Wednesday, 30 April 2025
Home Blog Page 8528

Ingin Tahu Berapa Usia Kebun Raya Bogor Tahun ini?

0

BOGORDAILY (KRB)ternyata melebihi umur kemerdekaan Indonesia. Saat ini umur KRB sudah memasuki ke .

“Sudah dua abad menjadi kebanggaan warga Bogor yang sudah dikenal hingga ke seluruh dunia. Sepantasnya bagi kita semua untuk merawat, menjaga dan melestarikannya,” ujar Walikota Bogor Bima Arya saat megnikuti KAHMI Forever Jalan Sehat (KFJS), Sabtu (6/2).

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka menyambut dies natalis HMI ke-69 ini mengambil rute dalam kawasan . Bima bersama Rektor IPB Herry Suhardiyanto memimpin aktivitas tersebut.

Dalam sambutannya Bima menyinggung usia yang saat ini sudah memasuki usia .

“Sudah dua abad menjadi kebanggaan warga Bogor yang sudah dikenal hingga ke seluruh dunia. Sepantasnya bagi kita semua untuk merawat, menjaga dan melestarikannya,” ujar Bima.

Hal yang sama Bima tekankan bagi taman-taman yang ada di Kota Bogor.

“Saat ini sudah ada 10 taman yang telah dibangun, Insya Allah akan ditambah lagi. Saya bercita-cita menjadikan Kota Bogor seperti , dimana setiap sudut kota akan dibangun taman-taman. Selain mempercantik, taman yang ada dapat merupakan oksigen jiwa, tempat bercengkrama bagi keluarga,” papar Bima

.Kedepan, lanjut Bima, yang menjadi PR bersama adalah untuk menjaga dan merawat taman-taman yang ada tadi.

“Bersama warga Kota Bogor dan pihak-pihak yang lain, mari berbuat dari hal yang kecil dan sederhana untuk menjaga dan merawatnya,” pungkasnya.

Jalan sehat ini diikuti alumni HMI yang tergabung dalam Korps Alumni HMI (KAHMI) yang berjumlah kurang lebih 620 peserta. Sebagian besar mereka berasal dari wilayah Jabodetabek. (*/bd)

Nih Kata PKL soal Macet Simpang Ciawi

0

Bogordaily di makin jadi. Para tersebut menjadi salah satu biang kerok kemacetan yang kerap terjadi di jalan tersebut. Tak hanya itu, keberadaan juga dinilai menjadi salah satu yang membuat tatanan kota kian semrawut.

Sementara itu, pihak yang mempunyai kewenangan untuk menangani di menyatanya belum bisa berbuat banyak lantaran pihaknya masih menunggu anggaran untuk biaya operasional.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Trantibum Wilayah Ciawi Masykur. Dirinya memaparkan, pihaknya sudah siap menertibkan para yang berjejer di sepanjang jalan menuju Pintu Tol Ciawi. “Kami sudah siap, surat tugas juga sudah kami kantongi. Namun, kami masih menunggu anggaran turun untuk biaya operasional saja,” katanya, kemarin.

Masih kata dia, sekitar 39 yang menjadi target penertiban karena melanggar ketentuan yang berlaku. Para tersebut antara lain berada di depan Pasar Ciawi, sementara sisanya berdiri di Jalan Lingkar Ciawi. “Semua sudah kami pantau dan sudah bisa dipastikan bahwa PKL di lokasi tersebut akan digusur karena memang menjadi biang kemacetan,” imbuhnya lagi.

Ia juga menegaskan, tambahnya, PKL yang melanggar aturan untuk tidak mendirikan bangunan dalam bentuk apa pun. “Semua ada aturan mainnya, saya harap pelaku (para PKL, red) bisa mentaati aturan yang ditentukan,” pungkasnya

Heboh SK Anggota DISK BIN Banyu Biru di Media Sosial

Bogordaily – Dunia media sosial heboh. Beredar screenshot selebritas sekaligus pengusaha yang mengunggah Surat Keputusan pengangkatan dia sebagai Dewan Informasi dan Strategis Kebijakan Badan Intelijen Negara (DISK ) di akun Path. Benarkah?
Dari Path, postingan Banyu Biru tersebut menyebar ke media sosial lain, seperti Twitter dan Facebook. Sejumlah netizen memperpertanyakan sikap Banyu yang mengunggah Surat keputusab tersebut. Ada juga yang menyesalkan. Hingga saat ini Banyu Biru belum memberkan konfirmasi terkait SK sebagai anggota tersebut. Upaya konfirmasi detikcom via telepon, SMS dan WhatsApp belum direspons.
Meski begitu, komentar datang dari Kepala Sutiyoso. Dia mengakui bahwa pihaknya memang membantuk Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan (DISK) di . Namun dia tak bisa mengungkap ke publik mengenai tugas, fungsi dan personel DISK di tersebut.
“Itu rahasia (classified) sifatnya,” kata Sutiyoso ketika dikonformasi detikcom, Minggu (31/1/2016).
Menurut Sutiyoso, semua personel DISK dievaluasi setiap saat selama masa tugasnya. “Jika hasil penilaiannya negatif atau merugikan pelaksanaan tupoksi , personel tersebut bisa diberhentikan setiap saat,” kata dia.
Sebagai Kepala , Sutiyoso mengaku hanya memberi izin kepada personel tertentu untuk menjelaskan hal-hal yang memang sifatnya untuk publik.
Bagaimana dengan Banyu Biru dan SK pengangkatannya sebagai anggota telik sandi negara?
“Saya tidak bisa memberi konfirmasi atau bantahan tentang masing-masing personel BIN, termasuk personel DISK,” kata Sutiyoso

Menanti Rekaman CCTV, Petunjuk Penting Soal Jessica di Kasus Pembunuhan Mirna

Bogordaily.net – Polisi mengatakan punya empat terkait keterlibatan Wongso dalam kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Belum ada satu pun bukti yang dirilis hingga saat ini. Namun yang menjadi perbincangan khusus adalah .

Soal ini sempat disinggung oleh anggota Kompolnas Edi Hasibuan saat mendatangi Polda Metro Jaya, Sabtu (30/1) kemarin. Dia hadir untuk mengecek kondisi Jessica dan memastikan bukti-bukti polisi sudah kuat.
Selama berada di ruang penyidik, Edi mengaku ditunjukkan dari kafe Olivier, Grand Indonesia. Sebuah rekaman selama 45 menit menunjukkan momen mulai dari Jessica memesan minuman es kopi Vietnam, sampai Mirna kejang-kejang hingga akhirnya tewas.

“Kemudian bagaiamana juga wajahnya harus memandang ke sana kemari sepertinya ada hal kalau analisa sepertinya ada yang mengawasi di lokasi kejadian. Kemudian setelah korban datang, 2 menit kemudian dia kejang-kejang dan akhirnya meninggal,” jelas Edi.

Edi juga menyinggung soal posisi gelas kopi yang dipindahkan tempatnya. Lalu area meja yang ditutupi oleh paper bag. Tak hanya itu, rekaman yang jauh dari posisi meja juga sempat diceritakan. Bagi Edi, itu semua adalah petunjuk penting bagi polisi.

“Ini semua akan membuat kita membuat suatu petunjuk yang kuat makanya ini kita datang ke sini untuk menanyakan kepada polisi,” paparnya.

Pengacara sepertinya sudah mendengar soal rekaman ini. Karena itu, mereka ngotot meminta polisi untuk membukanya. Namun polisi tak mau terlalu meresponsnya.

“Nanti ada tempatnya. Kita bekerja sesuai SOP. Polisi akan membuat serangkaian, nanti kita akan kirim berkasnya ke kejaksaan. Setelah dikirim JPU menganalisa, kalau sudah lengkap jadi P21, jaksa pelajari kembali ada rencana penuntutan, terus dikirim ke pengadilan,” papar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes M Iqbal.

Iqbal mengatakan saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap Jessica. Penahanan Jessica dilakukan agar mempermudah penyelidikan. Rekaman atau bukti lainnya belum bisa diungkap.
“Rilis akan disampaikan secara komprehensif,” tegasnya.