Sunday, 8 June 2025
Home Blog Page 7056

Lagi-lagi Puluhan Anggota DPRD Kabupaten Bogor Lakukan Tes Rapid

0

BOGOR DAILY – Puluhan lakukan rapid test di Gedung Serbaguna I DPRD Kabupaten Bogor pada Jum’at (27/11/2020) untuk memeriksa kondisi anggota DPRD secara berkala.

“Kegitan rutin, SOP kita untuk memeriksa kondisi anggota DPRD Kabupaten dan Sekwan yang memang berhubungan erat dengan tugas-tugas,” kata Sekertaris Dewan, Ronny Sukmana usai melakukan rapid test.

Rapid test ini, ia meneruskan, diikuti hampir seluruh dewan dan staf dewan untuk memastikan kesehatannya di masa pandemi seperti saat ini, oleh karenanya kesehatan musti diperiksa secara berkala.

“Jika reaktif, kita langsung tangani untuk swab dan jika positif kita sarankan untuk isolasi mandiri. Kadang kan sekrang reaktif karena kecapean tapi setelah di tes lagi non-reaktif. Makanya dicek secara berkala,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan tidak ada batas waktu tertentu kapan anggota DPRD melakukan rapid, namun karena banyaknya agenda saat ini, maka dilakukanlah rapid test tersebut.

“Sebetulnya, tidak ada batas waktu tetapi memang lagi kegiatan tinggi dan trend covid tinggi, kita harus memastikan untuk meyakinkan dan menjamin anggota, karena rapat koordinasi terus dengan SKPD,” pungkasnya.

Setelah Sehat, Habib Rizieq Akan Berjuang Bersama Mahasiswa dan Buruh Menolak RUU Cilaka

BOGOR DAILY – Setelah heboh dikabarkan menjalani general check-up di Bogor, kini beredar video singat membuka-buka buku tebal bertuliskan RUU CILAKA (RUU Cipta Kerja 2020), Jumat (27/11/2020).

Dalam video yang diunggah Front Pembela Islampada akun twitter @Kabar_FPI, tampak Imam BesarFront Pembela Islamtengah membuka draft tersebut.

Dalam keterangannya, akun tersebut menuliskan, “Jangan terlalu sibuk dengan isu spanduk. Jangan lupa dengan RUU Cilaka”.

Disebutkan, “Imam Besar HRS sudah selesai membaca dan mempelajariRUU Cipta Kerja. Dan beliau menyatakan SIAP BERJUANG bersama Mahasiswa, Buruh dan Rakyat yg menolak RUU Cipta Kerja!”.

Tidak disebutkan mengenai lokasi HRS tersebut berada. Apakah HRS masih berada di RS Ummu Bogor atau sudah kembali ke kediamannya di Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta.

Seperti diketahui sebelumnya dikabarkan HRS bersama istrinya, Syarifah Fadhlun Yahya menjalani observasi di Kota Bogor.

Ketua Harian DPP FPI, Slamet Ma’arif memastikan, HRS dalam kondisi sangat baik dan sehat.

Ma’arif membenarkan HRS sudah mendatangi Kota Bogor sejak Rabu, 25 November 2020, untuk general check up.

“Alhamdulillaah, IB-HRS dalam kondisi sangat baik, Sehat Wal ‘Afiyat. Sejak kemarin IB-HRS datang ke meminta General Check-Up, karena sempat kelelahan saat disambut, disalami, dipeluk dan diciumi ribuan umat Islam yang rindu dan antusias,” kata Ma’arif.

Terkait hal itu, akun twitter @Kabar_FPI membagikan potongan video HRS yang diduga sedang berada di salah satu ruangan di Kota Bogor.

Dalam potongan video tersebut, HRS menyatakan bahwa hasil general check-upnya bagus.

“Alhamdulillah hasil general check up Aba, semuanya bagus. General check innya, mencakup ya jantung, paru-paru, ginjal, fungsi hati, begitu juga dulu kan Aba ada asam urat, ada asam lambung, semua enggak ada,” ucap HRS saat berbincang dengan kerabatnya dalam cuplikan video tersebut.

Dalam cuplikan video tersebut, HRS tampak sehat dan segar.

Ia mengucap syukur atas segala nikmat sehat yang diberikan Allah SWT.

“Alhamdulillah Wa Syukurillah. Nikmat sehat wal afiat,” ucapnya.

Millen Cyrus Bakal Direhabilitasi di BNN Lido Kabupaten Bogor

BOGOR DAILY – Setelah menjalani pemeriksaan di Badan Nasional Narkotika Kota (BNNK) Jakarta Utara, selebgram diputuskan untuk menjalani rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi , Kabupaten Bogor.

harus jalani rehabilitasi terkait penggunaan narkotika jenis sabu-sabu.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, Kepala BNNK Jakarta Utara, AKBP Bambang Yudistira menyatakan, pihaknya merekomendasikan untuk direhabilitasi jalan.

Keputusannya merehabilitasi itu juga dikatakan Kasatnarkoba Polres Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, AKP Rezha Rahandhi, Jumat (27/11/2020).

Oleh sebab itu, polisi akan membawa ke Lido. Namun, sebelumnya Millen harus menjalani swab test terlebih dahulu untuk memastikan negatif Covid-19.

“Keluarga minta rehab ke Lido. Kita mau antar ke Lido belum bisa karena harus ada swab,” tutur Rezha Rahandhi.

“Dia diswab hari ini, cuma masih kita cek dia mau swab dimana. Kita bersabar masih tunggu antrean dari Lido juga, entah Senin atau Minggu nanti kita tunggu kabar selanjutnya,” sambungnya.

Millen ditangkap di hotel kawasan Jakarta Utara bersama seorang pria berinisial JR pada Minggu (22/11/2020) dini hari.

Dari pemeriksaan tes urine, Millen dinyatakan positif menggunakan sabu-sabu, sedangkan JR negatif.

Dalam penangkapan, polisi menemukan satu alat hisap bong dan sabu-sabu seberat 0,3 gram, serta satu botol minuman keras.

Polisi kemudian menetapkan Millen sebagai tersangka. Menurut polisi, berdasarkan pengakuan Millen, dia memakai barang haram tersebut untuk menghilangkan stres.

Hingga saat ini polisi masih mengejar dua tersangka lagi, yakni OR dan teman perempuannya yang diduga ikut memakai narkoba di hotel tersebut bersama Millen.

Dalam jumpa pers di Polres Pelabuhan Tanjung Priok, hanya bisa menundukkan kepala sambil meminta maaf kepada semua pihak.

“Kepada teman media, saya sangat meminta maaf untuk keluarga saya, mama dan keluarga besar saya, dan teman-teman saya,” kata Millen dengan terisak.

“Saya minta maaf dan terima kasih kepada bapak Kapolres dan semua tim, saya salah, saya memakai, saya juga menggunakan alkohol, saya salah banget untuk semuanya jangan ditiru pokoknya jauhi narkoba, terima kasih,” sambungnya.

 

 

Pengamat Minta Pihak RS UMMI Terbuka Soal Kondisi Kesehatan Habib Rizieq

0

BOGOR DAILY – Rizieq Shihab dikabarkan tengah menjalani perawatan di Bogor sejak Rabu (25/11/2020) lalu. Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu juga dikabarkan sebelumnya telah menjalani general check up.

Menurut Pengamat Politik, Hukum dan Keamanan Dr Dewinta Pringgodani, guna memastikan kondisi kesehatannya, Habib Rizieq seharusnya melakukan tes swab. Karena saat ini banyak orang yang tidak bergejala, namun ternyata terpapar Covid-19.

“Kan sekalian sedang menjalani perawatan, jadi langsung tes swab saja. Ini untuk kepentingan bersama karena Habib Rizieq beberapa kali menghadiri kerumunan,” kata Dewinta Pringgodani, Jumat (27/11/2020).

“Setelah tes swab, sebaiknya pihak Bogor juga harus segera mengumumkan hasilnya,” lanjutnya.

Dewinta menilai tes swab penting dilakukan Habib Rizieq, karena sejumlah pihak yang diketahui sempat bertemu dengan pemimpin FPI itu dinyatakan positif Covid-19.

“Misalnya Kapolsek dan Wakapolsek Tanah Abang, Lurah Petamburan serta Calon Walikota Depok,” kata Dewinta.

Dewinta juga mengingatkan pihak Bogor tidak boleh menutup-nutupi soal kondisi Habib Rizieq.

“Kalau Direktur memberikan keterangan bohong dapat dijerat UU ITE,” kata Dewinta.

“Apalagi yang terkait penyakit menular harus disampaikan ke publik untuk menyelamatkan yang lain,” sambungnya.

Ia mengungkapkan, sebagai ulama Habib Rizieq harus menganjurkan pengikutnya untuk menaati , seperti 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak dan tidak boleh membuat kerumunan.

Sementara pihak Bogor menyebutkan bahwa saat ini Habib Rizieq dirawat di kamar perawatan president suite.

“Jadi beliau (Habib Rizieq) ke sini, dari hasil screening di tim kami alhamdulillah, tidak mengarah ke Covid,” kata Direktur Utama Bogor, Andi Tatat, di Bogor yang berada di Jalan Empang II No 2, Bogor Selatan, Kota Bogor.

 

Pulang Liburan Wajib Test Swab

BOGOR DAILY- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor tak hanya melakukan tes rapid pada wisatawan yang masuk Kota Bogor saja. Pada panjang Oktober lalu juga melakukan test swab pada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang melakukan perjalanan ke luar daerah pada.  Hasilnya terdapat 20 orang ASN mengikuti swab test, pada  Senin (2/11).  “Sesuai arahkan pak wali kota, ASN berlibur ke luar kota memang harus izin dan dilakukan swab tes sebelum beraktivitas,” kata Retno.

Kata dia, pengambilan sampel mulai  masuk kerja pertama setelah panjang ini dan selama menunggu hasil tes, para ASN itu menjalani isolasi mandiri dan tidak beraktivitas di kantor atau melakukan pelayanan. “Hal itu untuk meminimalisir imported case penyebaran atau paparan Covid-19 dari luar kota,” paparnya.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor menginstruksikan agar seluruh ASN yang akan melakukan perjalanan ke luar kota melapor kepada atasannya. Setelah kembali, diharuskan swab tes dan isolasi mandiri hingga hasil tesnya keluar.

meminta jajarannya dan warga Kota Bogor untuk sedapat mungkin menghindari perjalanan dan tetap berkumpul bersama keluarga serta melakukan kegiatan di lingkungan masing-masing sembari bersiap dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor dan cuaca ekstrim. Bima pun telah memerintahkan agar seluruh aparat terkait, mulai dari Tim Elang, Tim Merpati, Satpol PP, Camat, Lurah agar turun ke lapangan guna melakukan pengawasan dan cek titik-titik mana yang dirasakan rawan dan diberikan imbauan. (*)

 

Estetika Hingga Pertahankan Heritage

0

BOGOR DAILY-Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bakal mengintegrasikan dengan Alun Alun Kota Bogor. Saat ini masih dalam proses pembanguan dan Pemkot sudah menyiapkan empat alternatif desain bakal rencana integrasi dan Alun-Alun Kota Bogor. Dari desain yang sudah ada sebelumnya, ada banyak perbedaan yang terjadi.

Sehingga Pemkot menyiapkan kembali desain baru. Pertama adanya underpass, tidak menggunakan underpass, lalu desain tidak menggunakan underpass namun ada rerouting yang diatur, lalu rencana keempat adalah menggunakan flyover. Keempat rencana itu yang harus disamakan kembali presespsinya.

“Secepatnya kita MoU tentang penanganan kawasan terintegrasi di sekitar . Pemkot dan Dirjen Perkeretaapian nanti akan melakukan konsolidasi internal dulu,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Hanafi.

Meski begitu, Hanafi memastikan, konsep yang ada nanti tak meninggalkan kesan heritage yang sudah melekat di kawasan itu. Hanya tinggal menyesuaikan program Dirjen Perkeretaapian yang juga sedang membangun rel ganda (double track) Bogor-Sukabumi.

Begitupun soal skema pembiayaan. Dalam rapat lanjutan, Pemkot juga mengundang pihak terkait lainnya. Baik dari tingkat pusat dan provinsi.

“Tadi ada dari Bapenas, PT KCI, PT KAI, Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dirjen Perkeretaaapian, Balai Besar Jawa Barat, Jakarta dan Banten. Jadi lengkap semua,” jelas Hanafi lagi.

Namun yang jelas, konsep yang ada tidak meninggalkan sejarah yang ada di kawasan . Apalagi disana, didominasi bangunan cagar budaya. Sehingga hal itu tidak boleh hilang.

“Jadi harus terintegrasi, kita sudah bertemu dan samakan persepsi. Semua lembaga yang di Dirjen Perhubungan kita libatkan. Supaya sama – sama bekerja dan bekerjasama,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Bappeda Kota Bogor Rudi Mashudi menegaskan  rencana integrasi ini membutuhkan koordinasi banyak pihak, mulai dari Bapenas, Dirjen Perhubungan, Balai Perkeretaapian Jawa Barat hingga Balai Perkeretaapian Jakarta-Banten.

“Kita kan sedang mau bangun Alun-Alun hingga Masjid Agung terintegrasi , kita sih berharap ini masuk PSN, jadi biaya bisa dari pusat,” katanya.

Sejauh ini, pada  rapat terakhir membahas empat alternatif pembangunan dalam integrasi kawasan ini, dari sisi perencanaan dan teknis.

“Alternatif pertama, kita buat underpass di Jalan Kapten Muslihat. Untuk menghindari perlintasan sebidang kereta. Kedua, ditutup pas jalur rel-nya. Dibuat frontage jalan antar (jalan) Muslihat dan Paledang,” ujarnya.

“Ketiga ditutup. Jalan Kapten Muslihat dari Jalan Dewi Sartika ke depan kantor PLN, dibuat plaza besar. Dibuat pertigaan lah di (Jalan) Mayor Oking. Keempat dibuat fly over disitu. Ada satu alternatif lagi tapi kita belum respon,” ucap Mantan kabid Perizinan Pemanfaatan Ruang DPMPTSP Kota Bogor.

Dalam rapat terakhir tersebut, kata dia, disampaikan plus minus dari berbagai alternatif itu.

Pemkot sendiri berharap agar integrasi kawasan ini tidak banyak merubah lingkungan dan tetap mengacu pembangunan berkelanjutan. Tidak merubah estetika stasiun dan rencana Alun-Alun Kota Bogor.

Ia mengakui, dari berbagai alternatif, yang paling memungkinkan buat Kota Bogor yakni opsi ketiga membangun plaza besar untuk integrasi stasiun.

Selain tidak banyak merubah lingkungan dan estetika kawasan, biaya pembangunannya pun diperkirakan lebih terjangkau.

“Misal underpass, kendalanya ada utilitas, perlu nebang pohon. Sama seperti kalau buat Fly Over juga begitu. Secara estetika nggak bagus disitu. Kalau plaza nggak terlalu banyak pembangunan. Tapi memang tugas kita untuk merekayasa lalu lintasnya (karena ditutup jadi plaza),” jelas Rudi.

Meski begitu, ia memastikan belum ada keputusan pasti soal opsi mana yang dipilih. Opsi-opsi tersebut dibagikan ke para stakeholder untuk ditindak lanjut.

“Apalagi kita kan nanti ada alun-alun, Masjid Agung. Kita berharap ini masuk PSN dengan biaya dari pusat. Paling realistis plaza seperti depan balai kota, tempat orang jalan kaki. Akan lebih banyak untuk pelajan kaki dan Ruang Terbuka Hijau (RTH),” tutupnya. (**)

Tempat Wisata Patuhi Prokes, Reaktif Dibawah 10 Persen

BOGOR DAILY- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menargetkan 3000 sampel tes rapid untuk wisatawan yang menghabiskan waktu panjang di akhir Oktober lalu. Dari jumlah itu, Dinkes Kota Bogor mendapatkan 290 sampel dan dari jumlah itu, 10 orang reaktif Covid-19.  “Ratusan sampel itu diambil di lokasi Terminal Baranangsiang, , wisata The Jungle, dan Kebun Raya Bogor (KRB),” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno.

Di Kota Bogor selama panjang pada akhir Oktober lalu tidak begitu banyak wisatawan yang datang. Sepinya tempat wisata ini terlihat dari jumlah jumlah sampel yang diambil meleset dari yang ditargetkan 150 sampel per hari.  Para wisatawan khususnya dari luar Bogor ini wajib melalukan tes rapid baik di terminal, stasiun dan tempat wisata sendiri. “Di , cuma 40 sampai 60-an yang dites per/hari. Ekspektasi kita banyak yang masuk Bogor, ternyata nggak juga. Di Terminal Baranangsiang juga nggak ramai,” kata Retno.

Dari sisi kepatuhan, rata-rata pengunjung wisata atau tempat wisata hampir semuanya patuh (Prokes). Seperti menjaga menggunakan masker, juga rata-rata tempat lokasi wisata menyediakan fasilitas mencuci tangan. “Yang kita ambil ini hanya sampel, dari jumlah sekitar 150 sampel hanya 10 orang yang reaktif masih di bawah 10 persen, artinya lebih baik. Karena secara umum para wisatawan ini, patuh menggunakan masker,” paparnya.

Salah satu pengunjung Kebun Raya Bogor (KRB),  Wijaya (36) asal Kota Depok mengatakan bersyukur hasilnya non reaktif Covid-19. “Alhamdulillah, hasilnya negatif. Kami sekeluarga tiga orang hasilnya negatif. Ya, untuk memastikan bahwa kita sehat juga menghindari penularan ke orang lain,” kata Wijaya.

Ia mengaku, telah melakukan tes cepat sebanyak tiga kali, rutin setiap bulan. Baik itu tes gratis atau tes mandiri. “Mobilitas keseharian saya memang tinggi jadi memang perlu untuk mengetahui kondisi kesehatan,” paparnya.

Beberapa tempat lokasi wisata mengalami lonjakan pengunjung wisata pada musim panjang. Humas KRB, Galendra Jaya mengatakan masa panjang selama lima hari di akhir Oktober lalu, jumlah kunjungan wisata di KRB mengalami peningkatan dibanding libur nasional lainnya atau akhir pekan.

 

Kata dia, setiap akhir pekan atau libur nasional jumlah pengunjung KRB hanya mencapai 2.000 orang. Sementara, pada libur panjang selama lima hari ini rata-rata per hari di atas 2.000 pengunjung. Namun pengunjung KRB lebih banyak wisatawan lokal.

“Paling ramai pada Kamis (28/10), jumlah pengunjung mencapai 5.012 orang, sedangkan rata-rata Rabu, Jumat, Sabtu dan Minggu di atas 2.000 hingga 3.000 pengunjung,” papar Galendra.

Pun mengalami peningkatan, sekitar 30 persen, angka 5.000 itu masih jauh dibanding jumlah pengunjung sebelum masa pandemi sekitar 10.000 hingga 12.000 wisatawan per hari. Baik itu, libur nasional atau akhir pekan.

“Dari sisi jumlah pengunjung juga memang kita membatasi, saat ini KRB tidak lagi menerima acara-acara yang mengundang ratusan orang,” tutupnya. (*/dka)

 

GRAFIS

 

Perjalanan Rapid Kota Bogor selama Libur Panjang

Rabu (28/10) Terminal Baranangsiang

50 sampel dan 1 orang reaktif

Kamis (29/10) Terminal Baranangsiang

100 sampel, dan seluruhnya non reaktif

Jumat (30/10)

50 sampel dan 5 orang reaktif

Sabtu (31//10) The Jungle

50 Sampel dan 4 orang reaktif

Minggu (1/11) Kebun Raya Bogor

40 sampel dan seluruhnya non reaktif

Total 290 sampel

Reaktif 10 orang

Era Kekinian, Seni dan Bebas Berekspresi Jadi Kebutuhan Masyarakat

BOGOR DAILY- Membangun manusia Indonesia seutuhnya, memerlukan keseimbangan antara pembangunan fisik dan pembangunan nonfisik. Pendiri Republik ini juga sudah mengisyaratkan tentang perlunya nation and character building. Demikian pula kata-kata bijak itu; bahwa dengan agama hidup menjadi berguna dan terarah, dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi indah. Karena itulah sudah seharusnya disikapi dengan semestinya serta dipahami dengan sewajarnya, sebagaimana posisi agama dan ilmu.

Bahwasanya melestarikan, mengembangkan dan memelihara bukan semata-mata tugas pemerintah. Peranan masyarakat sudah selayaknya dilibatkan sejak tahap perancangan, tahap pelaksanaan hingga tahap penilaian. Pemerintah dan masyarakat perlu berjalan seiring dan saling melengkapi sehingga betul-betul dapat diperlakukan sebagaimana yang menjadi kebutuhan kalangan seniman, pekerja seni dan seluruh pihak yang terkait dengan , bahkan juga masyarakat penikmat .

Oleh karenanya pemerintah perlu didampingi oleh sebuah lembaga yang bertindak sebagai pemikir dan konseptor strategi kebijakan dalam pembinaan dan pengembangan , diluar institusi yang berada dalam hirarki pemerintah sendiri.

Kabupaten Bogor dengan penduduk hamper 6 juta jiwa merupakan kabupaten terpadat di Indonesia, merupakan asset terbesar sebagai modal untuk berkembangnya sumber daya yang bisa bersaing di era Milenial saat ini. Kebutuhan akan seni dan berekspresi saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat, terlihat dari besarnya masyarakat mengekspresikan melalui media social, seperti Vlog, tiktok, Youtube dan sebagainya. Pada intinya semua itu merupakan hiburan yang membuat kita merasa senang.

Namun penyaluran bakat dan kemampuan dalam mengekspresikan diri kadang terkendala oleh kurangnya apresiasi dari pemerintah karena tidak ada wadah yang dapat menyalurkan minat dan bakat tersebut. Dalam kerangka seperti itulah Dewan Kabupaten Bogor harus hadir untuk menjembatani katifitas tersebut.

Lembaga ini merupakan mitra kerja Pemerintah khususnya di Kabupaten Bogor yang bertugas ikut merumuskan arah kebijakan guna mendukung pembangunan dalam bidang pengembangan yang tercermin dalam bentuk kegiatan seni yang terdiri dari para seniman, budayawan dan pemikir seni. Karena dalam lingkup Dewan harus bisa merngkul semua elemen seni diantaranya, seni sastra, seni Tari, seni rupa (perupa dan pelukis) Seni Musik konvensional (band, marawis, Gambus dll) maupun Tradisional (tarawangsa, karinding calempung), lingkung seni (topeng, Kliningan, Wayang golek, Reog, dll.)

Di Kabupaten Bogor sangat kaya akan dan kebudayaan, maka dari itu potensi besar untuk dapat dikembangkan menuju Kabupaten Bogor sebagai sport City and Tourism sebagai cita cita Panca Karsa Bupati Bogor saat ini. Tentunya perlu dukungan dari seluruh elemen masyarakat yang dapat menguatkan jati diri sebagai orang Bogor dan menjadi tuan rumah dinegeri sendiri.

Bogor, 26 November 2020

E. Bambang Somantri
Pemerhati Kesenian
Tinggal di Kabupaten Bogor

Ilmu Komunikasi Undip Latih Guru SMP Public Speaking

BOGOR DAILY- Tim Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro kembali melaksanakan agenda tahunan berupa pelatihan di kalangan guru SMP di Kota Semarang. Pelatihan tersebut merupakan wujud nyata pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro, terutama pada sesama tenaga pendidik yakni guru SMP di Kota Semarang. Pelatihan kali ini diadakan di SMP Cinde Semarang.

Walaupun sedang dalam kondisi pandemi Covid-19, segala tetap dipatuhi dan diterapkan dengan baik seperti mencuci tangan, pengecekan suhutubuh, menggunakan hand sanitizer, dan tentunya social distancing . Pada kali ini, materi mengenai disampaikan oleh dosen Ilmu Komunikasi yakni Dr. Adi Nugroho, M.Si, Agus Naryoso, S.Sos, M.Si, dan Arifa S.Sos, M.Ikom.

Pelatihan ini diawali dengan sambutan dari Kepala Sekolah SMP Cinde Semarang,Muh. Syaeful Pratiknyo, S.Pd dan kemudian disambung oleh Dr. Adi Nugroho, M.Si selaku ketua penyelenggara Pelatihan .

“Pelatihan ini dimaksudkan agar Bapak Ibu guru sekalian nanti mampu memiliki kemampuan yang baik agar informasi yang disampaikan kepada publiknya, dalam hal ini yang paling utama dan sering yaitu para murid, orang tua, dan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah dapat diterima dengan baik. Selain itu sisipkanlah sedikit humor saat sedang mengajar agar kegiatan belajar mengajar menjadi interaktif”, ujar Dr. Adi Nugroho, M.Si dalam sambutan sekaligus penyampaian materi pertama dari pelatihan
ini.

Kemudian materi selanjutnya disampaikan oleh Arifa S.Sos, M.Ikom yang membahas tentang ‘well prepare” yang harus dilakukan guru sebelum mengajar muridnya. Mempelajari karakteristik murid dari segi demografis, geografis, dan psikografis merupakan salah satu cara agar dapat dengan mudah menyesuaikan gaya penyampaian materi pembelajaran. Selain itu menggunakan teknologi masa kini seperti media sosial tiktok juga dapat menjadi terobosan penting di masa pandemi Covid-19.

Pada materi yang ke tiga dan juga yang terakhir, Agus Naryoso, S.Sos, M.Si berkesempatan untuk menyampaikan beberapa hal mengenai cara melatih yang tanpa disadari bisa dilakukan dalam kegiatan sehari-hari seperti rapat RT maupun RW. Selain itu audience juga diberikan tips dan trik untuk membuat suasana belajar mengajar menjadi fun dengan cara memperhatikan gesture tubuh saat sedang mengajar, tidak menggunakan robot voice dan dog talker dalam menyampaikan materi kepada murid, melainkan dengan storytelling yang bertujuan untuk menarik perhatian murid agar mau
mengikuti pelajaran sampai akhir.

Kegiatan pelatihan ini diakhiri dengan sesi praktek dan tanya jawab oleh audience, juga
sesi foto bersama di SMP Cinde Semarang. Acara ini berlangsung dengan kondusif serta serta
interaktif yang dihadiri oleh 14 guru SMP di Kota Semarang yang berasal dari berbagai SMP
di Kota Semarang seperti SMPN 8 Semarang, SMPN 39 Semarang, dan SMP Cinde Semarang.

Yuk Ngobrol Seru Lewat Streaming Youtube di KAFELOAJA Channel, Pukul 16:00 WIB

BOGOR DAILY- terus eksis mengudara. Di episode ke 10 kali ini, KAFELOAJA menghadirkan sejumlah pembicara yang pakar di bidangnya.

Topik yang dibahas pun beragam sesuai narasumber yang dihadirkan. Di antaranya Ketua Perhimpunan Orangtua Penderita Thalasemia (POPTI) herna Juniarti, Owner Sandra Cake, Sandra Therick, Owner Sangar Ayundi Sri Lestari.

Mereka diundang langsung di KAFELOAJA yang berlokasi di Jalan KH TB M falaq, Bogor Barat. ” Sore ini kami kembali buat episode sepuluh. Temen temen bisa ikut gabung di KAFELOAJA channel pukul 16:00 wib, “ungkap Owner KAFELOAJA Hans Utama

Tak ketinggalan, ada grup musik Katapel yang namanya sempat mengharumkan Kota Bogor sebagai Penyaji Terbaik 1 Musikalisasi dalam south Borneo Art Festival serta Cukil Kaladhien Art Shop yang digawangi Adi Pamungkas alias Adi Gimbal.

“Live streaming inibakan diandu Danny Boy sebagai host nya, “kata ujar Hans yang kegiatannya juga didukung Bogordaily.net

So guys! Tunggu apa lagi Pantengin terus youtube KAFELOAJA Channel pukul 16:00 Wib dan dapatkan pengalaman dan cerita serunya.