Saturday, 16 August 2025
Home Blog Page 35

Langkah Kecil TKA, Lompatan Besar untuk Pendidikan Indonesia

0

Bogordaily.net – Dalam ekosistem pendidikan yang dinamis, sistem evaluasi memegang peran strategis. Tes Kemampuan Akademik (TKA) hadir bukan semata-mata sebagai alat ukur kognitif, tetapi sebagai strategi sistemik dalam mengoreksi ketimpangan evaluasi antarsatuan pendidikan. Berdasarkan data Kemendikbudristek, lebih dari 65% satuan pendidikan masih menggunakan standar evaluasi internal yang berbeda-beda, yang menyulitkan proses seleksi masuk pendidikan lanjutan secara adil. Hal ini diperkuat oleh temuan bahwa nilai rapor di sekolah-sekolah berbeda tingkatannya, bahkan untuk mata pelajaran yang sama.

Dalam hal ini, TKA menjadi alat bantu penting yang terstandar secara nasional, untuk mengukur capaian akademik siswa secara objektif dan lintas sekolah. Hal ini secara langsung menjawab tantangan seleksi yang selama ini hanya bergantung pada nilai rapor, yang tidak dapat dibandingkan secara kuantitatif antar sekolah. TKA bukan sekadar alat ukur, melainkan bagian dari upaya membangun kepercayaan terhadap sistem evaluasi capaian belajar. Dengan instrumen tes yang dikembangkan secara nasional, TKA memberikan gambaran utuh tentang kemampuan akademik siswa secara seimbang dan setara.

Secara yuridis, pelaksanaan TKA memiliki dasar hukum kuat dalam Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan. Secara filosofis dan sosiologis, TKA berangkat dari kebutuhan untuk membangun keadilan dan akuntabilitas dalam sistem evaluasi, sehingga pendidikan tidak hanya berorientasi pada input, tetapi juga kualitas luaran.

Lebih dari itu, TKA mengemban peran sebagai pengendali mutu yang mendorong refleksi dan peningkatan kualitas pendidikan. Hasil TKA dapat menjadi indikator integritas sekolah dalam pelaksanaan evaluasi internal. Jika ditemukan kesenjangan besar antara hasil ujian sekolah dan capaian TKA, maka sekolah dapat menjadikan hal tersebut sebagai bahan introspeksi. Dari sinilah lahir perbaikan menyeluruh berbasis data.

Kolaborasi Lintas Sektor: Memastikan Kualitas Pendidikan Merata
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Tidak hanya pemerintah pusat, tetapi juga daerah, sekolah, guru, serta masyarakat luas. Kolaborasi dalam pelaksanaan TKA menjadi cerminan paradigma ini. Pada jenjang SD dan SMP, penyusunan soal TKA dilakukan bersama antara pusat dan daerah. Kolaborasi ini tidak hanya teknis, melainkan strategi untuk meningkatkan kapasitas daerah dalam menyelenggarakan evaluasi bermutu.

Hingga tahun 2024, sebanyak 28 provinsi dan lebih dari 300 kabupaten/kota telah menyatakan kesiapan berkolaborasi dalam penyusunan dan implementasi TKA di daerahnya. Ini menunjukkan antusiasme daerah dalam terlibat langsung, dan mengafirmasi bahwa kebijakan pendidikan tidak bisa lagi bersifat top-down semata.
Pendekatan ini juga menumbuhkan rasa kepemilikan lokal terhadap kebijakan nasional.

Dalam konteks desentralisasi pendidikan, kepemilikan ini penting agar pelaksanaan kebijakan berjalan efektif. Dengan melibatkan daerah sejak awal, kebijakan menjadi lebih kontekstual dan inklusif. TKA pun tidak sekadar menjadi titah dari pusat, tetapi menjadi hasil karya bersama yang memuat warna dan karakter lokal.

Kolaborasi ini juga sejalan dengan agenda percepatan pendidikan berkualitas yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024. Melalui pendekatan berbagi peran, TKA menjadi bagian dari sistem yang mendorong efektivitas program seperti Merdeka Belajar dan penguatan Asesmen Nasional.
Menuju Pendidikan Bermutu: Komplementaritas, Bukan Kompetisi TKA bukan reinkarnasi Ujian Nasional yang selama ini dianggap membebani siswa. TKA tidak menentukan kelulusan dan bersifat opsional. Dalam desainnya, TKA melengkapi, bukan menggantikan. Ia hadir sebagai salah satu komponen dalam sistem penilaian, berdampingan dengan nilai rapor dan ujian sekolah.

Empat tahun terakhir, sistem pendidikan kita menggabungkan asesmen nasional sebagai alat ukur makro dan penilaian harian oleh guru sebagai asesmen mikro. Kini, TKA memperkaya lanskap ini sebagai evaluasi meso—pada level individu yang terstandar secara nasional.

Kehadiran TKA sebagai pelengkap ujian sekolah justru memperkuat peran guru. Guru tetap menjadi penentu kelulusan, tetapi kini memiliki cermin objektif tambahan untuk merefleksikan hasil ajar. Sekolah-sekolah yang menjunjung integritas akan menunjukkan hasil TKA yang selaras dengan ujian internal mereka.

Sebaliknya, ketimpangan mencolok menjadi alarm untuk peninjauan ulang sistem pengajaran. Agar tidak menjadi tekanan tambahan, TKA harus dikomunikasikan secara jernih ke publik. Sosialisasi yang konsisten dibutuhkan agar siswa dan orang tua paham bahwa TKA bersifat sukarela, tidak menentukan kelulusan, dan justru menjadi peluang untuk mendapatkan pengakuan prestasi akademik yang lebih adil. Berdasarkan survei Balitbangdiklat Kemendikbudristek, 72% orang tua siswa menyatakan lebih percaya dengan hasil TKA ketimbang hanya nilai rapor dalam seleksi masuk sekolah lanjutan.

Tentu, tantangan akses masih ada. Ketimpangan digital dan sumber daya masih menjadi pekerjaan rumah. Untuk itu, Kemendikbudristek telah mengalokasikan anggaran 6,2% dari total Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik Pendidikan tahun 2025 untuk pelatihan dan peningkatan kesiapan sekolah menghadapi TKA, termasuk bagi siswa dari daerah tertinggal.

Ke depan, TKA akan menjadi referensi tambahan dalam seleksi masuk ke jenjang pendidikan lanjutan. Bagi perguruan tinggi, TKA memberikan data objektif yang bisa digunakan dalam pemeringkatan seleksi berbasis prestasi. Hal ini sejalan dengan prinsip adil dan akuntabel, karena tidak hanya bergantung pada nilai rapor yang relatif.

Dalam konteks kebijakan strategis, TKA adalah bagian dari Program Transformasi Sekolah Indonesia yang mendorong akuntabilitas dan partisipasi publik dalam peningkatan kualitas pendidikan. Dengan data TKA, sekolah, orang tua, dan pemerintah bisa berdialog berdasarkan fakta, bukan persepsi.

Penutup
Tes Kemampuan Akademik bukanlah beban, melainkan peluang. Ia adalah langkah kecil yang jika dikelola dengan tepat, akan menghasilkan lompatan besar dalam sistem pendidikan kita. Tidak menggantikan peran guru, melainkan mendukung mereka dengan data yang objektif. Tidak menjatuhkan murid, melainkan menampilkan potensi mereka secara adil.

Dalam sistem pendidikan yang sehat, evaluasi bukan sekadar penilaian, melainkan proses reflektif dan strategis. TKA adalah cermin objektif yang menunjukkan di mana kita berada, agar kita tahu ke mana harus melangkah. Dengan kerja sama lintas sektor, pendekatan kolaboratif, serta komunikasi publik yang inklusif, TKA berpotensi menjadi tonggak penting dalam mewujudkan pendidikan bermutu, merata, dan berkeadilan sosial.

Langkah kecil TKA, bisa jadi adalah lompatan besar menuju masa depan pendidikan Indonesia yang lebih cerah, terukur, dan terpercaya.***

PenuliaL: Raihan Khairi, Pengamat Hukum & Pendidikan UIN SAIZU

 

Bahlil Jawab Soal Isu Munaslub Partai Golkar

0

Bogordaily.net – Isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar makin liar bahkan mulai menyeret nama sensitif. Istana.

Tuduhan adanya komunikasi dari lingkaran kekuasaan untuk menggoyang kursi Bahlil Lahadalia memaksa elite Golkar turun tangan menyampaikan bantahan keras.

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menepis adanya isu Munaslub partai beringin tersebut. Tak hanya itu, ia juga menyatakan tidak ada keretakan internal.

Sebaliknya, Bahlil, yang resmi terpilih secara aklamasi pada Munas XI Agustus 2024 menggantikan Airlangga Hartarto, mempertanyakan kredibilitas sumber isu tersebut.

“Masa mau dipercaya berita yang enggak ada sumbernya?” kata Bahlil dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (3/8/2025).

Sementara itu, Ketua Bidang Keagamaan dan Kerohanian Partai Golkar Nusron Wahid menampik dengan tegas isu Munaslub, terutama yang mengaitkan adanya peran ‘Istana’ dalam manuver tersebut.

“Pertama, saya tidak tahu menahu tentang isu tersebut. Kedua, sampai hari ini tidak pernah ada pembicaraan di lingkungan Istana kepada saya ataupun kepada pihak-pihak lain di lingkungan Partai Golkar yang membicarakan tentang munaslub,” ujar Nusron.

Politikus senior Partai Golkar Nurdin Halid juga memperkuat narasi penolakan ini.

Ia bahkan melabeli bahwa wacana Munaslub sebagai informasi yang tidak berdasar dan tidak layak untuk ditanggapi.

“Isu Munaslub Golkar itu hoaks. Itu isu murahan yang tidak perlu direspons,” kata Nurdin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (1/8/2025).

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Partai Golkar DKI Jakarta (demisioner) Basri Baco menyebut jika kabar gelaran munaslub untuk menggantikan Bahlil Lahadalia sebagai ketua umum hanya isu murahan.

Bahkan, dia menyebut ada yang berupaya untuk mengadu domba dengan menggulirkan isu tersebut.

Isu Murahan

“Munaslub isu murahan yang dihembuskan pihak yang tidak mau Golkar solid dan besar,” beber Basri Baco.

Menurut dia, adanya isu liar tersebut sebagai halusinasi politik dan hoaks belaka, karena Golkar masih tetap solid dari level atas sampai bawah.

Partai bergambar pohon beringin itu kata Basri Baco, juga masih menjalankan program konsolidasi dengan maksimal, sehingga tidak ada alasan untuk adanya munaslub.

“Kader Golkar harus bersatu dan kompak, jangan mau diadu domba oleh pihak-pihak yang merusak rasa solid Golkar,” ujarnya.(suara.com)

Dedie Rachim: Jalan R3 Jadi Jalur Alternatif Puncak

0

Bogordaily.net – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus melanjutkan pembangunan Jalan R3 sebagai solusi jangka panjang untuk mengurai kemacetan di kawasan Tajur dan sekitarnya.

Dalam peninjauannya, Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim memastikan betonisasi jalan sepanjang 350 meter dari Katulampa Bulet hingga Katulampa Ciliwung akan dikerjakan tahun ini.

“Tahun ini kita lanjutkan betonisasinya kurang lebih 350 meter. Kemudian tahun depan kita upayakan sampai dengan batas jembatan Ciliwung,” kata Dedie Rachim, Sabtu (2/8/2025).

Dedie Rachim menjelaskan, selain betonisasi, proses pembebasan lahan akan terus dilakukan secara bertahap hingga ke wilayah Wangun-Tugu Kuntum, melalui Sindangrasa. Total luas lahan yang belum dibebaskan diperkirakan mencapai 1,47 hektar.

“Secara keseluruhan kalau yang di Katulampa Bulet sampai dengan batas Katulampa Ciliwung itu sudah selesai. Yang belum itu dari Sindangrasa sampai Wangun, sekitar 1,47 hektar dan terdiri dari beberapa bidang. Mudah-mudahan keuangan daerahnya sehat dan bisa kita alokasikan untuk pembebasan lahannya,” ujar Dedie Rachim.

Ia menegaskan, keberadaan Jalan R3 sangat penting untuk menunjang mobilitas warga dan konektivitas antarwilayah di Bogor.

Jalan ini akan menjadi alternatif bagi kendaraan dari arah Puncak dan Sukabumi agar tidak perlu lagi menembus kawasan Tajur dan Pajajaran.

“Kalau ini terwujud, maka beban jalan Tajur yang selama ini langsung menusuk ke Pajajaran bisa diurai. Masyarakat yang datang dari wilayah Puncak, Sukabumi tidak perlu masuk ke Sisesa, tapi bisa langsung ke Warung Jambu,” ucapnya.

Selain itu, Dedie Rachim menyoroti rencana pembangunan jembatan dua jalur di atas Sungai Ciliwung yang menjadi bagian krusial dari proyek ini. Jembatan tersebut diproyeksikan memiliki lebar 32 meter dan bentangan lebih dari 60 meter.

“Tantangan kita adalah membangun jembatan dengan lebar 32 meter dan bentangan lebih dari 60 meter. Itu tentunya butuh anggaran yang tidak sedikit. Maka kita sedang review DED-nya,” ucapnya.

Kalau sudah selesai, sambung Dedie Rachim, dirinya akan meminta rekomendasi teknis dari Kementerian, khususnya Dirjen SDA.

Sebagai upaya percepatan, Dedie Rachim juga berharap ada dukungan dari pemerintah pusat untuk pembiayaan pembangunan jembatan.

“Kita mencari peruntungan, siapa tahu pemerintah pusat bisa membiayai. Tapi yang penting, seluruh proses administrasi dan syarat teknis kita selesaikan lebih dulu. Setelah itu baru kita ajukan untuk mendapatkan alokasi anggaran dari pusat,” pungkasnya.***

PPATK Blokir Rekening Pasif, BRI Buka Suara

0

Bogordaily.net – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkomitmen untuk mematuhi regulasi dan melaksanakan apa yang menjadi concerns dari regulator, dalam melaksanakan penghentian transaksi atas rekening dormant.

Hal itu disampaikan Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi terkait dengan adanya kebijakan penghentian sementara rekening dormant sebagai upaya melindungi sistem keuangan nasional dari potensi penyalahgunaan. BRI berkomitmen untuk menjalankan kebijakan regulator.

Sebelumnya Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan bahwa dana nasabah yang berada di rekening dormant tetap aman dan tidak hilang. Penghentian sementara dilakukan untuk mencegah kejahatan keuangan. PPATK menjelaskan hasil analisis menunjukkan banyak rekening hasil jual beli yang digunakan untuk tindak pidana pencucian uang, termasuk modus reaktivasi massal rekening untuk menampung dana hasil kejahatan.

Rekening pasif yang dikuasai pihak lain dinilai sangat rawan disalahgunakan. PPATK mengungkap bahwa rekening pasif yang dikendalikan pelaku kejahatan kerap digunakan dalam transaksi ilegal seperti judi daring, penipuan, hingga narkotika.

Selain itu, Hendy menjelaskan bahwa BRI juga terus mengedukasi nasabah untuk menggunakan layanan perbankan secara tepat dan aman, antara lain dengan tetap aktif bertransaksi dan memonitor rekening miliknya, serta tidak menyalahgunakan rekening untuk tujuan yang melanggar hukum.

“Terkait dengan adanya kebijakan rekening dormant ini, BRI juga memastikan dana dan rekening nasabah tetap aman. Namun demikian, nasabah juga diharapkan untuk selalu memperbarui data kontak agar dapat menerima notifikasi secara tepat waktu dan menjaga komunikasi dengan pihak bank”, pungkas Hendy.***

TNI AU Berduka, Marsma TNI Fajar Adriyanto Gugur dalam Kecelakaan Pesawat Latih

0

Bogordaily.net — TNI Angkatan Udara tengah berduka atas gugurnya salah satu perwira terbaiknya, Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto, dalam kecelakaan pesawat latih sipil jenis Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan nomor registrasi PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).

Insiden tragis ini terjadi di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor, pada Minggu 3 Agustus 2025.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI I Nyoman Suadnyana, S.T., M.M menyampaikan bahwa pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pukul 09.08 WIB dalam rangka misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara.

“Latihan tersebut merupakan bagian dari program pembinaan dan pemeliharaan kemampuan personel FASI, induk olahraga dirgantara nasional di bawah binaan TNI AU,” kata I Nyoman Suadnyana.

Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat dilaporkan hilang kontak dan tak lama kemudian ditemukan jatuh di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Astana, Ciampea.

Kedua awak pesawat, yakni Marsma TNI Fajar Adriyanto selaku pilot dan Roni sebagai co-pilot, segera dievakuasi ke Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) dr. M. Hassan Toto.

Namun, Marsma Fajar dinyatakan meninggal dunia setibanya di rumah sakit.

Penerbangan latihan tersebut telah dilengkapi dengan Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025 yang dikeluarkan oleh Lanud Atang Sendjaja.

Pesawat juga dinyatakan laik terbang dan tengah menjalani sortie kedua pada hari itu.

TNI AU bersama unsur terkait telah melakukan proses evakuasi, pengamanan lokasi kejadian, serta memastikan seluruh prosedur penanganan berjalan sesuai ketentuan.

“Saat ini, jenazah Marsma TNI Fajar berada di RSAU Lanud Atang Sendjaja untuk prosesi lebih lanjut. Lokasi jatuhnya pesawat juga telah diamankan dengan garis pengaman oleh aparat,” ungkapnya.

Sosok Marsma TNI Fajar Adriyanto

Marsma TNI Fajar Adriyanto merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1992 dan dikenal sebagai penerbang tempur F-16 dengan call sign “Red Wolf”.

Dalam karier militernya, beliau pernah menduduki sejumlah jabatan strategis, seperti Komandan Skadron Udara 3, Danlanud Manuhua, Kadispenau, Kapuspotdirga, Aspotdirga Kaskoopsudnas, hingga jabatan terakhir sebagai Kapoksahli Kodiklatau.

Salah satu catatan penting dalam perjalanan kariernya adalah keterlibatannya dalam peristiwa intersepsi terhadap pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Laut Amerika Serikat di langit Bawean pada tahun 2003, yang menunjukkan profesionalisme dan keberaniannya sebagai prajurit TNI AU.

“TNI AU menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Marsma TNI Fajar Adriyanto. Semangat, keteladanan, dan pengabdian beliau akan senantiasa menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam menjaga kedaulatan udara Indonesia,” tutup Marsma Nyoman.

(Ibnu Galansa)

Pengajian Kitab Ihya di Cigombong, PCNU Kabupaten Bogor Soroti Etos Kerja dan Solidaritas

Bogordaily.net – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor menghadiri pengajian Kitab Ihya Ulumuddin yang digelar di Pesantren Yasina, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, pada Sabtu malam, 2 Agustus 2025.

Dalam kegiatan yang dirangkai dengan sholawat dan istighosah tersebut, PCNU Kabupaten Bogor mengajak umat Islam untuk meningkatkan etos kerja serta menumbuhkan semangat kemandirian di tengah tantangan sosial ekonomi.

Acara diawali dengan salat maghrib dan isya berjamaah, dilanjutkan pembacaan dzikir, sholawat, Hizb Nashor, dan ditutup dengan pengajian Kitab Ihya Ulumuddin jilid 2 yang dipimpin langsung oleh KH Romdon, Rois Syuriah PCNU Kabupaten Bogor sekaligus pendiri dan pimpinan Pesantren Yasina.

Saudagar Taat dan Mandiri

Dalam kajiannya, KH Romdon mengupas tema keutamaan menjadi saudagar yang taat kepada Allah dan Rasul, serta bermanfaat bagi sesama. Ia menekankan bahwa Islam mendorong umatnya untuk bekerja keras, bukan bergantung pada belas kasihan orang lain.

“Meminta-minta hanya akan menjadikan seseorang kehilangan harga diri, umat Islam harus berani mandiri dan berjuang untuk kehidupan yang lebih baik,” ujar KH Romdon.

KH Romdon mengilustrasikan pentingnya usaha dengan mengambil contoh perilaku burung yang setiap pagi meninggalkan sarang untuk mencari makan.

“Ini adalah pelajaran penting agar kita tidak malas dan tidak bergantung pada manusia. Gantungkan harapan hanya kepada Allah lewat ikhtiar,” lanjutnya.

Ia juga menyampaikan bahwa etos kerja dan kemandirian merupakan nilai transformatif dalam ajaran Islam yang sangat relevan menghadapi realitas ekonomi hari ini.

Perkuat Solidaritas Sosial

Selain kerja keras, KH Romdon mendorong umat Islam untuk menjaga persaudaraan dan solidaritas sosial sebagai fondasi kekuatan umat dalam menghadapi zaman yang penuh tantangan.

“Solidaritas sosial adalah kekuatan umat, dengan menjaga persaudaraan, kita akan lebih kuat menghadapi tantangan zaman,” imbunya.

Ketua PCNU Kabupaten Bogor, Gus Abdul Somad, turut hadir dalam acara tersebut dan menyampaikan apresiasinya atas konsistensi KH Romdon dalam menanamkan nilai-nilai keislaman yang membumi dan kontekstual.

Menurutnya, pengajian Kitab Ihya bukan hanya kajian kitab klasik, tetapi juga menjadi ruang penyadaran umat tentang pentingnya tanggung jawab sosial dan spiritualitas yang aktif.

“Kami akan terus mendorong program-program dakwah yang menyentuh langsung persoalan kehidupan umat, khususnya dalam menghadapi tantangan sosial ekonomi dewasa ini,” ujar ujar Gus Abdul Somad.***

 

Fatih Jennah Juara Ganda dan Tunggal di Kejurda Babel 2025, Ini Profil Lengkapnya!

0

Bogordaily.net – Nama Muhammad Fatih Jennah Efendi Putra kembali mencuat sebagai salah satu talenta muda terbaik cabang olahraga tenis lapangan di Indonesia.

Bocah asal Sungailiat, Bangka, ini baru saja mencatatkan prestasi membanggakan dengan meraih dua gelar juara sekaligus dalam ajang Kejuaraan Daerah (Kejurda) PELTI Bangka Belitung 2025, yang digelar pada 30 Juli hingga 3 Agustus 2025.

Fatih berhasil menyabet Juara I Tunggal Putra KU-12 dan Juara I Ganda Putra KU-12, membuktikan konsistensinya sebagai atlet muda potensial yang patut diperhitungkan, baik di level daerah maupun nasional.

Fatih lahir di Sungailiat pada 12 Maret 2013, dari pasangan Mohamat Efendi dan Zuni Istiningsih. Sejak usia dini, ia telah menunjukkan bakat luar biasa di lapangan tenis. Saat usianya baru 10 tahun, Fatih pernah menembus peringkat 5 besar nasional untuk kelompok usianya.

Kini di kelompok umur 12 tahun (KU-12), ia sempat berada di peringkat 30 besar nasional, berdasarkan data peringkat resmi pemain tenis junior Indonesia. Prestasi ini tak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga bagi Bangka Belitung yang terus menyumbangkan atlet berkualitas di kancah nasional.

Peran Orang Tua dan Pelatih yang Tak Tergantikan

Prestasi gemilang Fatih tentu tidak terlepas dari peran orang tua dan para pelatih yang mendampingi perjalanannya. Ia kini berlatih di bawah bimbingan Pelatih Suhardi Amis, yang dikenal sebagai salah satu sosok berpengaruh dalam pengembangan tenis Bangka.

Suhardi sendiri sudah banyak melahirkan atlet daerah hingga nasional, dan perannya terbukti signifikan dalam mendorong Bangka Belitung selalu tampil di ajang bergengsi seperti PON (Pekan Olahraga Nasional).

Tak hanya di Bangka, Fatih juga rela menimba ilmu ke berbagai daerah demi meningkatkan kemampuannya. Ia pernah berlatih di Slawi, Jawa Tengah bersama pelatih Warmin, serta di Zetec Banten di bawah asuhan Pelatih Zaenal.

Seimbang antara Pendidikan dan Prestasi

Saat ini, Fatih tercatat sebagai siswa SMP Setia Budi Sungailiat, Kabupaten Bangka, dan duduk di kelas 7. Meski aktif di dunia olahraga, ia tetap menjalani pendidikan formal dengan baik. Keseimbangan antara akademik dan olahraga menjadi prinsip yang terus dijaga oleh keluarganya.

Efendi juga tak lupa menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung perkembangan anaknya.

Dengan pencapaian seperti ini di usia yang masih sangat muda, Fatih Jennah menjadi salah satu harapan baru tenis Indonesia. Cita-citanya untuk menjadi pemain tenis profesional sudah mulai tampak arah dan jalannya.

Jika dikelola dengan benar, bukan tidak mungkin Fatih akan menjadi wakil Indonesia di ajang-ajang bergengsi dunia seperti ITF Junior, Davis Cup, bahkan Olimpiade.

 

Rayakan HUT ke-78, Yonif 315/Garuda Gelar Lomba RC Mini Off-Road “Garuda Cengrace 2025”

0

Bogordaily.net – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-78 Batalyon Infanteri 315/Garuda yang jatuh pada 20 Agustus mendatang, satuan kebanggaan Kota Bogor ini menggelar ajang Garuda Cengrace 2025 berupa lomba mobil Remote Control (RC) Mini Off-Road di lingkungan markas Batalyon 315/Garuda, Jalan Mayjen Ishak Djuarsa, Gunung Batu, Bogor Barat, Kota Bogor pada Minggu 3 Agustus 2025.

Ketua panitia kegiatan, Sersan Mayor Fauzi Gumilang S. selaku Dansimayon Yonif 315/Garuda, menjelaskan bahwa kegiatan ini selain menjadi bagian dari perayaan HUT, juga bertujuan memperkenalkan hobi positif kepada masyarakat luas.

“Pertama-tama, bismillahirrahmanirrahim, saya ucapkan salam sejahtera untuk kita semua. Saya mewakili Batalyon 315/Garuda mengadakan event Garuda Change Race ini, yaitu lomba mobil RC Mini Off-Road,” ujar Fauzi.

Fauzi menambahkan, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan Batalyon 315/Garuda kepada masyarakat, khususnya generasi muda yang belum mengenal lebih dekat sejarah dan eksistensi satuan legendaris ini.

“Mungkin banyak masyarakat yang belum tahu bahwa di Bogor ada Batalyon 315/Garuda yang sudah berdiri sejak tahun 1947, hanya dua tahun setelah Indonesia merdeka. Kini, usia kami menginjak 78 tahun,” katanya.

Kegiatan ini juga diharapkan menjadi alternatif positif di tengah maraknya penyalahgunaan gawai dan praktik judi online (judol) di kalangan masyarakat.

“Kami ingin menarik minat masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja, agar tidak terjerumus dalam hal-hal negatif seperti judol atau kecanduan gadget. Melalui hobi RC ini, kami ingin memperkenalkan kegiatan yang lebih edukatif dan positif,” jelasnya.

Terbuka untuk Umum

Ajang ini terbuka untuk umum, dengan total peserta mencapai 80 orang dari berbagai daerah, mulai dari wilayah Jabodetabek hingga peserta terjauh dari Jepara, Jawa Tengah.

“Untuk kategori lomba dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas standar dan kelas FFA (Free For All). Kelas standar menggunakan RC bawaan pabrik tanpa modifikasi, sedangkan FFA sudah mengalami berbagai upgrade mulai dari gardan hingga bodi,” papar Fauzi.

Adapun skala kendaraan RC yang digunakan dalam lomba berkisar antara untuk skalanya 1:12, 1:16 hingga 1:18.

“Kami menyarankan peserta pemula untuk menggunakan skala mini karena lebih menantang, terutama saat melewati rintangan,” tambahnya.

Mengenai sistem kejuaraan, Fauzi menjelaskan bahwa panitia menyediakan piala bergilir, hadiah unit RC untuk juara pertama, serta uang tunai bagi juara dua dan tiga.

“Untuk kelas standar, juara dua mendapat uang tunai Rp500 ribu, juara tiga Rp300 ribu. Sedangkan di kelas FFA, juara dua mendapatkan Rp750 ribu,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Aldino Wibowo, pemilik Hobbytrack Store sekaligus sponsor utama Garuda Cengrace 2025, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat mendukung pengembangan komunitas RC di Indonesia.

“Kami sebagai penyedia RC dan spare part sangat terbantu dengan adanya event seperti ini. Tanpa promosi besar-besaran, masyarakat jadi mengenal langsung produk dan dunia RC. Mobil-mobil RC ini bisa di-upgrade seperti kendaraan asli dari dinamo, torsi, hingga kecepatan,” ujar Aldino.

Kegiatan Garuda Cengrace Ajang Silaturahmi

Menurutnya, event ini menjadi tempat unjuk kemampuan sekaligus ajang edukasi bagi para pemula hingga penghobi profesional.

“Harga unit RC sendiri cukup bervariasi. Untuk pemula, tersedia mulai dari Rp400 ribu hingga 2 jutaan dengan spesifikasi standar. Untuk versi yang sudah diupgrade bisa mencapai rata-rata di range harga 3,5 hingga 5 jutaan dan itu sudah cukup untuk mengikuti lomba di kelas standar,” paparnya.

Aldino juga menjelaskan, produk yang paling laris saat ini di tokonya adalah seri WPL dan MN, karena harga spare part dan aksesorisnya relatif terjangkau.

“Kalau yang lebih profesional ada RGT, FMS hingga Traksas, dengan dukungan spare part yang melimpah,” ujarnya.

Kegiatan Garuda Cengrace 2025 juga menjadi ajang silaturahmi antar komunitas RC se-Jabodetabek. Bahkan, ajang ini akan bergulir terus melalui sistem estafet lomba antar komunitas.

“Yang membedakan dari event sebelumnya adalah adanya piala bergilir. Komunitas pemenang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan berikutnya. Biasanya digelar sebulan sekali,” ungkap Aldino.

Lebih lanjut, Fauzi juga menjelaskan bahwa pihaknya sedang menjajaki kerja sama dengan Indonesia Off-Road Federation (IOF) pengcab Bogor agar komunitas RC bisa masuk dalam struktur organisasi resmi dan mendapatkan lisensi penyelenggaraan.

“Kami sudah menjalin komunikasi dengan Ketua IOF. Harapannya, ke depan RC Mini Off-Road bisa menjadi bagian dari federasi dan semakin berkembang sebagai cabang olahraga resmi,” pungkasnya.

(Ibnu Galansa)

Kisah Pengusaha Pakan Ternak dari Ponorogo Ini Buktikan KUR BRI Bisa Bikin Usaha Berkembang

0

 

Bogordaily.net – Bermodal tekad kuat dan kepercayaan pada pendanaan dari perbankan, Tommy Wavolta, warga Dukuh Jetis Desa Plancungan, Kecamatan Slahung, Ponorogo, membuktikan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI bisa menjadi jalan menuju kesuksesan.

Bersama sang istri, Dwi Eli Ernawati, Tommy kini menakhodai usaha pakan ternak Dara Farm, yang mampu menyuplai kebutuhan peternak hingga ke luar daerah.

Awal ceritanya tak selalu mulus. Pada 2018, Tommy ingin memulai usaha mandiri. Namun keterbatasan modal menjadi tembok penghalang. Kesempatan datang ketika ia mengenal KUR dari BRI.

Dengan keberanian, Tommy mengajukan pinjaman dan modal itulah yang menjadi titik awal kesuksesan perjalanan bisnisnya.

“Waktu awal saya benar-benar nggak punya modal. Padahal kepengin punya usaha sendiri, hingga akhirnya saya diperkenalkan dengan KUR BRI,” kenangnya.

Kisah Penguasaha Ternak

Ia semula menjalankan usaha gas elpiji yang sampai dengan saat ini masih berjalan dan peternakan ayam jawa super hingga berjalan hampir 5 tahun, sebelum melihat peluang lebih besar di sektor peternakan lainnya.

Melihat peluang lainnya, tahun 2021 Tommy memutuskan beralih mengembangkan usaha peternakan kambing dimulai dari 4 ekor sebagai sarana belajar tentang perawatan kambing hingga sekarang jika ditotal mencapai hampir 60 ekor. Namun tantangan baru muncul terkait ketersediaan pakan yang memadai dan terjangkau.

“Pelihara kambing makin banyak, pakan makin susah. Jadi saya kepikiran bikin pakan sendiri,” ujarnya.

Bersama sang istri, Tommy mulai bereksperimen membuat pakan ternak. Bahan bakunya berasal dari limbah industri pangan seperti ampas tahu press yang mereka datangkan dari Bekasi, serta onggok atau gamblong dari Lampung dan bahan lainnya yang didatangkan dari Jawa Timur. Onggok adalah limbah pengolahan tepung tapioka yang kaya karbohidrat, cocok untuk pakan ternak.

“Sekali datangkan onggok dari Lampung bisa sampai 35 ton, dan dalam sebulan dua kali pengiriman. Ampas tahu juga sebulan sampai 25 ton,” kata Dwi Eli Ernawati.

Selain bahan baku tersebut, juga mendatangkan bahan pakan dari limbah produksi dari wilayah Jawa Timur hingga mencapai 20 ton perbulan. Hasil olahan Dara Farm kini menjadi andalan banyak peternak di Ponorogo, Madiun hingga Pacitan.

Pakan buatan Tommy bisa digunakan untuk berbagai jenis ternak, mulai unggas, Kambing, Domba, hingga Sapi.

Produksi Rumput Gajah

Produksi pakan rata-rata mencapai 15 ton per bulan, yang didukung oleh dua karyawan tetap serta tenaga lepas jika volume kerja meningkat, terutama saat bongkar muat bahan baku.

Tak hanya memproduksi pakan fermentasi, Tommy juga menanam rumput gajah dan hijauan pakan ternak lainnya untuk memenuhi kebutuhan hijauan, bahkan sampai bisa menjualnya untuk memenuhi permintaan dari peternak di sekitar Ponorogo.

Dara Farm kini tumbuh menjadi usaha terpadu yang memanfaatkan potensi lokal sekaligus limbah pangan dari luar daerah.

Menurut Tommy, keberhasilan usahanya tak lepas dari dukungan modal KUR BRI. “Tanpa KUR BRI, saya mungkin tidak bisa memulai usaha. Pinjaman itu yang membantu saya berani melangkah,” tuturnya.

Kini Tommy tak berhenti bermimpi. Ia bercita-cita memiliki pabrik pakan ternak dengan brand sendiri agar bisa menjangkau pasar lebih luas.

“Saya ingin punya brand pakan sendiri. Biar produk Dara Farm makin dikenal,” katanya penuh semangat.

Kisah Tommy Wavolta menjadi bukti nyata bagaimana KUR BRI bukan sekadar pinjaman, melainkan bisa menjadi pintu menuju sukses. Dari keterbatasan modal, Tommy kini menjadi salah satu pengusaha pakan ternak yang diperhitungkan di Ponorogo dan sekitarnya.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya mengungkapkan bahwa BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan Asta Cita guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Dengan semakin luas akses pembiayaan melalui KUR, semakin banyak pelaku usaha yang dapat bertumbuh, berkembang, dan berkontribusi lebih besar dalam mendukung ketahanan ekonomi nasional.

Hingga akhir Triwulan II tahun 2025, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp83,88 triliun, atau setara 47,93% dari total alokasi KUR tahun ini sebesar Rp175 triliun.

Penyaluran ini dilakukan dengan tetap menjaga kualitas pembiayaan. KUR BRI terus didorong sebagai solusi keuangan bagi pengusaha UMKM untuk memperkuat kapasitas usaha dan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor.***

Pesawat Kecil Jatuh di Ciampea Bogor, Pilot dan Penumpang Tewas di Tempat

Bogordaily.net – Insiden tragis terjadi di wilayah Kabupaten Bogor. Sebuah pesawat kecil jatuh di kawasan Kavling Melati, RT 04/RW 01, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, pada Minggu, 3 Agustus 2025.

Berdasarkan informasi awal yang diterima redaksi, pilot dan satu penumpang tewas di lokasi kejadian.

Menurut sumber di lapangan, pesawat diduga mengalami kerusakan mesin saat mengudara dan tak sempat melakukan pendaratan darurat.

Warga sekitar mengaku sempat mendengar suara mesin pesawat yang tidak normal sebelum akhirnya terdengar suara dentuman keras dari arah lokasi jatuhnya pesawat.

Pesawat jatuh tidak jauh dari area permukiman warga, tepatnya di Kavling Melati, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea. Meski jatuh di dekat rumah penduduk, tidak ada warga sipil yang menjadi korban dalam insiden ini.

Jenazah korban telah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan identifikasi.

Pihak kepolisian menyatakan akan segera merilis identitas pilot dan penumpang setelah proses identifikasi dan pemberitahuan kepada keluarga selesai dilakukan.

Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari otoritas penerbangan mengenai rincian teknis pesawat maupun operator yang mengoperasikannya.***