Monday, 18 August 2025
Home Blog Page 93

Mau Tawuran di Hari Pertama Sekolah, 14 Siswa SMK di Kota Bogor Diamankan Polisi

0

Bogordaily.net – Hari itu Jalan Sholeh Iskandar—yang biasa disingkat Sholis—tiba-tiba menjadi panggung kecil dari gejolak remaja yang belum sempat meledak. Senin siang, 14 Juli 2025, sebanyak 14 siswa SMK diamankan polisi di kawasan Tanahsareal, Kota Bogor. Mereka diamankan bukan karena sudah tawuran, tapi karena diduga akan tawuran. Pencegahan, kata polisi.

Kapolsek Tanahsareal, Kompol Doddy Rosjadi, yang kebetulan melintas, melihat sekumpulan remaja berseragam sekolah berjalan bersama. Naluri pengayomnya bicara.

“Ketika saya lewat di Jalan Sholis, saya lihat mereka berjalan bareng. Langsung saya hubungi anggota Quick Response. Tidak lama, mereka datang dan kami amankan ke Polsek,” ujar Doddy.

Ini bukan penangkapan. Ini, menurutnya, adalah bentuk pencegahan tawuran pelajar di Bogor. “Kalau nggak kita amankan, bisa saja mereka bentrok di jalan. Mereka semua siswa SMK di Kota Bogor,” lanjutnya.

Senjata Tajam Ditemukan: Pisau Siap Sabet?

Yang bikin suasana makin tegang, ternyata ditemukan satu bilah senjata tajam jenis pisau dari salah satu siswa. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa gerombolan pelajar itu memang sedang menuju medan konflik.

Kasi Humas Polresta Bogor Kota, Ipda Eko Agus, membenarkan hal tersebut.

“Ada satu senjata tajam diamankan, satu orang kedapatan membawa pisau,” ujar Eko.

Kini ke-14 siswa tersebut masih menjalani pemeriksaan intensif di Polsek Tanahsareal. Polisi masih menelusuri motif serta kemungkinan adanya kelompok lain yang terlibat. Apakah ini bentrokan terjadwal? Atau hanya aksi unjuk nyali remaja yang kehilangan arah?

Fenomena Tawuran Pelajar dan Jalan Sholeh Iskandar

Jalan Sholeh Iskandar di Kota Bogor bukan lokasi asing bagi aparat. Jalan ini panjang, terbuka, dan strategis. Kerap menjadi titik kumpul yang berujung konflik. Tidak heran jika aparat semakin memperketat patroli di kawasan ini.

Beberapa warga menilai para siswa hanya nongkrong. Tapi mengapa harus ramai-ramai berjalan kaki, dan kenapa ada yang membawa pisau?

Perlu Gerakan Bersama: Sekolah, Orang Tua, dan Polisi

Aksi cepat Polsek Tanahsareal patut diapresiasi. Namun, pencegahan tawuran pelajar di Kota Bogor tak bisa hanya dibebankan pada polisi. Sekolah harus ikut aktif melakukan pendekatan yang lebih humanis. Orang tua juga tidak bisa lepas tangan.

Ini bukan sekadar soal pelanggaran hukum, tetapi tentang arah hidup para remaja. Generasi muda kita perlu lebih dari sekadar disiplin: mereka butuh bimbingan, nilai, dan harapan.***

Buka Turnamen Fauzi Cup, Jenal Mutaqin Harap Bisa Cetak Pemain Terbaik

0

Bogordaily.net – Turnamen sepak bola Fauzi Cup IV Tahun 2025 resmi digelar. Setidaknya ada 20 tim sepak bola usia di bawah 15 tahun (U-15) yang ikut berkompetisi di Lapangan Sepak Bola Genteng, Bogor Selatan.

Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, secara resmi membuka turnamen tersebut. Kepada para peserta, Jenal Mutaqin berpesan agar tetap menjaga sportivitas dalam permainan.

“Selain itu, dari sini mudah-mudahan kita bisa ambil sepuluh pemain terbaik untuk ikut dalam Porprov 2026 mendatang. Mudah-mudahan masih bisa menampung dan memverifikasi,” kata Jenal Mutaqin.

Para peserta yang bertanding, sambung dia, harus diikutsertakan dalam ajang-ajang bergengsi, baik di tingkat daerah hingga nasional, bahkan sampai ke tingkat internasional.

“Tentu harus memenuhi syarat dan mengikuti verifikasi terlebih dahulu. Mudah-mudahan anak-anak Bogor dari setiap pertandingan bisa kita ambil dan menjadi kebanggaan untuk Kota Bogor,” ungkapnya.

“Saya mewakili Pak Wali dan Pemkot Bogor berterima kasih. Mudah-mudahan ada event-event seperti ini yang di dalamnya ada kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, serta donatur tentunya,” ucap Jenal Mutaqin.

Di tempat yang sama, Ketua Panitia Fauzi Cup IV, TB Mochtar, mengatakan turnamen ini sudah dijalankan setiap tahun.

Turnamen ini menjadi wadah pengembangan bakat dan sarana aktivitas positif di luar sekolah.

“Dari awal kami menggelar Fauzi Cup untuk U-10, sekarang sudah U-15. Ini bukti konsistensi kami. Dukungan dari masyarakat, pecinta sepak bola, dan pemerintah sangat luar biasa,” jelas TB Mochtar.***

Muhammad Irfan Ramadan

DPD RI : Pemerintah Jangan Lempar Tanggung Jawab Soal Pesangon Eks Karyawan Timah

0

Bogordaily.net – Badan Akuntabilitas Publik (BAP) DPD RI kembali menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPD RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/07). RDP ini merupakan lanjutan RDP sebelumnya yang membahas pesangon 17. 243 mantan karyawan timah (MKT) yang belum dibayar sejak tahun 2007 lalu.
RDP yang dipimpin langsung Ketua BAP DPD RI, Senator Abdul Hakim, menghadirkan perwakilan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian BUMN, serta manajemen PT Timah Tbk. Ketiga institusi itu diminta penjelasannya terkait dengan mandeknya pembayaran uang Rp.35 miliar untuk pesangon mantan karyawan timah yang telah diputuskan DPR dan Pemerintah yang dianggarkan melalui APBN-P tahun 2007.

Anggota DPD RI dari Provinsi Bangka Belitung. Senator Dinda Rembulan Emron, meminta kementerian tidak saling lempar tanggung jawab soal belum dibayarnya uang pesangon ini. Kasus ini, kata Dinda sudah berlangsung bertahun-tahun dan tidak menunjukkan langkah konkret dan itikad baik untuk menyelesaikan hak normatif para mantan karyawan BUMN itu.

“Selama ini Kementerian BUMN, PT Timah, dan Kementerian Ketenagakerjaan saling lempar tanggung jawab, yang membuat ribuan mantan karyawan tidak menerima hak pesangon sebagaimana dijanjikan negara,” ujar Dinda dengan nada tinggi.

Dalam kesempatan itu, Dinda juga menunjukkan sejumlah dokumen tentang pengalokasian dana Rp.35 miliar untuk pesangon tersebut, seperti persetujuan DPR RI tahun 2007 melalui APBN-P dan salinan Surat Menteri Keuangan No. S-12/MK.02/2008 yang menyetujui realokasi dana tersebut ke Kementerian BUMN. Namun hingga tahun 2025 ini, belum ada realisasi yang dilakukan pemerintah, termasuk tidak adanya skema alternatif untuk menyalurkan dana tersebut, baik melalui pembayaran bertahap, program CSR BUMN, maupun pendekatan manajerial lainnya.

Menanggapi hal itu Muhammad Khoerur Roziqin, Asisten Deputi Bidang Industri Mineral dan Batubara Kementerian BUMN menyatakan persoalan ini menjadi tanggung jawab pemerintah periode sebelumnya. Namun pemerintah saat ini memahami pentingnya menyelesaikan permasalahan tersebut karena para eks-karyawan timah itu sudah menunggu sejak tahun 2007. Hanya saja, kata Roziqien, dalam 10 tahun terakhir tidak pernah ada pembayaran APBN untuk mantan karyawan BUMN.

“Ini yang membuat janji kementerian tenaga kerja, pak, bukan dari kementerian BUMN. Kementerian BUMN tidak pernah menganggarkan. Bila nanti ada bahasan lanjutan mohon diundang juga kementerian tenaga kerja karena dari sanalah masalah ini bermula,” kata Roziqin.

Sebagaimana diketahui, kasus ini bermula dari program restrukturisasi PT Timah sebagai bagian dari kebijakan nasional untuk efisiensi BUMN pascakrisis ekonomi 1998. Kebijakan ini menimbulkan gelombang PHK terhadap lebih dari 17.000 karyawan PT Timah tanpa jaminan pesangon, uang penghargaan masa kerja, maupun penggantian hak sebagaimana mestinya. Para eks-karyawan, melalui Forum Komunikasi Keluarga Besar Mantan Karyawan Timah (FKKBMKT), terus memperjuangkan hak mereka selama hampir dua dekade, namun belum pernah mendapat kejelasan atau itikad baik dari lembaga terkait.

“Negara hadir saat perusahaan butuh efisiensi, tapi absen saat rakyatnya menuntut hak. Ini bukan hanya soal uang, ini soal harga diri dan keadilan sosial,” tegas Dinda merespon perwakilan Kementerian BUMN.

Negara, seharusnya kata Dinda tidak hanya kuat dalam perencanaan di atas kertas, tetapi juga harus hadir ketika rakyatnya ditinggalkan oleh sistem. Ia mengingatkan bahwa reputasi pemerintah dan citra BUMN sedang dipertaruhkan di mata publik, khususnya masyarakat Bangka Belitung yang menjadi saksi langsung kasus ini.

“Negara tidak boleh hanya kuat di atas kertas. Kita bicara tentang hak hidup dan martabat manusia yang telah puluhan tahun terabaikan,” kata Dinda.

Dalam pernyataan akhirnya, Ketua BAP DPD RI Abdul Hakim menyatakan akan terus mengawal persoalan ini hingga pemerintah berhenti menyalahkan masa lalu dan mulai bertindak nyata untuk menuntaskan masalah ini yang telah dinanti ribuan keluarga mantan karyawan PT Timah.***

Bogor Barat Raih Penghargaan Kecamatan dengan Sinergitas Kinerja Terbaik se-Kota Bogor 2025

0

Bogordaily.net – Kecamatan Bogor Barat menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih penghargaan sebagai Kecamatan dengan Sinergitas Kinerja Terbaik Peringkat 1 se-Kota Bogor tahun 2025.

Atas capaian tersebut, Kecamatan Bogor Barat akan mewakili Kota Bogor dalam ajang penilaian tingkat Provinsi Jawa Barat.

Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kolaborasi dan kinerja lintas sektor di wilayah Kecamatan Bogor Barat, yang dinilai mampu menjawab tantangan pembangunan daerah dengan berbagai inovasi.

Camat Bogor Barat, Dudi Fitri, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya kepada seluruh jajaran serta elemen masyarakat yang telah berkontribusi aktif dalam pembangunan wilayah.

“Penghargaan ini merupakan hasil kerja bersama. Inovasi seperti Go Roasting dalam penanganan stunting, Lapis Bobar untuk peningkatan kualitas pelayanan publik, serta perhatian besar pada UMKM agar naik kelas menjadi faktor kunci keberhasilan kita,” ujar Dudi kepada Bogordaily.net pada Senin 14 Juli 2025.

Lebih lanjut, Dudi menyatakan bahwa prestasi ini bukanlah akhir, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar untuk membawa Kecamatan Bogor Barat ke tingkat yang lebih optimal

“Dengan sinergi yang sudah terbangun, kami yakin Bogor Barat layak dan mampu meraih hasil yang lebih baik lagi di masa depan, termasuk di ajang provinsi nanti,” ungkapnya.***

Ibnu Galansa

Islah! Moeltazam Sah Pimpin HMI Cabang Kota Bogor

0

Bogordaily.net – Dua poros pada Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Bogor yang sempat berselisih pasca Konferensi Cabang (Konfercab) ke VIII akhirnya rekonsiliasi.

Dua poros yang sempat berbeda pandangan, yakni pihak Moeltazam dan pihak Maulana Lazuardi secara resmi menyatakan komitmennya untuk bersatu dan membangun kembali soliditas organisasi demi kemajuan HMI Cabang Kota Bogor.

Sejak Konfercab VIII ditutup secara resmi pada 11 Mei 2025 di Aula Dinas Pendidikan Kota Bogor, forum tersebut telah menghasilkan formateur atau ketua umum terpilih, Moeltazam.

Moeltazam mengapresiasi keputusan ini. Ia berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah menjaga marwah organisasi dan mendorong pertemuan tersebut.

“Sejak awal ini hanyalah soal dinamika internal, karena ingin menjadi bagian kepengurusan. Saya menghormati segala masukan dari para senior dan alumni, dan hari ini saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menjaga semangat ukhuwah. Kini saatnya kami menatap ke depan dan membangun HMI Cabang Kota Bogor bersama-sama,” ujarnya kepada Bogordaily.net, Senin 14 Juli 2025

Ia menegaskan konsolidasi organisasi akan segera dilakukan untuk mempercepat proses pelantikan dan menjalankan program-program strategis.

“Saat ini Surat Keputusan (SK) sedang dalam proses, dan kami segera melaksanakan pelantikan resmi. Setelah itu, kami akan fokus menjalankan kerja-kerja organisasi yang berorientasi pada penguatan kaderisasi, kontribusi sosial, serta penguatan HMI di Kota Bogor secara menyeluruh,” terang dia. ***

Muhammad Irfan Ramadan

Menkop: Para Purna Pekerja Migran Indonesia Harus Diorganisir Lewat Koperasi

0

Bogordaily.net – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menekankan bahwa para pekerja migran seusai kembali ke Tanah Air harus diorganisir dan dikonsolidasikan melalui koperasi. “Intinya, saya berharap mereka berkoperasi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya,” ucap Menkop, usai penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Koperasi dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), di Jakarta, Senin (14/7).

Bahkan, lanjut Menkop, program pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih juga bakal menciptakan banyak lapangan kerja yang bisa dimanfaatkan para pekerja migran di wilayahnya masing-masing.

“Kopdes/Kel Merah Putih akan banyak membutuhkan tenaga kerja kompeten yang bisa diisi oleh para pekerja migran yang memang sudah terlatih,” kata Menkop.

Menkop juga bersepakat untuk membekali mereka dengan pengetahuan, ketrampilan, dan jaringan usaha, agar koperasi yang terbentuk bukan hanya nama, tapi benar-benar menjadi sumber penghidupan yang nyata dan berkelanjutan.

Menkop merujuk pada 11 April 2025 lalu di Surabaya, dimana lahir Koperasi Migran Indonesia Makmur Sejahtera. “Sebuah koperasi yang dibangun para purna pekerja migran. Ini bukan hanya simbol, tapi pesan kuat bahwa semangat gotong royong dan kemandirian masih hidup dan terus menyala,” jelas Menkop.

Sementara itu, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding mengatakan, pihaknya akan mensinergikan program Desa Migran Emas di seluruh Indonesia dengan koperasi. “Kita akan melakukan pemberdayaan pekerja migran Indonesia lewat koperasi,” kata Karding.

Karding mencontohkan eksistensi sekitar 300-an wirausaha yang berada di Cirebon, dimana mereka sudah membentuk koperasi untuk pengembangan usahanya. “Kita akan bentuk koperasi di setiap wilayah yang merupakan kantong-kantong pekerja migran,” kata Karding.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Tenaga Kerja Yassierli menyebutkan, pihaknya siap menggelar program pelatihan SDM koperasi untuk Kopdes/Kel Merah Putih, yang diperkirakan akan melibatkan sekitar 2 juta orang tenaga kerja.

“Karena, program ini harus berdampak pada penciptaan lapangan kerja baru. Ini kolaborasi yang luar biasa,” ujar Menaker.***

Hadirkan Pusat Layanan Kanker Terpadu Pertama di Bogor, SWICC Sentra Medika Hospital Cibinong Diresmikan

0

Bogordaily.net – Sentra Medika Hospital Group (SMHG) resmi meluncurkan layanan unggulan baru dalam penanganan penyakit kanker bertaraf nasional Suherman Widyatomo Integrated Cancer Center (SWICC), pada Senin 14 Juli 2025.

Suherman Widyatomo Integrated Cancer Center (SWICC) merupakan sebuah pusat layanan kanker terintegrasi yang mengedepankan teknologi terkini dan presisi, pendekatan tim multidisiplin, dan penanganan pasien secara holistik.

SWICC merupakan Pusat Kanker Pertama di Bogor, Ciawi, Sukabumi, dan Depok yang terletak di Sentra Medika Hospital Cibinong.

Grand Opening SWICC tersebut ditandai dengan peresmian oleh Bupati Bogor, Bapak Rudy Susmanto, S.Si didampingi oleh Presiden Komisaris Sentra Medika Hospital Group, Drg. Suherman Widyatomo, pejabat pemerintah daerah kabupaten Bogor, perwakilan Kementerian Kesehatan RI.

Kemudian, Direktur Utama BPJS Kesehatan Pusat, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, Ph.D, AAK, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Raden Vini Adiani Dewi, MMR.

Direktur Perijinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif BAPETEN Bapak Asep Saefulloh, S.Si, MT, jajaran Board of Director Sentra Medika Hospital Group, Oncoboard SWICC (tim dokter onkologi) serta manajemen Sentra Medika Hospital Cibinong.

SWICC hadir sebagai jawaban atas tantangan penanganan kanker di Indonesia, dengan mengusung moto “Stronger Together We Cancer Beat It”, merupakan wujud komitmen Sentra Medika Hospital Group turut serta membangun Indonesia pada sektor Kesehatan, khususnya di bidang kanker.

President Director Sentra Medika Hospital Group, Dr. drg. Eddy Soeharso, SH,M.Kes menjelaskan; penyakit kanker perlu mendapatkan perhatian karena masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia.

Sesuai dengan Program Prioritas Kemenkes RI yang bertujuan meningkatkan kualitas dan pemerataan layanan kesehatan, maka SWICC menghadirkan suatu konsep layanan kanker yang melayani pasien untuk skrining, diagnosis dini.

Mendapatkan terapi yang tepat dengan tim multidisiplin, fasilitas teknologi yang canggih dan presisi, dan tentunya akan meningkatkan kualitas hidup dari pasien.

Nama SWICC diusung sebagai bentuk penghargaan dan legacy bagi Founder SMHG, Drg. Suherman Widyatomo atas kepedulian dan dedikasi beliau terhadap kemanusiaan dan akses pelayanan kesehatan bermutu di Indonesia.

Direktur Sentra Medika Hospital Cibinong dr. P. Lanjar Sugianto, MARS, selaku menjelaskan bahwa SWICC dilengkapi berbagai multi spesialistik  dokter dan fasilitas modern yang mendukung skrining, diagnosis dan terapi pada pasien.

Multi Disciplinary Team (MDT) terdiri Oncology Surgery, Medical Oncology, Radiation Oncology, Oncoplasty Reconstructive surgery, Palliative Medicine.

“Terapi pada pasien kanker itu merupakan terapi multimodalitas yang terdiri dari Chemotherapy, Hormonal Therapy, Targeted Cell Therapy, Imunotherapy dengan mengusung konsep patient-centered care,” ujar dr. P. Lanjar Sugianto, MARS, Senin 14 Juli 2025.

Menurutnya, fasilitas modern yang terdapat di SWICC meliputi CT Scan 128 slices, MRI 1,5 Tesla, mammography, USG 3D dengan Elastogram, Endoscopy, Immunohistochemistry.

Untuk melengkapi pelayanan terapi kanker SWICC menghadirkan fasilitas Onkologi Radiasi yang merupakan satu-satunya di area Bogor, Cianjur, Sukabumi, Depok, yaitu Radiasi Eksternal (Linear Accelerator) dengan advanced radiation technology (3D, CRT, IMRT, VMAT, SRS dan SBRT).

Sesuai dengan Penyelenggaraan dari Kemenkes Level 3 dan juga Radiasi Internal (Brachytherapy) yang ditempatkan secara langsung dekat / di sekitar tumor sehingga lebih presisi dan mengurangi efek samping pada pasien.

Sementara itu, Sentra Medika Hospital Group berkomitmen untuk menghadirkan harapan baru bagi pasien kanker dan keluarganya, melalui pelayanan berkualitas tinggi yang berbasis riset, teknologi mutakhir, serta pendekatan yang holistik dan manusiawi.***

Albin Pandita

BSI dan Mekari Kolaborasi Wujudkan Ekosistem Keuangan Syariah Digital Efisien dan Terintegrasi

0

Bogordaily.net – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melalui platform digital BEWIZE by BSI, menjalin kerja sama strategis dengan PT Mid Solusi Nusantara (Mekari) melalui komitmen penandatangan Memorandum of Understanding (MoU).

Penandatanganan ini menandai kolaborasi penting dalam integrasi sistem digital antara BEWIZE dan ekosistem layanan Mekari.

Direktur Wholesale Transaction Banking BSI Zaidan Novari menyampaikan bahwa, kemitraan ini sebagai upaya mendorong transformasi digital berbasis nilai-nilai syariah melalui platform BEWIZE by BSI untuk menciptakan solusi keuangan syariah yang lebih efisien, aman.

Kemudian, terintegrasi bagi para pelaku usaha. Kolaborasi ini juga sejalan dengan visi BSI untuk membangun ekosistem keuangan syariah digital yang inklusif dan memberdayakan.

Ruang lingkup kerja sama mencakup integrasi menyeluruh yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi, kenyamanan, dan jangkauan layanan digital syariah.

Salah satu pilar utama kolaborasi ini adalah integrasi layanan transaksional dan pembiayaan dalam satu platform yang memungkinkan nasabah untuk memenuhi kebutuhan perbankan dengan lebih mudah dan cepat.

Proses akuisisi nasabah baru pun menjadi lebih efisien, dan mendukung upaya digitalisasi layanan perbankan syariah secara menyeluruh.

Sinergi ini mempermudah pengelolaan kas dan laporan keuangan bagi pelaku usaha, sekaligus meningkatkan efisiensi transaksi antara bank, nasabah atau pengguna, serta mitra dan rekanan usaha. Dengan sistem terintegrasi yang dan adaptif terhadap kebutuhan bisnis masa kini.

Selain integrasi sistem, Zaidan menjelaskan bahwa nota kesepahaman ini juga mencakup kolaborasi strategis dalam hal pengembangan bisnis, penguatan ekosistem digital, serta perluasan jangkauan layanan ke segmen pasar yang lebih luas.

Tidak hanya itu, kolaborasi ini juga membuka peluang peningkatan fee-based income serta potensi pengembangan bisnis baru bagi kedua belah pihak.

“Dengan adanya sinergi ini, kami meyakini bahwa sinergi antara kedua belah pihak tidak hanya akan memperkuat fondasi bisnis masing-masing, tetapi juga membuka peluang yang lebih luas untuk memperluas jangkauan pasar secara digital yang strategis dan berkelanjutan,” ujar Zaidan, Senin 14 Juli 2025.

Dalam kesempatan yang sama, Chief Revenue Officer Mekari Sandy Suryanto mengatakan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah konkrit dalam memperkuat digitalisasi ekonomi syariah yang lebih intuitif dan berkelanjutan.

“Sinergi ini membawa visi bersama, yaitu pertama mendorong inklusi keuangan syariah berbasis teknologi. Yang kedua adalah memfasilitasi transformasi digital bagi pelaku usaha syariah, dengan tetap menjaga prinsip halal, transparansi, dan akuntabilitas,” kata Sandy.

Sandy memaparkan harapannya agar sinergi ini dapat mendorong transformasi digital yang lebih inklusif dan memberdayakan, tidak hanya untuk kedua entitas, tetapi juga untuk para pelaku usaha dan masyarakat.

“Harapan kami kolaborasi ini menjadi katalis pertumbuhan ekonomi halal digital Indonesia, yang tidak hanya mempermudah akses tetapi juga memberikan dampak nyata dalam jangka panjang,” ungkap Sandy.***

Albin Pandita

Pengendara Wajib Tahu! Ini Titik Operasi Patuh Lodaya 2025 di Bogor yang Bakal Jadi Target

0

Bogordaily.net – Titik razia Operasi Patuh Lodaya 2025 di Bogor bukan lagi sekadar pos statis tempat petugas berdiri menunggu. Kini, polisi seperti pemburu: bergerak, menyasar, dan memilih waktu paling rawan di titik paling ramai. Itulah gaya baru Satlantas Polresta Bogor Kota selama 14 hari ke depan.

Operasi Dimulai, Polisi Turun ke Jalan

Hari pertama razia: Senin, 14 Juli 2025. Namanya resmi: Operasi Patuh Lodaya. Sasarannya tidak main-main. Polisi turun ke lapangan tidak sekadar menilang, tapi juga mengedukasi. Yang dikejar bukan cuma yang tidak pakai helm atau sabuk pengaman. Tapi juga yang melawan arus, main ponsel sambil menyetir, atau menerobos rambu seperti sedang tidak terjadi apa-apa.

IPTU Lukito, KBO Satlantas Polresta Bogor Kota, menyebut gaya operasi tahun ini tidak melulu formal. Tidak harus di satu tempat. Titik razia Operasi Patuh Lodaya 2025 di Bogor bisa berpindah-pindah. “Hunting system,” katanya. Polisi berkeliling, diam-diam mengawasi, lalu menindak di tempat.

Lokasi Strategis Jadi Target

Ada juga yang tetap seperti biasa: pos polisi di titik strategis. Di Baranangsiang. Di Tugu Kujang. Di depan Mall BTM. Di Simpang Denpom. Simpang Hotel Amaris. Jambu Dua. Pintu Tol BORR. Dan Lotte Mart Yasmin. Itulah titik razia Operasi Patuh Lodaya 2025 di Bogor yang akan menjadi wajah disiplin lalu lintas selama dua pekan ke depan.

Tapi jangan salah. Ini bukan razia sembarangan. Ada 130 personel diturunkan. Jumlah yang cukup untuk menyebar dan membuat pengendara berpikir dua kali sebelum melanggar. “Kalau pelanggarannya ringan, akan kami edukasi. Tapi kalau berat, ya, kami tilang. Manual,” ujar Lukito.

Waspadai Lokasi Pelanggaran Favorit

Lokasi pelanggaran favorit? Ternyata bukan di jalan besar. Tapi justru di simpang yang ‘kelihatannya aman’. Misalnya di Jembatan Merah arah Stasiun Bogor. Di Jalan Otista menuju Pasar Bogor. Di ruas Batutulis ke Lawanggintung. Semua itu masuk dalam peta patroli petugas.

Apakah razia ini akan efektif? Itu tergantung kita sendiri. Tapi yang pasti, mesin sudah berjalan. Polisi sudah di jalan. Dan warga Kota Bogor, tampaknya, harus siap-siap menghindari pelanggaran. Atau bersiap menemui wajah ramah—tapi tegas—dari Operasi Lodaya 2025.***

Inovasi Telemedicine RUMAHKOE: Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan di RSUD Kota Bogor

0

Bogordaily.net – Dengan semangat inovasi yang berani, Direktur RSUD Kota Bogor, dr. Ilham Chaidir, M.Kes mempersembahkan Rancangan Proyek Perubahan yang revolusioner. Melalui layanan Telemedicine bernama RUMAHKOE (Rumah Sakit Melalui Konsultasi Online), RSUD Kota Bogor berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan bagi pasien jantung.

Inisiatif ini bertujuan memberikan akses yang lebih baik dan efisien bagi masyarakat dalam mendapatkan perawatan kesehatan.

Diharapkan, melalui layanan telemedicine ini, Net Death Rate (NDR) di ruang ICVCU dapat diturunkan menjadi 30 persen dalam dua tahun setelah implementasi rancangan perubahan ini. Menurut data, NDR di ruang ICVCU RSUD Kota Bogor mencapai 36 pada tahun 2024.

Melalui layanan Telemedicine bernama RUMAHKOE (Rumah Sakit Melalui Konsultasi Online), RSUD Kota Bogor berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan bagi pasien jantung.

Jantung merupakan salah satu dari sepuluh penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia pada tahun 2024, dengan angka kematian yang tinggi disebabkan oleh terbatasnya akses terhadap layanan rumah sakit.

Dengan penerapan telemedicine RUMAHKOE, waktu tunggu pasien diperkirakan akan berkurang menjadi 60 menit, sesuai dengan standar BPJS Kesehatan. Saat ini, rata-rata waktu tunggu pasien BPJS di RSUD Kota Bogor untuk poli jantung dan pembuluh darah tercatat mencapai 2 jam 49 menit, dengan jumlah antrian mencapai 647 pasien.

Layanan telemedicine ini juga akan memudahkan pasien jantung yang tinggal jauh dari RSUD Kota Bogor, memberikan akses kesehatan yang lebih mudah dan terjangkau.

Melalui layanan Telemedicine bernama RUMAHKOE (Rumah Sakit Melalui Konsultasi Online), RSUD Kota Bogor berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan bagi pasien jantung.

Dokter yang populer dengan sapaan Buya Ilham ini juga menambahkan bahwa layanan telemedicine RUMAHKOE akan terintegrasi dengan aplikasi Palma yang telah diterapkan di RSUD Kota Bogor. “Dengan integrasi ini, layanan ini tidak akan menambah biaya,” ujarnya.

Segmentasi pasien yang menjadi target layanan ini adalah pasien umum, karena saat ini layanan telemedicine belum sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. “Dasar hukum telemedicine telah diatur dalam Permenkes, namun belum didukung oleh regulasi yang lebih spesifik,” ungkap dr. Ilham.

Alur penggunaan telemedicine adalah sebagai berikut:

Sementara itu, Kadiskominfo Kota Bogor, Rudiyana, S.STP., M.SC, menyatakan dukungannya terhadap Rancangan Proyek Perubahan dari dr. Ilham Chaidir.

“Inovasi ini sangat berguna dalam memajukan dunia kesehatan. Saya yakin, inovasi yang terbarukan ini akan bermanfaat bagi masyarakat,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bidang Pengembangan Bisnis dan Mutu RSUD Kota Bogor, dr. Armein Sjuhairy Rowi, M.Kes juga turut memaparkan rancangan aksi perubahan. Rancangan itu yakni Optimalisasi Transformasi kesehatan dengan Bogor canggih kesehatan akses terpadu atau disingkat menjadi Bocah Kasep.

“Rancangan Bocah Kasep ini akan mendukung layanan Telemedicine, yang muaranya adalah untuk mempermudah akses layanan kesehatan pada masyarakat,” singkat dr. Armen. ***