Sunday, 8 June 2025
Home Blog Page 8564

Heboh Walikota Bogor Tolak Larangan MUI Soal Warganya Hadiri Cap Go Meh

0

BOGORDAILY- Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto menolak keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengimbau umat Islam untuk tidak menghadiri perayaan di Kota Bogor.

Bima mengatakan, kekhawatiran MUI terkait acara adalah, karena takut warga meninggalkan salat. Karena waktu pelaksanaan itu memang dilakukan sepanjang sore hingga malam. MUI pun, kata Bima, meminta waktu pagelaran budaya untuk diadakan pagi hari.

“Itu jelas tidak bisa, karena ini kan sudah direncanakan sejak lama. Kalau masalah ibadah, panitia juga sudah berkomitmen untuk menyediakan lokasi ibadah yang strategis,” tegas Bima kepada wartawan, Kamis (9/2/2017).
Menurut dia, kewajiban ulama untuk mengingatkan umatnya untuk tidak mengikuti perayaan agama orang lain. Namun, kata dia, selama ini ia menganggap pagelaran sebagai ajang budaya pemersatu.

“Dari tahun-ke tahun MUI kita undang untuk memberikan doa lintas agama. Saya memaknai ini sebagai proses acara kebudayaan yang sudah lama berjalan. Presiden hadir, gubernur hadir, pemerintah juga hadir, karena ini adalah bagian dari kultur kebudayaan yang sudah cukup lama berjalan di Bogor, dan sebagai ajang pemersatu,” katanya.

Pada Selasa (07/02/2017) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor mengeluarkan imbauan, agar warga muslim di Kota Bogor untuk tidak mengikuti perayaan , yang akan dilaksanakan 11 Februari nanti. Ketua MUI Kota Bogor, Adam Ibrahim mengatakan, alasan dikeluarkan imbauan larangan menghadiri adalah, perayaan ini kental dengan agama Konghucu.

Dia meminta agar warga muslim di Kota Bogor tidak menghadiri atau mengikuti perayaan yang dilakukan 15 hari setelah Imlek ini.

“Karena itu acara agama Konghucu kan. itu acara kebudayaan Konghucu, dan diperuntukan untuk orang-orang Tionghoa. Jadi tidak usahlah umat Islam ikut ramai-ramai,” katanya.
Adam menjelaskan, meski acara itu berbalut kirab budaya. Kegiatan itu tetap kaitannya hanya untuk umat yang beragama Konghucu.

“(Acaranya kan kirab budaya pak?) Iya itu kan hanya dikaitkan saja dengan acara perayaan mereka, tetap saja itu hanya untuk Tionghoa,” jelasnya.

Ketika ditanya perihal rutinitas kegiatan yang setiap tahun dilaksanakan di Kota Bogor. Adam Ibrahim hanya memastikan jika terjadi kesalahan pada tahun-tahun sebelumnya.

“Tahun-tahun yang lalu kan kita belum melek agama. Tugas kami kan memberikan pencerdaskan kepada umat,” kata dia.

Dalam waktu dekat, lanjut Adam Ibrahim, MUI Kota Bogor akan merumuskan untuk membuat surat edaran ke semua warga muslim untuk tidak ikut dalam perayaan ini. “Sedang kita rumuskan (surat edaran-red),” tegasnya.

Perayaan di Kota Bogor diadakan sejak 15 tahun lalu. Pada perayaan Cap Go Meh di Kota Bogor 2015, dihadiri Presiden Joko Widodo dan juga Menteri Pendidikan saat itu Anies Baswedan. (kbr/bd)

Jalan Bina Marga Kota Bogor Bakal Jadi Sentra Kuliner

0

BOGORDAILY- Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) diimbau Pemerintah Kota Bogor agar pindah ke dalam Gedung yang di , Baranangsiang, Kota Bogor. Gedung tersebut diharapkan dapat menampung puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berjualan di sekitar kawasan tersebut.

Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat mengatakan, bangunan senilai Rp 1 miliar yang dibangun dengan dana APBD Provinsi Jawa Barat itu diharapkan bisa menampung 50 pedagang. “Nanti akan dikembangkan menjadi bangunan yang nyaman untuk penjual maupun pembeli,” ujar Sekda, Rabu (8/2/2017).

Bangunan tersebut akan segera dirampungkan, setelah para pedagang di sekitar lokasi itu setuju dipindahkan ke dalam gedung. Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif Kota Bogor, Shahlan Rasyidi mengatakan, serah terima aset gedung itu menjadi momentum bagi para pedagang kaki lima untuk menjadi pedagang profesional. Ia mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan sarana dan prasarana seperti etalase, kursi, tempat sampah.

“Bahkan lap-nya saja sudah kami siapkan. Jadi pedagang hanya perlu membayar listrik dan air setiap bulannya,” jelas Shahlan.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Anas S. Rasmana menambahkan, pedagang yang dapat menempati bangunan dua lantai itu adalah pedagang yang menjual produk kuliner khas Bogor. Pemkot Bogor juga akan merombak lagi gedung tersebut. “Merombak seperti pengecetan ulang, membersihkan lantai, dan beberapa fasilitas tambahan lainnya,” kata dia.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berharap, sektor pariwisata khususnya kuliner Kota Bogor akan terus berkembang. Semua fasilitas yang disediakan Pemerintah Kota Bogor pun diharapkan direspons positif oleh para pedagang dan mereka dapat berkoordinasi dengan baik. (bd)

Kasihan, Selama 4 Tahun Koin Rp1.000 Ini Menempel di Usus Bocah Asal Sukabumi

0

BOGORDAILY- Pasangan Marlis dan Elah warga Kampung Bebera, RT 002 RW 004 Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat bingung bukan kepalang. Sebuah uang koin Rp 1.000 menempel di usus bagian bawah putri kedua mereka yang bernama Danianis (13).

Koin tersebut baru diketahui setelah mereka membawa Danianis ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan sinar X atau Rontgen. Hasil pemeriksaan diketahui ada sebuah benda membulat menempel di jaringan ususnya.

“Saya tanya anak saya, akhirnya dia mengaku jika pernah enggak sengaja menelan uang koin waktu masih duduk di kelas 4 Sekolah Dasar. Saat itu dia nggak langsung bilang, karena takut saya marah,” tutur Marlis orang tua bocah yang akrab dipanggil Dania, seperti dilansir detikcom, Rabu (8/2/2017).

Saat ini Dania duduk dikelas 2 SMP, sudah 4 tahun koin tersebut menempel di dalam perutnya. “Selama ini dia suka mengeluh, perutnya sakit sampai melilit tapi enggak mau bilang apa penyebabnya. Saya juga cuma kasih obat warung atau periksa biasa ke balai pengobatan, tapi sakitnya itu enggak sembuh-sembuh malah makin parah,” lanjut Marlis.

Kondisi Marlis yang hanya buruh serabutan membuatnya sempat kesulitan untuk membawa Dania ke rumah sakit karena khawatir biaya yang besar. Namun karena melihat sakit perut Dania semakin kronis dan beberapa kali tak sadarkan diri karena sakit yang dirasakannya. Akhirnya Marlis mengajak istri dan putrinya itu ke kantor desa untuk meminta bantuan.

“Saya sudah dibantu proses BPJS gratis oleh pihak desa, tapi kartu itu tidak keluar padahal katanya sudah diverifikasi. Akhirnya saya minta saran ke bapak kepala desa yang akhirnya beliau menyarankan saya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit dan di rontgen sementara pihak desa membuatkan kartu Jamkesda,” ujar Marlis.

Pihak rumah sakit yang melakukan Rontgen menyarankan agar Danianis menjalani operasi, karena kondisi koin yang sudah mengeluarkan semacam racun harus segera diangkat.

“Lagi-lagi saya bingung karena biaya operasi katanya di atas Rp 10 Juta, untunglah setelah itu pak kades mendatangi saya dan menyebut semua biaya operasi ditanggung oleh pemerintah melalui Kartu Jamkesda. Alhamdulillah rencananya Kamis (9/2/2017) anak saya bisa menjalankan operasi,” tandas Marlis.

DI RAWAT DI RSUD

Keluarga Danianis (13) bocah yang tertempel koin Rp 1.000 di ususnya selama 4 tahun sempat disuruh pulang saat tiba di RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi. Dania sempat diminta pulang oleh pihak RSUD Syamsudin dengan alasan dokter bedah sudah tidak ada ditempat.

“Saya ke sini bukan jarak yang dekat, bisa dibayangkan kondisi Dania dari tadi kesakitan naik angkutan umum dari Cicurug ke Kota Sukabumi menempuh perjalanan 3 jam terus sampai sini disuruh pulang lagi dengan alasan dokternya tidak ada,” tutur Asiah (55) bibi Dania di ruang tunggu rumah sakit kepada sejumlah wartawan, Rabu (8/2/2017) malam.

Asiah berharap, keponakannya itu mendapat pemeriksaan lebih dulu atau beristirahat mengingat saran dari tenaga medis yang sebelumnya merawat Dania harus secepatnya di operasi.

“Saya pikir darurat, ditambah dari tadi Dania meringis menahan sakit. Rumah sakit di Cicurug angkat tangan karena minimnya peralatan makanya dirujuk kesini,” lanjut Asiah.

Sekitar 30 menit kemudian, pihak rumah sakit akhirnya mengizinkan Dania mendapat perawatan. Namun belum bisa dipastikan kapan bocah kelas 2 SMP itu akan menjalani operasi bedah.

“Saya kurang tahu, kalau tadinya infonya besok (Kamis) tapi nggak tau lah saya pasrah aja minimal sekarang sudah masuk rumah sakit,” ujar Asiah.

Seperti diberitakan, Dania tak sengaja menelan uang koin pecahan Rp 1.000 saat duduk di kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Saat itu Dania tidak menceritakan kepada kedua orang tuanya karena takut dimarahi.

Seiring waktu, Dania terus mengeluhkan rasa sakit di bagian perutnya. Marlis dan Nurlaela atau Elah kedua orang tua Dania akhirnya memeriksakan putri keduanya itu ke rumah sakit, hasil Sinar X atau Rontgen akhirnya menunjukkan adanya koin yang tertempel di ususnya dengan kondisi sudah membahayakan. (dtk/bd)

Video: Heboh Penampakan di Kebun Raya Bogor, Mobil Ringsek Tabrak Pohon

0

BOGORDAILY- Sebuah mobil Toyota Rush F 1213 KJ yang dikendarai Hendra Budiman (32) masuk jurang dan menabrak pohon keramat di kawasan Kebun Raya Bogor. Diketahui, Hendra terpaksa banting setir hingga mobilnya masuk jurang karena terkejut tiba-tiba ada bayangan putih melintas di depan mobil yang dikendarainya.

Informasi dihimpun menyebutkan, kecelakaan tunggal itu terjadi sekitar pukul 04:30 WIB, Rabu (8/2/2017) dinihari saat kondisi cuaca di wilayah Bogor diguyur hujan gerimis.

Deni Saputra (37) kakak ipar korban menuturkan saat itu Hendra melaju dengan kecepatan sedang usai mengantar isterinya dari arah Stasiun Bogor.

Persis di jalan menikung antara Markas Polisi Militer dan Pintu Istana Bogor, korban terkejut karena tiba-tiba ada bayangan putih melintas di depan mobilnya. Korban lalu membanting stir ke kanan. “Dia melihat seperti ada orang yang menyeberang, jadinya langsung banting setir,” kata Deni meniru ucapan Hendra.

Menurutnya, Hendra sudah terbiasa melewati ruas jalan tersebut setiap pulang usai mengantarkan istrinya ke stasiun untuk bekerja di Jakarta. Bahkan setiap hari Hendra selalu menaiki mobil yang sama untuk mengantarkan istrinya berangkat bekerja.
“Dia memastikan tidak ada keterlibatan kendaraan lain dalam kecelakaan itu,” ujarnya.

Berdasarkan keterangan warga sekitar, ruas jalan tersebut sangat rawan terjadi kecelakaan. Bahkan, ruas jalan tersebut oleh warga sekitar Jalan Jalak Harupat dikenal sebagai jalur angker.

“Dulu juga mobil damkar masuk jurang, 1 orang tewas. Paling sering pengendara sepeda motor jatuh, dan mobil suka tiba-tiba terbakar,” ujar Resha (38) warga Kampung Lebak Kantin, Kelurahan Sempur, Bogor Tengah, Kota Bogor.

Sementara itu, proses evakuasi cukup menyita waktu dikarenakan seling untuk menarik mobil sempat terputus karena tak kuat menahan beban berat. Mobil baru bisa diangkat sekitar pukul 10.00 WIB.

Adanya evakuasi, Jalan Jalak Harupat sempat ditutup sementara, akibatnya arus lalu lintas mengalami kemacetan hingga kendaraan mengular ke kawasan Jalan Juanda, Kapten Muslihat dan Jalan Jenderal Sudirman.

Sementara itu Waka Polsek Bogor Tengah, AKP Puji Astono menyebutkan hasil olah tempat kejadian perkara dan keterangan sejumlah saksi menuturkan peristiwa kecelakaan tunggall itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB.

“Hasil penyidikan sementara dilokasi kejadian, diduga kecelaakn tersebut akibat sang pengemudi mengantuk, hilang kendali dan menabrak pembatas pedestrian dan terjun ke dalam jurang,” jelas AKP Puji.

Beruntung kendaraan tersangkut di sebuah pohon yang tumbuh di sisi jalan, sehingga korban hanya mengalami luka di kepala, tangan dan memar-memar di sebagian tubuhnya. “Selanjutnya, Hendra diselamatkan warga sekitar dan membawa pulang ke rumahnya di Bogor Timur,” tandasnya.

Kendaraan tersebut ringsek pada bagian depan karena menabrak pohon berdiameter 30 sentimeter. Lokasi kecelakaan sendiri hanya berjarak sekitar 50 meter dari pagar Istana Kepresidenan Bogor. (sin/bd)

Link videonya:

Link videonya:

Heboh Seruan Mui Bogor Larang Cap Go Meh

0

Pesan berantai berisi seruan tidak menghadiri perayaan Cap Go Meh (CGM) 2017 pada 11 Februari mendatang ramai dibicara­kan. Lewat broadcast yang beredar, Majelis Ulama Indonesia () Kota Bogor menyerukan agar ma­syarakat beragama Islam tak ikut dalam pesta rakyat yang sarat ritual keagamaan.

Tak hanya lewat pesan berantai, larangan ikut dalam perayaan CGM 2017 secara resmi diutarakan langsung Ketua Kota Bogor Adam Ibrahim. Bahkan, pihaknya akan membuat surat edaran sertapemberitahuan di masjid-masjid melalui khotbah.

Adam beralasan bahwa Per­ayaan Bogor Street Fest CGM 2017 itu merupakan ritual aga­ma etnis Tionghoa yang di­padukan dengan pementasan seni dan budaya. Ini yang mem­buat pihaknya menyarankan agar umat muslim tak terbawa euforia perayaan itu.

“Sikap Kota Bogor ter­hadap perayaan CGM sangat menghormati etnis Tiong­hoa yang ingin merayakan CGM. Kita sebagai umat Is­lam menghormatinya. Tetapi karena CGM itu merupakan acara keagamaan, mereka kita imbau umat Islam tidak menghadirinya,” ujarnya saat konferensi pers di Kantor Kota Bogor, kemarin.

Tak hanya itu, pihaknya ju­ga akan meminta organisasi massa (ormas) Islam agar mengimbau anggotanya tak ikut dalam acara terse­but. “Itu acara keagamaan. Sama halnya dengan umat Kristen yang merayakan Na­tal. Karena acara CGM itu bukan acara adat saja, tetapi ada acara kaitan dengan keyakinan etnis Tionghoa,” terangnya.

Jika memang tetap hadir, Kota Bogor tidak bisa menghalanginya. Namun, imbauan ini merupakan suatu keharusan sebagai kha­dimul ummat atau pelayan umat. “Mungkin bagi mer­eka yang hadir itu tidak tahu bahwa itu termasuk rentetan acara keagamaan. Misalnya pada saat acara CGM, mereka membawa dongdang dan isinya dewa-dewa. Itu sudah terlihat ada ritual agama mer­eka,” paparnya.

Adam Ibrahim juga meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bo­gor dan panitia Bogor Street Fest CGM 2017 agar melak­sanakannya pada pagi hari hingga siang. Sebab, menu­rutnya, akan mengganggu ibadah umat Islam. “Kalau acara dimulai jam satu siang, umat Islam tidak bisa salat Zuhur, Asar hingga Maghrib,” kata dia.

Ia pun berharap agar ma­syarakat yang datang ti­dak banyak. “Biasanya kan yang datang ribuan. Mudah-mudahan umat Islam yang datang tidak terlalu banyak,” katanya.

Menanggapi adanya seruan itu, Ketua Panitia Bogor Street Fest CGM 2017 Arifin Hi­mawan enggan berkomentar banyak. Sebab, imbauan itu bersifat internal keagamaan. Sedangkan perayaan CGM ini sudah jadi tradisi dari tahun ke tahun yang dianggap bisa mempersatukan keberaga­man budaya.

“Saya nggak bisa komentar soal itu. itu kan mengim­bau agar umat muslim tetap menjalani ibadahnya. Itu imbauan yang baik. Kami ti­dak masuk ke ranah agama,” ungkap Arifin kepada Harian Metropolitan.

Selama ini ia mengaku bahwa panitia lebih mem­persiapkan dari sisi budaya, yakni menjalin komunikasi dengan para seniman dan sanggar. Ia pun berharap agar pelaksanaan tahun ini dapat maksimal. “Intinya kami tidak bicara soal agama karena ini bagian dari pesta rakyat,” terang dia.

Sekadar diketahui, dalam perayaan nanti, panitia CGM bakal menyediakan pang­gung utama dengan brigade sepanjang 250 meter. Selain itu, Tarian Topeng Klana dari Cirebon juga disebut-sebut bakal memeriahkan acara dengan menampilkan tarian unik. Arifin berharap agar perayaan nanti pun bisa terselenggara maksimal. “Kami mohon doa restunya,” harapnya.

Sementara itu, Komisi Penelitian dan Pengkaji­an Kota Bogor Dhani menambahkan, pihaknya mengimbau dan mengingat­kan kepada umat Islam agar tak terlibat perayaan CGM. Sebab, dinilai ada usaha untuk menyimpangkan keya­kinan umat Islam bahwa itu sekadar budaya. “Karena itu wajib bagi kita kaum musli­min melalui mengimbau agar umat Islam tidak hadir. Sebab, itu dapat menjadi distorsi pendangkalan akidah yang lama-kelamaan umat Islam akan mengajarkan agamanya,” tuturnya.

Dhani juga berharap ke­pada panitia agar menye­diakan tempat ibadah dan memberikan jeda saat jam salat agar umat Islam dapat menjalankan ibadahnya. “Ke­wajiban ulama dan ustadz ini berkewajiban mengarahkan agat tidak terjadi penyim­pangan,” pintanya.

Terpisah, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto men­gaku berterima kasih kepada Kota Bogor yang telah memberi perhatian tentang waktu ibadah. Tentunya ini menjadi perhatian dari pa­nitia. Pemkot Bogor sudah berkoordinasi dengan panitia dan mereka memang sudah merencanakan untuk mem­fasilitasi waktu dan tempat untuk salat ketika waktu­nya tiba. Terimakasih untuk himbauan MUI. Acara akan menyesuaikan dengan azan dan waktu shalat, “ tukasnya.

(mam/ads/d/feb/run)

Heboh!! Foto Firza Husein sedang Lahap Makan Tanpa Jilbab di Rutan Beredar di Medsos

0

BOGORDAILY- Tersangka kasus dugaan makar Firza Husein terkejut karena fotonya tanpa hijab di dalam rutan Markas Komando Brigade Mobil, Kelapa Dua, Depok, tersebar di sosial media.

Kuasa hukum Firza, Dahlia Zein, mengaku heran. Sebab, di dalam rutan pengunjung seperti keluarga dan kuasa hukum tak diperkenankan membawa ponsel genggam.

“Kami saja kuasa hukum kalau datang jenguk ke Mako Brimob HP (handphone). Kami taruh di depan, tapi ini kenapa ada gambar seperti itu,” ujar Dahlia di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2017).

Foto Firza Husein tanpa mengenakan hijab diunggah oleh pemilik akun twitter @ratu_adil. Terdapat beberapa foto, yang menampilkan Firza tengah berada di dalam rutan. Firza mengenakan daster, tidur di atas kasur.

Ada pula foto Firza tengah makan tempe. “Tenty buat kita syok karena itu ada gambar Firza lagi tidur di rutan tanpa hijab itu sempat diviralkan,” ucap Dahlia.

Dahlia membenarkan, perempuan yang ada di dalam foto merupakan Firza. Dahlia mempertanyakan, pihak yang mengambil gambar Firza. Dia melaporkan ke pihak kepolisian, mengenai foto Firza yang beredar di sosial media.

“Ada satu rekan tim juga sudah laporkan ke polisi, dan polisi sedang cari tahu siapa oknum yang menyebarkan,” ucap Dahlia.(tib)

Rumah SBY Dijaga Ketat Polisi Usai Digeruduk Ratusan Massa

0

BOGORDAILY- Rumah Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berada di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, digeruduk ratusan massa pada Senin siang, 6 Februari 2017. Diduga massa menggelar demonstrasi tak memberi pemberitahuan kepada polisi.

Di depan rumah SBY, puluhan polisi masih siaga menjaga rumah Ketua Umum Partai Demokrat tersebut. Polisi dari berbagai kesatuan berjaga di depan rumah SBY. Mulai dari personel intel, Sabhara, dan Brimob dengan kelengkapan senjata.

Penjagaan di rumah SBY masih ketat meski demonstran telah membubarkan diri. Massa membubarkan diri setelah sempat berteriak meluapkan aspirasinya. Demonstrasi pertama diketahui oleh SBY yang berkicau melalui akun Twitternya. Ia protes karena kepolisian tak pernah memberitahu terkait kejadian tersebut.

Sampai saat ini kepolisian belum angkat bicara terkait peristiwa tersebut. Sementara itu, di dalam rumah SBY para kader Demokrat dan simpatisan pasangan Agus-Sylviana Murni keluar masuk rumah. Mereka baru saja menggelar rapat di dalam rumah SBY.

Sebelumnya lewat akun Twitternya, SBY mengatakan rumahnya tengah digeruduk massa. “Saudara-saudaraku yg mencintai hukum & keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan “digrudug” ratusan orang. Mereka berteriak-teriak. *SBY*,” cuit SBY sekitar pukul 15.05 WIB.

Ia juga menuliskan kekecewaannya karena ia merasa tidak mendapatkan keadilan di negaranya sendiri.”Kecuali negara sudah berubah, Undang-Undang tak bolehkan unjuk rasa di rumah pribadi. Polisi juga tidak memberitahu saya. *SBY*”

“Kemarin yg saya dengar, di Kompleks Pramuka Cibubur ada provokasi & agitasi thd mahasiswa utk “Tangkap SBY”. *SBY*”

SBY juga sempat mempertanyakan haknya itu kepada Presiden dan Kapolri. “Saya bertanya kpd Bapak Presiden & Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak utk tinggal di negeri sendiri,dgn hak asasi yg saya miliki? *SBY*,” tulisnya.

“Saya hanya meminta keadilan. Soal keselamatan jiwa saya, sepenuhnya saya serahkan kpd Allah Swt. *SBY*”. (tempo)

Link video rumah SBY Didemo:

Siapa Dalang Aksi Demo Ratusan Massa di Rumah SBY? Ini Jawaban Polisi

0

BOGORDAILY- Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan membenarkan adanya aksi demo di rumah Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Demo terjadi di kediaman SBY di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

“Benar tapi sekarang kondisi normal, sudah dibubarkan paksa,” ujar Iwan seperti dilansir liputan6, Senin (6/2/2017).

Iwan menuturkan, ada sekitar 300 orang yang berunjuk rasa di rumah Ketua Umum Partai Demokrat itu. Namun pihaknya tak mengetahui secara pasti apa tuntutan para demonstran tersebut terhadap SBY.

Polisi mengaku tidak mengantongi surat pemberitahuan aksi dari kelompok massa. Saat ini, polisi tengah mencari siapa dalang di balik pengerahan massa di rumah SBY itu.

“Saya enggak tahu mereka, pokoknya nggak boleh demo di kediaman. Sekarang kami selidiki siapa itu dan siapa di balik massa itu,” tandas Iwan.(bd)

 

Link video rumah SBY Didemo:

Heboh!! SBY Gaduh Ditwitter, Rumahnya di Kuningan Digeruduk Ratusan Orang!

0

BOGORDAILY- Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut rumahnya di Kuningan, Jakarta Selatan, sore ini ‘digeruduk’ ratusan orang. Massa berteriak-teriak.

“Saudara-saudaraku yg mencintai hukum & keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan “digrudug” ratusan orang. Mereka berteriak-teriak. *SBY*,” tulis SBY lewat akun Twitter resminya @SBYudhoyono sekitar pukul 15.00 WIB seperti dilansir detikcom, Senin (6/2/2017).

Rumah SBY ini beralamat di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan. Posisinya berada di belakang Kedutaan Besar Qatar.

SBY mempertanyakan kenapa polisi tidak memberi tahu dirinya soal ini. Dia mengatakan, undang-undang tidak memperbolehkan adanya unjuk rasa di rumah pribadi.

“Kecuali negara sudah berubah, Undang-Undang tak bolehkan unjuk rasa di rumah pribadi. Polisi juga tidak memberitahu saya. *SBY*,” tulis SBY. Dia juga mengatakan, kemarin dia mendengar di Kompleks Pramuka Cibubur ada provokasi dan agitasi terhadap mahasiswa untuk menangkap dirinya.

“Saya bertanya kpd Bapak Presiden & Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak utk tinggal di negeri sendiri, dgn hak asasi yg saya miliki? *SBY*,” tulis SBY. “Saya hanya meminta keadilan. Soal keselamatan jiwa saya, sepenuhnya saya serahkan kpd Allah Swt. *SBY*,” sambungnya. (bd)

Link video rumah SBY Didemo:

Nih Foto-foto Cantik Andi Nurul Muliza, Gadis yang Digosipkan Terima Mahar Miliaran dari Wakil Bupati

0

BOGORDAILY- Gadis cantik bernama (27), membuat ‘klepek-klepek’ , Sulawesi Selatan, (44). Kabarnya, dia menerima mahar pernikahan mencapai miliaran rupiah dari sang wakil bupati. Isu ini pun segera ditepis oleh keduanya.

, Sulawesi Selatan akan menggelar pesta rakyat di alun-alun Lapangan Gasis, Kota Watansoppeng, untuk merayakan hajatan pernikahannya dengan (27). Disebut-sebut mahar pernikahan itu mencapai miliaran rupiah. pun membantah.

“Itu gosip,” kata seperti dilansir detikcom di Warung Kopi Phoenam, Makassar, Jl Boulevard, Senin (6/2/2017).

menjelaskan mahar pernikahannya berupa uang 88 riyal (kurang-lebih Rp 312 ribu) dan sebidang tanah di Soppeng. Tak dirinci luas tanah dan harganya.

Prosesi lamaran dilakukan pada Sabtu (4/2). Ratusan anggota keluarga dua calon mempelai hadir. Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak bertindak sebagai juru bicara keluarga . Dalam lamaran diputuskan, pernikahan direncanakan digelar pada Sabtu, 4 Maret 2017. Momen sakral itu menjadi salah satu tanda akhir masa duda selama 13 tahun.

Seminggu setelah resepsi pernikahan, Supriansa akan menggelar pesta rakyat di Lapangan Gasis, Soppeng. “Konsepnya, pesta pernikahan saya akan digelar seperti pesta rakyat, diiringi pertunjukan musik yang menghibur warga Soppeng. Semua warga Soppeng ikut merasakan kebahagiaan saya,” tutup sahabat mantan Ketua KPK Abraham Samad ini. (bd)

Berikut foto-foto kemesraan keduanya: