pegawai mau dikaji lagi. publik mau didigitalisasi.

Kalau reformasi selesai, baru mungkin ada penyesuaian gaji.

Pendapatan ASN juga beda-beda. Tergantung instansi.

Kalau kerja di Kementerian Keuangan, BPK, atau ESDM, tukin bisa besar. Sampai Rp46 juta per bulan. Jabatan menentukan. Kinerja menentukan.

Yang heboh soal naik 2025 ini banyak yang belum tahu soal tukin.

Pemerintah imbau masyarakat tenang.

Kalau dengar kabar naik 2025 yang aneh-aneh, jangan langsung percaya. Cek dulu. Buka situs resmi. Tanya Kemenkeu. Tanya BPK.

Sri Mulyani sampai bilang: jangan terpancing hoaks.

Tetap kerja baik. Tetap jalani tugas. Gaji PNS tetap cair. Kenaikan? Nanti dulu.***

Skandal di RSHS Bandung: Dokter PPDS Priguna Anugerah Pratama Jadi Tersangka Pemerkosaan Anak Pasien

0

Bogordaily.net – Skandal mengejutkan mencuat dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Seorang dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Padjadjaran (Unpad), (31 tahun), ditetapkan sebagai tersangka kasus pemerkosaan terhadap anak perempuan pasien.

Penetapan tersangka diumumkan langsung oleh Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Hendra Rochawan, dalam konferensi pers di Mapolda Jabar, Rabu, 9 April 2025.

“Kami telah menetapkan Saudara PAP atau Priguna Anugrah Pratama sebagai tersangka,” ujar Hendra.

Berdasarkan hasil penyelidikan, peristiwa terjadi di lantai 7 RSHS pada Maret 2025, saat Priguna menjalani tugas jaga malam.

Sekitar pukul 01.00 WIB, ia mendatangi korban—seorang perempuan berusia 21 tahun—dengan dalih mengambil darah untuk kebutuhan medis orang tuanya.

Ia juga meminta korban untuk tidak ditemani adiknya.

Di kamar 711, Priguna meminta korban mengganti pakaian. Ia kemudian menusukkan jarum ke tangan korban hingga 15 kali dan memasangkan infus.

Setelah itu, pelaku memasukkan cairan bening melalui selang infus. Tak lama, korban merasa pusing hingga tak sadarkan diri.

Ketika sadar beberapa jam kemudian, korban mendapati dirinya telah berpakaian kembali.

Priguna mengantarnya menuju Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSHS. Saat itulah korban menyadari sesuatu yang ganjil terjadi.

Ia menceritakan kepada orang tuanya tentang suntikan yang diberikan pelaku, serta rasa perih saat buang air kecil.

Berdasarkan laporan tersebut, polisi bergerak cepat. Priguna ditangkap pada 28 Maret 2025 dan langsung ditahan.

Sebanyak 11 saksi telah diperiksa, termasuk orang tua korban, adik korban, hingga perawat dan dokter RSHS.

Polisi turut menyita sejumlah barang bukti, di antaranya alat infus, sarung tangan, tujuh suntikan, 12 jarum suntik, berbagai obat, dan satu buah kondom.

Terancam 12 Tahun Penjara

kini dijerat dengan Pasal 6 huruf C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

Ancaman hukumannya maksimal 12 tahun penjara dan denda hingga Rp300 juta.

Bunyi lengkap pasal tersebut menyebutkan, “Setiap orang yang menyalahgunakan kedudukan, wewenang, kepercayaan, atau perbawa yang timbul dari tipu muslihat atau hubungan keadaan atau memanfaatkan kerentanan, ketidaksetaraan atau ketergantungan seseorang, memaksa atau dengan penyesatan menggerakkan orang itu untuk melakukan atau membiarkan dilakukan persetubuhan atau perbuatan cabul dengannya atau dengan orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp300 juta.”

Kasus ini menambah daftar panjang praktik kekerasan seksual di lingkungan medis, sekaligus mengguncang kepercayaan publik terhadap institusi kesehatan.***

Istri Priguna Anugerah Pratama Jadi Sorotan

0

Bogordaily.net – Istri mendadak jadi sorotan setelah nama Priguna terseret dalam kasus dugaan kekerasan seksual.

Publik penasaran: siapa perempuan yang menjadi pendamping hidup dokter residen tersebut?

Kasus ini bermula ketika nama muncul di media sosial, disebut dalam laporan dugaan rudapaksa terhadap pendamping pasien di rumah sakit pendidikan.

Akun @ppdsgramm pertama kali mengunggah kasus ini, diikuti akun X (Twitter) @verodeelowy yang membagikan identitas lengkap Priguna.

Sejak itu, bukan hanya Priguna yang viral. Istri juga ikut dicari-cari warganet.

Profil dan Hilangnya Akun Media Sosial

Sebelum kasus ini mencuat, Priguna diketahui sebagai mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) bidang anestesi di Universitas Padjadjaran (Unpad).

Ia juga tercatat sebagai alumni Universitas Kristen Maranatha.

Saat kasus mulai ramai, akun dan LinkedIn Priguna tidak lagi bisa ditemukan.

Banyak yang menduga Priguna sengaja menghapus akun pribadinya untuk menghindari gelombang kecaman.

Warganet juga mencoba melacak istri di media sosial. Namun hasilnya nihil. Tidak ada jejak resmi yang mengarah pada akun pribadi istrinya.

Kronologi Dugaan Kekerasan Seksual Menurut drg. Mirza

Dalam kasus ini, drg. Mirza Mangku Anom menjadi salah satu tokoh penting yang aktif menyuarakan fakta di media sosial.

Lewat akun Instagram @drg.mirza, ia mengungkap dugaan bahwa korban dibius sebelum mengalami kekerasan seksual.

Mirza juga menyebut hasil visum menemukan bekas sperma, memperkuat tuduhan terhadap Priguna.

Warganet pun menyerukan agar Universitas Padjadjaran segera mengambil langkah tegas, termasuk transparansi mengenai status akademik Priguna.

Publik Mencari Identitas Istri

Di tengah ramainya kasus ini, istrinya kini menjadi sosok yang menarik perhatian tersendiri.

Banyak warganet bertanya-tanya: siapa nama lengkap istri Priguna? Apa latar belakangnya? Apakah ia aktif di media sosial?

Sayangnya, hingga saat ini belum ada informasi resmi mengenai identitas istri Priguna.

Ada spekulasi bahwa akun media sosial milik istri Priguna  juga telah dinonaktifkan untuk menghindari serangan publik.

Banyak pihak menunjukkan empati kepada istri Priguna. Meski tidak terlibat, ia tetap terkena imbas sosial dari kasus yang menjerat suaminya.

Kasus dugaan kekerasan seksual ini bukan hanya menyeret nama , tetapi juga membuat istri ikut menjadi sorotan publik.

Di tengah tekanan media sosial, langkah keluarga Priguna untuk menjaga privasi tampaknya menjadi pilihan utama.

Namun pertanyaan publik tentang sosok istri Priguna masih belum terjawab.

Apakah akan ada pernyataan resmi dari keluarga? Ataukah mereka akan terus memilih diam?

Yang jelas, jejak di dunia digital sulit untuk benar-benar menghilang.***

Isi Pertemuan Prabowo dan Megawati di Teuku Umar

0

Bogordaily.net – Sudah lama pertemuan seperti ini tidak terlihat,  dan duduk bersama seperti itu.

Senin malam, di rumah di Jalan Teuku Umar, keduanya akhirnya bertemu. Hanya berdua. Empat mata. Satu setengah jam lamanya.

Banyak yang penasaran: apa yang dibicarakan dua tokoh ini? Terlebih, PDIP sampai hari ini belum bergabung ke koalisi pemerintahan -Gibran Rakabuming Raka.

Tapi Dasco, Wakil Ketua DPR yang juga orang dekat , buru-buru menenangkan. “Itu silaturahmi Idulfitri saja,” katanya di Senayan, Selasa (8/4).

Dasco sendiri mengaku tidak tahu banyak. Yang ia tahu, pembicaraan lebih banyak soal situasi global.

Bagaimana negara-negara besar sedang terguncang. Dan bagaimana Indonesia harus bersiap.

“Apalagi Bu Mega pernah memimpin Indonesia di masa sulit. Jadi mereka tukar pikiran,” kata Dasco.

Apakah membahas peluang PDIP bergabung kabinet? Dasco mengangkat bahu.

“Saya tidak tahu. Karena pertemuannya lebih banyak empat mata,” jawabnya.

Tidak Sendiri ke Teuku Umar

Prabowo datang ke Teuku Umar tidak sendiri. Ada Sugiono (Menlu), Ahmad Muzani (Sekjen Gerindra dan Wakil Ketua MPR), Prasetyo Hadi (Mensesneg), Letkol Teddy (Seskab), hingga Aries Marsudiyanto (Kepala BPPIK).

Bahkan, Budi Gunawan — Kepala BIN — juga ada di rumah .

Tapi Dasco membantah bahwa ini adalah pertemuan kabinet. Katanya, itu hanya kebetulan. “Habis rapat, saya diajak,” ujarnya sambil terkekeh.

Hangat, Akrab, 1,5 Jam

Menurut Dasco, suasana pertemuan Prabowo dan sangat hangat. Bahkan, waktu berjalan tanpa terasa.

“Pertemuan semalam itu penuh kekeluargaan. Banyak yang dibahas. Tidak terasa satu setengah jam berlalu,” katanya.

Soal Bakmi di Luar Ruangan

Apa yang dihidangkan kepada Prabowo? Dasco tidak tahu. Yang jelas, tamu-tamu di luar ruangan disuguhi bakmi.

“Waduh, kita yang di luar dihidangin bakmi. Beli di toko ritel,” ujar Dasco sambil tertawa.

Komitmen untuk Masa Depan Bangsa

Dari pihak PDIP, Guntur Romli membocorkan sedikit isi perbincangan.

Menurutnya, dan Prabowo berkomitmen untuk terus menjaga komunikasi dan koordinasi, khususnya menyangkut hal-hal strategis yang berdampak pada rakyat dan masa depan bangsa.

Silaturahmi yang Punya Banyak Makna

Kalau mau dibaca lebih dalam, ini memang silaturahmi.

Tapi juga silaturahmi yang tidak sederhana. Ada masa depan bangsa yang dibicarakan. Ada pengalaman, ada kekhawatiran, ada harapan.

Dan mungkin — siapa tahu — ada benih-benih baru dalam peta politik Indonesia yang sedang bertumbuh dari meja kecil di Teuku Umar malam itu.***

Instagram Priguna Anugerah Pratama Diserbu. Siapa Dia?

0

 Bogordaily.net – Nama mendadak muncul di mana-mana, di X, di , di TikTok, bahkan di grup-grup WhatsApp.

Bukan karena prestasi. Tapi karena kabar buruk.

Seorang pendamping pasien di sebuah rumah sakit pendidikan melapor: ada dugaan kekerasan seksual. Nama Priguna langsung menyeruak.

Disebut terang-terangan. Bukan sekadar inisial. Diunggah pertama kali oleh akun @ppdsgramm, lalu disambut akun-akun besar di X.

Siapa ?

Ia mahasiswa PPDS anestesi di Universitas Padjadjaran (Unpad). Seorang dokter residen yang sedang menapaki jalur spesialis. Kini, semua itu seakan sia-sia.

Anugerah Pratama Dicari Warganet

Sejak namanya viral, satu hal lain terjadi: akun dan LinkedIn diburu orang.

Dicari. Dipelototi. Namun begitu kasus ini mencuat, akun-akun itu mendadak hilang.

Dihapus? Dinonaktifkan? Tidak jelas. Yang pasti, upaya jejak digital itu pupus.

Yang tersisa hanya potongan-potongan tangkapan layar, beredar cepat seperti rumor di pasar.

Kronologi Versi drg. Mirza Mangku Anom

Ada satu tokoh lain yang ikut bicara: drg. Mirza. Di akun -nya @drg.mirza, ia bercerita panjang lebar.

Soal modus, soal dugaan pembiusan dan hasil visum yang katanya menemukan sperma.

Mirza juga membagikan isi chat dengan korban. Tentang trauma yang berat. Tentang rasa takut yang mengendap.

Dari sini, kasus tak lagi bisa dibendung. Bukan hanya soal hukum, tapi juga soal moral.

Banyak yang mendesak Unpad untuk bertindak tegas. Transparan. Tak cukup hanya “memproses” secara internal.

Istri : Siapa?

Di tengah hiruk pikuk ini, muncul pertanyaan lain: siapa istri Priguna?

Kabar yang beredar, Priguna sudah menikah. Dengan seorang perempuan cantik.

Tapi namanya? Tidak ada yang tahu. Akunnya? Konon, juga sudah menghilang dari Instagram.

Tak sedikit warganet yang justru merasa iba. Bukan pada Priguna, tapi pada keluarganya—terutama istrinya—yang mungkin terseret dalam badai ini tanpa tahu apa-apa.

Akhirnya…

Hari-hari ini, nama akan terus jadi bahan perbincangan. Instagram-nya yang lenyap justru semakin menambah penasaran publik.

Apakah akan ada klarifikasi resmi? Apakah istri Priguna akan buka suara?

Belum ada yang tahu. Yang pasti, di era media sosial ini, sekali nama kita terbuka, sulit untuk menutupnya kembali.***

Polisi Grebek Tempat Uang Palsu, Lima Orang Ditangkap di Bogor

0

Bogordaily.net – Tim Reskrim Polsek Tanah Abang melaksanakan penggrebekan tempat pembuatan di Perumahan Griya Melati 1, Blok C3 A, RT.03/RW.13, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor pada Rabu 9 April 2025.

Operasi ini merupakan hasil pengembangan dari penangkapan tersangka berinisial Jery di Stasiun Tanah Abang.

Penggerebekan dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang, Kompol M. Malau, dengan dukungan tim Reskrim Polsek Tanah Abang serta Babinsa dari Kodim 0606/Kota Bogor, Serda Desben Manullang.

Dalam penggerebekan tersebut, aparat berhasil mengamankan lima orang tersangka, yaitu Jery (pelaku), Babay (pelaku), Amir Riadi (pelaku), Lasmino (pemilik rumah) dan Dian Slamet Riadi (pelaku utama/pembuat ).

Selain itu, turut diamankan berbagai barang bukti, seperti pecahan Rp100.000 siap edar sebesar Rp1,3 miliar. yang belum siap edar sebesar Rp2 miliar, alat cetak dan printer.

Operasi ini berjalan lancar tanpa adanya perlawanan berarti dari para pelaku. Saat ini, seluruh tersangka dan barang bukti telah dibawa ke Polsek Tanah Abang untuk penyelidikan lebih lanjut.***

Ibnu Galansa

Lebaran di Yogyakarta: Perjalanan Singkat yang Berkesan

Bogordaily.net – Lebaran selalu menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu. Setelah sebulan penuh berpuasa, akhirnya tiba saatnya berkumpul dengan keluarga, menikmati hidangan khas, dan merasakan suasana hangat penuh kebahagiaan. Bagi banyak orang, Lebaran juga identik dengan perjalanan—entah itu mudik ke kampung halaman atau sekadar liburan ke tempat baru. Pada tahun ini Aku lebaran di Yogyakarta.

Lebaran tahun lalu, aku mengunjungi salah satu kota besar di daerah Jawa. Ciri khas dari daerah ini adalah kamu akan menyukai makanan Gudeg-nya. Ya, aku berlibur ke Yogyakarta! Sebenarnya, tahun lalu bukanlah kali pertama aku ke sana.

Semasa kecil, aku pernah berlibur ke Candi Borobudur yang letaknya juga dekat dengan DIY. Kalau ingatanku tidak salah, aku sempat mencicipi makanan di Mr. Blangkon. Makanannya apa… aku tidak ingat, hehe.

Kembali ke cerita utama, libur Lebaran tahun 2024. Yogyakarta bukan menjadi tujuan dan destinasi utama untuk Lebaran tahun lalu. Keluargaku merencanakan pergi ke sana karena memang kakak sulungku ada keperluan di Yogyakarta.

Dari hari pertama hingga entah keberapa, seperti Lebaran pada umumnya, aku berlibur di rumah kakek-nenek. Barulah di hari terakhir liburan kami pergi ke DIY sebelum akhirnya kembali pulang.

Kesan pertamaku menginjakkan kaki di Jalan Malioboro adalah… Ini, mah, Braga (versi di Jawa). Dari tatanan letaknya, ramainya, hiasan pinggir jalan—yang berbentuk bola-bola, benar-benar seperti di Jalan Braga, Bandung. Mungkin perbedaannya, ya, di sini menjual makanan khas Jawa.

Jadi, apa tujuanku di Jalan Malioboro? Aku sendiri kurang tahu, tetapi intinya ibuku ingin berbelanja saat itu. Lantas, aku pun mengikuti ke mana pun langkah ibuku pergi. Kami membeli jamu—beras kencur merupakan kesukaanku, bakpia (kalau aku tidak salah mengingat), dan jajanan lainnya.

Jujur, di mana pun tempatnya, berjalan kaki ketika berbelanja jelas membuat lelah, ya. Sempat aku berdiam diri dan duduk di kursi taman yang berada di trotoar untuk sejenak melepas lelah. Sembari duduk, aku memandangi jalanan dan keramaian yang ada di Jalan Malioboro.

Di sini, ketika kamu melihat ke arah jalan raya, kamu akan disuguhi pemandangan sesak karena kebetulan saat itu lalu lintas begitu macet. Hal yang menarik, di sini ada banyak delman.

Selanjutnya, satu hal yang membedakan tempat ini dengan Braga adalah kamu akan mendengar lantunan lagu Jawa yang diputar melalui ‘saluran penyiaran’ yang ada di sudut-sudut jalan. Apa maksud dari diputarnya suara tersebut, aku tidak tahu.

Oh, ya, ketika ingin berbelanja di sini, kami harus mencari tempat parkir yang sepi dan letaknya lumayan jauh dari Jalan Malioboro.

Sehabis turun dari mobil, kami berjalan memasuki gang kecil sampai akhirnya bisa tembus ke Jalan Malioboro. Sepanjang aku berjalan di gang kecil itu, aku terpesona melihat bangunan-bangunannya yang unik.

Gambaran dari kata unik di sini adalah bangunan-bangunan yang berdiri dengan cat warna pastel (seingatku) dan aku menjumpai satu tempat makan menarik.

Tempat makan tersebut hanya bisa diakses melalui jalan kecil ini, tampilannya dari luar terlihat santai, beberapa material bangunannya—seperti jendela, pintu, terbuat dari kayu, dan dindingnya dihiasi gantungan-gantungan yang menarik.

Setelah puas berbelanja, kami kembali ke tempat di mana mobil diparkir. Namun, tidak dengan berjalan kaki seperti saat berangkat, kami menggunakan kendaraan becak.

Ini adalah salah satu momen lucu yang tidak kulupakan, aku dan ibu menaiki satu becak yang sama, sementara kakak sulungku bersama adik bungsuku. Kami mengitari jalanan Yogyakarta menggunakan becak. Rasanya mengasyikkan.

Sesampainya di mobil, kami berniat mencari masjid terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan. Sebelum meninggalkan kawasan Yogyakarta, kami menepi sebentar untuk makan karena sejak pagi perut belum terisi.

Kalau sedang di daerah Jawa seperti ini, makanan yang aku suka adalah Magelangan atau Nasi Mawut. Sayangnya, di tempat makan saat itu tidak ada menu tersebut. Akhirnya, aku memakan soto dengan nasi putih.

Selesai sudah menjelajahi pusat hiburan dan perbelanjaan di Jalan Malioboro, menaiki becak keliling kota, dan makan masakan enak, kami menutup perjalanan dari Yogyakarta dengan hujan deras. Terima kasih kepada teman-teman yang telah bersedia membaca cerita perjalananku saat lebaran di Yogyakarta.***

Tsabita El Azmi
Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB

 

Wali Kota Bogor Konsultasi Akses Batutulis dengan Wamen PU

0

Bogordaily.net – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, memaparkan rencana penanganan Jalan yang terputus di Jalan Saleh Danasasmita, Kelurahan , Kecamatan Bogor Selatan di hadapan Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, Rabu 9 April 2025.

Pertemuan ini berlangsung di Kantor pusat Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dalam paparannya, Dedie Rachim menyampaikan adanya dampak bencana hidrometeorologi di area Underpass yang merupakan Proyek Strategis Nasional. Ia, menyoroti usulan untuk membuka akses jalan baru.

“Dilakukan guna menghindari risiko terulangnya kembali bencana. Hal tersebut sebagaimana rekomendasi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah DKI-Jabar,” ucap Dedie Rachim.

Wamen PU meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor segera menyampaikan usulan teknis dan memastikan ketersediaan lahan untuk akses baru.

Agar apabila PU turut mencarikan solusi pembiayaan melalui skema Inpres Jalan Daerah, maka penanganan teknisnya dapat dipercepat.

Turut dibahas pula rencana relokasi pipa JDU milik Perumda Tirta Pakuan untuk pengamanan akses, yang diusulkan oleh Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan.***

Ibnu Galansa

Usai Libur Lebaran, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Kembali Beri Pelayanan Kepada Masyarakat

Bogordaily.net –  Kabupaten Bogor kembali memberikan kepada masyarakat usai libur lebaran.

Adapun, untuk jam di Kabupaten Bogor mulai Selasa 8 April 2025 pukul 07.30 WIB hingga 15.30 WIB.

Kabupaten Bogor terus berkomitmen dalam menjaga kualitas air bagi pelanggan sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Permenkes No. 2 Tahun 2023.

Selain menjaga kualitas dan inovasi,  Kabupaten Bogor juga mengimbau pelanggan untuk selalu menjaga meter air di rumah, karena perangkat tersebut merupakan tanggung jawab pelanggan.

Tak hanya itu, Perumda juga meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap oknum yang mengatasnamakan petugas.

Jika menemui hal mencurigakan, pelanggan diimbau segera menghubungi layanan resmi di nomor 1500862 atau melalui WhatsApp di 082119969008, atau datang langsung ke kantor terdekat.

Dengan berbagai upaya ini, Kabupaten Bogor terus berkomitmen dalam memberikan layanan terbaik bagi pelanggan serta menjaga kualitas air yang bersih dan aman bagi masyarakat. ***

Albin Pandita