Thursday, 17 July 2025
Home Blog Page 8708

Ketika Calo Dipermudah Membuat SIM

0

BOGORDAILY – Surat Izin Mengemudi (SIM) menjadi syarat wajib bagi pengendara kendaraan bermotor. Namun sulitnya untuk mendapatkan SIM membuat sebagian masyarakat memilih jalan pintas untuk mendapatkan legalisasi mengemudi dari negara, dengan menggunakan jasa calo.

Pantauan salah satu media, saat berada di kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) yang berada di kawasan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, banyak masyarakat yang berminat untuk membuat SIM.

Untuk membuat SIM, pertama-tama para pengemudi harus mengeluarkan uang sebesar Rp 25 ribu untuk menjalani tes kesehatan yakni tes mata. Selanjutnya, setelah lulus ujian tes mata, maka pengemudi akan diberikan formulir dengan warna merah muda untuk melakukan administrasi SIM di ruang pelayanan.

Saat merdeka.com mencoba untuk menanyakan membuat SIM namun dengan alasan memiliki KTP daerah, dengan sopan petugas yang berada di depan pintu masuk kantor pelayanan SIM menerangkan bahwa pemilik KTP daerah belum dapat membuat SIM di tempat. Sekitar lima menit merdeka.com berbincang dengan petugas tersebut, tiba-tiba datang dua orang pemuda yang mengaku telah membuat janji dengan salah satu petugas yang berada di dalam kantor.

“Permisi pak, saudara saya ada janji dengan petugas di loket 3,” ucap Putro kepada petugas tersebut, Jumat (7/10).

“Ya silakan masuk, tetapi yang mengantar tunggu di luar ya, itu duduk di ruang tunggu,” jawab petugas tersebut sambil menunjuk bangku yang berada di depannya.

Seketika, merdeka.com segera menghampiri salah satu pemuda tersebut untuk sekadar mengetahui prosedur yang membuatnya mudah masuk ke ruang pelayanan pembuatan SIM. Dengan ramah, pemuda bernama Putro tersebut menjawab pertanyaan terkait prosedur yang memudahkannya untuk mengurus SIM.

“Mbaknya kalau mau lewat kenalan saya itu cuma Rp 900 ribu itu SIM C, enggak sampai setengah jam selesai. Cuma foto saja, terus nunggu panggilan SIM jadi,” terang Putro.

Namun dengan alasan hanya memiliki KTP daerah, tim berharap agar mendapatkan informasi lebih dari pengemudi ojek online tersebut.

“Wah kalau KTP daerah agak susah mbak, karena sekarang lagi ketat-ketatnya ada pemutihan. Kalau bikin SIM di Jakarta mahal, mending daerah saja,” sarannya kepada tim.

Dia pun memberikan saran untuk membuat KTP Jakarta agar lebih mudah mengurus segala sesuatu administrasi.

“Kalau enggak nembak KTP saja mbak, paling juga Rp 300 ribu sehari jadi mbak. Atau kalau enggak dari pada pulang ke kampung jauh, bikin SIM di Lampung juga bisa mbak, paling dekat sama Jakarta. Kalau di Lampung saya ada orang dalamnya juga. Kalau petugas samsat di sini, saya kenalnya dari orang Polda juga mbak,” jelas Putro.

Dia mengaku, bahwa dirinya telah mengantarkan beberapa kliennya untuk bertemu salah satu petugas di Samsat tersebut dengan inisial Aiptu A. Selain itu, dia memberikan berbagai informasi tentang kemudahan membuat SIM.

“Tadi kan mbak lihat sendiri saudara saya bisa langsung masuk kan, dia enggak dites mata dulu, enggak ada test drive juga, udah dia langsung foto aja,” tuturnya.

Putro pun memberi tahu tentang pesan teks yang mengatakan bahwa saudara Putro tersebut telah berhasil menemui Aiptu A untuk membuat SIM.

“Nih, mbak lihat sendiri kan kalau saudara saya sudah bertemu Aiptu A, udah dia tinggal nunggu SIM jadi saja. Kalau ada test drive, kumpulin 10 orang saja mbak, iuran tiap orang Rp 10 ribu, kasih ke petugas udah enggak usah test drive. Di sini semua pakai uang mbak,” papar Putro.

Tidak sampai 30 menit, saudara Putro pun keluar dari ruang kantor pelayanan SIM. Kemudian Putro pamit bersama saudaranya. Lalu bagaimana dengan pengunjung lain yang tidak melalui calo SIM?

“Saya nganter suami saya mbak, kebetulan suami saya cari SIM A. Enggak tahu ini kalau enggak pakai calo berapa kali test drive,” ucap Anggi kepada merdeka.com di lokasi.

Dia pun menceritakan, bahwa adik kandungnya sempat membuat SIM C untuk kendaraan bermotor, dan mengeluarkan uang sebesar Rp 125 ribu yang sesuai dengan ketentuan negara untuk membuat SIM.

“Tiga hari lalu adik saya juga buat SIM mbak, Alhamdulillah sekali test drive langsung lulus. Kalau apes ya tiga kali test, tinggal kalikan saja mbak Rp 125 ribu,” jelasnya.

Tidak lama kemudian, sang suami pun keluar dari ruang pelayanan pembuatan SIM dengan wajah lesu.

“Wah saya enggak lulus di ujian teori mbak, makanya ini saya kurang beruntung,” ucap suami Anggi.

Anggi pun menyarankan untuk menggunakan jasa calo apabila ingin mendapatkan SIM yang instan.

“Kalau pengen cepet pakai calo aja mbak, segala sesuatunya diurus dia. Kita tinggal datang duduk foto, SIM udah jadi,” pungkas Anggi.

Sebelumnya, Enam anggota Polda Metro Jaya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) terlibat calo pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM). Mereka tertangkap Propam Polda Metro Jaya, dan disita uang mencapai Rp 19 juta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono menyebut para anggota polisi ditangkap pada Rabu (5/10) kemarin. Para anggota itu, yakni Bripka SH, AKP M dari Polresta Bekasi, Aiptu MD, Aiptu S dari Polresta Depok, Bripda JS dari Polres Tangerang Selatan, dan Bripda SY dari Satpas Daan Mogot, Jakarta Barat.

“Operasi itu berdasarkan Surat Perintah Kabid Propam Polda Metro Jaya nomor Sprin/2019/IX/2016/ tanggal 29 September 2016. Dari operasi tersebut, berhasil menyita barang bukti berupa uang tunai Rp 19.665.000, 14 ponsel berbagai merek, dan sejumlah dokumen pembuatan SIM,” ujar Awi di Polda Metro Jaya, Kamis (6/10).(mdk)

Jadi No 2 Kota Termacet Se Dunia, DPRD Kota Bogor Malah bikin Gedung Mirip Hotel Berbintang

0

BOGORDAILY – Kota Bogor benar-benar aneh. Ditengah sorotan warga dan dunia sebagai kota termacet no 2, Bima Arya Cs dan DPRD Kota Bogor malah sibuk menyiapkan gedung baru DPRD yang mirip hotel berbintang.

Anggarannya fantastis Rp72 miliar lebih. Kabarnya satu ruangan anggota DPRD mirip hotel berbintang itu memakan dana hampir satu miliar yakni, Rp894 juta.

Ya, UNIT Layanan Pengadaan (ULP) Kota Bogor telah meng­umumkan pemenang proyek. Melalui website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), PT Tirta Dhea Addon­ics Pratama terpilih untuk mengerjakan gedung baru dewan yang berlokasi di Jalan Pemuda, Tanahsareal, Kota Bo­gor. Dengan harga penawaran senilai Rp69.768.392.100 dari pagu anggaran senilai Rp72.750.000.000.

Kabid Tata Ruang dan Tata Bangunan pada Dinas Pen­gawasan Pembangunan dan Pemukiman (Wasbangkim) Kota Bogor Sonny Rijadi mengatakan, satu ruangan anggota dewan rata-rata luasnya 3 x 4 meter persegi. Sesuai rencana, pemban­gunan gedung baru akan memiliki enam lantai dengan fasilitas penunjang. “Fasilitas penunjang dilengkapi lift tiga lantai berikut dengan CCTV di setiap lantainya. Ditambah ruang kamar mandi di setiap lantai,” urai Sonny.

Ia pun membeberkan rencana pembangunan di masing-masing lantai. Un­tuk lantai satu, bangunan itu diperuntukkan sebagai area parkir dan perlengka­pan lain. Di lantai dua, akan dibuat menjadi ruang tunggu (lobby). Selanjutnya, lantai tiga khusus ditempati ruang Sekretariat Dewan (Sekwan) dan empat ruang pimpinan dewan. “Untuk ruang ang­gota ada di lantai empat. Jumlahnya 50 ruang dit­ambah ruang rapat fraksi,” kata Sonny. Sedangkan ses­uai rencana, lantai lima dan enam akan diperuntukkan khusus ruang komisi yang berjumlah empat serta ruang rapat paripurna.

Dengan data demikian, jika dihitung-hitung total ada sekitar 72 ruang yang akan dibangun di gedung baru tersebut. Jika anggaran Rp69.768.392.100 dibagi rata dengan jumlah ruang, maka biaya yang dihabiskan untuk satu ruangannya bisa mencapai Rp894 juta. “Ka­laupun ruangan rapat ada yang kekurangan, kita akan menyediakan satu ruangan rapat cadangan dan itu bisa disesuaikan,” kata Sonny.

Dalam pembangunan nanti, kata Sonny, kontraktor akan membangun satu ciri khas Bogor yaitu lambang Kujang dengan bahan alumunium di sebelum pintu masuk gedung baru tersebut. “Ka­mi membangunnya agak berbeda dengan bangunan yang ada di Kota Bogor. Di depan kami akan bikin siluet dengan lambang Kujang,” ucapnya.

Ia pun memastikan bila proyek tersebut telah mengantongi seluruh izinnya. Namun, soal adanya Peda­gang Kaki Lima (PKL) yang ada di sekitar lokasi, menurutnya sekretariat dewan yang seharusnya melakukan pendekatan terhadap pelaku usaha di sekitar lokasi pem­bangunan. “Meskipun lahan itu (Pasar Anggrek) sudah menjadi lahan pemkot dengan pembelian waktu itu. Intinya, permasalahan yang ada sekarang itu di luar tu­gas Wasbangkim, kita hanya membangun saja,” tukasnya.

Menurut anggota Komisi D DPRD Kota Bogor Romdon, pembangunan Gedung DPRD Kota Bogor terus dilanjutkan. Sebab, menurutnya, Gedung DPRD yang ada saat ini tidak representatif. Terlebih, jumlah anggota DPRD pada periode selanjutnya akan bertambah menjadi 50 orang. “Yang penting aman secara prosedural, sesuai tupoksi dan aturan hukumnya,” kata Romdoni.

Hal senada juga diung­kapkan anggota Komisi C DPRD Kota Bogor Yus Rus­wandi. Menurutnya, pada 2019 mendatang DPRD Kota Bogor akan memiliki 50 ang­gota dewan. Sehingga, in­frastrukturnya dari sekarang harus dipersiapkan. “Ma­syarakat Kota Bogor seka­rang sudah berjumlah lebih dari satu juta penduduk, yang di mana di 2019 nanti akan ada 50 anggota dewan yang mengisi. Tentu, gedung yang dipakai minimal dapat menampung seluruh fraksi yang ada,” ungkapnya.(bdn)

Ketua DPD RI Pakai Rompi Orange KPK

0

METROPOLITAN – Ketua DPD RI, Senator Irman Gusman ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), setelah menjalani pemeriksaan oleh KPK selama 22 jam. Senator Irman Gusman resmi ditetapkan sebagai tersangka Kasus Suap terkait dengan Permohonan Rekomendasi kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) agar CV. Semesta Berjaya di Prov. Sumatera Barat mendapat jatah mengimpor gula.

Sekitar pukul 23.30 WIB, Anggota DPD RI Perwakilan Prov. Sumatera Barat, Senator Irman Gusman dengan memakai rompi tahanan KPK berwarna orange, keluar dari Gedung KPK, usai menjalani.pemeriksaan, menuju mobil tahanan yang akan membawanya ke Rumah Tahanan KPK, di Pomdam Jaya, Selatan.

“Sambil jalan, sambil jalan, tenang dululah tenang,” tukasnya.

Senator Irman Gusman ditangkap bersama Direktur CV. Semesta Berjaya Xaveriandy Sutanto dan istrinya, Memi, yang memberi uang sebanyak Rp 100 juta.

Ketiganya ditangkap, setelah pasangan suami istri tersebut memberikan uang kepada Senator Irman Gusman di Rumah Dinas Ketua DPD RI di Jalan Denpasar C3/8, Kuningan, Jakarta Selatan.

KPK menjerat Senator Irman Gusman dengan Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999, sebagai Penerima.

Sedangkan sebagai Pemberi, KPK menjerat pasangan Sutanto dan Memi, menggunakan Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

(ry/dik)

Irman Ditangkap KPK, DPD RI Berkabung

0

METROPOLITAN – Wakil Ketua DPD RI, Senator Farouk Muhammad mengatakan, DPD RI belum akan melaksanakan proses pergantian Pimpinan dalam waktu dekat.

“Karena masih berkabung, untuk sementara, DPD RI dipimpin oleh para Wakil Ketua DPD RI, yakni saya dan Ibu Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas,” kata Farouk saat Konferensi Pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, 17 Septembet 2016.

Senator DPD RI Perwakilan Prov. NTB ini juga menuturkan, ditangkapnya Ketua DPD RI, Senator Irman Gusman oleh KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) merupakan pukulan berat bagi DPD RI. Apalagi, ini pertama kalinya ada anggota DPD RI yang berstus tersangka kasus korupsi.

Senator DPD RI Perwakilan Prov. Sumatera Barat, Irman Gusman diduga menerima suap pengurusan Kuota Gula Impor, KPK dalam OTT menemukan uang sebesar Rp 100 Juta dari Kamar Irman, adapun, peran Irman terungkap bermula dari penyelidikan dugaan suap kepada Jaksa. Senator Iman Gusman diduga melobi Bulog agar rekomendasi Impor Gula diberikan kepada pengusaha yang memberinya sejumlah uang.

Namun, DPD RI akan tetap menjalani aturan yang berlaku terkait adanya anggota yang tertangkap karena korupsi.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014, Pasal 303 ayat 3 tentang MPR/DPR/DPD RI dan DPRD, tertulis bahwa Anggota DPD RI yang terbukti melakukan korupsi melalui putusan hukum yang berkekuatan hukum tetap akan diberhentikan keanggotaannya.

“Dan untuk mengambil keputusan terkait Status Tersangka Senator Irman Gusman, internal DPD RI akan melakukan rapat terlebih dahulu dengan alat kelengkapan DPD RI, yakni, melalui rapat Badan Kehormatan (BK) DPD,” tukasnya.

Senator Irman Gusma terjaring OTT oleh KPK di Rumah Dinasnya di Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Sabtu, 17 September 2016 dini hari.

(ry/dik)

Senator Eni : Ketua DPD RI Bisa Manfaatkan Link

0

Metropolitan.id – Ketua DPD RI, Senator Irman Gusman (IG) ditangkap KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Rumah Dinasnya di Jl Denpasar C3 nomor 8, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Sabtu (17/9) dini hari.

Bagi para Senator DPD RI berita tersebut membuat ketidakpercayaan, karena IG merupakan Pimpinan tertinggi lembaga legislatif yang tengah memperjuangkan tentang kewenangan.

Senator DPD RI Perwakilan Prov. Jawa Barat, Eni Sumarni menuturkan bahwa sangat miris dimana seorang pentolannya , IG terkena kasus suap impor gula tersebut.

“Ketua DPD RI itu bisa memanfaatkan link kedekatan-kedekatannya, sedangkan untuk para Anggota DPD RI tidak memiliki kapasitas itu, semua orang sudah banyak yang tahu, kalau Anggota DPD RI paling kasusnya menipu,” tutur Eni kepada HARIAN METROPOLITAN, Minggu, 18 September 2016.

DPD RI pada bulan Januari 2016 pernah melayangkan Mosi Tidak Percaya, karena ketidakmampuan IG untuk mengakomodir kepentingan ini.

“Harusnya Anggota DPD RI diberikan kepentingan yang sama, kenapa hanya Prov. Sumatera Barat saja, mengapa Provinsi lainnya tidak bisa,”  tukasnya.

Selama ini para Senator DPD RI mendapat bimbingan dari Wakil Ketua DPD RI, Farouk Muhammad, untuk mengharamkan segala bentuk perbuatan yang dapat mencoreng lembaga DPD RI.

“Hal itu sudah difatwakan oleh Pak Waka, maka pilihan kita DPD RI,” tegas Eni.

(ry/dik)

Busyet.. Kota Bogor, Kota ke-2 Terburuk di Dunia

0

BOGORDAILY – Setelah sempat dinobatkan sebagai salah satu kota termacet. Kota Bogor kembali dinobatkan sebagai kota ke 2 di dunia terburuk untuk berkendara.

Bogor masuk peringkat ke-2 setelah Cebu, Filipina untuk kota dengan pengalaman berkendara terburuk di dunia menurut aplikasi navigasi dan lalu lintas Waze.

Dengan indeks kepuasan di angka tertinggi 10, Bogor mencatatkan indeks 2,1 dengan ranking 185 dari 185 kota di dunia. Indeks kemacetan 3,2, kualitas jalan 2,6 dan ekonomi sosial 1,1.

Sedangkan Kota Cebu, ranking pertama dengan indeks kepuasan 1,1 atau terburuk, dari hal kualitas jalan, lalu lintas dan keselamatan. Di peringkat ke-3 ada San Salvador di El Savador.

Indonesia memberikan sumbangan paling besar untuk perwakilan kota dengan tingkat kepuasan terburuk dalam berkendara. Setidaknya, Jakarta, Surabaya, Bandung dan Denpasar mendapat rapor merah dengan rata-rata tingkat kepuasan tidak lebih dari angka 4.

“Di mana tempat paling buruk untuk berkendara? El Savador, Filipina, Guatemala, Panama dan Indonesia. Faktor yang mempengaruhi adalah intensitas lalu lintas yang sangat padat dan faktor sosial ekonomi,” ungkap web resmi Waze yang diunggah kemarin (15/9).

Studi ini berdasarkan pada pengalaman 20 ribu pengguna aplikasi Waze di 38 negara dan 235 kota yang menganalisis enam faktor yaitu; lalu lintas, kualitas, keamanan jalan, servis pengemudi, sosial ekonomi dan kebahagian serta saling bantu antar komunitas pengguna Waze. (bdn/cnn)

Heboh, Dewi Persik Nampak Bugil saat Show di Kalbar. Ini Videonya!

0

BOGORDAILY – Artis penyanyi Dewi Persik bikin heboh lagi. Pemilik goyang gergaji ini, mengenakan kostum yang bikin gelang kepala. Baju itu dikenakan saat konser sebuah acara di paloh, Kalimantan Barat. Dewi persik nampak bugil, akibat kostum ketat yang dipakainya sewarna dengan warna kulit.

Aksinyayang nampak bugil pun jadi buah bibir, sejumlah Netizen memposting fotonya diberbagai media sosial.

Tak ketinggalan akun @lambe_turah pun ikut merumpikan kehebohan ini.

“Katanya ini juga lg heboh ya di fb?” tulis akun @lambe_turah.

Dewi Persik terlihat seperti telanjang dalam foto tersebut dan disaksikan banyak orang. Bahkan penonton di sekitarnya justru salah fokus melihat tubuh Dewi Persik yang seperti telanjang.

Netizen pun tak kalah untuk berkomentar pedas karena cara berpakaian yang sangat seksi. Goyangan Dewi Persik pun dinilai buruk karena terlihat menungging.

@emeliakarolina “Bapak yg baju kaos putih…serius banget ngeliatinnya”

@rivarivaaa “Duhhh paraaahhh bgt, kek ga pakee nanaaa clanaa”

@hanya_alyn “Kayak bugil”

@nazhaer “Bah…polisinya serius kali ambil video”

@k4yl33n3 “ya ampun nyanyi kok sambil nungging2 gitu…geli euy”

@dianpurnami “Ekspresi ibuibu baju ijo…”

@junedformosa ‘ini nyanyi apa mau jual diri hahahaha”

@rismaprayudani “Duh gusti…Oalah angel e wong golek duit cah nganti koyo ngno miris saya”. (bdn)

Ini Videonya

https://youtu.be/1CHFgOl9A0s

AMPB Kembali Kepung Pemda Bogor

BOGORDAILY – Kedatangan masa yang tergabung dalam Aliansi Masyrakat Penyelamat Bogor (AMPB), Merupakan bentuk kepedulian terhadap kondisi di Kabupaten Bogor. Kekosongan Wakil Bupati yang di anggap telah di biarkan selama kurang lebih satu tahun oleh DPRD Kabupaten Bogor membuat masyrakat Geram dan elit elit politik yang samapai saat ini masih belum bisa menentukan wakil bupati.

Dari informasi yang dihimpun, elemen-elemen massa yang melakukan aksi merupakan gabungan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), tokoh masyarakat, aktivis, dan mahasiswa. Mereka di antaranya FMB, GMBI, PRB, SRMI, IKKPAS, BALADDEWA, JAMPE BOGOR, BALAWA, LMND, FKMPC, PMII, HMI MPO BOGOR RAYA, KRBS, FLBB, AMBB, ISBI, Forum Pemuda Rumpin, FOSGA, AMPHB, LSM TABIR, KMJP, BARAMUDA, dan Petani Ikan Pamijahan.

Koordinator Aliansi masyarakat Penyelamat Bogor (AMPB), Ruhyat mengatakan, aksi yang dilakukan pihaknya itu merupakan aksi lanjutan yang pernah dilakukan beberapa waktu lalu agar kursi Wabub segera diisi. “Kenapa proses pengisian jabatan Wabub ini selalu di diundur-undur, Kita datang kesini atas nama Rakyat yang selama ini telah dizolimi oleh pemerintah daerah”ujarnya

Hal senada juga dilontarkan oleh Ketua Forum Mahasiswa Bogor, Rahmatullah dalam orasinya.” Seharusnya bupati mempunyai wakil, tapi sampai saat ini kekosongan malah dibiarkan,dan sampai terjadi Silpa yang besar, ini bentuk dari kekosongan wakil Bupati, DPRD Kabupaten Mandul dan tidak bisa becus dalam menyikapi permasalahan yang ada di Bumi Tegar Beriman”pungkasnya
(bdn)

Heboh, Warga Citereup Bogor Dagangkan Ginjal untuk Tebus Suami yang Ditangkap Polres Bogor

BOGORDAILY – Isteri yang satu ini cintanya kepada sang suami sangat menyentuh. Yakin, suaminya tak beralah dia rela menjual ganjil untuk membebaskannya setelah ditangkap Polres Bogor.

Adalah Nina (36), matanya berlinang saat mengikuti sidang suaminya TH (47), di Pengadilan Negeri Cibinong. Sang suami didakwa memfasilitasi pengiriman 3,8 ton ganja yang ditemukan Polres Bogor di rest area Sentul, Kabupaten Bogor, pada 25 Juli 2015.

“Kalau memang saya harus nebus suami saya dengan sejumlah uang, saya terang-terangan jual ginjal saya. Suami saya tidak bersalah,” kata Nina, Rabu (7/9/2016).

Kasus ini bergulir setahun lalu. Sempat diselimuti misteri, namun akhirnya bermuara di meja hijau. Pada 26 Juli 2015, Satuan ReserseNarkoba Polres Bogor mengungkap truk bermuatan ganja kering di dalam sebuah truk yang ada di rest area Sentul.

Polisi lalu mengembangkan kasus tersebut. Empat hari kemudian, pada 30 Juli 2015 sekitar pukul 05.00 WIB, polisi menangkap TH (47) suami Nina di kediamannya di Citeureup. Tidak hanya TH, Nina dan putrinya yang saat itu berusia 17 tahun juga ikut digelandang ke Polres Bogor.

Empat hari di Polres Bogor, Nina dan putrinya dilepas karena tidak ada bukti keterlibatan 3,8 ton ganja asal Aceh. Namun TH dijebloskan ke penjara atas dugaan mengawal pengirimanganja.

7 Agustus 2015, Polda Jawa Barat menggelar jumpa pers. Juru bicara Polda Jabar saat itu, Kombes Sulistyo Pudjo mengatakan, tersangka sempat kabur saat pengungkapan tersebut lalu ditangkap beberapa hari kemudian.

“Pelaku sudah ditangkap 2 hari setelah pengungkapan yang direst area. Hasil penyidikan sementara, pelaku TP ini bertugas melakukan pengawalan truk dari Bogor menuju Jakarta,” Pudjo membeberkan.

Empat bulan berada di balik tahanan Polres Bogor, TH lantas dibebaskan. Jaksa tidak kunjung menerima berkas penyidikan kepolisian.

Lima bulan berjalan, TH kembali berurusan dengan hukum. Dua polisi mendatanginya dan meminta dia untuk datang ke Kejaksaan Negeri. TH saat itu ditahan dan dititipkan ke Rutan Pondok Rajeg.

Wanita yang bekerja di sebuah kafe itu berkeyakinan suaminya tidak bersalah. Sebab suaminya hanya dimintai untuk mencarikan truk dari seseorang bernama Juned.

Persidangan berjalan. Dalam nota pembelaan yang dibacakan di hadapan majelis hakim, TH berharap dibebaskan. Dia juga menuntut pihak-pihak lain yang terlibat untuk bertanggung jawab.(bdn/lip)

Tabrakan Maut, Warga Cileungsi Bogor Tewas di Tempat

BOGORDAILY – Kecelakaan maut kembali terjadi akibat ugal-ugalan saat berlalulintas.

Korban adalah Syafri (40) warga Kampung Kaum Wetan RT 01/RW 03 Cileungsi, Kabupaten Bogor. Korban tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Fathahila, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Rabu (7/9) malam.

Sepeda motor yang dikendarai korban terjatuh dan di saat bersamaan sebuah minibus menabrak tubuhnya dari arah belakang korban.

“Minibus yang menabrak korban melarikan diri,” ujar Kasubag Humas Polresta Bekasi, AKP Endang Longla, Kamis (8/9).

Dia mengatakan, kejadian bermula saat korban melintas di tempat kejadian perkara (TKP) atau tepat di pertigaan asrama, pada pukul 19.00 WIB.

Sepeda motor korban Suzuki Shogun bernomor polisi F 6397 L melaju kencang dari arah Terminal Cikarang menuju ke Cibitung. Korban hilang kendali sehingga terjatuh dan saat yang bersamaan pengendara minibus menabrak korban hingga tewas di lokasi.

Anggota Unit Laka Lantas Polsek Cikarang Barat, Aiptu Wawan Hermawan, yang menerima laporan tersebut langsung menuju ke lokasi. “Kemudian jasad korban dibawa ke RSUD Kabupaten Bekasi,” ujarnya.

Dari kartu identitas, diketahui korban merupakan warga Kampung Kaum Wetan RT 01/RW 03 Cileungsi, Kabupaten Bogor.

“Anggota kami sudah menghubungi pihak keluarga untuk mengambil jenazahnya,” katanya.

Kini, kasus ditangani Polsek Cikarang Barat. Endang mengimbau kepada pengendara roda dua atau roda empat untuk berhati-hati saat melintas di lokasi mengingat penerangan jalan umum di sekitar lokasi minim penerangan.(bdn/bs)