Saturday, 16 August 2025
Home Blog Page 36

Cara Cek Bantuan Insentif Guru Non ASN 2025, Syarat dan Besaran Bantuan yang Diterima

0

Bogordaily.net – Cara cek bantuan insentif guru non ASN 2025 kini menjadi informasi yang paling dicari oleh para tenaga pendidik honorer.

Pasalnya, pemerintah kembali menyalurkan bantuan insentif bagi guru non-aparatur sipil negara (non ASN) di tahun 2025.

Bantuan yang sudah mulai dicairkan ini membawa angin segar, terutama karena adanya perubahan dalam syarat penerima. Salah satu perubahan signifikan adalah dihapuskannya ketentuan minimal masa kerja 17 tahun.

Ini membuat peluang penerimaan lebih terbuka bagi banyak guru honorer di seluruh Indonesia.

Berikut adalah syarat terbaru penerima bantuan insentif guru non ASN 2025:

Belum memiliki sertifikat pendidik (serdik)

Memiliki kualifikasi pendidikan minimal D4 atau S1

Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK)

Memenuhi beban kerja sesuai dengan ketentuan

Terdata dalam sistem Dapodik

Tidak berstatus sebagai ASN

Dengan persyaratan yang lebih fleksibel, pemerintah berharap lebih banyak guru non ASN dapat menerima insentif sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya dalam dunia pendidikan.

Cara cek bantuan insentif guru non ASN 2025 bisa dilakukan secara mandiri oleh setiap guru melalui platform resmi Info GTK. Platform ini telah terintegrasi dengan data Dapodik dan menjadi acuan utama dalam penyaluran bantuan.

Berikut langkah-langkah cara cek bantuan insentif guru non ASN 2025 melalui Info GTK:

Akses laman Info GTK menggunakan akun masing-masing guru

Gulir ke bagian menu “Tunjangan”

Periksa notifikasi yang muncul. Jika terdaftar, akan muncul tulisan:
“Selamat! Anda Terdaftar Sebagai Penerima Bantuan Insentif Tahun 2025”

Bagi guru yang masuk dalam daftar penerima, insentif sebesar Rp2,1 juta akan langsung ditransfer ke rekening masing-masing guru. Namun sebelumnya, guru diwajibkan untuk mengunggah Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM).

SPTJM tersebut dapat diunduh melalui Info GTK, kemudian diisi dan ditandatangani di atas materai. Setelah itu, guru perlu mengunggah kembali dokumen tersebut ke sistem untuk menyelesaikan proses verifikasi.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bantuan kepada tenaga pendidik non ASN yang selama ini menjadi ujung tombak pendidikan nasional.***

Sport Station Buy 1 Get 1 2025: Diskon Gila-Gilaan Cuma Tiga Hari, Ini Syaratnya!

0

Bogordaily.net – Sport Station Buy 1 Get 1 2025 kembali bikin ramai dunia ritel akhir pekan ini. Mulai Jumat, 1 Agustus hingga Minggu, 3 Agustus 2025, promo ini jadi incaran para pemburu diskon. Tapi, apakah cukup hanya datang dan ambil dua barang? Tidak semudah itu, Ferguso.

Sering kali, yang bikin menarik bukan cuma potongan harganya, tapi sensasi psikologisnya. Bayangkan, beli satu dapat satu. Padahal, belum tentu Anda butuh dua. Tapi tetap saja ramai. Itulah kekuatan marketing. Dan, Sport Station Buy 1 Get 1 2025 paham betul cara bermain di kepala pelanggan.

Lewat akun Instagram resminya @sportsstation.id, mereka mengumumkan bahwa promo Sport Station Buy 1 Get 1 2025 berlaku baik di toko fisik maupun di situs resminya www.sportsstation.id. Pembeli tinggal klik menu Buy 1 Get 1 Free – Shop Now, dan tinggal pilih barang yang diinginkan.

Tentu saja, ada syarat. Jangan harap semua produk bisa dipeluk gratis.

Promo ini hanya berlaku untuk pembelian dua produk dengan merek yang sama.

Kategori boleh beda. Harga? Harus sama atau produk kedua lebih murah. Kalau lebih mahal? Ya, bayar selisihnya.

Kasir atau sistem check out online akan langsung memproses diskonnya secara otomatis.

Model promo seperti ini adalah: straight to the point. Tidak pakai undian. Tidak pakai kode. Tidak harus posting di media sosial sambil menyebut nama toko. Anda datang, beli dua produk, bayar satu. Sesederhana itu.

Tapi jangan lama-lama mikir. Diskon ini cuma berlangsung 3 hari. Dan kalau sudah kehabisan stok, ya sudah. Itu risiko Anda yang terlalu banyak mikir. Jangan bilang saya tidak mengingatkan.

Dengan Sport Station Buy 1 Get 1 2025, mereka tidak sedang jual produk. Mereka sedang jual momennya. Momen impulsif. Momen keputusan cepat. Momen “kapan lagi”. Dan kadang-kadang, itulah momen yang paling laris dijual.

Kalau Anda sedang butuh sepatu olahraga, kaos, celana training, atau sekadar ingin kelihatan sporty di feed Instagram, ini saatnya. Tapi ingat, jangan sampai beli cuma karena dapat satu gratis. Beli karena Anda butuh. Atau setidaknya, karena Anda tahu siapa yang akan Anda beri produk keduanya.***

Membaca Abolisi untuk Tom Lembong

0

Presiden Prabowo Subianto telah menggunakan salah satu kewenangan konstitusional yang paling tinggi dan sensitif dalam sistem ketatanegaraan kita, ketika ia memberikan abolisi kepada Thomas Trikasih Lembong, mantan Menteri Perdagangan.

Abolisi ini menghentikan proses hukum terhadap Pak Lembong, termasuk menghapus dakwaan pidana terhadapnya.

Pasal 14 UUD 1945 memang memberi Presiden Prabowo kewenangan untuk memberi grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi. Kekuasaan ini bersifat ekstra-yudisial, yaitu berada di luar sistem peradilan.

The last shelter of justice

Secara umum, kekuasaan tersebut diberikan oleh konstitusi kepada Presiden untuk memastikan penegakan hukum tidak berjalan secara berlebihan atau sewenang-wenang.

Dalam negara demokrasi, Presiden terpilih diberi kekuasaan oleh konstitusi untuk memberi pemaafan, dalam bentuk grasi, amnesti, atau abolisi. Presiden, dalam negara demokrasi, adalah the last shelter of justice. Ia diberi kekuasaan oleh konstitusi untuk mengecek kekuasaan kehakiman. Ini bukan pelanggaran terhadap prinsip pemisahan kekuasaan—melainkan bagian dari mekanisme checks and balances itu sendiri.

Bila hukum gagal mewujudkan keadilan substantif, maka negara harus memiliki instrumen korektif untuk memulihkannya. Dalam konteks ini, kekuasaan Presiden untuk memberi abolisi, misalnya, bukanlah anomali, tetapi justru bagian dari mekanisme demokratik untuk menyelamatkan warga negara dari miscarriage of justice atau hukuman yang eksesif.

Presiden, dalam sistem demokrasi, adalah satu-satunya aktor konstitusional yang memegang legitimasi elektoral langsung dari rakyat. Karena itu, ia diberi mandat untuk bertindak dalam ruang moral dan politis yang lebih luas daripada pengadilan. Bila hukum bekerja terlalu mekanistik atau bahkan berpotensi disalahgunakan oleh aparat penegak hukum, seorang Presiden terpilih harus keluar dari istananya dan menjadi perlindungan terakhir bagi rakyatnya.

Fungsi Demokratik dan Batas Etis

Dalam sejarah demokrasi, kekuasaan untuk memberikan abolisi memiliki fungsi korektif, kemanusiaan, dan rekonsiliatif yang penting. Misalnya, untuk meluruskan proses hukum yang ternoda.

Ketika proses hukum diyakini berangkat dari motif politis atau tekanan non-yuridis, abolisi menjadi cara Presiden untuk mengembalikan integritas hukum sebagai instrumen keadilan, bukan kekuasaan.

Tidak semua yang legal itu adil. Abolisi memungkinkan negara untuk berpikir ulang terhadap siapa yang sedang dihukum, dalam konteks apa, dan apakah hukuman itu benar-benar mencerminkan keadilan.

Demokrasi sejati harus mampu mengakui kesalahan yang diperbuat di dalam rumahnya dan bersedia memperbaikinya — bahkan lewat jalur kekuasaan yang sangat sensitif sekalipun.

Namun, kekuasaan pemaafan, bila tidak dibatasi oleh etika dan akuntabilitas, dapat menjadi racun yang membunuh demokrasi dari dalam. Dalam banyak kasus di berbagai negara, kekuasaan Presiden untuk memaafkan, dalam berbagai jenisnya termasuk abolisi dan amnesti, telah disalahgunakan oleh para pemimpin yang ingin melindungi diri sendiri, keluarga, kroni politik, atau kepentingan oligarkis.

Ada beberapa hal yang secara prinsipil tidak boleh dilakukan oleh Presiden dalam menggunakan kuasa pemaafan atau pengampunan ini:

1. Mengampuni diri sendiri atau orang yang terlibat langsung dalam kejahatan yang berkaitan dengan kekuasaan Presiden. Ini adalah bentuk konflik kepentingan ekstrem dan pelanggaran terhadap prinsip no one is above the law.

2. Menghentikan proses hukum atau menjatuhkan pengampunan demi melindungi sekutu politik tanpa alasan hukum yang dapat diverifikasi publik. Ini akan mengubah kuasa pemaafan menjadi alat impunitas.

3. Menggunakan kekuasaan pemaafan sebagai alat untuk melemahkan independensi lembaga peradilan, dengan mencampuri proses hukum secara sistematis dan sewenang-wenang.

4. Mengabaikan transparansi dan pertanggungjawaban publik, sehingga kekuasaan pemaafan tidak bisa diaudit secara moral maupun politik.

Dalam semua bentuk penyalahgunaan tersebut, kekuasaan yang semula dirancang untuk menjaga demokrasi, berubah wujud menjadi alat pengkhianatan terhadap demokrasi. Semua itu akan mengikis kepercayaan publik, meruntuhkan supremasi hukum, dan memperdalam jurang ketidaksetaraan di hadapan hukum.

Kesimpulan

Kesimpulannya, demokrasi bukan hanya tentang legitimasi elektoral, tetapi juga tentang batas kekuasaan dan cara kekuasaan dijalankan. Kekuasaan konstitusional Presiden memberi pengampunan, termasuk abolisi dan amnesti, harus selalu digunakan secara hati-hati, dengan kesadaran penuh bahwa ia dapat menyelamatkan keadilan—atau justru menghancurkannya. ***

 

Ditulis oleh: Rachland Nashidik

Kormi Apresiasi Capaian Medali Pegiat Olahraga Kabupaten Bogor Sumbang 8 Medali untuk Jabar di Ajang FORNAS 2025

Bogordaily.net – Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Bogor, Rike Iskandar apresiasi pencapain medali yang telah diraih para pegiat-pegiat olahraga asal ‘Kabupaten Bogor’ untuk Jawa Barat di ajang FORNAS VIII/2025.

Diketahui, Pegiat olahraga asal Kabupaten Bogor, turut berkontribusi dalam perolehan medali bagi Kontingen Jawa Barat pada Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025 di Nusa Tenggara Barat.

Adapun, hingga hari ke 5 perhelatan FORNAS VIII/2025, para pegiat olahraga Kabupaten Bogor, berhasil menyumbangkan 4 medali emas, 2 medali perak dan 2 medali perunggu.

Dengan torehan 4 medali emas, 2 medali perak, dan 2 medali perunggu tersebut, membuat Ketua Umum Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Bogor, Rike Iskandar bangga.

“Kita harus bangga dengan pencapaian medali yang dipersembahkan oleh para pegiat olahraga asal Kabupaten Bogor di ajang FORNAS 2025 ini,” kata Kang Akew.

“Apalagi, prestasi ini tidak di dapat dengan mudah, tapi dengan kerja keras, serta latihan yang gigih para pegiat-pegiat olahraga, sebelum berangkat ke NTB ini,” sambungnya.

Lebih lanjut, pihaknya  juga optimis kalau para pegiat asal Kabupaten Bogor, masih berpeluang dalam perolehan medali disisa waktu perhelatan FORNAS VIII/2025.

“Masih ada beberapa dari Induk Olahraga Kabupaten Bogor, yang bertanding, jadi peluang untuk menambah medali bagi Kontingen Jawa Barat masih ada dari pegiat olahraga Kabupaten Bogor,” ungkap Akew.***

Albin

Solusi Pemkab Bogor Atasi Banjir di Wilayah Timur, Normalisasi Sungai dan Bangun Embung Air

0

Bogordaily.net – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menyiapkan beberapa langkah dalam melakukan penanganan terhadap bencana alam banjir yang melanda wilayah bagian Timur di Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu.

Diketahui, sebanyak tiga kecamatan di wilayah bagian Timur kebanjiran parah seperti Cileungsi, Gunung Putri, dan Klapanunggal.

Akibatnya, banjir merendam ratusan rumah warga yang membuat ribuan jiwa terdampak hingga terpaksa mengungsi.

Bupati Bogor Rudy Susmanto mengatakan bahwa, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sedang berupaya membangun embung air atau tempat penampungan air di wilayah Timur sebagai jangka panjang.

“Banjir di wilayah Timur saat ini kita sedang berkoordinasi dengan pembebasan lahan untuk dijadikan embung air, tapi prosesnya butuh waktu,” kata Rudy Susmanto, Sabtu 2 Agustus 2025.

Menurut Rudy, sambil menunggu proses tersebut terealisasi, proses normalisasi sungai juga dilakukan sebagai upaya jangka pendeknya.

“Kita hari ini melakukan yang dapat kita lakukan terlebih dahulu, seperti normalisasi-normalisasi saluran air yang seharusnya menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS),” jelasnya.

Adapun lanjut Rudy, permasalahan banjir yang kerap menimpa masayarakat Kabupaten Bogor harus segera diselesaikan.

“Turap-turap bronjong juga sudah selesai dipasang, kita pun melakukan normalisasi beberapa setu, saluran irigasi, bahkan normalisasi-normalisasi sungai di Puncak,” ujar Rudy Susmanto.

“Kita hari ini tidak bicara kewenangan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi. Apa yang menjadi kebutuhan masyarakat kita prioritaskan untuk dapat kita selesaikan satu persatu,” tambahnya.***

Albin Pandita

Peringati World Head and Neck Cancer Day, RS UMMI Bersama PERHATI-KL Baksos Operasi Gratis

0

Bogordaily.net – Dalam rangka memperingati World Head And Neck Cancer Day 2025, Rumah Sakit (RS) UMMI Kota Bogor bekerjasama dengan tim dokter dari PERHATI-KL dan Kelompok Studi (Kodi) Onkologi Bedah Kepala Leher Menggelar bakti sosial (Baksos) Kesehatan gratis.

Kegiatan Baksos Kesehatan Gratis, Operasi pasien kanker THT-KL yang dilaksanakan di RS UMMI, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat. Dengan melibatkan 36 tim tenaga Medis Spesialis Bedah T.H.T-B.K.L dari sabang sampai merouke.

Direktur Utama RS UMMI Bogor, dr. Najib Askar mengatakan, Kegiatan Bakti sosial kesehatan yang dilaksanakan oleh pihak RS UMMI bekerjasama dengan Kodi Bedah Kepala Leher dan Dinas kesehatan Kota Bogor, mendapat respon positif dari pemerintah setempat.

“Kegiatan hari ini adalah bakti kesehatan, Kita akan melaksanakan operasi sejumlah 10 pasien kanker, khususnya kanker kepala dan leher,” ujar dr. Najib Askar, Direktur Utama RS UMMI, Sabtu 2 Agustus 2025.

Program Baksos kesehatan gratis yang rutin dilaksanakan oleh pihak rumah sakit tersebut, Diharapkan dapat mengurangi beban biaya bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Ketua KODI, Prof. Dr. A. C. Romdhoni, dr., Sp. T.H.T.B.K.L.,Subsp.Onk.(K) FICS, menambahkan kegiatan baksos kesehatan, Dalam rangka memperingati World Head and Neck Cancer Day (WHNCD).

”Jadi hari kanker kepala dan leher sedunia atau World Head and Neck Cancer Day (WHNCD) yang jatuh pada tanggal 27 Juli, Disini kita fokuskan perhimpunan dokter THT Kepala dan Leher se-Indonesia melaksanakan baksos kesehatan di RS UMMI Bogor” kata Romdhoni.

Menurutnya kegiatan yang berlangsung Pada tanggal 2-3 Agustus 2025, Dengan jumlah 10 Pasien yang akan dioperasi oleh para dokter THT- BKL, merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan dan sebelumnya sempat tertunda pada saat Covid–19.

Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Bogor, Bai Kusnadi, Mengapresiasi kegiatan baksos kesehatan yang dilaksanakan oleh perhimpunan dokter THT Kepala Dan leher Indonesia.

”Kami berharap dengan adanya kegiatan baksos kesehatan dapat bermanfaat dan membantu masyarakat” tutup Kusnadi.***

Ibnu Galansa

Pemkot Bogor Mulai Bangun Jalur Roda Dua Sementara di Batutulis, Ditarget Rampung 14 Hari

0

Bogordaily.net – Pemerintah Kota Bogor mulai mengerjakan pembangunan jalur sementara khusus roda dua (R2) di kawasan Batutulis, Bogor Selatan, sebagai solusi tanggap darurat atas longsor yang memutus akses utama wilayah tersebut.

Pantauan di lapangan pada Sabtu 2 Agustus 2025, sejumlah pekerja tampak mengangkut dan meratakan batu split di atas jalur tanah yang telah dipadatkan.

Pekerjaan ini juga didukung alat berat untuk mempercepat proses pembangunan. Pemkot menargetkan jalur alternatif ini selesai dalam waktu 14 hari kerja.

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyampaikan bahwa jalur sementara ini sangat dibutuhkan agar aktivitas masyarakat tetap berjalan di tengah proses penanganan longsor yang tengah dilakukan.

“Pemerintah Kota Bogor terus berupaya memberikan solusi cepat terhadap dampak longsor yang terjadi di kawasan Batutulis. Salah satunya adalah dengan membangun jalur sementara khusus roda dua yang saat ini sedang kita kerjakan,” ujarnya.

Pengerjaan jalur R2 ini juga dilengkapi dengan pemasangan rambu dan sistem pengamanan untuk menjamin keselamatan pengguna jalan.

“Kami targetkan pengerjaan jalur ini dapat selesai dalam waktu 14 hari kerja. Ini adalah langkah taktis agar mobilitas masyarakat tetap terjaga, terutama bagi pengendara sepeda motor yang selama ini terganggu aksesnya,” lanjut Dedie.

Dedie menambahkan bahwa jalur ini bersifat sementara, namun akan dibangun dengan standar keamanan yang tetap diperhatikan secara teknis.

Ia juga mengajak masyarakat untuk bersabar dan mendukung proses perbaikan.

“Kami minta semua pihak, baik kontraktor, pekerja lapangan, maupun warga sekitar untuk bersama-sama menjaga kelancaran dan keamanan selama proses pekerjaan berlangsung. Sekali lagi, ini bentuk komitmen Pemkot Bogor untuk hadir dan bergerak cepat dalam memberikan solusi nyata atas permasalahan infrastruktur yang berdampak langsung pada masyarakat,” pungkas Dedie.***

Ibnu Galansa

Bupati Bogor “Merah-Putihkan” Bumi Tegar Beriman Sambut HUT RI ke-80 lewat Gerakan Pembagian Bendera

Bogordaily.net – Menindaklanjuti arahan Bupati Bogor, Rudy Susmanto, dalam menyemarakkan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten Bogor menggelar Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih serentak di seluruh kecamatan dari wilayah timur hingga barat, utara hingga selatan Kabupaten Bogor.

Di wilayah tengah, kegiatan dipusatkan di Lapangan RBC, Kelurahan Pabuaran Mekar, Kecamatan Cibinong, yang dihadiri langsung oleh Camat Cibinong bersama para lurah dari Kelurahan Cibinong, Sukahati, Karadenan, Cirimekar, dan Pabuaran Mekar. Selain pembagian bendera kepada warga, kegiatan juga diiringi dengan aksi pemasangan bendera merah putih di kantor-kantor pemerintahan, termasuk Kantor Kecamatan Cibinong, Kantor Lurah Pondok Rajeg, dan titik-titik strategis di lingkungan sekitar.

Di wilayah barat, seperti Kecamatan Leuwiliang, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Ratusan bendera dibagikan kepada pengemudi angkutan umum, pelaku usaha kecil, dan warga yang melintas di pasar tradisional dan simpul-simpul transportasi.

Camat Leuwiliang, WR Pelitawan menyatakan bahwa pihaknya bersama Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor telah membagikan bendera merah putih kepada jajaran RSUD Leuwiliang, kemudian masyarakat, para pengendara angkutan umum, serta dilanjutkan dengan pemasangan bendera erah putih, umbul-umbul di kantor Kecamatan Leuwiliang. Gerakan ini adalah bentuk konkret menumbuhkan nasionalisme dan rasa cinta tanah air.

“Kami ingin semangat kemerdekaan tidak hanya dirasakan di kantor-kantor pemerintahan, tapi juga di jalanan, pasar, dan kendaraan umum. Merah putih harus hadir di seluruh ruang publik selama bulan agustus,” ujar Camat Leuwiliang.

Sementara itu di wilayah timur, Kecamatan Jonggol dan Kecamatan Cariu juga turut serta membagikan bendera kepada komunitas tani dan kelompok masyarakat desa.

Di wilayah utara, seperti Babakan Madang, pembagian bendera dilakukan kepada para warga secara gratis, para supir angkot dan lainnya.

“Kegiatan ini merupakan bentuk ajakan menumbuhkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air, melalui pemasangan bendera merah putih dilingkungan masing-masing,” Camat Babakan Madang Mamun Nawawi.

Sedangkan di selatan, kecamatan seperti Cijeruk, Cigombong, dan Caringin tak kalah semarak. Di sana, pembagian bendera dilakukan melalui kolaborasi dengan sekolah-sekolah dan komunitas pemuda, dengan sasaran utama anak-anak sekolah dan para pelaku UMKM.

Kegiatan ini dilakukan serentak oleh kecamatan lainnya seperti Rumpin, Nanggung, Tenjo, dan Leuwisadeng, dengan total ribuan bendera telah dibagikan dalam waktu sehari.

Gerakan pembagian dan pemasangan bendera merah putih ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Bogor dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya nasionalisme, persatuan, dan penghormatan terhadap jasa para pahlawan kemerdekaan.

Dengan cara mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Bogor untuk mengibarkan Bendera Merah Putih selama bulan Agustus di rumah, tempat usaha, sekolah, fasilitas umum, hingga kendaraan. Mari bersama merah-putihkan Bumi Tegar Beriman sebagai simbol semangat dan rasa syukur atas kemerdekaan bangsa ini. (*)

Transformasi Rekrutmen SDM Guru Sekolah Rakyat

0

Bogordaily.net – Ratusan guru sekolah rakyat dilaporkan mengundurkan diri hanya dalam hitungan bulan setelah penempatan. Alasan utamanya, sebagaimana diungkapkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Muti, karena lokasi penugasan yang terlalu jauh dari domisili.

Kementerian Sosial, sebagai penyelenggara program, memang telah mengisi kekosongan dengan guru pengganti. Di sisi lain persoalan ini tidak sesederhana “mengganti orang”. Justru,  saatnya meninjau ulang sistem rekrutmen guru sekolah rakyat, Apakah telah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar manajemen sumber daya manusia yang berkelanjutan?

Pada dasarnya rekrutmen, dalam kerangka manajemen SDM modern merupakan tahap strategis yang menyimpan konsekuensi jangka panjang. Dengan kata lain hal tersebut bukan hanya pengisian kekosongan jabatan, melainkan gerbang awal pembentukan kualitas organisasi.

Guru bukan hanya pekerja teknis, tetapi aktor perubahan sosial, terutama di wilayah-wilayah yang menjadi target program sekolah rakyat. Oleh karena itu, gagalnya penempatan bukanlah kesalahan individu semata, melainkan kegagalan sistemik dalam memahami bahwa setiap proses rekrutmen harus menyatukan kompetensi, kesiapan psikologis, konteks sosial-budaya, dan aspek kesejahteraan.

Tak jarang kita sering tergoda oleh kecepatan dan efisiensi dalam proses seleksi. Padahal, dalam konteks pendidikan sosial seperti sekolah rakyat, efisiensi tanpa empati bisa menjadi bumerang. Guru-guru yang direkrut lalu ditempatkan secara terburu-buru ke daerah terpencil tanpa kesiapan mental, minim informasi, dan kurang dukungan struktural akan mudah merasa terasing.

Mereka kehilangan rasa keterhubungan terhadap institusi yang menugaskan mereka. Hal itu bukan hanya masalah jarak geografis, tetapi juga jarak emosional dan struktural antara individu dan sistem.

Sementara itu dari kacamata sosiologi pendidikan, hal ini sebagai bentuk kegagalan institusional dalam membangun kohesi sosial antara aktor pendidikan dan sistemnya. Sekolah rakyat yang idealnya menjadi simbol negara hadir di tengah rakyat justru kehilangan daya ubahnya ketika SDM di dalamnya merasa tercerabut dan tak dihargai secara utuh.

Apalagi, bila banyak dari guru yang direkrut masih muda, baru lulus, dan berharap program ini bisa menjadi pijakan awal karier mereka. Ketika realitas tidak sesuai ekspektasi, maka pengunduran diri menjadi jalan terakhir yang dipilih. Lalu bagaimana seharusnya proses rekrutmen dibangun?

Dalam manajemen SDM yang sehat, proses rekrutmen idealnya memuat tiga hal mendasar antara lain seleksi berbasis konteks, komunikasi transparan, dan penempatan berbasis kesesuaian nilai. Guru-guru sekolah rakyat mestinya dipilih melalui pendekatan yang tidak hanya menilai kompetensi akademik atau administratif, tapi juga pemetaan psikososial dan kesiapan hidup dalam lingkungan yang menantang. Asesmen harus melibatkan simulasi lapangan, psikotes, dan wawancara berbasis skenario nyata di lapangan.

Lebih lanjut, proses rekrutmen juga harus terbuka mengenai tantangan yang akan dihadapi. Alih-alih menjanjikan hal-hal manis, lebih baik calon guru diberi informasi secara jujur tentang fasilitas, kondisi sekolah, karakteristik siswa, dan lingkungan sosial. Transparansi ini penting bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk membangun kejujuran relasional antara institusi dan individu. Sehingga di tahap akhir peserta rekrutmen merupakan mereka yang benar-benar siap secara mental dan memahami peran yang akan dijalankan.

Di sisi lain, strategi rekrutmen berbasis lokalitas patut menjadi pertimbangan utama dalam reformasi ini. Mengapa kita tidak memaksimalkan potensi SDM dari wilayah sekitar sekolah rakyat? Guru lokal cenderung lebih tahan banting karena memiliki kedekatan kultural, pemahaman sosial, dan ikatan emosional dengan daerah tersebut. Dalam manajemen SDM, strategi ini disebut contextual hiring, yaitu praktik merekrut orang yang tidak hanya cocok secara kompetensi, tetapi juga selaras secara nilai dengan konteks organisasi.

Selain itu  perlu menata ulang relasi kekuasaan dalam struktur perekrutan. Apakah guru merasa dilibatkan secara utuh dalam prosesnya? Apakah ada ruang untuk menyuarakan keberatan atau aspirasi sejak awal? Di sinilah pentingnya membangun sistem rekrutmen yang tidak top-down, tetapi partisipatif. Rekrutmen yang baik memberi ruang negosiasi, bukan hanya kontrak kerja satu arah. Guru sebagai aktor sosial juga berhak mengetahui, mempertimbangkan, dan bahkan menolak penempatan jika memang tidak sesuai kapasitasnya.

Transformasi ini tentu menuntut perubahan cara pandang dari institusi. Guru bukan hanya “alat pelaksana program”, tetapi mitra dalam membangun masa depan. Bila kita sungguh-sungguh ingin menjadikan sekolah rakyat sebagai jembatan keadilan sosial, maka proses awalnya antara lain proses  rekrutmen guru mesti  dibangun dengan prinsip keadilan, kepantasan, dan penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

Pada akhirnya, kegagalan rekrutmen adalah alarm penting bagi pemerintah dan institusi pendidikan untuk tidak lagi menggunakan logika rekrutmen berbasis proyek, melainkan membangun sistem SDM yang berkelanjutan. Peningkatan daya tahan guru bukan dengan mengatur ulang jadwal atau memperketat kontrak, tetapi dengan menciptakan sistem yang memanusiakan guru sejak proses perekrutan.  Dengan demikian sekolah rakyat bukan hanya program, tetapi menjadi gerakan sosial yang hidup dan berakar dalam masyarakat. ***

Penulis: Agus Jatmika (Praktisi Pendidikan di Bogor,  alumni Magister Managemen SDM Universitas Pakuan Bogor)

BAZNAS Kota Bogor Salurkan Bantuan Peralatan Sekolah untuk Ratusan Pelajar SD dan SMP

0

Bogordaily.net – Menyambut tahun ajaran baru 2025/2026, BAZNAS Kota Bogor menyalurkan bantuan berupa paket peralatan sekolah kepada ratusan pelajar tingkat SD dan SMP yang berasal dari keluarga kurang mampu dan yatim di wilayah Kota Bogor.

Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian BAZNAS terhadap akses pendidikan yang layak dan merata bagi seluruh anak bangsa.

Penyaluran bantuan dilakukan serentak pada hari jum’at di sekolah masing-masing, dengan melibatkan guru PAI dan Relawan BAZNAS Kota Bogor. Paket yang diberikan terdiri dari alat tulis, buku tulis, dan perlengkapan kebutuhan lainnya.

BAZNAS Kota Bogor menyalurkan bantuan berupa paket peralatan sekolah kepada ratusan pelajar tingkat SD dan SMP

Ketua BAZNAS Kota Bogor, Subhan Murtadla, S.Ag, M.E, menyampaikan bahwa program ini adalah bagian dari program Bogor Cerdas, yang bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan melalui dukungan dana zakat, infak, dan sedekah dari para muzakki.

“Kami ingin para siswa dapat memulai tahun ajaran baru dengan semangat dan perlengkapan yang memadai. Karena pendidikan adalah hak setiap anak, dan zakat Infak memiliki kekuatan besar untuk memastikan hal itu tercapai,” ungkapnya.

Program ini juga disambut antusias oleh orang tua dan guru, karena sangat membantu meringankan beban biaya pendidikan di tengah meningkatnya kebutuhan menjelang tahun ajaran baru.

BAZNAS Kota Bogor berkomitmen untuk terus hadir dalam setiap fase penting kehidupan mustahik, termasuk dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Melalui zakat, infak, dan sedekah yang ditunaikan masyarakat, diharapkan semakin banyak anak-anak yang terbantu dan termotivasi untuk belajar lebih giat demi masa depan yang lebih cerah. ***