Bogordaily.net – Komunikasi, pastinya akan selalu dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai manusia pastinya kita akan berkomunikasi dengan siapapun dalam situasi apapun. Contohnya ketika kita sedang berada di rumah, kita akan berkomuniksi dengan keluarga, ketika sedang di sekolah kita berkomunikasi dengan guru dan teman, di kampus dengan dosen dan teman, di organisasi dengan anggota sesame organisasi, dan masih banyak lagi. Jadi, peran komunikasi sangat penting pada kehidupan kita sehari-hari.
Komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang saling mendalam (Rogers & Kincaid, 1918).
Dalam proses komunikasi, komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan dengan tujuan agar komunikan mengerti apa yang dimaksud komunikator. Pesan yang diterima oleh komunikan harus sesuai dengan pesan yang dimaksud dan disampaikan oleh komunikator. Dalam proses komunikasi, tentunya ada aspek-aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan komunikasi.
Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat bahwa peran komunikasi sangat berpangaruh dalam kehidupan. Maka dari itu, komunikasi sangat dibutuhkan pada proses sosial, komunikasi juga dibutuhkan dalam proses berbudaya dan yang paling penting komunikasi sangat dibutuhkan pada proses berpolitik. Hal-hal tersebut selalu berkaitan dengan komunikasi dalam menunjang keberhasilannya.
Komunikasi Sebagai Proses Sosial
Komunikasi sebagai proses sosial memilik hubungan yang cukup erat, Komunikasi berperan penting dalam menjembatani perbedaan dalam masyarakat karena mampu merekatkan kembali sistem sosial masyarakat dalam usahanya membuat perubahan.
Dalam berkomunikasi tidak dapat terlepas dari kontek sosial, seperti sikap, perilaku, pola, norma, pranata, antara kedua hal tersebut pastinya akan selalu berhubungan dan saling melengkapi.
Komunikasi sosial adalah kegiatan berkomunikasi dengan tujuan mencapai integrasi sosial, komunikasi ini melibatkan proses timbal balik di mana komunikator dan komunikan berbagi pemahaman yang sama tentang apa yang sedang mereka bahas.
Menurut Soerjono Soekanto, komunikasi sosial adalah suatu hubungan atau komunikasi yang menimbulkan proses saling pengaruh mempengaruhi antara para individu, individu dengan kelompok maupun antar kelompok. Jadi komunikasi sosial adalah setiap yang orang hidup bermasyarakat memiliki kodrat untuk senantiasa terlibat dalam interaksi dalam komunikasi.
Komunikasi sebagai proses sosial memliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Menghubungkan berbagai komponen masyarakat, komunikasi menghubungkan individu, masyarakat, dan berbagai lembaga sosial.
2. Mengontrol sosial, komunikasi digunakan untuk mengontrol nilai, norma, dan perilaku dalam masyarakat.
3. Sosialisasi nilai Komunikasi berperan dalam menyampaikan nilai-nilai kepada masyarakat.
4. Menunjukkan identitas sosial melalui komunikasi, seseorang menunjukkan jati diri dan identitas sosialnya
5. Memungkinkan kerjasama Melalui komunikasi, individu dapat bekerja sama dengan anggota masyarakat lainnya.
Berikut contoh studi kasus tentang komunikasi sebagai proses sosial:
Di sebuah desa yang berada di pelosok negeri yang kehidupannya tentram, asri, dan nyaman. Warga di sana memiliki mata pencaharian utama sebagai petani, mereka hidup saling berdampingan, menghargai satu sama lain, tanpa ada membedakan sekalipun.
Pada suatu hari terjadi keributan pada salah satu warga dengan satu warga lainnya akibat persaingan bertani, di mana satu warga ini merasa kesal dengan warga lainnya karena dia menjual hasil panennya di bawah pasar. Mereka saling cekcok satu sama lain sampai ingin berantem yang dapat merusak hubungan.
Warga yang melihat di sekitar, langsung berusaha memisahkan mereka supaya tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Setelah dipisahkan oleh warga, mereka dibawa ke balai desa untuk menyelesaikan masalah mereka. Kepala desa menenangkan mereka dengan cara musyawarah.
Pada saat ini komunikasi sebagai proses sosial berguna untuk menyelesaikan warga yang sedang konflik, Komunikasi sebagai proses berguna saat terjadi masalah sosial yang dapat diselesaikan dengan cara musyawarah atau mufakat.
Komunikasi Sebagai Proses Budaya
Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keselurahan dari hasil budi dan karyanya (Nurudin, 2004). Komunikasi sebagai proses budaya ditunjukkan kepada orang atau kelompok lain dalam pertukaran budaya, dalam proses tersebut berisi tentang unsur-unsur kebudayaan, salah satunya budayanya yaitu bahasa yang berhubgungan langsung dengan komunikasi.
Budaya dan komunikasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan, namun budaya tetap merupakan hal yang berbeda dengan komunikasi. Budaya biasanya berisi tentang, pengetahuan, moral, seni, kepercayaan, hukum, adat, dan masih banyak lagi yang masih bersingunggan dengan budaya. Komunikasi yang ditunjukkan kepada suku disebut dengan pertukaran kebudayaan.
Berikut studi kasus tentang komunikasi sebagai proses budaya:
Pada sebuah kampus yang berada di Jakarta, berisi mahasiswa-mahasiswa yang mempunyai latar belakang yang berbeda. Dua mahasiswa yang berasal dari berbeda daerah bertemu di kantin, mereka berdua merupakan mahasiswa baru yang diterima di kampus tersebut.
Mereka di kantin saling kenal karean kebetulan mereka juga sekelas, mereka bercerita tentang latar belakang mereka agar bisa mengenal satu sama lain. Setelah berkenalan ternyata salah satu dari mereka berasal dari Padang dan dari Makassar, mereka saling bercerita tentang kebudayaan mereka satu sama lain.
Mahasiswa yang dari Padang ini bercerita tentang budaya, bahasa, dan ras yang berada di Padang yang sangat unik dan seru untuk dipelajari, begitupun mahasiswa yang berasal dari Makassar temtang kebudayaan yang berada di sana.
Mereka tertarik untuk saling bertukar budaya dan memiliki beberapa kemiripan dan mereka pun tertarik untuk membuat sebuah festival yang mengenalkan budaya-budaya yang berada di Indonesia.
Komunikasi Sebagai Proses Politik
Menurut Gabriel Almond komunikasi ibarat aliran darah yang mengalirkan pesan politik berupa tuntutan, protes dan dukungan (aspirasi dan kepentingan) ke jantung pemrosesan sistem politik.
Dan hasil pemrosesan itu dialirkan kembali oleh komunikasi poltik yang selanjtnya menjadi umpan balik sistem politik (Alfian, 1993). Komunikasi sebagai proses politik yaitu komunikasi sebagai alat yang mampu mengalirkan pesan politik ke kekuasaan untuk diproses.
Komunikasi sebagai proses politik memiliki peran penting dalam proses memberikan opini berupa gagasan, tuntutan, kritikan, dukungan mengenai suatu isu-isu aktual yang datang dari infrastruktur ditujukan kepada suprastruktur politik untuk diproses menjadi suatu keputusan politik. Pelaku komunikasi sebagai proses politik ini biasanya masyarakat yang melek politik, politisi, dan media massa maupun media sosial.
Fungsi dari komunikasi sebagai proses politik, yaitu:
1. Membangun kesadaran politik
2. Membentuk opini politik
3. Mempengaruhi pengambil Keputusan
Berikut studi kasus tentang komunikasi sebagai proses politik:
Pemerintah pada saat ini sedang mengalami krisis moneter dan kepercayaan. Sistem pemerintahan sedang kacau, seluruh sektor di negri ini sedang mengalami keguncangan akibat krisis ini. Pemerintah saat ini sedang kebingungan tentang negara ini kedepannya, mereka sedang disudutkan dari semua pihak di negeri ini.
Akibat dari insiden tersebut mahasiswa, masyarakat, buruh, dan seluruh sektor mengadakan demonstrasi kepada pemerintah terkait masa depan bangs aini. Mereka menuntut tanggung jawab pemerintah tentang kerusuhan yang sedang terjadi. Mereka sepakat untuk membuat tuntutan agar pemimpin negara yang sedang menjabat untuk turun dari jabatannya yang sudah menjabat lebih dari 20 tahun lebih.
Komunikasi tidak hanya melulu tentang berinteraksi dengan satu atau lebih pihak, tetapi komunikasi mempunya fungsi-fungsi penting dalam berkehidupan sehari-hari kita, seperti saat bersosial, berbudaya, dan berpolitik. Tiga aspek tersebut sangat berkaitan langsung dengan komunikasi untuk menunjang keberhasilan dari aspek-aspek tersebut.***
Emery Muhammad Ryansya
Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media
Sekolah Vokasi IPB