Bogordaily.net – Bentuk komunikasi memang begitu beragam, namun seperti yang telah kita sadari sejak dulu bahwa musik menjadi salah satu dari cara manusia menyampaikan pesan. Musik bukan hanya sebuah untaian nada dan hiburan semata, musik telah menjadi cara yang efektif untuk menyampaikan setiap pesan manusia, sebuah perasaan atau bahkan sebuah ekspresi dan kritik tajam.
Belakangan ini, perkembangan lagu di masyarakat semakin meningkat dan beragam isi pesannya. Pesan untuk seseorang yang dicintai secara rahasia akhirnya dapat tersampaikan melalui sebuah lagu yang liriknya telah tersusun rapih.
Begitu juga dengan isu sosial yang tak lagi ampuh dibahas melalui sebuah diskusi, akhirnya semua itu disuarakan lewat sebuah lagu dengan lirik yang cukup tajam dan pedas. Maka dari itu, bagaimana musik berperan sebagai
1. Musik sebagai Media Ekspresi
“Musik merupakan salah satu bentuk ekspresi diri yang paling universal” ungkapan tersebut sudah sangat umum di telinga masyarakat sejak lama. Melalui lirik, melodi, dan tentunya aransemen, segala jenis pesan dan perasaan dapat tersampaikan, mulai dari kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, kekecewaan hingga kerinduan.
Salah satu contoh nyata dalam musik pop Indonesia adalah lagu Kangen dari Dewa 19. Lirik dalam lagu ini berusaha untuk menyampaikan perasaan rindu seseorang terhadap orang yang dicintainya, dengan lirik yang sederhana namun emosional:
“Kucoba untuk melawan hati, tapi hampa terasa disini tanpamu…”
Lagu ini menjadi bukti bahwa musik merupakan salah satu media komunikasi yang efektif dalam menyampaikan emosi yang sering kali sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa.
Seiring berjalannya waktu, musik semakin banyak digunakan sebagai media komunikasi karena karakteristiknya yang lebih menyenangkan dan ringan untuk didengar dalam situasi apapun.
Di era digital saat ini, musik menjadi lebih mudah untuk diakses di berbagai platform dan juga pemutar musik online, sehingga penyebaran pesan yang terkandung di dalamnya menjadi lebih cepat dan luas jangkauannya.
2. Musik sebagai Media Kritik
Selain sebagai media ekspresi, musik juga sering digunakan sebagai alat kritik terhadap berbagai isu sosial dan politik. Melalui musik, musisi dapat menyuarakan rasa ketidakpuasannya terhadap sistem pemerintahan maupun kebijakan yang baru atau tengah berlaku. Hal ini juga dapat mengajak masyarakat untuk membuka mata terhadap situasi yang dianggap tidak adil bagi sang penulis lagu tersebut.
Pada akhirnya, masyarakat pun jadi tergerak untuk ikut menaruh perhatian pada isu terkait. Salah satu contoh lagu yang secara eksplisit mengkritik isu sosial dan politik adalah Tikus-Tikus Kantor dari Iwan Fals. Lagu ini menggambarkan realitas korupsi di Indonesia dengan liriknya yang tajam:
“Tikus-tikus kantor yang suka berenang di sungai uang…”
Dengan metafora yang begitu kuat, lagu ini menyampaikan pesan bahwa praktik korupsi di indonesia yang sudah menjadi sebuah budaya kental yang sulit dihilangkan. Kritik yang disampaikan melalui musik justru lebih mudah diterima oleh masyarakat dibandingkan kritik langsung dalam bentuk tulisan atau pidato.
Melalui musik, emosi dan kesadaran masyarakat lebih mudah dibangkitkan mengingat karakteristik dari musik yang memang melibatkan perasaan dan hati manusia. Pada akhirnya, melalui musik inilah perubahan sosial perlahan dapat terwujudkan.
Di era modern dan digital ini, penggunaan musik sebagai media kritik kian meningkat. Hal ini juga disebabkan oleh perkembangan teknologi yang semakin mempermudah distribusi musik secara luas tanpa harus melalui media konvensional.
Platform digital seperti YouTube dan Spotify memberikan kesempatan segala jenis lagu-lagu termasuk kritik sosial untuk menjangkau lebih banyak pendengar, utamanya generasi muda kini merajai di dunia maya.
Kenapa Media Komunikasi Semakin Beralih ke Musik?
Pertama, musik memiliki daya tarik emosional.Musik memiliki kekuatan untuk membangkitkan emosi yang dalam dibanding ungkapan lisan maupun biasa, membuat pesan lebih menarik untuk diterima.
Kedua, musik sangatlah mudah untuk disebarluaskan. Terlebih dengan adanya platform digital, jangkauan musik menjadi lebih mendunia. Kemudian, lirik lagu dalam musik menggunakan bahasa yang universal.
Dibandingkan dengan petisi tertulis ataupun lisan yang menggunakan bahasa baku, pesan melalui musik dapat disampaikan dengan bahasa yang fleksibel, yakni tanpa batasan bahasa atau budaya, sehingga akan lebih mudah dipahami oleh berbagai kelompok masyarakat.
Terakhir, musik merupakan sebuah karya seni yang dilindungi. Kritik dalam sebuah lagu pastinya tidak akan bisa terkena sensor politik. Dalam beberapa kasus, kritik sosial yang disampaikan melalui musik lebih sulit disensor dibandingkan kritik dalam bentuk tulisan atau media lainnya.
Jadi, musik bukanlah hiburan semata, namun juga merupakan media komunikasi yang ampuh. Baik sebagai media ekspresi maupun sebagai media kritik, musik terbukti efektif dalam menyampaikan pesan yang kuat dan mewujudkan perubahan sosial.
Didukung dengan canggihnya perkembangan teknologi dan media digital, musik akan terus menjadi salah satu sarana komunikasi yang paling efektif dalam menyampaikan gagasan, perasaan, dan aspirasi masyarakat.***
Malechha Mutyoro Ichanti Shadavah