Sunday, 27 April 2025
Home Blog Page 56

Lihat Ekspresi Si Kecil dalam Kandungan, RS Azra Bogor Tawarkan Paket USG 4D Spesial

0

Bogordaily.net – Masa adalah momen berharga yang penuh keajaiban. Untuk mengabadikan momen spesial ini, menghadirkan layanan 4D yang memungkinkan calon orang tua melihat ekspresi sang buah hati secara lebih nyata dan detail sebelum lahir.

Dengan teknologi 4D, gambaran wajah dan gerakan janin dapat terlihat lebih jelas dibandingkan konvensional.

Hal ini tidak hanya mempererat ikatan emosional antara orang tua dan bayi, tapi juga membantu dokter dalam memantau tumbuh kembang janin secara lebih menyeluruh.

Paket 4D ini ditawarkan dengan harga terjangkau, hanya Rp530.000, sudah termasuk konsultasi dengan dokter spesialis kandungan.

Jangan lewatkan kesempatan untuk melihat ekspresi manis si kecil sebelum hadir di dunia.

Segera jadwalkan pemeriksaan Anda di dan abadikan momen terbaik selama masa .

Untuk informasi dan pendaftaran, silakan hubungi melalui layanan informasi di nomor 0251-8318456 atau 0813-8900-1234.

Tentang RS Azra

Rumah Sakit Azra awalnya merupakan klinik bersalin yang berdiri pada tahun 1982. Klinik tersebut diberi nama Klinik Bersalin Azra yang di dirikan oleh Dr. Hidayat Danukusumah, SpOG. Klinik Bersalin Azra ini terletak di Jalan Gunung Gede No. 3 Bogor yang mempunyai tujuan memberikan pelayanan kebidanan dan kandungan

Banyaknya permintaan dari pasien dan keluarga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan selain dari pelayanan kebidanan dan kandungan, maka melalui proses pertimbangan yang matang didirikanlah Rumah Sakit Azra pada tanggal 6 April 1994.

Status badan usaha Rumah Sakit Azra berbentuk Yayasan. Lokasi Rumah Sakit Azra ini berada di pusat kota Bogor, sangat strategis dan mudah dijangkau oleh berbagai kalangan, tepatnya di Jalan Raya Pajajaran 219 – Bogor.

Pada periode 2000 – 2001 Rumah Sakit Azra melakukan pengembangan fasilitas rumah sakit dengan membangun gedung baru dan menata gedung lama serta membeli peralatan kesehatan yang memiliki teknologi lebih maju.

Sehingga Rumah Sakit Azra menjadi Rumah Sakit Swasta tipe C yang memiliki ruang umum dengan memiliki 105 tempat tidur ( bed ) yang terdiri dari beberapa tipe kelas.

Pada tahun 2002 kepemilikannya berubah menjadi perseroan terbatas yang bernama PT. ARTHASABENA PUTRA (PT ASP) maka dengan perubahan tersebut secara operasional Rumah Sakit Azra berubah menjadi rumah sakit yang bersifat umum dengan segala aktifitas dan kelengkapannya.

Kepemimpinan Rumah Sakit Azra dijabat oleh Dr. Hidayat Danukusumah, SpOG, Dr. Rizasyah Daud, Msc, SpPD-Kr sebagai Direktur Medik dan Ny. Aida Hidayat Danukusumah sebagai Direktur Administrasi dan Keuangan.

Pada bulan Januari 2012 Rumah Sakit Azra telah mendapatkan Akreditasi dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) sebagai suatu pengakuan yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada Rumah Sakit Azra yang telah memenuhi standar yang telah ditentukan secara Nasional.***

Ibnu Galansa

Rayakan Ulang Tahun dengan Sehat, RS Islam Bogor Berikan Diskon 25 Persen untuk Medical Check Up

0

Bogordaily.net – Rumah Sakit Islam Bogor () menghadirkan promo spesial bagi siapa pun yang sedang merayakan hari ulang tahun.

Dalam semangat peduli kesehatan dan perayaan yang bermanfaat, RSIB memberikan untuk layanan () sepanjang bulan ulang tahun pasien.

Melalui promo ini, RSIB mengajak masyarakat untuk merayakan ulang tahun dengan cara yang berbeda yaitu dengan melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai langkah preventif demi umur panjang dan kualitas hidup yang lebih baik.

Promo ini berlaku selama satu bulan penuh di bulan ulang tahun pasien, dengan kebebasan memilih tanggal pemeriksaan. Pasien hanya perlu membawa kartu identitas sebagai bukti tanggal lahir.

Menariknya, potongan harga ini dapat digunakan untuk seluruh jenis paket , baik paket standar, khusus, maupun custom, sesuai kebutuhan masing-masing.

Untuk informasi lebih lanjut dan reservasi, masyarakat dapat langsung menghubungi RSIB di nomor 0878-9708-6002.

Jangan lewatkan kesempatan ini karena ulang tahun tak hanya soal perayaan, tapi juga momen untuk menjaga kesehatan diri sendiri.

Tentang

Rumah Sakit (RS) Islam Bogor berlokasi di Jalan Perdana Raya No. 22 Budi Agung, Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

dikelola berdasarkan prinsip norma dan nilai ke Islaman. Selain itu juga berorientasi kepada kemanusiaan dengan membantu kelompok masyarakat miskin (dhu’afa wal masakin) dengan mengutamakan pelayanan dan perawatan yang penuh kasih sayang dan santun.

Tersedia berbagai fasilitas kesehatan di seperti UGD, , poliklinik rawat jalan serta beberapa fasilitas pendukung lainnya.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi pusat informasi di nomor 0251-8316822 atau kunjungi Instagram resmi RSIB @rsislambogor serta website www.rsislambogor.or.id.***

Ibnu Galansa

Presiden Prabowo Perintahkan Penghapusan Kuota Impor

0

Bogordaily.net – Presiden Subianto meminta penghapusan terutama terhadap komoditas yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Berkaitan dengan hal tersebut, Kepala Negara mengungkapkan bahwa dirinya telah memberikan instruksi langsung kepada jajaran terkait untuk menghilangkan mekanisme kuota yang dapat menghambat kelancaran perdagangan

Pernyataan penghapusan tersebut disampaikan Presiden pada sesi dialog pada acara Sarasehan Ekonomi yang digelar di Menara Mandiri, Jakarta, pada Selasa, 8 April 2025.

“Tapi yang jelas, Menko kemarin, Menteri Keuangan, Gubernur BI ada, Ketua DEN ada. Saya sudah kasih perintah untuk hilangkan kuota-. Terutama untuk barang-barang yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Siapa yang mampu, siapa yang mau impor, silakan, bebas. Tidak lagi kita tunjuk-tunjuk hanya ini yang boleh, itu tidak boleh,” kata Presiden.

Menurut Presiden, kebijakan ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah untuk merampingkan birokrasi serta memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha. Selain itu, Presiden juga menekankan pentingnya menciptakan ekosistem yang mendukung penciptaan lapangan kerja, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Para pengusaha itu menciptakan lapangan kerja. Pengusaha itu adalah pelaku yang di depan. Oke, dia boleh cari untung, enggak ada masalah. Tapi kita juga minta para pengusaha bayar pajak yang benar,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, salah satu komoditas yang disampaikan oleh Presiden terkait kebijakan yakni daging. Presiden menginstruksikan kepada Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan untuk membuka peluang impor bagi siapapun.

“Siapa saja boleh impor. Mau impor apa, silahkan buka saja. Rakyat kita juga pandai kok, iya kan. Bikin kuota-kuota, abis itu perusahaan A, B, C, D yang hanya ditunjuk. Hanya dia boleh impor, enak saja,” lanjutnya.

Selain isu kuota, Presiden juga memberikan perhatian serius terhadap praktik penyelundupan dan hambatan di sektor bea cukai. Ia menyampaikan apresiasi atas berbagai masukan dari pelaku usaha dan menegaskan bahwa pemerintah akan segera bertindak jika ditemukan implementasi yang tidak sesuai.

“Kalau ada lagi implementasi yang kurang bagus, segera laporkan. Segera laporkan kita bertindak,” tutur Presiden. ***

 

Ini Poin Penting Pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri

0

Bogordaily.net – Pertemuan Presiden dan Ketua Umum PDIP jadi sorotan publik.

Momen pertemuan dan Megawati diunggah di akun Instagram Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

Menurut Dasco, pertemuan dan Megawati berlangsung di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat kemarin malam.

Dasco mengatakan pertemuan itu dalam rangka silaturahmi Hari Raya Idul Fitri.
“Antara Pak dan Bu Megawati di kediaman Bu Megawati di Teuku Umar pertemuan silaturahmi dalam rangka hari raya Idul Fitri,” kata Dasco dikutip 9 April 2025.

Dasco mengatakan pertemuan kedua tokoh itu berlangsung lumayan lama. Pertemuan berlangsung dengan hangat dan penuh keakraban.

“Antara Pak dan Ibu Mega memang hubungan selama ini baik-baik saja dan bersahabat, sehingga ya pertemuan semalam itu adalah pertemuan kekeluargaan, keakraban, dan hangat sehingga tak terasa waktu berjalan lumayan lama semalam dan banyak dibahas oleh kedua tokoh ini,” ujarnya.

Namun Dasco tidak mengetahui apa saja yang dibahas dan Megawati. Ia meyakini pertemuan itu membahas masa depan Indonesia.

“Saya nggak tau persis, tapi yang pasti membicarakan bagaimana masa depan Indonesia dan bagaimana kebersamaan membangun Indonesia ke depan,” ujarnya. ***

Ledakan Ekosistem Pelari di Perkotaan yang Melahirkan Subkultur Baru dalam Dunia lari, Mengapa?

0

Bogordaily.net – Jumlah pelari di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bertebarannya event lari serta semakin banyaknya influencer yang berkontribusi dalam mempopulerkan olahraga ini menjadi konkrit bahwa lari bukan hanya sekadar aktivitas fisik yang klise. Lari kini menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban. Banyak orang yang menjadikan lari sebagai hobi dan gaya hidup baru, bahkan membentuk perkumpulan yang bersifat komunal.

Dalam gambaran besar saat ini perkumpulan lari yang bersifat komunal terbagi menjadi dua kelompok besar, kita bisa melihat perbedaan preferensi mereka dalam hal
berpakaian. Pertama, sebuah komunitas yang memadukan pakaian daily wear seperti kaos band dengan celana, sepatu sport wear, dan aksesoris lainnya. Lalu, ada juga kelompok yang lebih memilih pakaian sport casual pada umumnya, tanpa mempermasalahkan aspek estetika.

Kedua komunitas ini, meskipun memiliki gaya yang berbeda, memiliki pandangan yang menganggap lari bukan hanya olahraga fisik, tetapi sarana rekreasi dan juga cara
mengekspresikan diri.

Olahraga yang menjadi bagian dari gaya hidup
Salah satu contoh yang menarik adalah kegiatan berlari yang diorganisir oleh USS Running Club dengan nama “Run In Cotton”. Kegiatan ini bukan hanya bertujuan untuk berolahraga saja, tetapi juga sebagai sarana rekreasi untuk mengurangi stres akibat dunia kerja yang penuh tekanan.

Dalam pengemasan kontennya di media sosial, mereka
menunjukkan sisi kreatifitas dengan foto-foto eksperimental, desain visual yang mengikuti tren. Ini membuktikan bahwa berlari sudah menjadi lebih dari sekadar kegiatan fisik.

Aktivitas ini juga menjadi salah satu sarana untuk meredakan ketegangan kehidupan.
Selain itu, berlari menjadi aktivitas yang membawa spirit yang sama antar anggotanya. Banyak orang yang tergabung dalam Running Club merasakan manfaat tambahan berupa rasa saling mendukung dan koneksi dengan sesama anggota komunitas. Hal ini seringkali berlanjut ke interaksi sosial yang lebih luas, seperti acara sosial atau bahkan project yang bahkan tidak linear dengan kegiatan lari.

Mengapa Ekosistem Pelari Meledak di Perkotaan?
Ada beberapa alasan mengapa ekosistem pelari semakin berkembang di perkotaan. Pertama, pembangunan infrastruktur pedestrian yang masif di kota-kota besar memberikan kenyamanan bagi pelari, pejalan kaki, dan pesepeda. Bahkan, DKI Jakarta sudah memiliki sekitar 300 kilometer area pedestrian yang terintegrasi dengan transportasi umum, membuat aktivitas berlari semakin nyaman dan aman. Fasilitas ini sangat membantu para pelari, yang sebelumnya terhambat oleh kondisi jalan yang tidak ramah bagi pejalan kaki atau pelari.

Kedua, berlari adalah olahraga yang sangat praktis. Dibandingkan dengan olahraga lain seperti bersepeda, berlari tidak memerlukan banyak perlengkapan. Cukup dengan sepatu olahraga dan pakaian yang nyaman, kita bisa langsung mulai berlari kapan saja dan di mana saja.

Tren ini hampir mirip dengan tren bersepeda yang muncul pasca-pandemi COVID-19. Saat itu, masyarakat yang sudah lama terkungkung di rumah mencari alternatif kegiatan fisik yang menyegarkan dan bisa dilakukan dengan mudah. Inilah yang mendorong orang-orang kembali berolahraga, dan lari menjadi pilihan yang sangat tepat.

Dengan demikian, berlari memenuhi kebutuhan gaya hidup yang serba cepat dan
praktis di perkotaan. Aktivitas ini dapat dilakukan di waktu luang yang terbatas, bahkan di sela-sela kesibukan harian. Ini membuat lari menjadi olahraga yang ideal bagi banyak orang yang memiliki jadwal padat namun tetap ingin menjaga kesehatan tubuh.

Dampak terhadap Industri Kreatif
Ledakan ekosistem pelari ini membawa dampak besar pada industri kreatif, yang
menggabungkan elemen olahraga, teknologi, seni, dan inovasi. Salah satu dampaknya adalah semakin banyaknya event lari yang bermunculan, seperti half marathon, fun run, dan event lari lainnya. Salah satu yang paling terkenal adalah ‘Pocari Sweat Run’, yang diikuti oleh lebih dari 42.000 pelari dari seluruh Indonesia, baik secara langsung maupun online.

Ini menunjukkan bahwa berlari kini bukan hanya soal fisik, tetapi juga soal komunitas dan gaya hidup yang mendunia. Event-event seperti ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga perayaan kebersamaan dan gaya hidup sehat. Di sisi lain, perkembangan ekosistem ini juga melahirkan inovasi baru dalam dunia fotografi olahraga.

Salah satunya adalah aplikasi FOTOYU, sebuah platform yang memungkinkan pengguna, khususnya para pelari dan pesepeda, untuk membeli dan menjual foto-foto yang mereka ambil.

Setiap hari, ribuan transaksi jual beli foto terjadi di aplikasi ini, memberikan peluang bagi para fotografer untuk mengembangkan bisnis mereka dalam bidang sport photography.

Hal ini menunjukkan bahwa ekosistem pelari turut memengaruhi sektor industri kreatif dan membuka peluang baru di dunia digital.

Selain itu, adanya brand-brand olahraga yang semakin meluncurkan produk-produk khusus untuk para pelari turut memperkaya pasar. Inovasi dalam desain sepatu, pakaian, dan aksesori lari yang semakin nyaman dan stylish menjadi daya tarik tersendiri.

Tidak hanya itu, teknologi wearable seperti smartwatch dan aplikasi pelacakan aktivitas juga semakin canggih, yang memungkinkan pelari untuk memantau dan meningkatkan performa mereka. Semua ini membuka ruang baru bagi industri kreatif untuk terus berkembang, menawarkan berbagai solusi bagi para pelari dan pecinta olahraga.

Penghujung
Tren berlari yang berkembang pesat di Indonesia bukan hanya sekadar fenomena yang muncul dalam waktu singkat. Lari telah menjadi bagian dari gaya hidup urban, bahkan
identitas sosial bagi banyak orang.

Dengan adanya infrastruktur yang mendukung, preferensi masyarakat yang lebih menyukai aktivitas praktis, serta dampaknya terhadap industri kreatif, kita dapat melihat bahwa ekosistem pelari ini berpotensi berkembang lebih jauh lagi.

Berlari bukan lagi hanya soal fisik, tetapi juga tentang bagaimana seseorang mengekspresikan diri, berinteraksi dalam komunitas, dan mencari cara untuk menjaga keseimbangan hidup di tengah kesibukan kota.

Dengan semua elemen ini, berlari bukan sekadar olahraga, tetapi telah menjadi bagian dari kebudayaan dan ekosistem kreatif yang saling terhubung. Ke depannya, kita bisa melihat lebih banyak inovasi yang akan terus memperkaya pengalaman berlari, menciptakan peluang baru bagi para pelari, serta memperluas dampaknya terhadap masyarakat urban secara keseluruhan.***

Oleh: Andika Rizki Hadiana Putra Mahasiswa Komunikasi Digital & Media Sekolah Vokasi IPB

Menjelajahi Yogyakarta: Petualangan Seru Bersama Keluarga

0

Bogordaily.net – Malam itu, jalanan lengang saat kami sekeluarga berangkat dari Garut menuju Yogyakarta, menggunakan mobil pribadi. Perjalanan dimulai di tengah malam, suasana yang tenang membuat perjalanan terasa lebih nyaman. Ayah mengemudikan mobil dengan tenang, sementara ibu dan kakak laki-laki saya duduk santai menikmati perjalanan. Saya sendiri memilih mendengarkan musik sambil sesekali melihat pemandangan dari balik jendela. Momen itu menjadi petualangan seru bersama keluarga.

Lampu jalan berpendar lembut di kegelapan malam, menciptakan suasana yang syahdu. Sesekali kami berhenti di rest area untuk sekadar meregangkan badan atau membeli camilan. Meskipun perjalanan jauh, semangat kami untuk menjelajahi Yogyakarta membuat rasa lelah tak begitu terasa.

Setelah belasan jam di jalan, akhirnya kami tiba di Yogyakarta menjelang siang. Begitu sampai di hotel, kami langsung check-in dan beristirahat sejenak untuk memulihkan energi. Kamar hotel yang nyaman menjadi tempat sempurna untuk melepas penat setelah perjalanan panjang.

Namun, kami tidak ingin berdiam diri terlalu lama. Sore harinya, kami memulai petualangan dengan mengunjungi Jiwa Jawi, sebuah restoran dengan suasana khas pedesaan yang menenangkan.

Dikelilingi pepohonan rindang dan bangunan bergaya tradisional, tempat ini memberikan ketenangan tersendiri. Udara sejuk dan alunan musik gamelan membuat pengalaman makan di sini semakin berkesan.

 

Kami menikmati hidangan khas Jawa yang kaya akan rempah, menciptakan pengalaman kuliner yang tak hanya lezat, tetapi juga autentik. Setelah puas bersantap, kami kembali ke hotel untuk beristirahat dan bersiap menyambut hari penuh petualangan esoknya.

Keesokan paginya, kami memulai hari dengan berkunjung ke Gudeg Mbok Lindu, salah satu tempat makan legendaris di Yogyakarta. Antrean panjang tidak menyurutkan semangat kami, apalagi aroma gudeg yang menggoda semakin membuat kami tak sabar mencicipinya. Saat akhirnya mendapatkan seporsi gudeg lengkap dengan krecek, ayam opor, dan tahu bacem, rasanya benar-benar lezat.

Perpaduan rasa manis dan gurihnya pas, membuat pengalaman sarapan kali ini begitu berkesan. Setelah kenyang, perjalanan kami berlanjut menuju Pantai Watulawang, sebuah pantai yang masih cukup alami dan jauh dari keramaian kota.

Perjalanan menuju pantai memakan waktu sekitar satu jam. Begitu tiba, kami langsung disambut hamparan pasir putih yang berpadu dengan birunya laut. Tebing-tebing karang yang menjulang di beberapa sudut pantai menambah kesan eksotis tempat ini.

Angin sepoi-sepoi menambah kesegaran, membuat kami betah berlama-lama di sini. Kami menghabiskan waktu dengan berjalan di sepanjang pantai, bermain air, serta mengabadikan momen dengan berfoto di berbagai sudut menarik. Duduk di tepi pantai sambil menikmati deburan ombak menjadi pengalaman sederhana yang begitu menenangkan.

Dari pantai, kami melanjutkan perjalanan ke Obelix Sea View, sebuah restoran dengan panorama laut yang memukau. Karena tempat ini sedang ramai, perjalanan ke sana terasa cukup lama akibat kemacetan. Namun, begitu sampai, pemandangan dari atas bukit benar-benar sepadan dengan perjalanan yang kami tempuh.

Dari sini, kami bisa melihat ombak yang berkejaran di kejauhan, menciptakan pemandangan yang menakjubkan. Suasana restoran yang nyaman dengan desain terbuka membuat angin laut berhembus sejuk. Kami menikmati makanan ringan sambil duduk santai, menyaksikan langit yang perlahan berubah warna menjelang senja.

Hari berikutnya, kami mencari pengalaman yang lebih menantang dengan bermain ATV di Oxygen Park Kaliurang. Trek di sini cukup ekstrim karena berada di sekitar kawasan Merapi, dengan jalur berbatu dan tanjakan yang menantang. Sensasi mengendarai ATV di medan yang tak biasa ini benar-benar menguji adrenalin.

Selama hampir dua jam, kami menaklukkan berbagai rintangan dengan penuh semangat. Rasanya seru sekaligus memacu nyali! Setelah puas bermain ATV, kami menyempatkan diri menikmati suasana sekitar sebelum melanjutkan perjalanan.

Menjelang sore, kami singgah di Tempo Gelato, sebuah tempat es krim yang sedang populer. Berbagai pilihan rasa es krim tersedia di sini, mulai dari yang klasik seperti cokelat dan vanila hingga rasa unik.

Es krim yang lembut dan menyegarkan ini menjadi pilihan tepat setelah seharian beraktivitas. Kami menikmati es krim sambil duduk santai di bangku kayu, mengamati keramaian pengunjung yang datang silih berganti.

Destinasi terakhir sebelum pulang dalam petualangan seru tersebut adalah Malioboro, ikon wisata Yogyakarta yang selalu ramai. Kami berjalan menyusuri trotoar yang dipenuhi oleh pedagang kaki lima yang menjajakan berbagai oleh-oleh khas, mulai dari batik, kerajinan tangan, hingga makanan tradisional.

Hiruk-pikuk wisatawan, deretan becak, dan andong yang berlalu lalang menciptakan suasana khas yang tak pernah membosankan. Kami membeli beberapa buah tangan untuk keluarga di rumah sambil menikmati suasana Malioboro yang penuh kehidupan. Setelah puas berkeliling, kami akhirnya kembali ke mobil dan bersiap untuk perjalanan pulang menuju Garut.

Liburan kali ini bukan hanya sekadar perjalanan wisata, tetapi juga momen berharga yang mempererat kebersamaan keluarga. Dari menikmati kuliner khas hingga menjelajahi tempat-tempat menarik, setiap pengalaman menjadi petualangan seru yang meninggalkan kesan mendalam yang akan selalu kami kenang. Yogyakarta memang selalu punya cara untuk membuat siapa pun ingin kembali, dan perjalanan ini menjadi salah satu bukti betapa istimewanya kota ini di hati kami.***

Kaila Natania
Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB University

 

Misinformasi dan Hoaks: Tantangan Era Digital dan Implikasinya terhadap Ilmu Komunikasi

0

Bogordaily.net – Revolusi digital telah membawa perubahan besar dalam cara kita berkomunikasi. Dengan akses informasi yang sangat mudah dan cepat melalui berbagai platform media sosial, berbagai kemajuan dapat tercapai di banyak bidang. Namun, kemudahan ini juga diiringi dengan tantangan serius, terutama terkait dengan penyebaran misinformasi dan hoaks. Fenomena ini berpotensi menggerogoti kepercayaan publik, memperuncing polarisasi, dan bahkan mengancam stabilitas sosial-politik.

Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang misinformasi dan hoaks menjadi sangat penting, terutama bagi profesional dan akademisi di bidang ilmu komunikasi, yang memiliki peran krusial dalam membentuk wacana publik dan mengelola informasi.

Artikel ini bertujuan untuk memberikan analisis mendalam mengenai dampak, faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran, serta upaya untuk menanggulangi misinformasi dan hoaks, khususnya dalam konteks ilmu komunikasi.

Untuk menangani permasalahan hoaks secara efektif, kita perlu memahami berbagai jenis informasi yang salah. UNESCO mengklasifikasikan hoaks ke dalam tiga kategori utama: misinformasi, disinformasi, dan malinformasi.

Misinformasi merujuk pada informasi yang tidak benar yang disebarkan tanpa niat jahat, di mana penyebarnya seringkali percaya bahwa informasi itu benar dan bermanfaat, meskipun tanpa melakukan verifikasi yang cukup.

Sebaliknya, disinformasi adalah informasi yang dengan sengaja dirancang dan disebarluaskan untuk menyesatkan atau memanipulasi opini publik, sering kali dengan tujuan politik, ekonomi, atau ideologis tertentu.

Sementara itu, malinformasi adalah informasi yang berdasarkan fakta, tetapi disebarkan dengan niat merugikan individu, organisasi, atau negara tertentu.

Malinformasi bisa mencakup pengungkapan informasi pribadi atau rahasia, atau penyebaran informasi yang benar namun disajikan di luar konteks.

Dengan memahami perbedaan antara ketiga jenis ini, kita dapat menciptakan strategi yang lebih efektif untuk melawan penyebaran hoaks.

Penyebaran hoaks merupakan fenomena yang kompleks, dipengaruhi oleh beragam faktor yang saling berinteraksi. Salah satu faktor utama adalah teknologi. Platform media sosial memungkinkan informasi menyebar dengan sangat cepat dan merata, tanpa mekanisme kontrol yang memadai.

Selain itu, aspek psikologi manusia juga berperan penting. Banyak orang cenderung lebih percaya pada informasi yang sesuai dengan keyakinan atau prasangka yang telah ada sebelumnya.

Emosi yang kuat, seperti ketakutan atau kemarahan, juga dapat membuat individu lebih rentan terhadap hoaks. Tingkat literasi media yang rendah di masyarakat juga turut memberikan kontribusi terhadap penyebaran hoaks.

Ketidakmampuan untuk mengevaluasi kredibilitas sumber informasi serta membedakan antara fakta dan opini membuat masyarakat lebih mudah terpengaruh oleh informasi yang salah atau menyesatkan.

Akhirnya, motivasi dari para penyebar hoaks juga bervariasi, mulai dari keuntungan finansial, kepentingan politik, hingga sekedar keinginan untuk menarik perhatian.

Pemahaman yang lebih dalam mengenai hoaks dan pengaruhnya sangatlah diperlukan bagi para profesional dalam ilmu komunikasi, agar mereka dapat mengembangkan strategi yang tepat untuk mengatasi dampak negatifnya dalam kehidupan sehari-hari.

Penyebaran hoaks memiliki dampak yang mendalam terhadap ilmu komunikasi. Pertama, hoaks mampu mengikis kepercayaan publik terhadap media, pemerintah, dan lembaga lainnya.

Salah satu dampaknya adalah timbulnya polarisasi sosial dan politik. Kedua, hoaks mengganggu aliran informasi yang akurat dan relevan, sehingga menyulitkan individu dalam membuat keputusan yang tepat.

Ketiga, hoaks bisa dimanfaatkan untuk memanipulasi opini publik dan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik. Keempat, penyebaran hoaks menjadi tantangan etis bagi para profesional komunikasi, termasuk jurnalis dan praktisi hubungan masyarakat.

Mereka perlu berhati-hati agar tidak terjebak dalam penyebaran informasi yang keliru atau menyesatkan, serta harus menjunjung prinsip-prinsip etika seperti akurasi, objektivitas, dan transparansi.

Mengatasi penyebaran hoaks memerlukan pendekatan multidisiplin yang melibatkan berbagai pihak. Salah satu strategi utama adalah pendidikan literasi media, yang bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengevaluasi informasi secara kritis serta membedakan antara fakta dan opini. Selain itu, verifikasi fakta menjadi alat penting dalam melawan hoaks.

Organisasi yang melakukan verifikasi fakta secara independen dan transparan dapat membantu masyarakat mengenali informasi yang salah atau menyesatkan, serta memberikan klarifikasi dan koreksi terhadap informasi yang telah beredar.

Regulasi juga dapat berperan dalam mencegah penyebaran hoaks, asalkan regulasi tersebut proporsional dan efektif tanpa melanggar kebebasan berekspresi.

Terakhir, kerjasama antara media, platform media sosial, pemerintah, dan masyarakat sipil sangat penting dalam upaya memerangi hoaks.

Misinformasi dan hoaks merupakan tantangan serius di era digital, dengan dampak yang luas terhadap masyarakat, politik, dan ilmu komunikasi. Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan pemahaman mendalam mengenai definisi, jenis, faktor penyebab penyebaran, serta implikasi hoaks pada berbagai aspek kehidupan.

Ilmu komunikasi memiliki peran sentral dalam upaya menanggulangi masalah ini melalui pendidikan literasi media, penelitian mengenai disinformasi, dan pengembangan strategi komunikasi yang efektif.

Dengan kerjasama dari semua pihak, kita bisa menciptakan lingkungan informasi yang lebih sehat dan terpercaya, di mana masyarakat dapat mengakses informasi yang akurat dan relevan untuk membuat keputusan yang bijak.

Kementerian Komunikasi dan Informatika juga berupaya melawan hoaks dari hulu ke hilir untuk mencegah disinformasi.***

Salsa Aulia Zahra

Pengaruh Media Sosial terhadap Opini Publik

0

Bogordaily.net – Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di era digital ini. Platform seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok bukan hanya sekadar tempat untuk berinteraksi, tetapi juga ruang diskusi yang memengaruhi cara pandang masyarakat terhadap berbagai isu, termasuk politik.

Media sosial memiliki kemampuan luar biasa dalam menyebarkan informasi dengan cepat dan menjangkau audiens yang luas. Dalam konteks politik, media sosial berfungsi sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam diskusi, mobilisasi massa, dan pengumpulan opini.

Media sosial dapat memengaruhi opini publik, baik secara positif maupun negatif. Pengaruh ini dapat dilihat dari bagaimana informasi disebarkan, bagaimana algoritma mempersonalisasi konten, dan bagaimana isu-isu tertentu dibentuk melalui media sosial.

Media sosial telah menjadi alat penting dalam komunikasi digital yang memengaruhi opini publik. Informasi dapat disebarkan dengan cepat dan luas melalui platform seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, yang secara signifikan memengaruhi pandangan dan sikap masyarakat.

Sebagai saluran komunikasi publik, media sosial memiliki kekuatan untuk memengaruhi dan menentukan perilaku politik karena dapat berperan dalam membentuk opini publik. Pengelolaan opini publik yang baik berperan dalam memenangkan pertarungan untuk memperoleh pengaruh dari masyarakat.

Media sosial memungkinkan informasi tentang isu politik tersebar dengan cepat tanpa melalui proses penyaringan seperti media tradisional. Konten yang provokatif atau sensasional cenderung mendapatkan lebih banyak perhatian dan berpotensi menjadi viral, memengaruhi opini publik secara kuat, terlepas dari kebenaran atau keakuratan informasi.

Algoritma media sosial sering kali memperkuat “filter bubble” atau “echo chambers”, di mana pengguna hanya terpapar pada pandangan dan opini yang sejalan dengan keyakinan mereka sendiri. Hal ini dapat menyebabkan polarisasi dan mempersempit keragaman pandangan politik di antara masyarakat.

Media sosial sering digunakan sebagai platform untuk kampanye politik dan penyebaran propaganda. Partai politik, kandidat, atau kelompok kepentingan dapat menggunakan media sosial untuk memengaruhi opini publik tentang isu-isu tertentu.

Contohnya, dalam pemilihan umum, kampanye digital melalui media sosial dapat mencapai jutaan pemilih dalam waktu singkat, memengaruhi persepsi dan keputusan pemilih.

Media sosial sangat efektif digunakan sebagai media komunikasi, khususnya dalam memberikan informasi dan menerima umpan balik dari khalayak. Umpan balik dari khalayak dapat mendekatkan hubungan antara komunikator publik atau politik dengan masyarakat.

Penggunaan media sosial dapat menimbulkan perpecahan jika penggunanya tidak dapat memfilter berita atau informasi yang mengandung perpecahan, berita bohong (hoax), isu SARA, agama, dan lainnya.

Hal ini dapat memicu kericuhan yang memecah belah persatuan. Salah satu tantangan besar media sosial adalah penyebaran disinformasi atau informasi palsu tentang isu politik.

Hal ini dapat membingungkan dan memengaruhi opini publik dengan menyebarkan informasi yang tidak benar atau diputarbalikkan. Salah satu tantangan besar media sosial adalah penyebaran disinformasi atau informasi palsu tentang isu politik.

Hal ini dapat membingungkan dan memengaruhi opini publik dengan menyebarkan informasi yang tidak benar atau diputarbalikkan. Pengguna media sosial rentan terhadap berita palsu karena opini di media sosial mudah dipercaya.

Media sosial juga memberikan platform bagi individu untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi politik dan berbagi pandangan mereka. Ini dapat memperluas aksesibilitas politik dan memberikan suara kepada orang-orang yang sebelumnya mungkin tidak terlibat langsung dalam proses politik.

Media sosial memainkan peran signifikan dalam membentuk opini publik tentang isu politik. Namun, penting bagi individu untuk berpikir kritis dan mengonfirmasi kebenaran informasi sebelum membentuk pandangan atau menyebarkannya lebih lanjut.

Pendidikan literasi digital harus ditingkatkan untuk menghadapi tantangan penyebaran berita palsu. Pengguna media sosial harus lebih kritis dan selektif dalam menerima informasi.

Selain itu, platform media sosial perlu meningkatkan upaya dalam memverifikasi fakta dan mengurangi penyebaran berita palsu. Masyarakat juga harus didorong untuk mencari informasi dari berbagai sumber yang kredibel sebelum membentuk opini.

Pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan lembaga pendidikan dapat bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan media sosial yang bertanggung jawab dan beretika.

Dengan memahami sumber terpercaya dan meningkatkan literasi digital, kita dapat lebih memahami cara menggunakan media sosial dengan bijak. Dengan demikian, media sosial dapat menjadi alat yang positif untuk membentuk opini publik yang lebih terinformasi.***

Laudya Marcelly

Menyalakan Semangat Belajar: Yuk, Berkenalan dengan Kak Harvia!

0

Bogordaily.net – Mari berkenalan dengan Kak Harvia, asisten dosen di IPB University. Kak Harvia tidak hanya membimbing mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan, ternyata Kak Harvia juga memiliki usaha bisnis sampingan di bidang food and beverage. Yuk, simak ceritanya!

Harvia Atika Zahira lahir di Bogor pada 14 Juni 2002. Saat ini, ia menjalani tugas sebagai asisten dosen di program studi Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB. Selain itu, ia juga memiliki usaha di bidang kuliner, yaitu bisnis chicken katsu yang berlokasi di IPB Dramaga.

Dalam perjalanan akademiknya, Kak Harvia memiliki pengalaman menarik karena menjalani dua program pendidikan sekaligus. Ia pertama kali masuk IPB pada tahun 2020 di program studi Komunikasi Digital dan Media.

Setahun kemudian, pada 2021, ia juga mendaftar di Universitas Terbuka (UT) dengan mengambil jurusan Manajemen. Saat ini, ia sedang menyelesaikan pendidikannya di Universitas Terbuka.

Menjalani dua pendidikan secara bersamaan tentu memberikan tantangan tersendiri. Salah satu pengalaman paling berkesan baginya adalah perbedaan sistem antara kedua kampus tersebut. Universitas Terbuka memiliki sistem pembelajaran full online.

Awalnya, Kak Harvia berpikir sistem ini akan lebih mudah karena fleksibilitasnya. Namun, kenyataannya jauh lebih sulit dari yang ia bayangkan. Proses pembelajaran di UT mengharuskan mahasiswa untuk belajar secara mandiri.

Tanpa organisasi seperti kelompok belajar (pokjar), sangat sulit mendapatkan teman diskusi atau tempat berbagi ilmu. Perkuliahan dilakukan hanya melalui materi di buku dan komunikasi dengan dosen yang terbatas pada chat, tanpa ada interaksi langsung seperti telepon atau Zoom.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri baginya dalam memahami materi secara lebih mendalam. Berbeda dengan IPB, yang memiliki banyak interaksi dengan teman-teman dan dosen, membuat pengalaman belajar di sana terasa lebih hidup dan mendukung.

Dalam perjalanan akademik dan profesionalnya, pengalaman magang juga menjadi bagian penting yang ia peroleh melalui informasi dari teman ke teman. Salah satu contoh adalah ketika ia mengikuti turun lapangan.

Kak Harvia memanfaatkan kesempatan ini untuk bertanya-tanya dan memperluas relasi, yang sangat membantu dalam pengembangan kariernya.

Nah, teman-teman, menjadi asisten dosen sebenarnya bukan sesuatu yang direncanakan sejak awal oleh Kak Harvia. Kesempatan ini datang ketika program studi Komunikasi Digital dan Media membuka lowongan untuk posisi asisten dosen.

Karena belum mendapatkan pekerjaan tetap, Kak Harvia memutuskan untuk mendaftar dan mengisi waktu luang dengan pengalaman mengajar ini. Sementara itu, bisnis kuliner yang ia jalankan juga muncul dari peluang usaha yang tidak disangka sebelumnya.

Awalnya, bisnis ini dimiliki oleh seorang teman dari SMA-nya. Karena suatu alasan, temannya tidak dapat melanjutkan usahanya, lalu mengoper kontrak kepada Harvia. Melihat potensi dalam usaha ini, ia pun memutuskan untuk mengambil alih dan melanjutkannya.

Sejak Agustus 2024, Kak Harvia resmi menjadi asisten dosen. Sebagai asisten dosen, ia memiliki tanggung jawab untuk memastikan mahasiswa memahami materi yang dipelajari serta memantau tugas-tugas yang mereka kerjakan.

Pengalaman ini sangat menarik karena memungkinkan dirinya untuk berinteraksi langsung dengan mahasiswa. Saat ini, ia menangani sepuluh kelas dari angkatan 61. Melalui pengalaman ini, ia mulai memahami karakteristik mahasiswa baru.

Ada beberapa mahasiswa yang memiliki keunikan tersendiri, seperti gemar bertanya, meskipun pertanyaannya terkadang tidak relevan dengan materi yang sedang dibahas.

Salah satu tantangan terbesar dalam menjadi asisten dosen adalah dalam proses penilaian mahasiswa. Penilaian tidak hanya berdasarkan hasil tugas mereka, tetapi juga mempertimbangkan berbagai aspek lain seperti keaktifan di kelas, kehadiran, dan partisipasi dalam diskusi.

Oleh karena itu, ia harus selalu objektif dalam memberikan nilai dan sering berdiskusi dengan dosen utama untuk memastikan penilaian yang adil bagi setiap mahasiswa.

Mengenai rencana masa depan, Kak Harvia memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Saat ini, ia sedang dalam tahap persiapan, termasuk mengikuti tes bahasa dan tes akademik.

Namun, ia menyadari bahwa persiapannya agak terlambat, sehingga harus menunda rencana ini untuk sementara waktu. Mengenai kemungkinan menjadi dosen di masa depan, ia masih belum memiliki keputusan pasti.

Ia lebih memilih untuk melihat dan mempertimbangkan peluang yang ada. Jika memang ada kesempatan yang baik, tentu ia akan mengambilnya.

Teruntuk para mahasiswa, Kak Harvia berpesan agar teman-teman selalu semangat dalam belajar. Ia menyarankan agar mereka berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap proses pembelajaran, meskipun terkadang terasa tidak terlalu penting atau mudah.

Namun, suatu saat, ilmu yang dipelajari akan sangat berguna dan membantu dalam kehidupan. Belajar tidak hanya sekadar mendapatkan nilai, tetapi juga memahami dan mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan nyata.

Kepada rekan-rekan sesama asisten dosen, Harvia berharap mereka semua dapat menemukan karir yang lebih baik ke depannya. Karena, seperti yang diketahui, posisi asisten dosen tidak memiliki jenjang karir yang jelas.

Bagi mereka yang memiliki passion dalam mengajar, menjadi dosen bisa menjadi pilihan yang baik. Namun, bagi yang ingin berkembang di bidang lain, ia berharap mereka dapat menemukan jalur yang paling sesuai dengan minat dan tujuan masing-masing.***

 

Tsabita El Azmi, Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB

Liburan Akan Terasa Singkat Saat Dihiasi Kebahagiaan

Bogordaily.net – Perjalanan akan terasa sangat ringan jika dilakukan bersama-sama. Tapi bagaimana dengan perjalanan yang dilakukan sendiri? Apakah terasa sangat sulit atau tidak menyenangkan? Terkadang, kita membutuhkan waktu sendiri untuk merasakan kebebasan tanpa ada gangguan dari orang lain.

Ternyata, perjalanan yang dilakukan sendiri itu tidak seburuk yang saya bayangkan. Beberapa waktu lalu, saya melakukan perjalanan liburan ke Bromo, Malang. Saat itu, saya sedang libur semester yang panjang, dan saya memutuskan untuk liburan. Perjalanan ini penuh dengan pengalaman baru.

Perjalanan saya dimulai dari Bogor, naik KRL ke Stasiun Pasar Senen, dan dari Pasar Senen, saya melanjutkan perjalanan menggunakan kereta keluar kota untuk pertama kalinya. Perjalanan sendirian dan pertama kali bingung? Tentu saja, tetapi ini menjadi pengalaman dan pelajaran berharga bagi saya.

Perjalanan yang awalnya saya pikir akan sangat membosankan karena harus duduk di kereta selama 13 jam tanpa teman ngobrol, ternyata menjadi pengalaman yang menyenangkan. Di kereta, saya bertemu dengan satu keluarga seorang bapak, ibu, dan anak perempuan mereka.

Dari awal, saya sudah memperhatikan mereka karena komunikasi mereka yang sangat akrab, terlihat seperti keluarga yang bahagia. Tak lama setelah saya duduk, keluarga tersebut duduk tepat di samping saya.

Berada di tengah-tengah keluarga yang bahagia, saya sempat merasa canggung dan berpikir mereka mungkin tidak akan memperdulikan saya atau merasa terganggu dengan keberadaan saya. Ternyata, semua itu tidak terjadi.

Mereka selalu menyertakan saya dalam obrolan mereka. Awalnya canggung, tetapi lama-kelamaan kami semakin dekat.

Saya pribadi cukup malas untuk berdiri, apalagi kalau duduk di pojok, jadi saya memilih untuk tidak membeli makanan atau pergi ke toilet. Saat itu, perut saya mulai lapar, tetapi saya malas berdiri.

Saya melihat ibu di sebelah saya pergi membeli makan. Awalnya, saya ingin ikut, tetapi rasa malas membuat saya tetap duduk. Tak lama kemudian, saya mencium bau mie yang sangat menggugah selera, dan untuk menghindari perasaan lapar, saya menutup mata dan pura-pura tidur.

Tiba-tiba, ibu di sebelah saya menawarkan pop mie ternyata dia tidak lupa akan saya. Dia bahkan membelikan saya makanan. Saya merasa terharu. Dia menawarkan semua makanan yang mereka bawa tanpa terkecuali.

Perjalanan saya yang awalnya saya kira akan sepi, ternyata diisi dengan orang-orang baik yang menganggap saya bagian dari mereka. Benar, orang baik selalu ada di sekitar kita.

Perjalanan panjang ini diisi dengan obrolan dan tawa keluarga yang bahagia, namun sayangnya, mereka harus turun lebih dulu karena tujuan mereka ke Solo. Setelah mereka turun, suasana terasa sangat sepi, karena saya benar-benar sendirian.

Menempuh perjalanan selama kurang lebih 13 jam terasa lelah, tetapi juga menyenangkan. Setelah sampai di tujuan, saya bertemu dengan teman-teman yang juga ingin melakukan trip ke Malang.

Setelah bertemu dengan teman-teman, kami melanjutkan perjalanan menuju Bromo. Kami menggunakan travel yang sudah termasuk transportasi dan jeep untuk menuju ke Bromo. Kami berangkat dari penginapan menuju Bromo, dan tiba di sana sekitar pukul 3 pagi.

Awalnya saya berpikir kami akan menuju ke area Pasir berbisik itu, namun saya sedikit bingung kenapa kami dibangunkan terlalu pagi. Saya masih berpikir positif, bahwa pasir-pasir itu pasti ada di puncak dan kami akan menaiki jeep ke sana.

Ternyata, saya terlalu positif berpikir. Kami malah disuruh mendaki dengan kondisi yang sangat dingin terutama karena kami memulai pendakian di pagi buta, dengan mata yang masih ngantuk.

Langkah demi langkah menuju puncak untuk melihat sunrise ternyata tidak semudah itu. Dengan semangat, kami mulai mendaki. Langkah pertama terasa ringan, langkah berikutnya mulai terasa berat, dan langkah ketiga semakin melelahkan.

Saya hampir menyerah dan ingin berhenti, tetapi teman-teman terus memberi semangat. Mau tak mau, saya harus terus melanjutkan dengan semangat meski tak sekuat sebelumnya.

Setengah perjalanan, ada satu teman saya yang sudah benar-benar lemas dan memutuskan untuk berhenti. Kami terus menyemangatinya, tetapi dia benar-benar tidak kuat.

Dia berhenti di tengah jalan, yang kebetulan sudah bisa melihat sunrise. Di tempat itu, banyak orang yang berhenti dan ada tempat makan. Beberapa teman saya memilih berhenti di sana, sementara saya melanjutkan perjalanan.

Ketika saya sedikit lagi mendekati puncak, matahari sudah mulai terbit. Teman saya menyadari jika kami terus berjalan ke puncak, mungkin kami tidak akan sempat menikmati sunrise. Jadi, kami mencari tempat yang masih bisa menikmati pemandangan matahari terbit.

Menikmati sunrise di tengah keramaian, dengan cuaca yang sejuk di atas puncak, ternyata sangat indah. Inilah yang dirasakan oleh para pendaki gunung. Keindahan dan ketenangan yang luar biasa. Kami menikmati pemandangan sambil ngobrol dan bercanda. Waktu terasa begitu berharga.

Waktu yang penuh kesenangan membuat hari terasa cepat berlalu. Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi, dan kami memutuskan untuk turun menuju destinasi berikutnya. Perjalanan turun terasa sangat ringan dan cepat.

Setelah sampai di bawah, kami sudah dijemput oleh jeep yang akan membawa kami ke destinasi berikutnya. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju Pasir Berbisik. Satu jeep kami naiki dengan tujuh orang semuanya cukup sempit, tapi sangat seru.

Sampai di area pasir, saya merasa kagum karena pemandangannya lebih indah dari yang saya bayangkan, jauh melampaui ekspektasi saya. Waktu terus berlalu, kami menikmati bermain di sana, makan bersama, dan bercanda.

Hal-hal kecil yang membuat perjalanan ini menjadi kenangan yang tak akan pernah terlupakan. Waktu yang diisi dengan kebahagiaan selalu terasa cepat berlalu. Perjalanan seru ini harus diakhiri dengan meninggalkan Bromo dan sejuta keindahannya.***

Rifa Tuljanah
Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB