Friday, 8 August 2025
Home Blog Page 70

Cek Prakiraan Cuaca Kota Bogor Hari Ini Selasa 15 Juli 2025, Masih Didominasi Hujan Ringan

Bogordaily.net – Prakiraan cuaca dari BMKG untuk Kota Bogor hari ini Selasa, 15 Juli 2025 diperkirakan masih didominasi dengan hujan.

Kota Bogor yang dikenal dengan julukan Kota Hujan memang kerap kali mengalami perubahan cuaca yang cepat dan tak terduga.

Oleh karena itu, mengetahui kondisi cuaca secara akurat sangat penting agar aktivitas harian Anda tidak terganggu, baik saat berangkat kerja, sekolah, maupun beraktivitas di luar ruangan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis prakiraan cuaca khusus untuk wilayah Bogor dan sekitarnya. Hari ini Bogor diperkirakan berawan seharian.

Informasi ini mencakup prediksi suhu, kelembapan, potensi hujan, dan peringatan dini cuaca ekstrem jika ada.

Jadi, pastikan Anda menyimak ulasan lengkapnya agar bisa lebih waspada dan menyesuaikan rencana kegiatan Anda sepanjang hari ini.

Prakiran Cuaca Bogor Hari Ini 15 Juli 2025

Berikut adalah prakiraan cuaca lengkap di masing-masing wilayah Kota Bogor:

Bogor Selatan

Cuaca: Hujan Ringan
Suhu: 22–28 °C
Kelembapan: 65–94%

Bogor Timur

Cuaca: Hujan Ringan
Suhu: 22–29 °C
Kelembapan: 62–92%

Bogor Tengah

Cuaca: Hujan Ringan
Suhu: 23–30 °C
Kelembapan: 58–90%

Bogor Barat

Cuaca: Hujan Ringan
Suhu: 23–31 °C
Kelembapan: 57–90%

Bogor Utara

Cuaca: Berawan
Suhu: 23–30 °C
Kelembapan: 58–90%

Tanah Sareal

Cuaca: Berawan
Suhu: 23–31 °C
Kelembapan:56–90%

Walau cerah, untuk jaga-jaga apabila memiliki kegiatan di luar rumah, disarankan untuk selalu membawa perlengkapan seperti jas hujan atau payung.

Jangan lupa mengenakan pakaian hangat untuk menjaga tubuh tetap nyaman di suhu yang relatif sejuk.

Selain itu, konsumsi vitamin dan cukup istirahat sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh Anda di tengah cuaca yang basah dan lembap.

BMKG secara rutin menyediakan pembaruan cuaca untuk seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kota Bogor.

Anda dapat memantau akun resmi media sosial BMKG di Instagram atau Twitter untuk mendapatkan informasi terkini tentang prakiraan cuaca, suhu, kecepatan angin, dan tingkat kelembapan udara.

Demikian prakiraan cuaca Kota Bogor hari ini Selasa, 15 Juli 2025. Semoga informasi ini membantu Anda dalam merencanakan aktivitas harian dengan lebih baik.***

Icha Atazen Cerai dari Dirmansyah? Video Ini Jadi Titik Awal Kabar Retaknya Rumah Tangga

0

Bogordaily.net – Icha Atazen Cerai? Satu kalimat pendek. Tapi menggetarkan hati ribuan pengikutnya di Instagram dan TikTok.

Selebgram asal Palembang itu kini tengah diterpa kabar yang tak ringan—keretakan rumah tangga yang telah berlayar selama 26 tahun.

Pekan ini, jagat maya dikejutkan dengan unggahan video dari akun TikTok @aditya_candratelevision.

Videonya sederhana, tapi narasinya mencengangkan: “Diduga orang ketiga, selebgram Icha Atazen diam-diam ingin cerai.”

Seketika, kolom komentar meledak. Netizen seolah tak percaya. Sebab, selama ini Icha dikenal publik sebagai istri yang hangat, ibu yang penuh kasih, dan perempuan yang tak pernah rewel soal rumah tangganya.

Tapi begitulah hidup. Kadang yang tampak indah, menyimpan luka dalam diam.

Fokus keyword “Icha Atazen cerai” langsung menanjak di mesin pencari. Semua ingin tahu: benarkah? Apakah sudah diputuskan? Apa benar ada orang ketiga?

Menurut narasi dalam video itu, Icha disebut sudah menyatakan niat untuk bercerai.

Meski sang suami, Dirmansyah, dikabarkan masih ingin mempertahankan rumah tangga mereka.

Yang lebih membingungkan: hanya beberapa pekan sebelum isu ini mencuat, tepatnya 26 April, Icha mengunggah momen manis bersama Dirmansyah di Instagram.

Mereka berdua sedang karaoke. Tertawa. Bernyanyi. Bersama anak.

“Kami sudah bersama selama 26 tahun dalam rumah tangga. Jadi harus tebal kuping dengan suara kami yang jelek semua, hahaha,” tulis Icha dalam caption yang kini justru terasa getir.

Tertutup. Hanya mereka bertiga. Icha, suami, dan anak. Sebuah keluarga kecil yang tampak masih utuh. Tampak—kata kuncinya.

Kini, publik bertanya-tanya. Apakah unggahan itu hanya nostalgia sebelum badai? Atau sebenarnya badai itu baru datang?

Kabar Icha Atazen cerai makin panas setelah sejumlah netizen berspekulasi bahwa orang ketiga menjadi sumber masalah.

Belum ada klarifikasi resmi dari Icha maupun Dirmansyah. Tapi diam mereka justru menjadi ruang kosong yang diisi banyak tafsir.

Selalu begitu.

Publik punya kebiasaan lama: menebak dan menghakimi sebelum mendengar cerita lengkap.

Tapi satu hal pasti—jika rumah tangga 26 tahun bisa goyah, siapa pun bisa.

Mungkin benar, cinta tak cukup. Kadang, rumah tangga butuh lebih dari sekadar bernyanyi bersama di ruang karaoke.***

10 Mobil 8 Penumpang Paling Nyaman: Pilihan Bekas yang Murah, Irit, dan Lega

0
Bogordaily.net – Mobil 8 penumpang paling nyaman bukan lagi barang mewah bagi keluarga besar di Indonesia. Di tengah harga mobil baru yang terus menanjak, pasar mobil bekas justru menawarkan kejutan: pilihan yang tidak hanya murah, tapi juga irit, luas, dan tetap memanjakan penumpang.

Saya jadi ingat, belasan tahun lalu, mobil keluarga itu identik dengan Kijang atau Panther. Joknya keras, suspensinya galak, tapi kita tetap betah di dalamnya karena hanya itu yang tersedia. Kini? Dunia berubah. Dari pabrikan Jepang, Korea, hingga China, semuanya berlomba-lomba menciptakan MPV keluarga yang nyaman dan terjangkau. Dan itu semua kini hadir di pasar mobil bekas.

Berikut kami rangkum 10 mobil 8 penumpang paling nyaman versi bekas yang masih sangat layak jalan dan… tentu saja, ramah kantong.

1. Suzuki APV Arena – Legenda Kabin Luas yang Tak Lekang Waktu

Meski tampilannya boxy, Suzuki APV Arena tetap menjadi andalan banyak keluarga besar di Indonesia. Kabinnya seperti aula mini: headroom tinggi, legroom lega, dan konfigurasi tempat duduk fleksibel.

Mesin 1.5 liter G15A-nya bukan yang paling bertenaga, tapi cukup untuk membawa anak, istri, nenek, bahkan kambing kurban saat Iduladha. Konsumsi bahan bakarnya pun relatif hemat, apalagi dengan teknologi injeksi multipoint.

Harga bekas: Mulai dari Rp40 jutaan

2. Kia Grand Sedona – MPV Korea Rasa Hotel Bintang Lima

Kalau mau mobil 8 penumpang paling nyaman rasa premium, Grand Sedona jawabannya. Suspensinya empuk, mesinnya galak, dan interiornya lebih mirip lounge ketimbang kabin mobil.

Versi diesel 2.2 CRDi-nya menyemburkan tenaga 200 PS dengan torsi raksasa: 441 Nm. Lalu ada fitur seperti dual sunroof, power sliding door, dan enam airbag.

Harga bekas: Rp65 juta – Rp300 jutaan

3. Toyota Calya – Kecil Tapi Bisa Angkut Banyak

Toyota Calya sering dianggap remeh. Tapi tunggu dulu. Dengan mesin 1.2 liter, mobil LCGC ini bisa memuat hingga 8 penumpang. Ideal untuk keluarga muda yang tinggal di kota besar.

Kabinnya lapang, AC dingin, dan fiturnya cukup memadai.

Harga bekas: Rp80 – Rp100 jutaan

4. Daihatsu Gran Max – Serbaguna dan Super Tahan Banting

Gran Max itu seperti warteg: murah, fleksibel, dan bisa melayani banyak orang sekaligus. Desainnya memang lebih mirip angkot, tapi banyak keluarga menyulapnya jadi kendaraan harian.

Harga bekas: Sekitar Rp189 juta

5. Wuling Confero – Pendatang Baru yang Langsung Dilirik

Masuk pasar Indonesia dengan semangat disruptif, Wuling Confero langsung jadi primadona. Kabinnya lega, desain modern, dan fiturnya lengkap: dari AC double blower hingga ISOFIX.

Harga bekas: Mulai dari Rp75 jutaan

Kesimpulan: Mobil Bekas Keluarga Tak Harus Mahal

Dari APV hingga Confero, pilihan mobil 8 penumpang paling nyaman kini terbuka lebar, bahkan di pasar mobil bekas. Nyaman tidak selalu harus mahal, dan mobil keluarga tak selalu identik dengan kendaraan baru.

Kuncinya cuma satu: tahu apa yang dicari. Apakah kabin lega? Suspensi empuk? Atau fitur-fitur modern seperti sunroof dan sliding door? Semua ada, tinggal sesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran.

Yang jelas, saat ini adalah waktu terbaik untuk berburu mobil bekas keluarga. Bukan hanya karena harga sedang stabil, tapi karena pilihan begitu beragam dan kualitas semakin membaik.

Dan siapa tahu, dari deretan mobil ini, Anda bisa menemukan kendaraan keluarga impian yang tak hanya nyaman—tapi juga hemat dan penuh cerita.***

Driver Ojol Wanita di Bogor Jatuh ke Jurang, Jalan Raya Cilebut Kembali Telan Korban

0

Bogordaily.net – Driver ojol wanita di Bogor jatuh ke jurang. Kalimat itu terdengar seperti berita biasa. Tapi sore itu, Senin 14 Juli 2025, sekitar pukul 16.30 WIB, kalimat itu berubah menjadi jerit panjang yang membelah udara lembab di kawasan Jalan Raya Cilebut.

Seorang perempuan, yang sehari-hari mencari nafkah sebagai pengemudi ojek online, terperosok ke dalam jurang di depan Perumahan RS PMI. Bukan karena ngebut. Bukan karena lalai. Tapi karena jalan yang tak pernah selesai menjadi jalan.

Di sana, tak ada pembatas. Tak ada tiang pengaman. Tak ada pula penerangan jalan umum (PJU) yang bisa membuat pengemudi awas ketika langit mulai gelap.

Driver ojol wanita di Bogor jatuh ke jurang hanya karena ia melalui jalan yang memang membiarkan siapa saja celaka. Tanpa peringatan. Tanpa penyesalan.

Warga sekitar sudah mengeluh. Sudah lama. Tapi suara mereka seperti hilang ditelan dedaunan.

“Sudah banyak korban yang jatuh di situ. Apalagi kalau malam. Gelap, tidak ada lampu. Mau bagaimana lagi?” kata seorang warga yang matanya seperti tak percaya bahwa sore itu ada lagi yang harus jadi korban.

Driver ojol wanita sore itu membawa banyak pertanyaan. Tapi seperti biasa, tak ada satu pun yang dijawab tuntas.

Jalan Raya Cilebut, jalur padat antara stasiun dan perumahan, tetap saja seperti lorong maut yang menunggu giliran berikutnya. Siapa yang akan jatuh setelah ini?

Warga hanya bisa berharap—dengan suara yang makin lemah—agar pihak terkait segera bertindak.

Memasang PJU. Membuat pembatas jalan. Melakukan sesuatu. Apa saja. Asal tidak terus membiarkan nyawa melayang hanya karena lubang jurang yang menganga di tengah kota.

Sebab tak ada yang lebih tragis dari sebuah kecelakaan yang sebenarnya bisa dicegah.***

Serum Viva untuk Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas, Menangkal Penuaan dengan Skincare Lokal

0
Bogordaily.net – Serum Viva untuk Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas menjadi buah bibir di kalangan perempuan dewasa Indonesia. Tak hanya menawarkan harga yang terjangkau, produk-produk serum dari Viva juga dirancang khusus untuk membantu memudarkan flek hitam dan menangkal tanda-tanda penuaan dini.
Di usia 40 tahun ke atas, kulit mengalami penurunan elastisitas dan produksi kolagen. Kondisi ini sering memunculkan masalah seperti noda hitam, kulit kusam, dan garis-garis halus. Dalam situasi seperti inilah Serum ini hadir sebagai solusi perawatan kulit wajah lokal yang layak dipertimbangkan.

1. Viva Whitening Advanced Face Serum

Diperkaya dengan natural whitening complex, moisturizing complex, dan kolagen. Serum ini membantu melembapkan sekaligus menyamarkan flek hitam dengan tekstur ringan yang mudah menyerap.

Harga: Rp59.000

2. Viva Vit C Collagen Serum

Serum dengan kombinasi 2% Vitamin C, Niacinamide, dan Red Algae Extract ini membantu mencerahkan dan meratakan warna kulit. Aman digunakan oleh ibu hamil dan menyusui.

Harga: Rp24.000

3. Viva Queen Pro-Age Advance Face Serum

Dengan kandungan 8x Hyaluronan Complex, Triple Ceramide, dan Snail Mucin, serum ini menargetkan masalah kulit kering, kusam, dan flek hitam akibat penuaan dini.

Harga: Rp76.000

4. Viva Gold Whitening Serum

Mengandung Colloidal Gold dan Revinage, serum ini efektif meremajakan kulit serta mencerahkan wajah dengan Triple Brightening Power.

Harga: Rp24.000

5. Viva Anti Aging Serum with Triple Rejuvenating Active

Formulasi unik dengan Bakuchiol, Sodium Hyaluronate, dan Collagen untuk memperbaiki elastisitas, kelembapan, dan mengurangi tanda-tanda penuaan seperti flek dan garis halus.

Harga: Rp22.000

Pada akhirnya, Serum Viva untuk Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas menjadi pilihan yang relevan bagi perempuan yang ingin merawat wajah tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam. Tak hanya efisien, tapi juga membanggakan karena merupakan produk lokal yang terus berinovasi mengikuti kebutuhan pasar modern.***

Rombongan Berbaju Putih di Gunung Lawu Viral, Netizen Heboh. Siapa Mereka?

0

Bogordaily.net – Video viral rombongan berbaju putih di puncak Gunung Lawu telah membuat banyak orang bertanya-tanya: apa yang sebenarnya terjadi di Tugu Hargo Dumilah, titik paling tinggi dari gunung yang dipercaya sebagai tempat moksa leluhur Jawa? Siapa mereka?

Videonya hanya 23 detik. Tapi cukup untuk memantik rasa ingin tahu yang tak selesai. Sekelompok orang, berpakaian putih-putih, duduk melingkar mengelilingi tugu. Di sekitarnya, pendaki lain merekam dengan kamera ponsel, kebingungan, bertanya-tanya tanpa suara.Ritual? Atau hanya sesi doa biasa? Atau ini bagian dari kebudayaan yang tak biasa dilihat tapi telah lama tinggal di Lawu?

Polisi Turun Tangan, Gunung Tetap Sunyi

Polisi turun tangan. Bukan karena ada kriminalitas. Tapi karena ada kegaduhan digital. Video viral itu dikonfirmasi langsung oleh Kapolres Magetan, AKBP Raden Erik Bangun Prakasa.

“Betul, itu memang di puncak Gunung Lawu. Sudah kita cek dengan Perhutani KPH Lawu,” katanya, Senin, 14 Juli 2025.

Rombongan tersebut mendaki pada Kamis, 10 Juli, dan kegiatan ritual berlangsung pada Jumat, 11 Juli, bertepatan dengan malam Suro—waktu yang sering dikaitkan dengan aktivitas spiritual.

“Memang banyak pendaki yang ritual saat malam Suro,” ujar Erik menambahkan.

Tidak ada pelanggaran. Tidak ada kekerasan. Hanya keheningan yang direkam, lalu dibagikan, dan akhirnya diperdebatkan.

Tradisi, Kamera, dan Tafsir Baru

Video viral rombongan berbaju putih di puncak Gunung Lawu bukan sekadar soal viral. Tapi soal bagaimana tradisi lama bertemu zaman baru. Bagaimana kepercayaan bertabrakan dengan kamera ponsel. Dan bagaimana hening bisa terasa gaduh ketika dibagikan di media sosial.

Gunung Lawu menyimpan banyak cerita. Tapi yang paling menakutkan adalah jika kita berhenti menghargai sunyi. Sebab di gunung, tidak semua yang tak kita mengerti harus diributkan.***

Mau Tawuran di Hari Pertama Sekolah, 14 Siswa SMK di Kota Bogor Diamankan Polisi

0

Bogordaily.net – Hari itu Jalan Sholeh Iskandar—yang biasa disingkat Sholis—tiba-tiba menjadi panggung kecil dari gejolak remaja yang belum sempat meledak. Senin siang, 14 Juli 2025, sebanyak 14 siswa SMK diamankan polisi di kawasan Tanahsareal, Kota Bogor. Mereka diamankan bukan karena sudah tawuran, tapi karena diduga akan tawuran. Pencegahan, kata polisi.

Kapolsek Tanahsareal, Kompol Doddy Rosjadi, yang kebetulan melintas, melihat sekumpulan remaja berseragam sekolah berjalan bersama. Naluri pengayomnya bicara.

“Ketika saya lewat di Jalan Sholis, saya lihat mereka berjalan bareng. Langsung saya hubungi anggota Quick Response. Tidak lama, mereka datang dan kami amankan ke Polsek,” ujar Doddy.

Ini bukan penangkapan. Ini, menurutnya, adalah bentuk pencegahan tawuran pelajar di Bogor. “Kalau nggak kita amankan, bisa saja mereka bentrok di jalan. Mereka semua siswa SMK di Kota Bogor,” lanjutnya.

Senjata Tajam Ditemukan: Pisau Siap Sabet?

Yang bikin suasana makin tegang, ternyata ditemukan satu bilah senjata tajam jenis pisau dari salah satu siswa. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa gerombolan pelajar itu memang sedang menuju medan konflik.

Kasi Humas Polresta Bogor Kota, Ipda Eko Agus, membenarkan hal tersebut.

“Ada satu senjata tajam diamankan, satu orang kedapatan membawa pisau,” ujar Eko.

Kini ke-14 siswa tersebut masih menjalani pemeriksaan intensif di Polsek Tanahsareal. Polisi masih menelusuri motif serta kemungkinan adanya kelompok lain yang terlibat. Apakah ini bentrokan terjadwal? Atau hanya aksi unjuk nyali remaja yang kehilangan arah?

Fenomena Tawuran Pelajar dan Jalan Sholeh Iskandar

Jalan Sholeh Iskandar di Kota Bogor bukan lokasi asing bagi aparat. Jalan ini panjang, terbuka, dan strategis. Kerap menjadi titik kumpul yang berujung konflik. Tidak heran jika aparat semakin memperketat patroli di kawasan ini.

Beberapa warga menilai para siswa hanya nongkrong. Tapi mengapa harus ramai-ramai berjalan kaki, dan kenapa ada yang membawa pisau?

Perlu Gerakan Bersama: Sekolah, Orang Tua, dan Polisi

Aksi cepat Polsek Tanahsareal patut diapresiasi. Namun, pencegahan tawuran pelajar di Kota Bogor tak bisa hanya dibebankan pada polisi. Sekolah harus ikut aktif melakukan pendekatan yang lebih humanis. Orang tua juga tidak bisa lepas tangan.

Ini bukan sekadar soal pelanggaran hukum, tetapi tentang arah hidup para remaja. Generasi muda kita perlu lebih dari sekadar disiplin: mereka butuh bimbingan, nilai, dan harapan.***

Buka Turnamen Fauzi Cup, Jenal Mutaqin Harap Bisa Cetak Pemain Terbaik

0

Bogordaily.net – Turnamen sepak bola Fauzi Cup IV Tahun 2025 resmi digelar. Setidaknya ada 20 tim sepak bola usia di bawah 15 tahun (U-15) yang ikut berkompetisi di Lapangan Sepak Bola Genteng, Bogor Selatan.

Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, secara resmi membuka turnamen tersebut. Kepada para peserta, Jenal Mutaqin berpesan agar tetap menjaga sportivitas dalam permainan.

“Selain itu, dari sini mudah-mudahan kita bisa ambil sepuluh pemain terbaik untuk ikut dalam Porprov 2026 mendatang. Mudah-mudahan masih bisa menampung dan memverifikasi,” kata Jenal Mutaqin.

Para peserta yang bertanding, sambung dia, harus diikutsertakan dalam ajang-ajang bergengsi, baik di tingkat daerah hingga nasional, bahkan sampai ke tingkat internasional.

“Tentu harus memenuhi syarat dan mengikuti verifikasi terlebih dahulu. Mudah-mudahan anak-anak Bogor dari setiap pertandingan bisa kita ambil dan menjadi kebanggaan untuk Kota Bogor,” ungkapnya.

“Saya mewakili Pak Wali dan Pemkot Bogor berterima kasih. Mudah-mudahan ada event-event seperti ini yang di dalamnya ada kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, serta donatur tentunya,” ucap Jenal Mutaqin.

Di tempat yang sama, Ketua Panitia Fauzi Cup IV, TB Mochtar, mengatakan turnamen ini sudah dijalankan setiap tahun.

Turnamen ini menjadi wadah pengembangan bakat dan sarana aktivitas positif di luar sekolah.

“Dari awal kami menggelar Fauzi Cup untuk U-10, sekarang sudah U-15. Ini bukti konsistensi kami. Dukungan dari masyarakat, pecinta sepak bola, dan pemerintah sangat luar biasa,” jelas TB Mochtar.***

Muhammad Irfan Ramadan

DPD RI : Pemerintah Jangan Lempar Tanggung Jawab Soal Pesangon Eks Karyawan Timah

0

Bogordaily.net – Badan Akuntabilitas Publik (BAP) DPD RI kembali menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPD RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/07). RDP ini merupakan lanjutan RDP sebelumnya yang membahas pesangon 17. 243 mantan karyawan timah (MKT) yang belum dibayar sejak tahun 2007 lalu.
RDP yang dipimpin langsung Ketua BAP DPD RI, Senator Abdul Hakim, menghadirkan perwakilan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian BUMN, serta manajemen PT Timah Tbk. Ketiga institusi itu diminta penjelasannya terkait dengan mandeknya pembayaran uang Rp.35 miliar untuk pesangon mantan karyawan timah yang telah diputuskan DPR dan Pemerintah yang dianggarkan melalui APBN-P tahun 2007.

Anggota DPD RI dari Provinsi Bangka Belitung. Senator Dinda Rembulan Emron, meminta kementerian tidak saling lempar tanggung jawab soal belum dibayarnya uang pesangon ini. Kasus ini, kata Dinda sudah berlangsung bertahun-tahun dan tidak menunjukkan langkah konkret dan itikad baik untuk menyelesaikan hak normatif para mantan karyawan BUMN itu.

“Selama ini Kementerian BUMN, PT Timah, dan Kementerian Ketenagakerjaan saling lempar tanggung jawab, yang membuat ribuan mantan karyawan tidak menerima hak pesangon sebagaimana dijanjikan negara,” ujar Dinda dengan nada tinggi.

Dalam kesempatan itu, Dinda juga menunjukkan sejumlah dokumen tentang pengalokasian dana Rp.35 miliar untuk pesangon tersebut, seperti persetujuan DPR RI tahun 2007 melalui APBN-P dan salinan Surat Menteri Keuangan No. S-12/MK.02/2008 yang menyetujui realokasi dana tersebut ke Kementerian BUMN. Namun hingga tahun 2025 ini, belum ada realisasi yang dilakukan pemerintah, termasuk tidak adanya skema alternatif untuk menyalurkan dana tersebut, baik melalui pembayaran bertahap, program CSR BUMN, maupun pendekatan manajerial lainnya.

Menanggapi hal itu Muhammad Khoerur Roziqin, Asisten Deputi Bidang Industri Mineral dan Batubara Kementerian BUMN menyatakan persoalan ini menjadi tanggung jawab pemerintah periode sebelumnya. Namun pemerintah saat ini memahami pentingnya menyelesaikan permasalahan tersebut karena para eks-karyawan timah itu sudah menunggu sejak tahun 2007. Hanya saja, kata Roziqien, dalam 10 tahun terakhir tidak pernah ada pembayaran APBN untuk mantan karyawan BUMN.

“Ini yang membuat janji kementerian tenaga kerja, pak, bukan dari kementerian BUMN. Kementerian BUMN tidak pernah menganggarkan. Bila nanti ada bahasan lanjutan mohon diundang juga kementerian tenaga kerja karena dari sanalah masalah ini bermula,” kata Roziqin.

Sebagaimana diketahui, kasus ini bermula dari program restrukturisasi PT Timah sebagai bagian dari kebijakan nasional untuk efisiensi BUMN pascakrisis ekonomi 1998. Kebijakan ini menimbulkan gelombang PHK terhadap lebih dari 17.000 karyawan PT Timah tanpa jaminan pesangon, uang penghargaan masa kerja, maupun penggantian hak sebagaimana mestinya. Para eks-karyawan, melalui Forum Komunikasi Keluarga Besar Mantan Karyawan Timah (FKKBMKT), terus memperjuangkan hak mereka selama hampir dua dekade, namun belum pernah mendapat kejelasan atau itikad baik dari lembaga terkait.

“Negara hadir saat perusahaan butuh efisiensi, tapi absen saat rakyatnya menuntut hak. Ini bukan hanya soal uang, ini soal harga diri dan keadilan sosial,” tegas Dinda merespon perwakilan Kementerian BUMN.

Negara, seharusnya kata Dinda tidak hanya kuat dalam perencanaan di atas kertas, tetapi juga harus hadir ketika rakyatnya ditinggalkan oleh sistem. Ia mengingatkan bahwa reputasi pemerintah dan citra BUMN sedang dipertaruhkan di mata publik, khususnya masyarakat Bangka Belitung yang menjadi saksi langsung kasus ini.

“Negara tidak boleh hanya kuat di atas kertas. Kita bicara tentang hak hidup dan martabat manusia yang telah puluhan tahun terabaikan,” kata Dinda.

Dalam pernyataan akhirnya, Ketua BAP DPD RI Abdul Hakim menyatakan akan terus mengawal persoalan ini hingga pemerintah berhenti menyalahkan masa lalu dan mulai bertindak nyata untuk menuntaskan masalah ini yang telah dinanti ribuan keluarga mantan karyawan PT Timah.***

Bogor Barat Raih Penghargaan Kecamatan dengan Sinergitas Kinerja Terbaik se-Kota Bogor 2025

0

Bogordaily.net – Kecamatan Bogor Barat menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih penghargaan sebagai Kecamatan dengan Sinergitas Kinerja Terbaik Peringkat 1 se-Kota Bogor tahun 2025.

Atas capaian tersebut, Kecamatan Bogor Barat akan mewakili Kota Bogor dalam ajang penilaian tingkat Provinsi Jawa Barat.

Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kolaborasi dan kinerja lintas sektor di wilayah Kecamatan Bogor Barat, yang dinilai mampu menjawab tantangan pembangunan daerah dengan berbagai inovasi.

Camat Bogor Barat, Dudi Fitri, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya kepada seluruh jajaran serta elemen masyarakat yang telah berkontribusi aktif dalam pembangunan wilayah.

“Penghargaan ini merupakan hasil kerja bersama. Inovasi seperti Go Roasting dalam penanganan stunting, Lapis Bobar untuk peningkatan kualitas pelayanan publik, serta perhatian besar pada UMKM agar naik kelas menjadi faktor kunci keberhasilan kita,” ujar Dudi kepada Bogordaily.net pada Senin 14 Juli 2025.

Lebih lanjut, Dudi menyatakan bahwa prestasi ini bukanlah akhir, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar untuk membawa Kecamatan Bogor Barat ke tingkat yang lebih optimal

“Dengan sinergi yang sudah terbangun, kami yakin Bogor Barat layak dan mampu meraih hasil yang lebih baik lagi di masa depan, termasuk di ajang provinsi nanti,” ungkapnya.***

Ibnu Galansa