Wednesday, 6 August 2025
Home Blog Page 59

Polsek Bogor Selatan Isi Kegiatan MPLS di SMKN 4 Kota Bogor

0

Bogordaily.net – Polsek Bogor Selatan turut ambil bagian dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMKN 4 Kota Bogor yang digelar pada Selasa 15 Juli 2025.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolsek Bogor Selatan, AKP Sonson, memberikan penyuluhan kepada para siswa-siswi terkait berbagai isu kenakalan remaja.

AKP Sonson memberikan penyuluhan bahaya tawuran, balapan liar, penyalahgunaan narkoba dan minuman keras, serta penyalahgunaan media sosial yang bisa menjerumuskan remaja ke dalam praktik judi online.

“Kami dari Polsek Bogor Selatan memberikan penyuluhan kepada siswa-siswi dalam kegiatan MPLS terkait kenakalan remaja. Kami mengimbau agar para pelajar tidak mudah terprovokasi oleh ajakan seniornya untuk tawuran,” ungkap AKP Sonson kepada bogordaily.net saat ditemui di Polsek Bogor Selatan.

Ia juga menekankan pentingnya kesadaran pelajar terhadap dampak buruk dari narkoba, miras, serta balapan liar yang saat ini marak di kalangan remaja.

Selain itu, penggunaan media sosial juga menjadi sorotan, terutama terkait potensi jeratan judi online.

Antusiasme siswa-siswi dan pihak sekolah terhadap kegiatan ini terlihat tinggi. Mereka menyambut baik penyuluhan yang diberikan sebagai bentuk kepedulian dan pencegahan sejak dini terhadap perilaku menyimpang di kalangan remaja.

Sebagai informasi, kegiatan ini merupakan bagian dari program serentak yang dilakukan Polresta Bogor Kota di berbagai sekolah di wilayah Kota Bogor sebagai langkah preventif dalam menanggulangi kenakalan remaja.***

Ibnu Galansa

Jenal Mutaqin Tekankan Peningkatan SPM di Kota Bogor

0

Bogordaily.net-Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, memimpin rapat koordinasi penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kota Bogor Tahun 2025 di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor.

Dalam arahannya, Jenal Mutaqin meminta seluruh OPD di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk meningkatkan SPM, terutama yang berkaitan dengan layanan pendidikan, administrasi kependudukan, dan kesehatan.

“Karena ini (SPM) akan menjadi ukuran keberhasilan Pemerintah Kota Bogor selama dipimpin oleh Dedie-Jenal. Tentu dari tangan para kepala OPD yang bertugas, SPM kita harus meningkat,” kata Jenal Mutaqin, Selasa 15 Juli 2025

SPM ini, sambung Jenal Mutaqin, sebagai parameter dari target dan capaian yang akan dituju Pemkot Bogor.

Jenal Mutaqin menyoroti dan menekankan, jika SPM tidak terukur dan fokus, maka jangan harap segala pelayanan yang baik akan terwujud. Tentu harus ditambah dengan faktor transparansi dan akuntabilitas.

“Termasuk nanti Pak Sekda, kita minta laporan SKPD mana yang kurang gercep yang masuk di Triwulan II. Karena bagaimanapun hebatnya wali kota dan wakilnya, jika tidak didukung oleh OPD, jangan harap akan berhasil,” tegas Jenal Mutaqin.

Jenal Mutaqin menegaskan bahwa peningkatan SPM ini minimal akan mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik yang baik di Kota Bogor.***

Muhammad Irfan Ramadan

Yantie Rachim Dikukuhkan sebagai Bunda PAUD dan Bunda Literasi Kota Bogor 2025–2030

Bogordaily.net – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menegaskan bahwa posisi Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bunda Literasi, memiliki tanggung jawab besar dan bukan hanya sekadar jabatan seremonial.

Pernyataan ini disampaikan Dedie, dalam acara pengukuhan Bunda PAUD dan Bunda Literasi Kota Bogor, periode 2025–2030, yang digelar di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, pada Senin, 14 Juli 2025.

Pada acara tersebut, Yantie Rachim resmi dilantik untuk menjabat sebagai Bunda PAUD sekaligus Bunda Literasi Kota Bogor selama lima tahun ke depan.

Dedie menyampaikan bahwa amanah ini membawa tanggung jawab besar, terutama dalam membentuk karakter anak sejak dini dan membangun kebiasaan membaca di kalangan masyarakat.

“Peran Bunda PAUD dan Bunda Literasi sangat strategis. Saya minta Ibu Yantie bisa memberi perhatian serius terhadap pentingnya PAUD sebagai fondasi utama pembentukan karakter anak-anak kita,” ucap Dedie.

Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya atas menurunnya minat baca anak-anak di era serba digital saat ini.

Menurutnya, Bunda Literasi harus berperan aktif menjalin sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan demi membangkitkan kembali budaya membaca di kalangan generasi muda.

“Anak-anak sekarang lebih tertarik pada gawai dibanding buku. Maka perlu adanya pendekatan kolaboratif antara Bunda PAUD, Bunda Literasi, orang tua, serta Dinas Pendidikan agar budaya membaca bisa kembali tumbuh,” tambahnya.

Dedie pun meminta Yantie Rachim, dalam peran barunya, untuk benar-benar mencurahkan perhatian pada isu ini agar tujuan dari pengukuhan tersebut dapat terealisasi dengan baik.

Menanggapi amanah yang diterima, Yantie Rachim menyatakan kesiapannya untuk menjalankan tugas, dengan fokus utama pada penguatan pendidikan anak sejak usia dini dan pemerataan akses literasi di seluruh wilayah Kota Bogor.

“Setelah dikukuhkan, program utama saya adalah memaksimalkan transisi dari PAUD ke SD. Itu akan menjadi langkah awal yang saya prioritaskan,” ungkap Yantie.

Ia juga menekankan bahwa konsep wajib belajar 13 tahun harus dimulai sejak anak masuk PAUD, bukan dari tingkat SD.

“Pendidikan wajib 13 tahun seharusnya dimulai dari PAUD. Itu akan menjadi kebijakan yang saya dorong,” tegasnya.***

SesKemenkop Optimis Kopdes Merah Putih Percontohan Bakal Jadi Motor Penggerak Ekonomi Desa

0

Bogordaily.net – Sekretaris Kementerian Koperasi (SesKemenkop) Ahmad Zabadi optimis, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Percontohan akan menjadi motor penggerak ekonomi desa, sekaligus contoh nyata implementasi ekonomi gotong royong yang relevan dengan tantangan zaman.

“Kolaborasi dan sinergitas ini merupakan bukti konkret dalam mensukseskan program Presiden Prabowo Subianto sebagaimana tertuang dalam naskah Asta Cita,” kata SesKemenkop, pada acara Kick Off Pelatihan Capacity Building SDM dan Penguatan Kelembagaan Koperasi Percontohan (Mockup) Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (15/7).

SesKemenkop menambahkan, dalam pelatihan ini para pengurus koperasi akan dibekali dengan keterampilan manajerial, kewirausahaan, transformasi digital, hingga praktik koperasi modern.

Lebih dari itu, SesKemenkop juga mengapresiasi adanya peran PT Pupuk Indonesia dalam mendukung penguatan ekosistem pertanian berbasis koperasi yang berkelanjutan. Begitu juga dengan PT Asuransi Jiwa Bumi Putera yang menunjukkan sektor jasa keuangan juga dapat menjadi mitra koperasi yang
strategis.

Bagi SeKemenkop, kehadiran sektor swasta dalam program ini membuktikan bahwa membangun koperasi tidak bisa hanya dilakukan pemerintah.

“Namun, dibutuhkan kolaborasi multipihak antara pusat dan daerah, antara pemerintah dan dunia usaha, serta antara koperasi itu sendiri dalam ekosistem usaha yang saling memperkuat dan menguatkan satu sama lain,” papar SesKemenkop.

Sementara itu, Deputi Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kemenkop Destry Anna Sari menjelaskan, peserta yang mengikuti pelatihan dan sertifikasi secara offline sebanyak 100 pengurus dari 19 Kabupaten/Kota di 4 Provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Lampung.

Adapun peserta yang mengikuti secara online sebanyak 888 pengurus. “Total Kopdes Merah Putih Mockup sebanyak 1.025 pengurus dari 147 Mockup yang ditetapkan,” kata Destry.

Kemudian, pada 17 Juli 2025 peserta offline sebanyak 100 pengurus akan mengikuti Uji Kompetensi Sertifikasi di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Bekasi, Kementerian Ketenagakerjaan.

“Pelatihan ini merupakan langkah awal yang strategis bagi para pengurus Koperasi Percontohan Kopdes Merah Putih untuk meningkatkan kapasitas manajerial, kewirausahaan, dan transformasi kelembagaan,” kata Destry.

Yang tak kalah penting, lanjut Destry, pelatihan ini juga menjadi bagian dari proses sertifikasi kompetensi, sebuah pengakuan formal yang akan menjadi bekal penting dalam menghadapi tantangan profesionalisme koperasi di masa mendatang.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kemnaker Agung Nur Rohmad menjabarkan, pelatihan ini untuk mendukung reformasi birokrasi (Asta Cita Keenam) dengan menghadirkan pengelolaan koperasi yang lebih profesional, transparan, dan berorientasi pada pelayanan anggota.

“Kami melihat ini sebagai suatu peluang yang sangat potensial dalam upaya peningkatan ekonomi yang secara langsung akan memberikan dampak positif dalam pengurangan angka pengangguran,” kata Agung.

Oleh karena itu, menurut Agung, pelatihan ini dirancang melalui pendekatan vokasi yang aplikatif, termasuk penyusunan Anggaran Pendapatan dan Biaya Koperasi (RAPBK), pemanfaatan teknologi AI, serta manajemen operasional bisnis koperasi.

“Pentingnya kolaborasi dan sinergi ini tidak dapat dipungkiri dalam upaya bersama meningkatkan kualitas sumber daya manusia perkoperasian,” ujar Agung.***

Driver Ojol Dibegal di Jalur Sepi Dramaga Bogor, Pelaku Berpura-pura Jadi Penumpang

0

Bogordaily.net – Siapa yang sangka, dini hari yang sunyi bisa berubah menjadi arena pertarungan hidup dan mati bagi seorang driver ojek online.

Selasa, 14 Juli 2025, sekitar pukul 01.00 WIB, suasana Kampung Sempur, Desa Cibereum Petir, Dramaga, Kabupaten Bogor mendadak mencekam.

Seorang pengemudi ojek online, yang tak disebutkan namanya, menjadi korban aksi pembegalan yang brutal dan terencana.

Kisahnya bermula dari perjalanan sederhana. Korban menerima orderan dari seorang penumpang bernama Sendi, yang meminta diantar dari Stasiun Bogor menuju Ngopihits Villalebak Petir—sebuah tempat nongkrong yang belakangan jadi favorit anak muda lokal. Namun niat mengais rezeki berubah jadi petaka.

Di tengah perjalanan, ketika motor mulai menyusuri wilayah sepi dan gelap, kejadian tak terduga terjadi. Penumpang tiba-tiba mengarahkan korban ke area sepi, seperti punya niat lain selain ngopi.

Dan benar saja. Sesampainya di titik sunyi, pelaku langsung menghunus senjata tajam dan menusuk bagian belakang korban. Tanpa banyak kata. Tanpa peringatan.

Namun, yang membuat cerita ini berbeda adalah reaksi sang driver. Meski tubuhnya mengucurkan darah, ia tidak menyerah begitu saja.

Dalam kondisi setengah sadar dan luka, ia melawan sekuat tenaga. Keberanian yang mungkin tak semua orang miliki dalam kondisi seperti itu.

Teriakan korban rupanya cukup keras untuk membangunkan warga sekitar. Dalam hitungan detik, warga berdatangan, dan pelaku memilih kabur sebelum berhasil membawa motor korban.

Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat dengan luka tusuk di bagian punggung.

Belum ada keterangan resmi soal kondisi terkini korban, namun pihak kepolisian sudah turun tangan menyelidiki kasus ini.

Mengapa Pembegalan Driver Ojek Online di Dramaga Bogor Harus Jadi Alarm Serius

Aksi ini bukan sekadar insiden kriminal biasa. Ini adalah tamparan bagi keamanan di wilayah penyangga ibu kota seperti Bogor. Ketika seorang pekerja transportasi daring tak bisa lagi merasa aman menjalankan tugasnya, maka ini bukan sekadar kasus pidana, tapi sinyal keroposnya sistem perlindungan masyarakat bawah.

Pengemudi ojek online adalah representasi tulang punggung ekonomi mikro kota. Mereka berangkat subuh, pulang larut malam. Bertaruh nyawa di jalanan. Maka saat mereka menjadi target empuk pembegalan, negara, pemerintah daerah, dan aparat seharusnya tidak tinggal diam.

Kasus pembegalan driver ojek online di Dramaga Bogor ini harus diusut tuntas. Bukan hanya untuk memberi keadilan kepada korban, tapi juga untuk mencegah tragedi serupa terulang.

Nyali di Tengah Luka dan Harapan akan Rasa Aman

Kita tak sedang membahas aksi film laga. Ini nyata. Seorang pekerja yang bermodal motor dan aplikasi harus menghadapi ujung senjata di punggungnya. Dalam gelap. Di tengah sunyi.

Namun dari peristiwa kelam itu, satu hal terang: semangat hidup dan keberanian masih jadi benteng terakhir. Driver ojol itu telah menunjukkan, bahkan dalam kondisi terluka, manusia bisa bertahan—asal masih punya nyali, dan sedikit keberuntungan dalam bentuk kepedulian warga sekitar.

Semoga dia lekas pulih. Semoga pelakunya segera tertangkap. Dan semoga kota-kota kita tidak lagi menjadi ladang pemburu bagi mereka yang lapar bukan karena perut, tapi karena hati yang gelap.***

Ikuti MPLS Sazkya Khairunnisa Ceritakan Pengalaman Liburan dan Hobi Mewarnai

0

Bogordaily.net — Sazkya Khairunnisa, siswi kelas IV di SDN Pengadilan 3 Kota Bogor, mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada Selasa 15 Juli 2025.

Dalam kegiatan tersebut, Sazkya berkesempatan untuk berkenalan dengan para guru dan teman-teman barunya.

Ia juga berbagi cerita mengenai pengalaman liburan sekolah yang menyenangkan.

Selain sesi perkenalan, para siswa juga mendapatkan arahan penting dari pihak sekolah, salah satunya adalah kewajiban membawa bekal makanan sehat yang harus mengandung sayuran setiap harinya.

Dikenal sebagai siswa yang berbakat di bidang seni, Sazkya memiliki prestasi membanggakan di bidang mewarnai.

Ia pernah meraih juara dalam lomba mewarnai yang diikutinya. Hobi menggambar dan mewarnai menjadi aktivitas favoritnya di luar pelajaran sekolah.

Dengan semangat dan kreativitas yang tinggi, Sazkya diharapkan dapat terus mengembangkan potensinya dan menjadi inspirasi bagi teman-teman sekelasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 154 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 turut serta dalam kegiatan ini, dengan fokus khusus diberikan kepada 28 siswa baru kelas 1.

Kepala Sekolah SDN Pengadilan 3, Mustika Ningsih, menyampaikan bahwa MPLS digelar untuk membantu siswa beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru, terutama bagi siswa kelas 1 yang baru memasuki dunia sekolah dasar.

“Kami menyambut para siswa dengan hangat dan penuh semangat. Sebagai simbol penyambutan, kami memasangkan selendang kepada perwakilan siswa kelas 1 sebagai bentuk penerimaan dan kasih sayang dari sekolah,” ujarnya.

Selama MPLS, anak-anak diajak berkenalan dengan guru dan teman-teman di ruang kelas.

Mereka juga diperkenalkan pada berbagai kebiasaan baik, seperti membaca doa sebelum belajar serta mencuci tangan sebelum makan.

Selain itu, siswa diajak mengenal fasilitas sekolah, salah satunya adalah perpustakaan sebagai tempat untuk menumbuhkan minat baca sejak dini.

Mustika berharap kegiatan MPLS ini mampu menumbuhkan semangat belajar dan rasa nyaman bagi seluruh siswa.

“Kami ingin sekolah menjadi rumah kedua yang menyenangkan bagi anak-anak. Diharapkan, anak-anak lebih termotivasi dan kami bisa terus menjalin kolaborasi yang baik dengan para orang tua,” tutupnya.***

Ibnu Galansa

Jenal Mutaqin Tekankan Peningkatan SPM di Kota Bogor

0

Bogordaily.net – Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, memimpin rapat koordinasi penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kota Bogor Tahun 2025 di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor.

Dalam arahannya, Jenal Mutaqin meminta seluruh OPD di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk meningkatkan SPM, terutama yang berkaitan dengan layanan pendidikan, administrasi kependudukan, dan kesehatan.

“Karena ini (SPM) akan menjadi ukuran keberhasilan Pemerintah Kota Bogor selama dipimpin oleh Dedie-Jenal. Tentu dari tangan para kepala OPD yang bertugas, SPM kita harus meningkat,” kata Jenal Mutaqin, Selasa 15 Juli 2025

SPM ini, sambung Jenal Mutaqin, sebagai parameter dari target dan capaian yang akan dituju Pemkot Bogor.

Jenal Mutaqin menyoroti dan menekankan, jika SPM tidak terukur dan fokus, maka jangan harap segala pelayanan yang baik akan terwujud. Tentu harus ditambah dengan faktor transparansi dan akuntabilitas.

“Termasuk nanti Pak Sekda, kita minta laporan SKPD mana yang kurang gercep yang masuk di Triwulan II. Karena bagaimanapun hebatnya wali kota dan wakilnya, jika tidak didukung oleh OPD, jangan harap akan berhasil,” tegas Jenal Mutaqin.

Jenal Mutaqin menegaskan bahwa peningkatan SPM ini minimal akan mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik yang baik di Kota Bogor. ***

Muhammad Irfan Ramadan

Wakil Walikota Bogor Dukung Layanan Telemedicine RUMAHKOE untuk Pasien Jantung

0

Bogordaily.net – Wakil Walikota Bogor, Jenal Mutaqin, memberikan dukungan penuh terhadap layanan telemedicine RUMAHKOE yang diperkenalkan oleh Direktur RSUD Kota Bogor, dr. Ilham Chaidir. Inovasi ini selaras dengan semangat Pemerintah Kota Bogor yang ingin terus meningkatkan kemudahan, kecepatan dan keakuratan akses penyampaian informasi serta pelayanan kesehatan.

“Melalui inovasi ini, kami berharap para pasien dapat merasakan kemudahan dalam mendapatkan perawatan kesehatan tanpa harus datang langsung ke rumah sakit. Pasien bisa berkomunikasi langsung dengan dokter spesialis melalui video call, khususnya bagi pasien jantung,” ungkap Zaenal Mutaqin.

Wakil Walikota juga mengharapkan agar layanan telemedicine ini dapat didukung oleh BPJS Kesehatan di masa depan, sehingga inovasi yang diperkenalkan oleh Direktur RSUD Kota Bogor dapat menjangkau lebih banyak pasien BPJS. “Ini adalah inovasi yang sangat bagus dan perlu didukung. Teruslah berinovasi dan jangan berhenti untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” tutup Wakil Walikota yang dikenal ramah kepada warganya.

Dukungan juga datang dari Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Bogor Rudy Mashudi. Ia menyatakan bahwa rencana program perubahan RSUD Kota Bogor harus memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh pasien. “Ini adalah sebuah keniscayaan, terutama dengan kemajuan teknologi informasi yang ada saat ini. Direktur RSUD Kota Bogor telah memanfaatkan ruang informasi untuk melayani pasien lebih cepat, khususnya bagi pasien jantung,” tegas Rudi.

Lebih lanjut, Rudi menambahkan bahwa strategi RUMAHKOE merupakan bagian dari solusi atas kemajuan teknologi dan informasi serta permasalahan yang dihadapi di RSUD Kota Bogor. Dengan dukungan dari pemerintah dan inovasi yang berkelanjutan, diharapkan layanan telemedicine RUMAHKOE dapat menjadi jawaban efektif dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Bogor.

Sebelumnya, Direktur RSUD Kota Bogor, dr. Ilham Chaidir, memperkenalkan inovasi layanan telemedicine bernama RUMAHKOE, yang bertujuan meningkatkan pelayanan bagi pasien jantung. Proyek ini diharapkan dapat menurunkan Net Death Rate (NDR) di ruang ICVCU dari 36% menjadi 30% dalam dua tahun. Jantung merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dan RUMAHKOE diharapkan memberikan akses lebih baik bagi masyarakat.

Dengan layanan ini, waktu tunggu pasien diperkirakan akan berkurang dari 2 jam 49 menit menjadi 60 menit, sesuai standar BPJS. RUMAHKOE juga akan memudahkan pasien yang tinggal jauh dari RSUD Kota Bogor, tanpa menambah biaya berkat integrasinya dengan aplikasi Palma.

Target layanan ini adalah pasien umum, meskipun belum sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. dr. Ilham menekankan bahwa dasar hukum telemedicine telah ada, tetapi memerlukan regulasi yang lebih spesifik untuk mendukung implementasinya.

Untuk diketahui, rancangan aksi perubahan layanan kesehatan juga datang dari Kepala Bidang Pengembangan Bisnis dan Mutu RSUD Kota Bogor, dr. Armein Sjuhairy Rowi. ia memperkenalkan inovasi yang mendukung layanan telemedicine. Inovasi itu yakni Optimalisasi Transformasi kesehatan dengan Bogor canggih kesehatan akses terpadu atau disingkat menjadi Bocah Kasep. Rancangan aksi perubahan yang ditawarkannya juga mendapat dukungan dari Wakil Walikota Bogor, Kadiskominfo dan Kepala Bapperida.***

Wamenkop: Pendanaan Kopdes/ Kel Merah Putih Siap Digulirkan Usai Peluncuran 21 Juli 2025

0

Bogordaily.net – Pemerintah tengah memasuki tahapan akhir persiapan peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih yang dijadwalkan digelar pada Senin, 21 Juli 2025, secara terpusat di Klaten, Jawa Tengah.

Salah satu fokus utama jelang peluncuran adalah kesiapan pendanaan dan regulasi teknis yang akan menjamin koperasi dapat segera beroperasi usai diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) sekaligus Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih, Ferry Juliantono, memastikan bahwa struktur kelembagaan koperasi sudah hampir rampung.

Hingga pertengahan Juli, sebanyak 81.147 musyawarah desa khusus telah dilakukan, dengan 78.271 unit Kopdes (96,45 persen) telah mendapatkan pengesahan badan hukum.

“Insyaallah pada 21 Juli nanti seluruh pembentukan sudah selesai. Kemudian mulai 22 Juli, Kopdes/Kel Merah Putih sudah bisa mengakses pendanaan melalui KUR dari Bank Himbara,” ujar Wamenkop Ferry dalam rapat koordinasi (rakor) terakhir jelang peluncuran program Kopdes/ Kel Merah Putih di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan Jakarta, Selasa (15/7).

Hadir juga dalam rapat, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto dan beberapa pejabat Kementerian/Lembaga lainnya yang berada dalam Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih serta stakeholder lainnya.

Wamenkop menjelaskan bahwa pembiayaan awal Kopdes akan disalurkan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus dengan plafon hingga Rp3 miliar per koperasi. Suku bunga yang dikenakan sebesar 6 persen, dengan tenor 6 tahun untuk modal kerja dan 10 tahun untuk investasi. Pemerintah juga mengusulkan grace period selama 6 bulan guna memberi ruang adaptasi koperasi dalam tahap awal operasional.

“PMK (Peraturan Menteri Keuangan) sedang difinalisasi ini di Kementerian Keuangan. Kemudian tadi kita menyelesaikan petunjuk teknis untuk operasionalisasi apotek desa atau klinik desa. Dalam waktu dekat Peraturan Menteri ESDM terkait distribusi gas LPG 3 Kg juga akan segera (terbit),” kata Wamenkop Ferry Juliantono.

Terkait dengan skema pembiayaan Kopdes/Kel ini, Wamenkop menjelaskan bahwa nantinya akan melibatkan kerja sama tiga pihak yaitu koperasi itu sendiri, distributor/supplier, dan bank penyalur. Nantinya Kopdes akan mengajukan pembiayaan kepada Bank Himbara ataupun BSI sesuai dengan kebutuhannya. Kemudian dari perbankan akan melakukan peninjauan kelayakan usaha untuk menentukan jumlah pembiayaan yang disetujui.

Kemudian terkait dengan 103 percontohan atau mockup Kopdes/ Kel Merah Putih, dipastikan seluruhnya telah siap baik secara ekosistem bisnisnya maupun dari skema pembiayaannya.

Melalui percontohan ini diharapkan koperasi-koperasi lain yang akan turut hadir secara daring dalam peluncuran Kopdes/ Kel Merah Putih dapat mereplikasi manajemen operasionalnya. Sehingga diharapkan setelah peluncuran, operasionalisasi Kopdes/Kel Merah Putih dapat berjalan dengan baik. Dipastikan bahwa seluruh BUMN yang terlibat telah menyiapkan distribusi produk dan layanan ke gerai-gerai yang akan dikelola oleh Kopdes/Kel.

“Pada Oktober nanti, 103 percontohan ini akan menjadi model operasional. Target kami pada 28 Oktober, seluruh koperasi sudah benar-benar berjalan,” kata Wamenkop Ferry.

Sementara berkaitan dengan tema peluncuran program Kopdes/ Kel Merah Putih telah disetujui yaitu “Bangun Koperasi dari Desa, Indonesia Jaya”. Tema ini dinilai sangat relevan dengan upaya pemerintah membangkitkan perekonomian nasional melalui Koperasi Desa.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Pangan sekaligus Ketua Satgas Kopdes/Kel Merah Putih, Zulkifli Hasan, menekankan pentingnya penyempurnaan aturan lintas sektor untuk mendukung kelancaran pelaksanaan program. Menurutnya, peluncuran Kopdes pada 21 Juli merupakan langkah simbolik, namun operasionalisasi penuh ditargetkan berlangsung pada 28 Oktober 2025.

“Ini adalah rapat finalisasi, agar setelah diluncurkan tidak ada hambatan. Misalnya, izin penyaluran LPG 3 Kg, pupuk bersubsidi, dan sembako akan diselesaikan. Kopdes akan otomatis menjadi pangkalan tanpa perlu izin tambahan,” jelas Zulkifli.

Menko Zulkifli menyoroti pentingnya kehadiran kepala daerah dan jajaran desa pada peluncuran nanti. Kegiatan ini akan berlangsung serentak di 38 provinsi melalui konferensi daring yang menghubungkan Presiden dengan gubernur, bupati/wali kota, hingga kepala desa dan BPD.

“Kami minta kepala daerah bergabung daring dari titik mock-up Kopdes di daerah masing-masing. Jadi selain di Klaten, semua provinsi tetap menggelar seremoni lokal,” ujarnya.

Menutup pernyataannya, Zulkifli menekankan bahwa keberhasilan Kopdes akan sangat ditentukan oleh keberpihakan dan kemudahan regulasi lintas sektor. Ia berharap dalam tiga tahun ke depan, Kopdes benar-benar menjadi tulang punggung ekonomi desa. ***

Siapa Sister Hong? Pria Berkedok Wanita Rekam Aksi Asusila Secara Diam-Diam

0

Bogordaily.net – Siapa Sister Hong? Pertanyaan itu kini ramai dibicarakan netizen setelah terungkap bahwa sosok berjuluk “Sister Hong” ternyata adalah seorang pria bernama Jiao yang menyamar sebagai wanita.

Kasus ini mengejutkan publik China setelah ribuan video asusila yang direkam secara diam-diam olehnya tersebar luas di internet.

Pria berusia 38 tahun bernama asli Jiao ini berhasil mengecoh ribuan pria dengan menyamar sebagai perempuan demi merekam aktivitas seksual secara diam-diam.

Kasus ini mencuat setelah video-video tidak senonoh yang menampilkan dirinya bersama banyak pria beredar luas di media sosial, khususnya di platform X (dulu Twitter).

Kepolisian Jiangning langsung bergerak cepat dan menangkap pelaku pada 5 Juli 2025, setelah mendapatkan laporan masyarakat terkait penyebaran konten asusila tersebut.

Modus Menyamar dan Menjebak Ribuan Korban

Jiao, yang dikenal dengan nama samaran Sister Hong atau Sister Red, kerap tampil dengan makeup tebal, rambut palsu, rok mini, dan masker wajah untuk menyembunyikan identitas aslinya.

Dengan penampilan itu, ia berhasil meyakinkan banyak pria bahwa dirinya adalah seorang wanita.

Korban yang berhasil dipikat kemudian diajak ke rumahnya. Tanpa sepengetahuan mereka, Jiao telah memasang kamera tersembunyi untuk merekam seluruh aktivitas seksual secara detail.

Ironisnya, rekaman tersebut kemudian diunggah ke grup online tertutup, dan hanya bisa diakses dengan membayar biaya keanggotaan 150 yuan atau sekitar Rp341 ribu.

Menariknya, aksi Sister Hong ini tidak melibatkan transaksi uang dalam hubungan seksual.

Sebagai gantinya, pria-pria yang dibawanya hanya diminta membawa hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi.

Mulai dari susu kotak, buah-buahan, camilan, hingga yang paling tak terduga, minyak goreng.

Hal ini membuat banyak netizen geleng-geleng kepala dan heran bagaimana seorang pria bisa menyamar begitu lama dan berhasil mengelabui banyak orang tanpa terendus.

Video-video yang disebarkan Jiao di komunitas tertutup itu diduga berjumlah ribuan.

Kasus ini kini ditangani serius oleh otoritas setempat karena menyangkut pelanggaran berat atas privasi, etika, serta undang-undang penyebaran konten pornografi di Tiongkok.

Nama Sister Hong kini menjadi topik hangat di media sosial dan perbincangan publik, memunculkan kekhawatiran soal keamanan digital dan penyalahgunaan identitas demi keuntungan pribadi.

Pihak berwenang menegaskan bahwa investigasi masih berlangsung, termasuk pendalaman apakah ada pihak lain yang terlibat dalam distribusi konten-konten tersebut.***