Friday, 19 September 2025
Home Blog Page 8752

Bogor Award 2017 Serba Hitam, Ini Tokoh yang Hadir

BOGOR DAILY– Bertempat di IPB International Convention Center (IICC), Walikota Bogor Bima Arya menyampaikan pemaparan terbuka terkait Refleksi Tiga Tahun Kepemimpinan Bima-Usmar, kemarin. Penampilan Bima dan para pejabat lainnya tampak berbeda dengan pakaian serba hitam. Yang tak kalah menariknya, barisan tamu undangan tampak spesial.

Selain mendatangkan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, acara ini juga dihadiri Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmy Diany. Bahkan, pasangan Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar pun tak ketinggalan ikut dalam helaran tersebut.

Selain mendengarkan sang walikota memaparkan penataan Kota Bogor, acara yang dipandu MC kondang Ferdi Hasan pun dibanjiri pemberian penghargaan lewat Bogor Award 2017. Bima menyerahkan penghargaan kepada komunitas dan sosok yang memberikan inspirasi bagi warga Kota Bogor yang berkontribusi lebih bagi Kota Bogor.

Untuk penghargaan kategori Penjaga Kelestarian Lingkungan Hidup diberikan kepada Komunitas Bogor Clean Action (BCA) yang diterima langsung Koordinator Komunitas BCA Akil Mulki Syahrian. Sebab, komunitas tersebut turut berkontribusi menjaga kebersihan Kota Bogor melalui aksi nyata dan filosofinya membersihkan area publik guna mewujudkan Kota Bogor yang bersih serta mewujudkan Indonesia bebas sampah pada 2020. Dalam aksinya, Komunitas BCA mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk mencintai lingkungan, terutama dalam hal kebersihan.

Penghargaan Bogor Award 2017 berikutnya diserahkan Bima kepada Gerakan Sosial We Love Bogor (WLB) untuk kategori Penggerak Pemuda dengan Kekuatan Sosial Media dan diterima langsung Koordinator Gerakan WLB Desi Natalia Manurung. Gerakan WLB dinilai telah berkontribusi mengajak semua lapisan masyarakat mendukung Kota Bogor dalam kompetisi global We Love Cities yang digagas WWF. Berkat kontribusi dan kerja keras menggalang dukungan warga, Kota Bogor Kota Bogor berhasil menjadi The Most Loveable City pada 2016 mengalahkan 45 kota dari 20 negara. (bd)

Ini Dia Tiga Kasus Perayaan Ultah Berujung Tragis

BOGOR DAILY– Hari ulang tahun memang jadi momen spesial untuk dihabiskan dengan teman terdekat. Tapi apa jadinya kalau perayaan itu justru jadi berujung petaka yang membawa kisah tragis. Menyusul kasus M Yusuf Permana, siswa kelas XII MA Ash-Shoheh Citeureup yang kehilangan mata kirinya, berikut tiga kasus lain yang tak kalah mengerikan.

  1. Tewas Diikat di Tiang Listrik

Karyawan salah satu tempat futsal di kawasan Tangerang Selatan, Sandy (28), tewas tersetrum tepat pada hari ulang tahunnya, Senin (26/9/2016). Sandy tersetrum saat diikat teman-temannya di tiang lampu dekat lapangan futsal tempat ia bekerja.

Ketika itu, teman-temannya mengikat Sandy di tiang lampu untuk dikerjai. Ia sempat disiram air sebelum tersetrum.

“Pas diikat dan disiram air sama teman-temannya, yang bersangkutan langsung kejang. Pegawai lain di sana yang lihat itu buru-buru matiin panel listrik, tetapi nggak ketolong,” kata Kasubag Humas Polres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Mansuri, Selasa (27/9/2016).

  1. Depresi karena Dituduh Mencuri

Maizatul Farhanah, siswi kelas VII.6 SMPN 3 Batam ini meninggal dunia Kamis (16/12/10) sekitar pukul 04.00 WIB di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK). Maizatul meninggal karena mengalami depresi lantaran dikerjai teman-teman sekolahnya bahkan wali kelasnya yang bermaksud memberi surprise tepat di hari gadis tersebut berulang tahun yang ke-13.

Wali kelas dan siswa kelas VII.6 SMPN 3 Batam tidak menyangka bila kejutan atau surprise buat ulang tahun (ultah) Maizatul Farhanah yang mereka rancang membuat anak itu jatuh sakit, bahkan sampai akhirnya meninggal dunia.

Skenario yang dibuat yakni seakan-akan almarhumah telah mencuri di kelas dengan handphone milik temannya Sifa dan uang Rp300 ribu milik Ziko ke kantong tas sekolah milik Maizatul. Dari situlah rupanya korban mengalami depresi hingga peradangan saraf dan meninggal.

  1. Dilempari Telur Busuk, Siswi Langsung Buta

Dalam postingan yang diunggah 23 Februari 2017 tersebut, Polres Teing Tinggi membagikan pengalaman tragis yang dialami seorang siswi ketika dikerjai teman-temannya karena sedang berulang tahun. Dari postingan itu diketahui jika sang siswi bersekolah di Tj Balai Karimun.

Informasi tersebut pun segera mendapat respons dari netizen. Banyak yang merasa berterima kasih mendapat informasi tersebut dan meminta para orang tua atau pihak sekolah memperingatkan anak-anak agar lebih berhati-hati. “Bisa disosialisasikan ke sekolah sekolah biar cepat sampai infonya. “Makasih informasinya pak polisi.” (bd)

Adiknya Jadi Minder, Kakak Yusuf: Semoga Matanya Bisa Dicangkok

BOGOR DAILY– Evi Hesvinawati (27), kakak kandung Muhammad Yusuf Permana tak kuasa menahan sedih, melihat adiknya harus mengalami kebutaan.Sejak inisiden ulang tahunnya lantaran diceplok telur busuk, Yusuf, siswa kelas XII di Madrasah Aliyah (MA) Ash-Shoheh itu berubah jadi sosok yang pendiam.

Belakangan ini, Yusuf  jadi sering mengurung diri di rumahnya di Kampung Leuwijambe, Desa Kadumangu, Kecamatan Babakanmadang. Ia tampak minder karena mata kirinya yang masih mengeluarkan nanah. Yusuf pun baru mengaku dikerjai temannya satu kampung setelah tiga kali bolak balik klinik.

“Awalnya dia nggak ngaku kalau habis dikerjai temannya. Tadinya mau diangkat matanya tapi setelah dirujuk ke RS Harapan Bunda berangsur-angsur ada perubahan,” cerita Evi.

Meski belum bisa melihat, kata Evi, kondisi mata Yusuf yang semula menjorok keluar telah mengempis. Ada harapan mata adiknya kembali normal. Itu pun jika lukanya tidak merusak fungsi retina.

“Kata dokter kalau lukanya tidak sampai bagian dalam, masih bisa dicangkok mata. Tidak perlu diangkat. Sekarang kan nanahnya sudah berkurang, semoga saja bisa sembuh,” harap Evi.

Setiap satu jam sekali, Yusuf pun harus meenteskan obat mata. Kacamata pun selalu dipakainya. “Dia lebih sering menunduk sekarang. Kemana-mana ya pakai kacamata biar enggak kena debu,”ujar sang kakak

Kejadian yang menimpa Yusuf ini bukan kali pertama. Sebelumnya, di Tebing Tinggi Sumatera Utara hal sama juga menimpa seorang siswi.

Humas Polres Tebing Tinggi, Sumatera Utara, melalui postingannya meminta masyarakat tidak lagi membudayakan perayaan ulang tahun secara kejam.

Karena, akibat mengerjai temannya dengan telur busuk, seorang pelajar terpaksa buta lantaran cairan telur yang mengandung bakteri itu terlanjur merusak kornea matanya.

Dengan terjadinya kejadian tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Egi Gunadi Wibawa mengingatkan pelajar di Kabupaten Bogor tidak mengulangi hal konyol tersebut.

“Ya seharusnya jangan merayakan kebahagiaan seperti ini, apalagi sampai mengakibatkan kebutaan, yang diakibatkan cairan telur busuk terkena mata,” ujarnya saat dikonfirmasi Metropolitan melalui saluran telepon, malam kemarin.

Ia pun meminta sekolah-sekolah dan orang tua mnegingatkan anak-anaknya agar kejadian ini tidak kembali terulang.

“Ini harus jadi peringatan keras, sekolah juga jangan mengabaikan. Kalau perlu, siswanya diberi sanksi kalau ada yang ketahuan mengerjai temannya,” tegas politis PDI Perjuangan itu. (bd)

Tiga Hari Usai Diceplok Telur Busuk, Mata Yusuf Bernanah

 

BOGOR DAILY– Seorang pelajar di Citeureup terpaksa kehilangan penglihatannya karena dikerjai teman-temannya saat ulang tahun. Niat memberikan kejutan, siswa Madrasah Aliyah Ash-Shoheh Muhamad Yusuf Permana justru mendapat kado pahit lantaran matanya bernanah dan tak bisa melihat usai diceplok telur busuk.

Yusuf terpaksa menenggak pil pahit di usia ke-19 tahun. Tepat di hari kelahirannya 20 Januari lalu, kawan-kawannya di Kampung Leuwijambe, Desa Kadumangu, Kecamatan Babakanmadang menghadiahi telur busuk ke tubuhnya hingga mengenai mata.

Ini berawal saat Yusuf berada di warung dekat rumah. Tiba-tiba, kawannya yang berjumlah 14 orang melemparinya dengan telur busuk.

Tak disangka sepulangnya dari warung, siswa kelas XII itu justru mengalami iritasi di bagian mata kirinya yang mendadak memerah.

“Waktu itu sama dia cuma dikasih obat mata biasa,” tutur Evi Hesvinawati (27) menceritakan kejadian nahas yang dialami adik kandungnya.

Bukannya membaik, mata Yusuf justru makin parah. Sampai-sampai lingkaran putih di bola matanya nyaris keluar. Saat itu, adiknya mengeluh sakit di bagian dalam mata kirinya.

“Dia sampai nggak bisa tidur karena ngerasa sakit. Pas hari ketiga itu langsung mengerikan, sampai matanya menonjol kayak mau keluar,” ungkapnya menahan sedih.

Wanita yang sehari-hari bekerja di Jakarta itu pun tidak tahu kalau adiknya habis dikerjai teman-temannya tepat di hari ulang tahun. Sudah bolak-balik ke klinik, mata Yusuf justru makin parah hingga tak bisa melihat.

Evi masih ingat saat keluar dari ruang klinik, adiknya yang sehari-hari tinggal bersama sang nenek Mak Tiah sedih bukan kepalang. Yusuf menangis, berharap matanya bisa kembali.

“Mata kirinya tidak bisa melihat karena bernanah. Sampai-sampai dia mengurung diri di rumah tidak mau ke mana-mana,” sesal wanita yang sehari-hari kerja di Jakarta.

Meski sudah bolak-balik klinik mata, Yusuf tak menunjukan perubahan, sampai akhirnya ia dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong. Saat itulah, Yusuf mengaku telah dikerjai teman-temannya yang tega menceplok telur busuk. Dari situ, pihak rumah sakit akhirnya merujuk Yusuf ke RS Harapan Bunda di Jakarta.(bd)

Catatan 3 Tahun Bima-Usmar Pimpin Kota Bogor

Saya tidak membaca bahan apapun terkait kinerja Bima Arya-Usmar Hariman selama 3 tahun memimpin Kota Bogor. Semisal Laporan Kegiatan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Walikota.

Pada zaman Diani Budiarto, saya yang kritisi karena mendapat bahan berupa LKPJ Walikota sehingga dapat memberi pandangan yang komprehensif.

Sekarang tidak lagi. Di bawah kepemimpinan Walikota Bima Arya yang mengklaim menerapkan azas transparansi. Jadi mohon dimaklumi apabila catatan ini saya buat atas dasar penampakan yang kasat mata saja.

Poin pertama terkait kebijakan Sistem Satu Arah (SSA). Seperti diketahui, program mengurai kemacetan ini sudah digulirkan Walikota Bima Arya di seputaran Kebun Raya Bogor. Waktu kali pertama akan dilaksanakan, saya menyampaikan ke media bahwa berikan kesempatan walikota untuk menerapkan SSA, termasuk juga mengevaluasi program tersebut.

Untuk SSA ini, saya patut mengapresiasinya karena dapat membantu kelancaran arus lalu lintas pada posisi sekitar pusat kota. Kendati demikian, dampak kemacetan pada wilayah penghubung kota juga harus diatasi sebagai akibat dari pelaksanaan program SSA tersebut.

Selanjutnya, ini menyoal pembuatan taman dan pelebaran trotoar yang sudah dilakukan. Saya kira ini juga harus diapresiasi secara terukur. Sebab taman dan trotoar telah memberi keindahan untuk hiasan kota ini. Juga dapat meningkatkan kepercayaan publik atas kotanya yang indah.

Karena itu, banyaknya taman-taman ini seharusnya juga dapat mendorong perwujudan Kota Bogor yang civilize. Beradab. Dan demokratis.

Apabila nyatanya warga Bogor tidak menjadi civil society yang maju. Atau bahkan cenderung menjadi fundamentalis. Maka taman-taman yang indah itu akan rusak dengan sendirinya. Tidak memberi makna apapun.

Catatan penting lainnya, yakni menyoal kebijakan Bima Arya selama 3 tahun membiarkan Terminal Baranangsiang. Saya mengesankan walikota bukanlah pimpinan yang strong dan bernyali.

Bagaimana tidak, terminal yang berada pada pusat kota justru tidak terurus. Kumuh. Tidak sehat. Dan pemerintah kota bagaikan tidak hadir disana. Memberi hak warga atas terminal yang indah dan fungsional.

Walikota Bima Arya tidak mampu mengatasi kondisi yang kumuh di terminal itu, meski jaraknya hanya 200 meter dari Lawang Sembilan.

Selain itu, walikota juga abai akan horor yang setiap saat menghantui warga miskin kota yang mendiami lereng-lereng. Mereka terancam tertimbun longsor pada musim hujan. Tindakan minimal untuk membuat aman warga belum ada yang dilakukan, semisal memperkuat turap lerengan.

Pemerintah Kota Bogor di bawah kepemimpinan Bima Arya juga tidak dapat memberi stimulus agar dapat bersama-sama dengan DPRD, membuat kebijakan kota yang ramah HAM. Khususnya untuk penyandang disabilitas, anak dan wanita. Seharusnya ini dapat dibuat dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda).

Kemudian menyangkut “Kasus Angkahong”. Buat saya ini menunjukkan lemahnya kepemimpinan Bima Arya dalam sisi pengelolaan administrasi pemerintahan yang taat hukum.

Meledaknya kasus Korupsi Angkahong juga menunjukkan lemahnya kepemimpinan dan kemampuan koordinatif walikota atas satuan kerja dan juga atas lembaga sederajat (DPRD).

Catatan mengenai “pleger” harus segera diselesaikan secara hukum oleh walikota. Ini agar status pleger tersebut bisa ditinjau Mahkamah Agung, sehingga kinerja walikota tidak terhambat lagi masalah hukum.

Saya juga melihat problem laten lainnya dari pasangan walikota dan wakilnya yang sekarang ini tampaknya renggang. Dan cenderung jalan sendiri-sendiri.

Kondisi ini juga tidak baik buat warga Bogor. Walikota dan wakilnya harus bertanggung jawab untuk menyelesaikan beda sikap antar mereka, agar fungsi layanan pemerintahan dapat berjalan baik dan efektif.

Kita juga perlu melihat penggenapan janji kampanye Bima Arya-Usmar Hariman. Menyoal pengangguran, pengentasan kemiskinan, dan lapangan kerja.

Karena tidak ada data akurat saya akan lihat dari aspek sosiologis saja. Bahwa janji kampanye untuk mengatasi pengangguran tampaknya diwujudkan dengan memberi peluang perizinan mall, hotel dan resto.

Hal itu kita ketahui bukanlah bidang usaha yang padat modal dan padat karya. Pada sisi lain juga upaya pengentasan pengangguran dan kemiskinan dengan katup memberi afirmatif kebijakan melalui usaha non formal: UMKM, Pedagang Kaki Lima tidak mendapat fokus perhatian walikota. Terbukti dengan meledaknya Kasus Angkahong.

Walikota Bima Arya juga harus diingatkan kembali untuk berdiri teguh di atas konstitusi. Pengalaman terkait adanya Surat Edaran Larangan Hari Raya Asyuro agar jangan terulang lagi. Walikota juga harus cermat menegaskan sikap politik ke-Indonesian dalam menjalankan tugasnya.

Terkait dengan gerakan-gerakan politik yang dibungkus sebagai gerakan keagamaan, apabila gerakan tersebut sudah menentang prinsip-prinsip dasar negara: Pancasila dan UUD 1945. Maka walikota wajib cermat. Termasuk didalamnya pemberian izin administratif bangunan. Sebagai contoh: kasus Masjid Imam bin Hambal yang ditolak warga. Ini harus menjadi perhatian serius saudaraku walikota.

 

Bogor, 7 April 2017

 

Sugeng Teguh Santoso, SH

(Sekjen Peradi dan Ketua Front Pembela Indonesia)

Anggota DPR RI Desak Pembangunan Jalur Puncak II

BOGOR DAILY–  DPR-RI mendorong Kabupaten Bogor dan Cianjur, Jawa Barat, segera menuntaskan pembebasan lahan untuk pembangunan Jalur Puncak II, sebagai solusi kemacetan parah di Jalur utama Puncak, guna mendongkrak kembali angka kunjungan ke wilayah Cianjur. Bahkan, Komisi V DPR RI mendorong pemerintah menjadikan jalur puncak II sebagai jalan nasional
DPR menyatakan  siap mendorong anggaran pembangunan hingga ratusan miliar rupiah dengan catatan pembebasan lahan dituntaskan hingga 2018.”Kami siapkan anggaran Rp 600 miliar untuk pembangunan jalannya, tapi kedua daerah harus menuntaskan, pembebasan lahan,” kata Ketua Komisi V DPR RI, Fary Djemy Francis, kepada wartawan Jumat.

Dia menjelaskan, selama ini pihaknya sudah banyak mendengar masukan dari Pemkab Cianjur, terkait pentingnya keberadaan Jalur Puncak II untuk pengembangan Cianjur dan kota lain di Jabar. Terlebih jalur tersebut sudah lebih dulu diusulkan dibandingkan Jalan Tol Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung, sehingga harus menjadi prioritas pembangunan.

“Kami mendorong Jalur Puncak II menjadi prioritas pembangunan di pusat karena usulannya sudah masuk sejak tahun 2012, bahkan kami sempat mendorong agar segera direalisasikan, namun terkendala dengan pembebasan lahan,” katanya.

Menurut dia, jika pembebasan lahan di Bogor dan Cianjur selesai selama rentang waktu 2017 hingga 2018, maka pembangunan konstruksi dapat dilakukan 2019. Setelah berdialog dengan Pemkab Cianjur dan Bogor, rencananya pembangunan konstruksi jalan akan dimulai 2019, setelah pembebasan laha disanggupi tuntas 2018.

Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman, yang mendampingi anggoota DPR RI meninjau langsung lokasi, mengatakan, kunjungan DPR RI khususnya Komisi V diharapkan mampu mempercepat pembangunan Jalur Puncak II. Bahkan dalam kesempaatan berdialog, hadir perwwakilan dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta DPRD Cianjur.

“Kami tidak perlu banyak menerangkan dampak dari adanya jalur alternatif tersebut karena semua yang hadir dari pusat sudah tahu bagaimana macetnya jalur utama Puncak, sehingga perlu segera dibangun Jalur Puncak II sebagai solusi,” katanya.

Sesuai dengan kesepakatan, Pemkab Cianjur, akan segera menuntaskan pembebasan lahan, dimana ada 1,8 kilometer jalan yang perlu diperluas sehingga lahan di sampingnnya harus dibebaskan.”Sekarang jalur masih sempit di beberapa titik, nanti akan dibebaskan. Untuk besaran yang harus dikeluarkan masih dalam kajian,” katanya.

Dia berharap hal yang sama dilakukan Pemkab Bogor dengan mempercepat pembebasan lahan karena tugas Cianjur tinggal sedikit untuk membebaskan lahan.”Terwujudnya Jalur Puncak II, diharapan dapat membangkitkan kembali Perekonomian Cianjur khususnya tiga kecamatan yang selama ini mati suri,” katanya. (bd)

Ini Harga Operasi Plastik yang Paling Diburu di Indonesia

BOGOR DAILY– Berpenampilan menarik dan menawan merupakan dambaan sebagian wanita. Standar kecantikan bagi setiap orang pun berbeda-beda. Sehingga tak jarang sebagian wanita Indonesia rela merogoh kocek yang sangat banyak untuk mendapatkan tampilan sempurna dengan melakukan bedah plastik.

Data Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat menunjukkan bedah plastik rhinoplasty (operasi hidung) merupakan tindakan yang paling banyak dilakukan. Kemudian disusul dengan blepharoplasty (operasi kelopak mata), breast augmentation (pembesaran payudara) dan liposuction (sedot lemak).

Meski demikian menurut Dr. Laksmi Achyati SpBP, tren dari bedah plastik di Indonesia sebenarnya tidak dapat diprediksi dan tergantung dari permintaan pasien. Banyak sedikitnya pasien yang datang untuk melakukan bedah plastik tergantung dari kebutuhan pasien itu sendiri, sehingga tidak dapat ditentukan bedah plastik apakah yang tren di kalangan wanita Indonesia.

“Itu kan musiman jadinya tidak pasti, suatu ketika lebih banyak yang datang untuk melakukan sedot lemak, nanti dilain musim ada yang operasi hidung atau operasi kelopak mata. Macam-macam ya,” tuturnya ketika ditemui di aula Rs. Bedah Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/4/2017)

Menurut Dr. Laksmi dari beberapa jenis bedah plastik, sekitar 40 persen wanita Indonesia melakukan bedah plastik untuk hidung dan implan. Di samping itu jika dilihat untuk tahun ini, dokter yang juga menjabat sebagai Sekretaris Perhimpunan Bedah Plastik Jakarta ini menuturkan wanita Indonesia cenderung untuk melakukan fat transfer payudara dan wajah.

“Mereka ingin hidungnya lebih kecil dan mancung, dan payudara yang kecil itu banyak jadi mereka mau membentuk payudara agar terlihat lebih besar. Fat transfer untuk muka dan mata yang cekung itu diisi lemak,” terang Dr. Laksmi.

Biaya setiap bedah plastik pun beragam, seperti sedot lemak atau liposuction dimulai dari Rp 40 Juta, biaya untuk implan dimulai dengan harga Rp 50 Juta, sedangkan untuk fat transfer berkisar antara Rp 80 juta. Harga-harga tersebut pun sesuai dengan standar rumah sakit pada umumnya. Dengan harga dan biaya yang tinggi ini, sebenarnya masih menjadi masalah bagi wanita untuk melakukan bedah plastik. Namun 30 persen wanita karier dan berpendidikan di Indonesia sebenarnya telah menyiapkan biaya khusus untuk mengubah tampilannya menjadi lebih cantik dan sempurna.

“Mereka kadang banyak yang nawar harga. Biaya itu dihitung berdasarkan tindakan yang dilakukan ada juga yang mengambil paket. Biaya ditentukan dengan apa yang dikerjakan, berapa lama ruang rawat inap yang digunakan, bahan yang dipakai. Lalu nanti kita melihat apakah ada infeksi atau apanya semua kita harus hitung,” tutup Dr. Laksmi (bd)

Ini Pesan Khusus yang Ditulis Ahok untuk Pengurus GP Ansor

BOGOR DAILY– Cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hadir menyusul cawagub Djarot Saiful Hidayat untuk bersilaturahmi dengan pimpinan GP Ansor. Dalam kesempatan tersebut, Ahok sempat menuliskan pesannya untuk pengurus GP Ansor.
Dalam pesannya yang ditulis di atas kanvas, Ahok berpesan kepada GP Ansor untuk tetap mempertahankan Islam yang rahmatan lil alamin. Selain itu, dia berpesan agar GP Ansor bersama-sama dengan pemerintah turut mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

“Tetap pertahankan Islam yang Rahmatan lil Alamin dan wujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat bersama pemerintah yang sah sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. 10 Rajab 1438 H/ Jakarta 7-4-2017. Basuki Tjahaja Purnama/Ahok,” tulis Ahok

Sebelumnya, Djarot mengatakan datang untuk bersilaturahmi dengan para pimpinan GP Ansor.

“Silaturahmi saja, ini sahabat lama di Ansor. Ini nostalgia. Waktu kita di Blitar sering jalan sama-sama Sahabat Banser,” kata Djarot seusai salat Jumat di kantor GP Ansor.

Dalam silaturahmi tersebut, Djarot juga ditemani oleh Sekjen Golkar Idrus Marham, Sekjen Partai Solidaritas Indonesia Raja Juli Antoni, Sekretaris timses Ahok-Djarot Ace Hasan Syadzily, Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qumas, dan Ketua GP Ansor DKI yang juga politikus PKB Abdul Azis.

Lagu Kampanye Anies-Sandi Disebut Mirip Lagu Rohani Yahudi

BOGOR DAILY– Lagu kampanye Anies Baswedan – Sandiaga Uno membuat heboh netizen. Pasalnya lagu berjudul ‘Kobarkan Semangat Indonesia’ yang diunggah akun PKSTV di Youtube itu disebut menjiplak lagu rohani Yahudi. Yakni dengan judul Hashem Melech yang dinyanyikan Gad Elbaz.

Eko Kuntadhi dalam akun Facebooknya menuliskan bahwa lagu Hashem Melech merupakan sebuah pujian rohani yang dinyanyikan dalam bahasa warga Israel, digubah menjadi pujian pada Anies-Sandi. “Entah apa tujuan mereka ini, dengan mengubah lagu rohani Yahudi untuk umat Islam Indonesia,” tulisnya.

Sementara akun Ririen Asmadi menerangkan soal lagu Yahudi Hashem Melech. Menurutnya, Hashem itu adalah salah satu panggilan tidak langsung kepada Tuhan Yahudi

“HASHEM berarti “Sang Nama”. Misalnya, alih2 sso bernyanyi “Aku memuji Tuhan”, dinyanykkan sbg “Aku memuji NamaNya”. MELECH dlm Ibrani artinya RAJA. Padanan kata dlm Arab adalah MALIK, yang artinya juga Raja Penguasa. HASHEM MELECH artinya TUHANLAH RAJA,” katanya dalam akun Facebook Ririen Asmadi.

Di sisi lain, Andriansayah menerangkan bahwa awalnya lagu tersebut berjudul C’est La Vive yang digarap pada 2012. “Setelah itu baru muncul “Hashem Malech” versi Gad Elbaz,” tulisnya dalam akun Andriansyah B Full (bd)

Ulama dari Belahan Dunia Kumpul di Ciawi, Ada Apa?

BOGOR DAILYPuluhan ulama dari seluruh dunia berkumpul di Bogor untuk membahas persoalan terorisme.  Mereka yang terdiri dari majelis intelektual dan ulama muda se-ASEAN dan Timur Tengah mengikuti Muktamar Penanggulangan Radikalisme,  Fanatisme dan Terorisme yang digelar hari ini, Jumat (7/4/2017) di Hotel Rancamaya, Ciawi, Kabupaten Bogor.

Muktamar ini dihadiri para ulama dari Saudi Arabia, Ummul Quro University, Persatuan Ulama Timur Tengah, Liga Muslim Dunia, Ulama Syari’ah negara teluk, Sekjen ulama dunia, Ketua MPR RI.

Selain itu juga hadir perwakilan ulama dari Filipina, Thailand, Singapura, Mesir, mantan staff ahli PBB, Persis dan ketua parlemen Uni Eropa.

Sekjen Komite Internasional Dr Hamdi Al-Obeid mengatakan, bahwa para tokoh yang hadir adalah bentuk representasi dari persatuan umat yang ingin menghadapi persoalan perpecahan.

Menurut penyelenggara acara‎ Ustadz Yusuf Ustman Baisa, terorisme, radikalisme dan fanatisme sebenarnya bukanlah ajaran Islam

“Itu‎ bukanlahlah ajaran Islam. Jika ada yang terjadi (konflik) di sana, kok ada yang seperti itu?. Itu penyebabnya adalah kebodohan,” ujarnya kepada wartawan saat jumpa pers.

Terkait konflik yang terjadi di Palestina  dan negara timur tengah lainnya saat ini, ia mengatakan bahwa konferensi ini masih tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengatasi hal itu.

“Yang bisa berbuat banyak itu PBB. Kita hanya bisa menyuarakan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di Palestina, Suriah. Kita harapkan, lembaga besar seperti PBB bisa berbuat banyak,” jelasnya.

Konferensi Persatuan Umat ini merupakan acara yang pertama kali digelar di Indonesia.

Dimana hasilnya nanti akan diserahkan ke pemerintah yang sudah disepakati bersama